1. Spesifikasi penelitian
Metodologi penelitian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui suatu masalah yang akan diteliti. Suatu penelitian biasanya dibedakan antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat (mengenai perilakunya atau data empiris) dan dari bahan pustaka. Spesifikasi penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian hukum Yuridis Normatif dinamakan juga dengan penelitian hukum doktrinal. Pada penelitian normatif data sekunder sebagai sumber/bahan informasi dapat merupakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Pelaksanaan penelitian normatif secara garis besar ditujukan kepada17:
a. Penelitian terhadap asas-asas hukum b. Penelitian terhadap sistematika hukum c. Penelitian terhadap sinkronisasi hukum d. Penelitian terhadap sejarah hukum e. Penelitian terhadap perbandingan hukum
Dalam hal penelitian hukum normatif, dilakukan penelitian terhadap peraturan perundang-undangan dan berbagai literature yang berkatian dengan permasalahan. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
16 Siswanto. Politik Hukum Dalam Undang-Undang Narkotika ( UU Nomor 35 Tahun 2009). Rineka Cipta, Jakarta, 2012, Hlm 256.
17 Ediwarman. Monograf Metodologi Penelitian Hukum : Panduan Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, PT. Sofmedia, Medan, 2015, Hlm 97.
yuridis normatif yaitu suatu penelitian yang secara deduktif dimulai dengan analisa terhadap pasal–pasal dan peraturan perundang – undangan yang mengatur permasalahan dalam skripsi. Bersifat normatif maksudnya adalah penelitian hukum yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan normatif tentang hubungan antara satu peraturan dengan peraturan lain dan penerapan dalam pratiknya.
2. Metode Pendekatan
Metode pendekatan adalah metode yang akan diterapkan dalam penelitian hukum yang akan dilakukan oleh peneliti. Peneliti dapat memakai metode pendekatan Normatif (Legal Research) antara lain pendekatan Undang-undang (Statute Approach), metode pendekatan kasus (Case Approach), pendekatan Historis (Historical Approach), pendekatan komparatif (Comparative Approach), pendekatan konseptual (Conseptual Approach) atau mempergunakan metode Empiris (Yuridis sosiologis) dan dapat juga menggunakan gabungan antara kedua metode pendekatan tersebut18.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Normatif yang secara deduktif, dimulai analisis terhadap pasal-pasal yang mengatur hal-hal yang menjadi permasalahan di atas, metode pendekatan ini digunakan dengan mengingat permasalahan yang diteliti berdasarkan pada peraturan-peraturan perundangundangan yaitu hubungan peraturan satu dengan peraturan lain serta kaitannya dengan penerapannya dalam praktek19.
3. Lokasi Penelitian
18 Ibid, Hlm 99
19 Ibid, Hlm 99-100
Lokasi Penelitian penulis dalam melakukan penelitian ini adalah di Perpustakaan Fakultas Hukum USU dan Perpustakaan Universitas USU.
4. Alat Pengumpulan Data
Pada umumnya para peneliti mempergunakan alat pengumpul data berupa :20
a. Studi kepustakaan/studi dokumen (Documentary Study) b. Wawancara (Interview)
c. Daftar pertanyaan (Kuesioner angket) d. Pengamatan (Observasi)
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan/studi dokumen (Documentary Study) yaitu dengan melakukan peneltian terhadap data sekunder yang meliputi Peraturan-peraturan Nasional yang berhubungan dengan tulisan ini, Yurisprudensi yaitu putusan Mahkamah Agung No. 920 K/Pid.Sus/2013 serta penelitian terhadap Bahan Sekunder, yang meliputi karya penelitian, karya dari kalangan hukum lainnya, dan hasil penelitian, dan bahan-bahan penunjang yang mencakup bahan-bahan yang memberi petunjuk-petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum dan sebagainya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi :
a. Bahan hukum primer
Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang bersifat mengikat.
Yang menjadi bahan hukum primer dalam penelitian hukum ini yaitu Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindunga Saksi dan Korban Jo UU No. 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, SEMA No 4 tahun 2011, Peraturan Bersama tentang Justice
20 Ibid, Hlm 113
collaborator antara Mentri Hukum dan HAM, Jaksa Agung, Kapolri, KPK dan Ketua LPSK dan Yurisprudensi yaitu putusan Mahkamah Agung No. 920 K/Pid.Sus/2013
b. Bahan hukum sekunder
Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder ini meliputi : literatur, buku, koran, makalah dan lain sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
c. Bahan hukum tersier
Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang memberi petunjuk-petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer, bahan hukum sekunder seperti kamus umum, kamus hukum, majalah, jurnal ilmiah, serta bahan-bahan di luar bidang hukum yang relevan dan dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
5. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data
Prosedur pengambilan dan pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan studi kepustakaan (library research) dengan tujuan mencari konsep-konsep, teori-teori, pendapat-pendapat atau penemuan-penemuan yang relevan dengan pokok permasalahan melalui peraturan perundang-undangan yang mengatur penerapan Justice Collaborator dalam tindak pidana narkotika.
a. Studi Pustaka yaitu dengan cara mengkaji literatur, hasil penelitian hukum, dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan penelitian ini.
b. Studi dokumen yaitu dengan mengkaji berbagai dokumen yang berupa Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindunga Saksi dan Korban Jo UU No. 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, SEMA No 4 tahun 2011, Peraturan Bersama tentang Justice collaborator antara Mentri Hukum dan HAM, Jaksa Agung, Kapolri, KPK dan Ketua LPSK, dan Putusan Mahkamah Agung No 920 K/ Pid.sus/ 2013.
6. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan cara kualitatif, yaitu dengan menganalisis melalui data lalu diorganisasikan dalam pendapat atau tanggapan dan data-data sekunder yang diperoleh dari pustaka kemudian dianalisis sehingga diperoleh data yang dapat menjawab permasalahan dalam penulisan skripsi ini.
Analisis data dalam penelitian hukum mempergunakan metode pendekatan kualitatif bukan kuantitatif, karena tanpa menggunakan rumusan statistik, sedangkan penggunaan angka-angka hanya sebatas angka persentase sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh mengenai masalah yang diteliti.21
21 Ibid, Hlm 99-100
BAB II