BAB II : PENYERTAAN MELAKUKAN TINDAK PIDANA MENURUT
B. Penjatuhan Sanksi Terhadap Anak Yang Turut Serta
4. Fakta Hukum
Putusan PN Padangsidimpuan No. 5/Pid.Sus-Anak/2017/PN Psp Berdasarkankan keterangan saksi-saksi, bukti surat dan barang bukti serta keterangan anak yang berkonflik dengan hukum yang diajukan dipengadilan diperoleh fakta hukum sebagai berikut:
1. Bahwa benar, anak yang berkonflik dengan hukum AD bersama MF melakukan kekerasan yang mengakibatkan korban anak Hamzah Siregar meninggal dunia;
2. Bahwa kejadiannya pada hari Jumat tanggal 21 April 2017 sekiranya pukul 20.00 Wib di Jl. Williem Iskandar depan kantor perpustakaan (kompleks sadabuan) kel. Sadabuan kec. Padangsidimpuan utara kota Padangsidimpuan;
3. Bahwa sebelum kejadian pembunuhan, anak yang berkonflik dengan hukum AD ingin meminjam baju batik sekolah kepada korban Hamzah Siregar tetapi korban Hamzah Siregar tidak mau meminjamkannya dan anak yang berhadapan dengan hukum AD mengatakan kepada MF bahwa mereka berdua berselisih paham, dan menunjukkan pesan dari BBM (blackberry messenger) dari Hamzah Siregar, setelah itu MF diajak anak yang berkonflik dengan hukum AD untuk berkelahi dengan korban Hamzah Siregar dikarenakan MF juga tidak suka kepada korban Hamzah Siregar karena kata-kata korban Hamzah Siregar di BBM (blackberry messenger) tidak baik;
4. Bahwa merencanakan perkelahian tersebut adalah korban Hamzah Siregar, dan anak yang berkonflik dengan hukum AD tidak ada rencana berkelahi, namun korban Hamzah Siregar yang meminta anak yang berkonflik dengan hukum untuk menentukan tempat berkelahi tersebut, kemudian anak yang berhadapan dengan hukum dan korban merencanakannya melalui pesan BBM (blacberry messenger);
5. Bahwa adapun isi pesan BBM anak yang berkonflik dengan hukum tersebut “Dimana baju batik mu? dan dijawab oleh korban anak, ini kenapa itu? Dibalas lagi oleh AD, sama ku lah baju mu itu? dibalas oleh korban anak tapi robek ketiaknya. selang beberapa menit kemudian korban anak mengirimkan kembali pesan “tapi dapat ku informasi kau cemarkan nama baik ku dibelakang ku” dan AD membalas “Mana ada, Siapa orangnya? Dibalas lagi, gak perlu kau tau itu (kata tidak sopan), yang pengennya kau berantam sama ku?
Kemudian AD membalasnya gak ada ku ajak kau berantam (pada saat itu AD telah emosi). Dua hari kemudian pada hari Selasa 18 April 2017 sekiranya pukul 21:00 Wib Hamzah kembali mengirim pesan BBM ke Anak yang Berkonflik dengan Hukum AD, “jadinya kita yang berantam itu, udah gatal tangan ku (sambil mengirimkan foto kepalan tangan) dan tentukan di mana tempatnya kita yang berantam itu dan bawak kawanmu yang benci samaku itu biar main kita” dan kemudian anak yang berkonflik dengan hukum AD tidak membalas pesan BBM korban Hamzah Siregar, akan tetapi dalam hati anak yang
berkonflik dengan hukum AD akan merencanakan untuk mengajak Hamzah berantam;
6. Bahwa anak yang berkonflik dengan hukum AD menjumpai MF dan mengatakan kepadanya “MF diajak si Hamzah kita berkelahi” lalu MF menjawab “ah Serius lah kau” kemudian anak yang berhadapan dengan hukum menunjukkan percakapannya di akun BBM anak yang berkonflik dengan Hukum AD dan menunjukkan foto kepalan tangan korban anak Hamzah yang dikirimnya ke pesan BBM anak yang berkonflik dengan hukum AD dan kemudian MF mau membantu anak yang berkonflik dengan hukum AD untuk berkelahi keesokan harinya Pada hari kamis tanggal 20 April 2017 sekiranya pukul 09:00 Wib, Korban Hamzah siregar kembali mengirimkan pesan melalui BBM dengan pesan “di mana kau sekarang, ayok kita berjumpa dulu (kata-kata tidak sopan)”, lalu anak yang berkonflik dengan hukum membalasnya “saya tidak sempat, kaki ku sakit”, kemudian korban Hamzah Siregar membalasnya kembali, “keluar dulu kau dari rumah itu (kata-kata tidak sopan) biar main kita satu-satu, kemudian anak yang berhadapan dengan hukum membalasnya, yaudah besok kita jumpa, kemudian Hamzah membalasnya “ok jadi”, keesokan harinya pada hari Jum‟at tanggl 21 April sekiranya pukul 19:30 Wib Anak yang berkonflik dengan hukum mengirim pesan “PING” sebanyak 6 kali keakun korban Hamzah siregar dan kemudian hamzah siregar membalasnya “ini sudah kau desak aku” dan mengirimkan pesan suara
ke akun anak yang berkonflik dengan hukum yang isinya “Hey (kata-kata tidak sopan) kemudian anak yang berhadapan dengan hukum menyuruh hamzah datang kedepan perpustakaan yang terletak di Jl.Williem Iskandar Kel. Sadabuan Kec Padangsidimpuan Utara, kota Padangsidimpuan;
7. Bahwa pembunuhan tersebut dilakukan anak yang berkonflik dengan Hukum AD dengan cara menggunakan sebuah pisau belati;
8. Bahwa anak yang berkonflik dengan hukum menusuk bagian perut korban sebanyak satu kali. Kemudian pada saat anak yang berkonflik dengan Hukum AD menusuknya, pada saat itu posisinya anak yang berhadapan dengan hukum AD berada di atas motor MF jenis Honda Spin warna Hitam, ia menusukkan pisau tersebut sebanyak satu kali.
