• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.3 Saran

5.2.1 Bagi Sekolah

Penerapan model pembelajaran inovatif, khususnya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat dijadikan inspirasi untuk diterapkan di sekolah agar pembelajaran yang tercipta menjadi lebih bervariasi dan prestasi belajar siswa menjadi semakin baik.

5.2.2 Bagi Guru

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat diperhitungkan untuk menjadi model pembelajaran yang diterapkan di kelas, sehingga pembelajaran tidak bersifat monoton, guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa yang lebih aktif.

5.2.3 Bagi Peneliti Lainnya

Persiapan di dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, apabila yang melaksanakan pembelajaran adalah peneliti sendiri harus benar-benar dipersiapkan, terutama dalam hal

pembagian waktu pembelajaran serta instruksi yang disampaikan kepada siswa harus jelas apalagi apabila siswa baru pertama kalinya mengalami model pembelajaran ini. Apabila yang melaksanakan pembelajaran adalah guru mitra, maka perlu koordinasi yang matang antara peneliti dengan guru mitra agar apa yang terlaksana di dalam pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Peneliti selanjutnya juga bisa mengembangkan penelitian terhadap prestasi belajar siswa tidak hanya pada aspek kognitif saja, akan tetapi bisa juga pada aspek afektif maupun psikomotorik.

92

DAFTAR REFERENSI

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi pembelajaran. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Azwar, Saifuddin. (2005). Tes prestasi: fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

BSNP. (2006). Standar kompetensi dan kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta.

Budiawan, Nengah, dkk. (2012). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II berbasis peta konsep terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas IV. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Creswell, John W.(2009). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Terjemahan oleh Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Darmada, Olyn Suyanti, dkk. (2012). Pengaruh model pembelajaran cooperative

learning tipe Jigsaw terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV di SDN 1 dan 2 Rendang. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Djamarah. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). KBBI pusat bahasa edisi keempat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka.

Field, Andy. (2005). Discovering statistics using SPSS: third edition. London: Sage Publications Ltd.

Huda, Miftahul. (2012). Cooperative learning: metode, teknik, struktur dan model pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. (2012). Pembelajaran kooperatif meningkatkan kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. (2013). Panduan modern penelitian kuantitatif. Bandung: Penerbil Alfabeta.

Lie, Anita. (2010). Cooperative learning. Jakarta: PT.Gramedia.

Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Mujmal, dkk. (2013). Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap motivasi dan hasil belajar IPS kelas VIII MTs NW Gereneng Kecamatan Sakra Timur NTB Tahun Pelajaran 2011/2012. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar, Volume 3.

Mustamiin, M. Zainal, dkk.(2013). Pengaruh penggunaan model kooperatif learning tipe Jigsaw terhadap hasil belajar IPS ditinjau dari motivasi berprestasi. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasa, Volume 3.

Rusman. (2011). Model-model pembelajaran: mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.

Santosa, Singgih. (2012). Panduan lengkap SPSS versi 20. Jakarta: PT. Elex Komputindo.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sarwiyanto, dkk.(2009). Ayo Belajar ilmu pengetahuan sosial IPS kelas 5 SD. Yogyakarta: Kanisius.

Siregar, S. (2013). Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Slameto. (2010). Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2008). Cooperative learning. Terjemahan oleh Nurulita. Bandung: Nusa Media.

Sudijono. (2011). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyanto. (2010). Model-model pembelajaran inovatif. Jakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed mehods). Bandung:

Alfabeta.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative learning: teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Surapranata, Sumarna. (2009). Analisis, validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes: implementasi kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Susanto. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana Prenada Group.

Susilaningsih, Endang. (2008). Ilmu pengetahuan sosial 5: untuk SD/MI kelas V. Jakarta : PusatPerbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Subtanti, Rin Ari. (2011). Studi Eksperimen Pengaruh Teknik Kooperatif Metode Jigsaw dan Metode Struktural Numbered Head Together Terhadap Prestasi Belajar PKN Siswa Kelas VII Semester Genap di SMP Negeri 2 Wuryantoro Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi: Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta Suyono,et all. (2011). Belajar dan pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya . Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Syamsiyah, Sit. (2008). Ilmu pengetahuan sosial 5: untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Taniredja, Tukiran dkk. (2011). Model-model pembelajaran inovatif. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun KTSP. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk satuan pendidikan dasar SD/MI semester I dan II. Jakarta: BP. Cipta Jaya. Tim Penyusun KTSP. (2006). Panduan kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bhakti.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progesif: konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Winataputra, Udin S. (2008). Materi pokok teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Departemen pendidika nasional.

