• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENJATUHAN PIDANA OLEH HAKIM TERHADAP JUSTICE COLLABORATOR PADA TINDAK PIDANA NARKOTIKA

D. FAKTA HUKUM

Dari fakta persidangan berupa keterangan para saksi, baik saksi yang dihadirkan oleh Jaksa/Penuntut Umum maupun saksi yang dihadirkan oleh Penasihat Hukum Terdakwa, seluruhnya ada 9 (sembilan) orang adalah Anggota Polisi, kecuali saksi Stefanus Kopong Ingaman yang juga dihadirkan oleh Jaksa/Penuntut Umum.

Bahwa fakta persidangan juga telah secara terang benderang terungkap :

“bahwa kisah atau kronologis kasus ini berawal dari kehadiran 3 (tiga) orang petugas Polisi dari Direktorat Narkoba POLDA NTT yaitu : M. Ali Akbar (Ketua Tim), Ikwan F. Hakim dan Jefri Jefrison Sidik di Maumere, untuk mengungkap kebenaran informasi mengenai peredaran Narkotika di Maumere, kemudian Tim meminta bantuan saksi Vikce Lomi Anggota Polres Maumere, bahwa kemudian saksi Vikce Lomi meminta bantuan saksi Robinson Kolis Anggota Intel Polres Maumere ;

Bahwa kemudian saksi Robinson Kolis menemui saksi I Wayan Prihatna Chandra Anggota Polres Maumere yang juga tempat tinggalnya berhadap dalam asrama Polres Maumere. Untuk mencarikan informasi tentang Narkoba dengan menyatakan ada juragan kapal yang mau beli (inilah awal rekayasa para Anggota Polisi) ; Bahwa pada awalnya saksi I Wayan Prihatna Chandra keberatan dengan mengatakan saya tidak tahu, kamu kira saya bandar, karena dibujuk oleh teman

sesama Anggota Polres dan juga tempat tinggalnya tetangga berhadapan rumah dan sebagai Anggota Polisi yang sudah saling kenal maka dengan naluri Polisi, saksi I Wayan Prihatna Chandra mengatakan akan mencoba mencari informasi pada temannya yaitu Terdakwa. Bahwa kemudian saksi I Wayan Prihatna Chandra mendatangi rumah erdakwa dan mengatakan, Roby Kolis Anggota Intel Polres Maumere minta bantuan untuk mencari informasi apakah bisa dapatkan Narkoba ; Bahwa kemudian Terdakwa menyatakan beberapa hari yang lalu Mus Kopong (saksi) pernah menawarkan Narkoba kepada Terdakwa tetapi Terdakwa menolak dengan mengatakan “Saya tidak butuh barang itu”, Terdakwa menolak, namun karena terus diminta bantuan dari saksi I Wayan Prihatna Chandra oknum Anggota Polres Maumere, sehingga Terdakwa pun menghubungi Mus Kopong ; Bahwa Terdakwa menghubungi saksi Mus Kopong karena Terdakwa yakin ini adalah permintaan Anggota Polisi I Wayan Prihatna Chandra, yang juga meneruskan permintaan dari Anggota Polisi Intel yaitu saksi Roby Kolis, yang juga melanjutkan permintaan dari Anggota Polisi yaitu saksi Vikce Lomi, bahwa Vikce Lomi pun meneruskan permintaan dari Tim POLDA NTT yang bertugas untuk mengungkap jaringan perdagangan Narkoba di Maumere. Bahwa Terdakwa mengenal dengan baik Anggota Polisi atas nama saksi Vikce Lomi dan Roby Kolis serta Prihatna Chandra ; Bahwa Terdakwa yakin ini adalah tugas Kepolisian sehingga saksi dengan sadar untuk membantu, dan terbukti dengan bantuan Terdakwa, maka jaringan Narkoba di Maumere dapat terungkap sehingga pemilik Narkoba atas nama Edy Goni dan temannya saksi Mus Kopong bisa terungkap ;

Bukti bantuan Terdakwa itu adalah dengan menghubungi Mus Kopong.

Terdakwa diminta bantuan oleh Ketua Tim M. Ali Akbar dan Wakapolres dan

Kasad Narkoba untuk menjebak saksi Mus Kopong agar datang ke Bintang Pub seolah-olah mau bertransaksi Narkoba ; Bahwa Kapolres saat itu tidak berada di Maumere sehingga Wakapolres lah bertindak sebagai Pimpinan Polres Maumere ; Bahwa saat itu juga Ketua Tim POLDA M. Ali Akbar dan Wakapolres Djarot Yusfiq Andito (saksi) selaku Pimpinan tertinggi di Polres Maumere saat itu, serta Kasad Narkoba Syaiful Badawi (saksi) di hadapan Terdakwa, meminta bantuan Terdakwa dan berjanji untuk menjadikan Terdakwa hanya sebagai informan/saksi saja ;

Bahwa selanjutnya Terdakwa menghubungi saksi Mus Kopong agar datang ke Bintang Pub, dan benar malam itu saksi Mus Kopong datang ke Bintang Pub dan di tangkap Tim POLDA NTT. Bahwa setelah penangkapan Mus Kopong, malam itu juga atas informasi Mus Kopong maka pemilik Narkoba atas nama Edy Goni juga ditangkap. Sedangkan Terdakwa disuruh pulang oleh Tim POLDA karena tugas/bantuannya sudah selesai dan dijanjikan hanya sebagai informan atau saksi saja, Terdakwa tidak pernah ditangkap dan digeledah oleh Tim POLDA, tidak seperti Terdakwa-Terdakwa lainnya ;

Bahwa hal ini terbukti dalam keterangan di persidangan saksi M. Ali Akbar Ketua Tim POLDA atas nama POLDA NTT menyampaikan ucapan terima kasih kepada Terdakwa atas kerjasama dan bantuan Terdakwa yang telah memberikan informasi untuk mengungkap jaringan Narkoba di Maumere. Bahwa Wakapolres atas nama saksi Jarod Yusfiq Andito dalam keterangan di persidangan pun mengatakan Terdakwa diminta dan membantu dalam pengungkapan kasus ini ; Bahwa Kasad Narkoba pun dalam keterangannya di

persidangan menerangkan bahwa Terdakwa telah membantu Kepolisian dalam mengungkap jaringan Narkoba ;

Bahwa fakta persidangan telah menunjukan bahwa Terdakwa memang telah mengambil peran besar membantu sehingga jaringan Narkoba termasuk pemilik Narkoba terungkap, hal ini terbukti pula dalam pertimbangan Majelis Hakim yang termuat dalam halaman 50 putusan berbunyi :

“Menimbang bahwa selain dari pada apa yang dipertimbangkan di atas, Majelis Hakim menemukan fakta bahwa Terdakwa yang berperan sebagai penghubung atau perantara untuk mendapatkan Narkotika jenis Shabu, Terdakwa juga mempunyai PERANAN BESAR dalam hal membantu Kepolisian dalam mengungkap peredaran Narkotika di Maumere, sehingga dengan bantuan Terdakwa Kepolisian dapat menangkap orang-orang yang menjadi target operasi di Maumere, hal tersebut merupakan apresiasi terhadap Terdakwa, di lain sisi Terdakwa sebagai korban karena membantu orang lain untuk mencarikan Narkotika jenis Shabu karena didasari pada niat tulus untuk membantu, namun Terdakwa juga berperan sebagai perantara Narkotika jenis Shabu dan itu seharusnya patut diduga oleh Terdakwa bahwa tindakan tersebut telah melanggar Undang-Undang ;