• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Belajar

2.1.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Faktor yang mempengaruhi belajar meliputi faktor internal dan faktor eksternal (Syah, 2008:144). Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis (kondisi umum jasmani) dan aspek psikologis (kondisi rohaniah). Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi faktor lingkungan sosial, lingkungan non sosial dan faktor pendekatan belajar.

Aspek fisiologis meliputi kondisi umum jasmani seperti tegangan otot, kondisi organ tubuh yang lemah, kondisi organ khusus seperti kesehatan indera pendengar dan indera penglihat yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Aspek psikologis yang meliputi kondisi rohaniah. Kondisi rohaniah yang dimaksud meliputi tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin besar peluang untuk meraih sukses begitu pula sebaliknya. Siswa yang berintelegensi normal,termasuk anak yang sangat cerdas dan sangat berbakat (IQ 128 keatas), dan siswa yang berintelegensi di bawah rata-rata (IQ 79 kebawah) tentu saja berbeda dalam hal kemampuannya untuk memahami pembelajaran.

Hal yang kedua adalah sikap siswa. Sikap siswa yang positif terhadap guru maupun mata pelajaran yang disajikan merupakan awal yang baik bagi proses pembelajaran, sedangkan sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang disajikan, jika ditambah dengan kebencian kepada guru maupun mata pelajaran yang disajikan maka dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa.

Hal yang ketiga adalah bakat siswa. Bakat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Apabila tidak sesuai dengan bakat akan berpengaruh terhadap kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Sebagai contoh, siswa yang yang berbakat dalam bidang berhitung maka akan lebih mudah menyerap informasi atau pengetahuan serta keterampilan dalam hal berhitung seperti pada mata pelajaran matematika.

Hal yang keempat adalah minat siswa. Minat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu. Sebagai contoh, siswa yang menaruh minat besar untuk mengetahui peristiwa-peristiwa sejarah, suka membaca maka akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lain yang tidak memiliki minat.

Hal yang terakhir adalah motivasi siswa. Motivasi ini terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri siswa yang mendorong untuk melaksanakan tindakan belajar, sebagai contoh adalah perasaan menyenangi materi pelajaran. Motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri siswa yang mendorong untuk melakukan kegiatan belajar, contohnya adalah adanya pujian dan hadiah.

Faktor lingkungan sosial adalah seperti guru, teman-teman sekelas, teman-teman sepermainan, masyarakat dan sebagainya. Lingkungan sosial ini bisa

mempengaruhi semangat belajar, memberikan teladan yang baik khususnya dalam hal belajar, dan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Lingkungan sosial yang paling mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa. Contoh dari lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar siswa adalah kebiasaan keluarga dalam mengelola keluarga yang keliru seperti kelalaian orang tua dalam memantau kegiatan anak yang akan mengakibatkan anak tidak terkontrol belajarnya dan bisa juga membuat anak berperilaku menyimpang.

Faktor lingkungan non sosial yang dimaksud dalam hal ini adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Contoh dari lingkungan non sosial yang mempengaruhi belajar siswa adalah waktu yang disenangi untuk belajar, bagi siswa yang menyenangi waktu belajar di pagi hari maka ketika diminta untuk belajar di pagi hari dia bersemangat untuk belajar, akan tetapi bagi siswa yang senang belajar di malam hari, dia tidak bisa belajar di pagi hari karena misalnya saja masih mengantuk.

Faktor pendekatan belajar merupakan cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran tertentu. Strategi yang dimaksud merupakan langkah operasional yang direncanakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

Slameto (2010:54-72) juga menyampaikan pendapatnya mengenai faktor-faktor yang mempengarui belajar. Menurut pendapatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar juga dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu. Bertolak

dari pendapat Syah (2008:144) mengenai faktor dari dalam diri siswa yang mempengaruhi belajar, Slameto (2010:54) memiliki persamaan pendapat bahwa faktor jasmaniah dan faktor psikologis termasuk faktor intern yang mempengaruhi belajar. Selain kedua faktor ini, beliau menambahkan bahwa faktor kelelahan merupakan faktor intern yang mempengaruhi belajar. Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar diungkapkan oleh Slameto (2010:60) secara lebih spesifik yaitu meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Faktor kelelahan yang disampaikan oleh Slameto yang termasuk ke dalam faktor intern yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran dalam tubuh sehingga darah kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Hal ini dapat terlihat dari lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat terjadi karena terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama tanpa variasi, serta mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatiannya. Kelelahan rohani ini dapat terlihat dari adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk mnghasilkan sesuatu hilang.