Yuliati, Reny. (2008). Ilmu pengetahuan sosial: SD/MI kelas V. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelompok Eksperimen Pertemuan I

Satuan pendidikan : SD Kanisius Wirobrajan Kelas/ Semester : V / genap

Hari/tanggal : 10 Februari 2014 Alokasi waktu : 2 x 35 menit (2JP)

A. Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

B. Kompetensi Dasar

2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaa Indonesia

C. Indikator 1. Competence

a. Mengidentifikasi beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

b. Menyebutkan pentingnya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan Indonesia

2. Conscience

a. Disiplin menunjukkan sikap bertanggung jawab saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

b. Berani menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan informasi 3. Compassion

Bekerja sama dengan teman dalam mengerjakan tugas kelompok D. Tujuan pembelajaran:

1. Competence

a. Siswa dapat mengidentifikasi 2 macam peristiwa yang terjadi sebagai usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dari hasil mempelajari materi bersama di dalam kelompok

sebelum kemerdekaan Indonesia setelah membaca materi pembelajaran yang dipelajari bersama

2. Conscience

a. Dengan disiplin siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab saat mengerjakan tugas-tugas yang harus dikerjakan

b. Dengan berani siswa dapat menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan informasi

3. Compassion

Siswa dapat bekerja sama dengan teman dalam mengerjakan tugas kelompok

E. Materi Pokok (Terlampir) 1. BPUPKI

2. PPKI

F. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran 1. Pendekatan : Paradigma Pedagogi Reflektif 2. Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif 3. Metode pembelajaran : Jigsaw II

4. Teknik pembelajaran : Tanya jawab, penugasan, diskusi, presentasi G.Nilai Kemanusiaan

4. Kepedulian

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Kegiatan

Pembuka

Salam, doa, dan presensi Konteks

Apersepsi

1) Siswa melihat naskah pancasila yang dibawa oleh guru yang biasanya dibaca saat upacara

2) Siswa menjawab beberapa pertanyaan untuk mengaitkan naskah pancasila dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini

Orientasi

Siswa diberi penjelasan mengenai tujuan pembelajaran pada hari ini

Siswa mengerjakan soal sebagai kuis

10 menit 1. Kerjasama

2. Tanggung jawab

Motivasi

1) Siswa diberi pertanyaan, misalnya:

“ Sebelum Indonesia merdeka, kira-kira ada tidak ya yang dipersiapkana

untuk kemerdekaan itu, apa kemerdekaan itu hanya diterima oleh bangsa Indonesia begitu saja tanpa perjuangan? Lalu bagaimana lahirnya

Pancasila?, Agar kalian tahu, maka kita akan belajar bersama pada hari ini”.

2) Siswa diberi informasi bahwa mereka harus belajar dan bekerja dengan sebaik-baiknya dalam pembelajaran bersama dengan kelompok karena akan ada penghargaan bagi kelompok yang terbaik

3) Siswa bersama dengan guru menyanyikan lagu “ Kerja Sama”

45 menit Kegiatan Inti Pengalaman

1) Siswa mendapatkan informasi secara umum terkait dengan proses pembelajaran yang akan dilakukan hari ini

2) Masing-masing siswa membaca kembali secara sekilas materi mengenai usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara Indonesia yang sebelumnya telah dibaca sebagai tugas rumah

3) Siswa dibagi kedalam 6 kelompok yang berisi siswa yang heterogen

4) Siswa masuk kedalam kelompoknya masing-masing 5) Masing-masing kelompok memperoleh LKS

6) Siswa membagi diri di dalam kelompok masing-masing terkait dengan bagian materi yang harus dipelajari dan informasi apa yang harus dicari oleh masing-masing siswa di dalam kelompok dengan bantuan kartu soal Siswa A: mempelajari latar belakang pembentukan BPUPKI, maksud pembentukannya, tugas pokoknya, serta keanggotaannya. Siswa B: mempelajari sidang BPUPKI I

Siswa C: mempelajari sidang BPUPKI II

Siswa D: mempelajari pembentukan PPKI, tugas utamanya, serta keanggotaannya

Siswa E: mempelajari keputusan-keputusan yang dihasilkan dalam pertemuan-pertemuan PPKI

7) Siswa masuk kedalam kelompok ahli

(kelompok ahli berisi siswa yang mempelajari bagian materi yang menjadi bagiannya bersama dengan teman lain yang berasal dari kelompok yang lain yang mendapatkan bagian materi yang sama yang harus dipelajari lebih mendalam)

8) Siswa mendiskusikan dan membahas lebih mendalam mengenai materi yang harus mereka diskusikan bersama di dalam kelompok ahli 9) Siswa kembali ke kelompok asal