dua tusukan lagi setelah anak yang berhadapan dengan hukum AD turun dari sepeda motor tersebut;
9. Bahwa pada saat penusukan pertama ke perut korban anak yang berkonflik dengan hukum AD berada di atas sepeda motor milik MF dan keduanya terjatuh ketanah dengan posisi anak yang berkonflik dengan hukum AD berada di bawah, pada saat itu MF turun dari sepeda motor dan menarik korban agar anak yang berkonflik dengan hukum AD bisa naik ke atas badan korban Hamzah Siregar, setelah anak yang berkonflik dengan hukum AD berda diatas badan korban, MF menontonnya dimana anak yang berkonflik dengan hukum AD menusuk kembali dada dan punggung korban Hamzah. Setelah itu MF
dan anak yang berkonflik dengan hukum AD bergegas pergi meninggalkan korban di tempat tersebut;
10. Bahwa akibat dari perbuatan tersebut Korban Hamzah Siregar terjatuh ke tanah (jalan) dengan posisi tengadah ke atas, dan luka tusuk dibagian perutnya dan luka tusuk dibangian punggungnya sebanyak 2 kali, namun pada saat itu korban Hamzah belum meninggal dunia;
11. Bahwa sebelum Kekerasan tersebut dilakukan MF menyuruh anak yang berkonflik dengan hukum AD untuk membawa pisau karena MF takut tidak mampu melawan korban Hamzah Siregar;
12. Bahwa akibat perbuatan Anak yang berkonflik dengan hukum AD, korban Hamzah Siregar meningal dunia pada hari Jum‟at tanggal 21 April 2017, pukul 21.30 Wib di Rumah sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan.
Putusan PN Padangsidimpuan No. 6/Pid.Sus-Anak/2017/PN Psp Berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
1. Bahwa benar, anak yang berkonflik dengan hukum turut serta melakukan kekerasan bersama AD terhadap korban anak Hamzah Siregar yang mengakibatkan meninggal dunia;
2. Bahwa kejadianya pada hari Jum‟at 21 April 2017 sekiranya pukul 20:
00 Wib di Jl. Williem Iskandar depan perpustkaan (komplek sadabuan) kel. Sadabuan, Kec Padang sidimpuan Utara, kota Padangsidimpuan;
3. Bahwa pelaku dari kekerasan yang mengakibatkan mati terhadap anak korban Hamzah Siregar saat itu adalah AD dan anak berkonflik dengan hukum MF membantu melakukan pembunuhan tersebut;
4. Bahwa sebelum kejadian pembunuhan, AD ingin meminjam baju batik sekolah kepada korban Hamzah Siregar tetapi korban Hamzah siregar tidak mau meminjamkannya dan AD mengatakan kepada anak yang berkonflik dengan hukum MF bahwa mereka berselisih paham, dab menunjukkan BBM (blackberry messenger) dari Hamzah siregar, setelah itu anak yang berkonflik dengan hukum MF diajak oleh AD untuk berkelahi dengan korban Hamzah Siregar dikarenakan anak yang berkonflik dengan hukum MF juga tidak suka kepada Korban Hamzah Siregar karena kata-katanya di BBM (blackberry Messenger) menurut anak yang berkonflik dengan hukum tidak baik;
5. Bahwa AD menusuk bagian perut korban sebanyak satu kali, Kemudian pada saat AD menusuknya, pada saat itu posisi AD berada di atas sepeda motor anak yang berkonflik dengan hukum jenis Honda Spin warna hitam, ia menusuk pisau sebanyak satu kali. Dan dua tusukan lagi setelah AD turun dari sepeda motor saya tersebut;
6. Bahwa pada saat penusukan pertama ke perut korban AD berada di atas sepeda motor milik anak yang berkonflik dengan hukum MF dan keduanya terjatuh ketanah dengan posisi AD di bawah, pada saat itu anak berkonflik dengan hukum MF turun dari sepeda motor dan menarik baju korban agar AD bisa naik ke atas badan Korban Hamzah
Siregar, setelah AD berada di atas badan korban, Anak yang berkonflik dengan hukum MF menontonnya di mana AD menusuk kembali dada dan punggung korban hamzah. Setelah itu anak yang berkonflik dengan hukum MF dan AD langsung bergegas pergi meninggalkan korban di tempat tersebut, dan sebelum kejadian itu MF telah menyarankan AD untuk membawa pisau untuk jaga-jaga dan anak yang berkonflik dengan hukum MF juga membonceng AD ketempat kejadian dan pulang dari tempat kejadian;
7. Bahwa akibat perbuatan tersebut korban Hamzah Siregar terjatuh ke jalan (tanah) dengan posisi tengadah k eatas, dengan luka tusuk di bagian perutnya dan luka tusuk dibagian punggungnya sebanyak 2 tusukan, namun pada saat itu korban anak Hamzah Siregar belum meninggal;
8. Bahwa Anak yang berkonflik dengan hukum MF menyuruh AD membawa pisau karena anak yang berkonflik dengan hukum merasa takut mereka tidak mampu melawan korban hamzah siregar;
9. Bahwa anak berkonflik dengan hukum MF membenarkan barang bukti yang diajukan dipersidangan
10. Bahwa anak yang berkonflik dengan hukum merasa menyesal dan bersalah ;