Faktor ekstern yang mempengaruhi belajar yang berupa faktor keluarga menurut Slameto (2010:60-64) mencakup enam hal yaitu cara mendidik orang tua, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, serta latar belakang kebudayaan. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya, acuh tak acuh terhadap belajar

anaknya, dan tidak memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar. Mendidik anak dengan cara memanjakan maupun dengan memperlakukannya terlalu keras bukan merupakan cara mendidik yang baik. Faktor ekstern yang berupa relasi antar anggota keluarga, yang dalam hal ini dapat berupa relasi orang tua dengan anaknya maupun antara anak dan anggota keluarga yang lainnya. Faktor yang lainnya adalah suasana rumah. Relasi yang baik di dalam keluarga akan mendukung kelancaran dan keberhasilan belajar anak. Faktor yang lainnya adalah suasana rumah, yang dimaksud suasana rumah adalah kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang tenang dan tenteram perlu diciptakan agar anak dapat belajar dengan baik. Kedaaan ekonomi keluarga juga merupakan faktor ekstern yang mempengaruhi belajar. Kebutuhan pokok anak maupun fasilitas dalam belajar dibutuhkan dan akan terpenuhi bila keluarga mempunyai cukup uang. Faktor yang lainnya adalah pengertian orang tua. Pengertian dan dorongan dapat diberikan kepada anak misalnya ketika anak mengalami lemah semangat maupun mengalami kesulitan. Faktor yan lainnya adalah latar belakang kebudayaan. Tingkat pendidikan maupun kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak untuk belajar.

Faktor ekstern yang kedua adalah faktor sekolah. Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, serta tugas rumah. Metode mengajar merupakan cara yang dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar yang baik akan mempengauhi belajar yang baik pula bagi siswa. Metode mengajar yang

kurang baik dapat terjadi karena kurangnya persiapan ataupun kurangnya pemahaman terhadap materi pembelajaran. Faktor kurikulum sebagian besar berkaitan dengan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa untuk diterima, dikuasai, dan dikembangkan sehingga harus sesuai dengan kebutuhan maupun kemampuan anak. Relasi guru dengan siswa juga merupakan faktor yang penting. Relasi belajar yang baik antara siswa dan guru maupun sebaliknya akan menyebaban proses belajar menjadi lancar serta timbul suasana yang menyenangkan untuk belajar. Faktor relasi siswa dengan siswa berpengaruh terhadap belajar ketika sifat-sifat atau tingkah laku yang ditunjukkan oleh siswa diterima atau tidak oleh teman-temannya, apabila tidak diterima maka siswa bisa merasa rendah diri, mengalami tekanan, merasa terasing dan sebagainya sehingga akan mempengaruhi dalam belajarnya juga. Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga belajarnya. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang dipelajari oleh siswa. Pemilihan waktu sekolah yang tepat akan mempengaruhi belajar, ketika siswa harus belajar di pagi, siang, atau sore tentu saja berbeda suasananya dan semangatnya di dalam belajar. Faktor yang lainnya adalah standar pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tuntutan penguasaan materi yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa tanpa mengesampingkan tujuan yang telah dirumuskan untuk dicapai. Keadaan gedung juga mempengaruhi belajar siswa. Metode belajar juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi belajar. Metode belajar berkaitan dengan cara siswa di dalam belajar termasuk pembagian waktu di dalam belajar. Tugas rumah diberikan

secukupnya tanpa mengesampingkan hak anak untuk melakukan kegiatan lain yang ada di rumah.

Faktor ekstern yang ketiga adalah faktor masyarakat. Faktor masyarakat mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul serta bentuk kehidupan masyarakat. Kegiatan di dalam masyarakat menguntungkan terhadap perkembangan pribadi anak, akan tetapi perlu diperhatikan juga mengenai pembagian waktu serta prioritas kegiatan apa saja yang diikuti sehingga tidak mengganggu belajar anak. Mass media dapat berupa bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik dan lain sebagainya yang beredar di masyarakat. Berkaitan dengan mass media ini, bimbingan dan kontrol dari pihak orang tua dan pendidik, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sangat diperlukan. Faktor yang lainnya adalah teman bergaul, agar siswa dapat belajar dengan baik maka perlu diusahakan siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana. Faktor lain yang mempengaruhi belajar adalah bentuk kehidupan masyarakat. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang terpelajar dengan yang tidak terpelajar tentu saja berbeda cara pandang mereka terhadap pendidikan bagi anak mereka, anak-anak akan cenderung berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya.

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan beberapa pendapat di atas (Syah, 2008 dan Slameto, 2010) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah, faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu dan faktor yang berasal dari luar individu. Beberapa faktor yang mempengaruhi belajar perlu diperhatikan baik oleh siswa

sendiri dan terutama oleh orang-orang dewasa yang ada di lingkungan siswa baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat seperti orang tua dan guru.

Dokumen terkait