10) Siwa menyampaikan informasi yang telah dipelajari di dalam kelompok ahli kepada kelompok asal secara bergantian

1 A, B, C, D, E 6 A, B, C, D, E, A 5 A, B, C, D, E 4 A, B, C, D, E 2 A, B, C, D, E 3 A, B, C, D, E

A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7 B1, B2, B3, B4, B5, B6 C1, C2, C3, C4, C5, C6 D1, D2, D3, D4, D5, D6,

E1, E2, E3, E4, E5, E6

11) Siswa di dalam kelompok bekerja sama untuk mengerjakan tugas yang ada di LKS

12) Siswa menyampaikan beberapa hasil dari tugas kelompok dalam mengerjakan LKS

13) Guru memberikan tanggapan dan meluruskan apabila ada pemahaman yang kurang tepat 15 menit Kegiatan Penutup Kesimpulan

Siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman mengenai materi yang telah dipelajari hari ini dengan bantuan guru

Evaluasi

Siswa mengerjakan soal sendiri-sendiri sebagai kuis

Refleksi

Siswa merefleksikan pelajaran pada hari ini dengan beberapa pertanyaan refleksi (terlampir)

Aksi

Siswa dengan bantuan guru diminta untuk merumuskan aksi yang dapat dilakukan setelah menuliskan refleksinya (terlampir)

Tindak lanjut

1) Guru membagikan ringkasan materi untuk dipelajari pada pertemuan selanjutnya

2) Sebagai tindak lanjut, siswa mendapat PR (pekerjaan rumah) untuk membaca materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada ringkasan materi yang telah dibagikan dan dari informasi di buku paket

Pengumuman penghargaan kelompok

Doa penutup dan Salam

I. Kecakapan Hidup Umum/ Kecakapan Generik 1. Kecakapan personal :

a. Kesadaran bahwa kemerdekaan Indonesia membutuhkan persiapan dan proses, dan perjuangan yang tidak mudah

b. Tanggung Jawab c. Percaya diri

d. Kemampuan bekerja sama 2. Kecakapan sosial :

a. Kecakapan komunikasi lisan b. Kecakapan komunikasi tertulis

c. Kecakapan menghargai teman dalam satu kelompok maupun kelompok yang lainnya

J. Sumber dan Media Pembelajaran Sumber:

1. Susilaningsih, Endang. (2008). Ilmu pengetahuan sosial 5: untuk SD/MI kelas V. Jakarta : PusatPerbukuan Departemen Pendidikan Nasional

2. Yuliati, Reny. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

3. Syamsiyah, Sit. (2008). Ilmupengetahuan sosial 5: untuk SD/MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

4. Sarwiyanto, dkk.(2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas 5 SD. Yogyakarta: Kanisius

1. Prosedur : a. Proses b. Post-test

2. Jenis : a. Tes b. Non tes 3. Teknik : a. Tes tertulis b. Kinerja

4. Instrumen (terlampir): a. Tugas yang ada di LKS

b. Lembar evaluasi, lembar refleksi dan lembar aksi c. Rubrik penilaian Yogyakarta, 10 Februari 2014 Guru Kelas (Ch. Tri Lestari, S.Pd) G.9488 Mahasiswa (Armawan) NIM. 101134095 Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan

(Hr.Klidiatmoko, S.Pd) NIP. 19560717 198403 1 007

Lembar Penilaian

1. Penilaian Competence

Dari Hasil Tes Tertulis di Akhir Pembelajaran (Soal Evaluasi)

Terdiri dari jenis 5 soal pilihan ganda (skor setiap jawaban benar 1), dan 5 soal isian (skor setiap jawaban benar 2)

Total skor 5 + 10 = 15 15 x2

3

2. Penilaian Conscience

Indikator: Disiplin menunjukkan sikap bertanggung jawab saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

No

Kelompok Nama Anggota Kelompok

Aspek Yang Dinilai Mengerjakan perintah Ketepatan waktu Isi yang diampaikan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 1 1. 2. 3. 4. 5. 2 2 1. 2. 3. 4. 5. 3 3 1. 2. 3. 4. 5. 4 4 1. 2. 3. 4. 5. 5 5 1. 2. 3. 4. 5. 6 6 1. 2. 3. 4. 5. Nilai = X 10

Keterangan:

Mengerjakan perintah

-Skor 3: Segera melaksanakan perintah guru

-Skor 2: Melaksanakan perintah guru dengan sekali teguran

-Skor 1: Melaksanakan perintah guru dengan lebih dari 2 kali teguran Ketepatan waktu

-Skor 3: Semua soal dikerjakan tepat waktu

-Skor 2: Mengerjakan sebagian besar soal (75 %)

-Skor 1: Mengerjakan sebagian soal (50% atau kurang)

Indikator: Berani menunjukkan sikap percaya diri dalam menyampaikan informasi

No

Kelompok Nama Anggota Kelompok

Aspek Yang Dinilai

Kelancaran Kesediaan Isi yang diampaikan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 1 1. 2. 3. 4. 5. 2 2 1. 2. 3. 4. 5. 3 3 1. 2. 3. 4. 5. 4 4 1. 2. 3. 4. 5. 5 5 1. 2. 3. 4. 5. 6 6 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Keterangan:

Skor 3: Tidak terpotong-potong dalam berbicara, bersedia untuk menyampaikan informasi dengan kesadaran diri, isi yang disampaikan tepat

Skor 2: Ada beberapa kalimat yang terpotong-potong, bersedia untuk menyampaikan informasi perintah guru, isi yang disampaikan tepat Skor 1: Ada beberapa kalimat yang terpotong-potong, bersedia untuk

menyampaikan informasi dengan perintah guru, isi yang disampaikan kurang tepat

3. Penilaian Compassion

Indikator: Bekerja sama dalam kelompok saat pembelajaran

Keterangan:

Menerima pendapat teman

Skor 3: mendengarkan dengan sungguh-sungguh pendapat yang disampaikan oleh No

Kelompok Nama Anggota Kelompok

Aspek Yang Dinilai Menerima pendapat teman Menyampaikan pendapat Aktif dalam kelompok 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 1 1. 2. 3. 4. 5. 2 2 1. 2. 3. 4. 5. 3 3 1. 2. 3. 4. 5. 4 4 1. 2. 3. 4. 5. 5 5 1. 2. 3. 4. 5. 6 6 1. 2. 3. 4. 5. 6.

teman

Skor 2: sesekali tidak mendengarkan pendapat yang disampaikan oleh teman Skor1: sesekali tidak mendengarkan pendapat ang disampaikan oleh teman Menyampaikan pendapat

Skor 3: lebih dari 2 kali menyampaikan pendapat di dalam kelompok Skor 2: menyampaikan pendapat di dalam kelompok sebanyak 2 kali Skor 1: menyampaikan pendapat di dalam kelompok kurang dari 2 kali Aktif dalam kelompok

Skor 3: melaksanakan semua yang menjadi tugasnya di dalam kelompok dengan baik

Skor 2: ada sebagian kecil tugas yang belum dikerjakan di dalam kelompok Skor 1: banyak tugas yang belum di kerjakan

Lembar Kerja Siswa

(LKS)

I. Indikator 1. Competence

- Mengidentifikasi beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

- Menyebutkan pentingnya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan Indonesia

2. Conscience

a. Disiplin menunjukkan sikap bertanggung jawab saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

b. Berani menunjukkan sikap percaya diri saat menyampaikan hasil pekerjaan kelompok

c. Compassion

Bekerja sama dengan teman dalam mengerjakan tugas kelompok

II. Petunjuk

1. Tulislah nama anggota kelompokmu di pojok kanan atas!

2. Lakukan kegiatan-kegiatan belajar yang ada pada lembar kerja ini! Kelompok:

Nama Anggota Kelompok/ Absen:

1………/… 2..……….../... 3………/… 4………/… 5………/… 6………/… IPS ITU MUDAH --- SEMANGAT

III. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Belajar 1

1. Pilihlah salah satu dari kelompok untuk menjadii ketua kelompok! 2. Bacalah kembali secara sekilas materi mengenai usaha mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara Indonesia yang sebelumnya telah dibaca sebagai tugas rumah!

3. Setiap siswa di dalam kelompok mendapat bagian materi untuk dipelajari lebih mendalam. Ketua kelompok memimpin pembagian materi dengan cara menggunting bagian pada materi yang telah dibagikan oleh guru! Siswa A: mempelajari latar belakang pembentukan BPUPKI, maksud

pembentukannya, tugas pokoknya, serta keanggotaannya. Siswa B: mempelajari sidang BPUPKI I

Siswa C: mempelajari sidang BPUPKI II

Siswa D: mempelajari pembentukan PPKI, tugas utamanya, serta keanggotaannya

Siswa E: mempelajari keputusan-keputusan yang dihasilkan dalam pertemuan- pertemuan PPKI

4. Bacalah materi yang telah kalian dapatkan selama ± 5 menit lalu isikan informasi yang kalian dapatkan pada bagian yang telah disediakan!

Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

A. Latar Belakang Pembentukan BPUPKI

Armada militer Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik. Perang pasifik disebut juga perang Asia Timur Raya, yaitu perang antara Jepang dengan Sekutu. Pulau Iwo Jima di Jepang pada bulan Februari 1945 berhasil dikuasai oleh Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan tentara Jepang semakin lemah. Pasukan Jepang yang ada di Indonesia bersiap-siap untuk mempertahankan diri dan berusaha menarik perhatian rakyat Indonesia dengan mengijinkan pengibaran Bendera Merah Putih di samping bendera Jepang. Lagu kebangsaan Indonesia Raya juga boleh dikumandangkan setelah lagu kebangsaan Jepang Kimi Ga Yo. Pada tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang juga mengumumkan bahwa Indonesia diperkenankan merdeka di kemudian hari. Dengan janji ini, Jepang berharap rakyat Indonsia akan membantu Jepang menangkal serangan Sekutu.

Tentara Jepang semakin terdesak dan mengalami kekalahan dimana-mana. Situasi semakin kritis, akhirnya pada tanggal 1 Maret 1945, pemerintah Jepang mengumumkan 3 tindakan sebagai berikut:

1). Membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam bahasa Jepang diebut Dokoritsu Junbi Cosakai.

2). Mempersiapkan lembaga Latihan Nasional (Kenkoku Gakuin) yang melatih dan mendidik calon pemimpin negara yang baru.

3). Memperluas pembicaraan tentang kemerdekaan Indonesia B. BPUPKI

- Maksud pembentukan BPUPKI adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka.

- Tugas pokok BPUPKI adalah menyiapkan organisasi pemerintah yang akan menerima kemerdekaan dari pemerintah Jepang.

- Badan ini memiliki 63 anggota yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dan wakil ketuanya adalah Raden Panji Suroso.

Jalan Pejambon, Jakarta.

Carilah informasi mengenai hal-hal berikut ini!

- Sidang- sidang BPUPKI:

1. Sidang BPUPKI I (29 Mei - 1 Juni 1945)

-Sidang diadakan untuk membicarakan dasar negara Indonesia yang akan merdeka serta pembentukan panitia sembilan

-Dasar negara penting untuk dirumuskan karena:

a. Nilai-nilai kepribadian bangsa perlu dirumuskan secara resmi.

Semua bangsa di dunia mempunyai nilai-nilai kepribadian luhur yang telah dihayati dari zaman ke zaman sebagai pandangan dan penghayatan hidup. Nilai-nilai itu belum nyata bila belum dirumuskan secara resmi. Nilai-nilai pancasila seperti pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan, bela negara, musyawarah, hidup bersama dalam perbedaan dan beberapa nilai lainnya yang telah ada sejak dulu,dengan adanya perumusan dasar negara

BPUPKI merupakan singkatan dari . . . . BPUPKI dalam bahasa Jepang disebut . . . . Latar belakang dibentuknya BPUPKI adalah . . . .

Maksud pembentukan BPUPKI adalah . . . . Tugas pokok BPUPKI . . . .

BPUPKI terdiri atas . . . . anggota Ketua BPUPKI adalah . . . . Wakil ketua BPUPKI adalah . . . .

maka nilai-nilai itu diakui secara resmi.

b. Negara memerlukan dasar untuk melangkah maju

Dasar negara digunakan untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan yang akan dibuat. Semua kegiatan negara akan mendapatkan dasarnya jika sudah ada dasar negara yang dirumuskan dan ditetapkan.

-Usulan Konsep Dasar Negara

Dalam rapat BPUPKI terdapat 3 tokoh yang menawarkan konsep dasar negara:

1. Mr. M. Yamin (29 Mei 1945) menawarkan 5 asas dasar NKRI

yang yaitu:

a). Peri Kebangasan b). Peri Kemanusiaan c). Peri Ketuhanan d). Peri Kerakyatan

e). Kesejahteraan yang berkebudayaan

2. Prof. Dr. Mr. Soepomo (31 Mei 1945) mengajukan dasar negara sebagai berikut:

a). Persatuan b). Kekeluargaan

c). Keseimbangan lahir dan batin d). Musyawarah

e). Keadilan rakyat

3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Ir. Soekarno mengatakan bahwa dasar negara Indonesia adalah Pancasila dengan rumusan sebagai berikut:

a). Kebangsaan Indonesia

b). Internasionalisme atau perikemanusiaan c). Mufakat atau demokrasi

d). Kesejahteraan Sosial e). Ketuhanan Yang Maha Esa -Panitia Kecil

Setelah sidang tanggal 1 Juni 1945, BPUPKI mengalami masa jeda dan dibentuk panitia kecil yang bertugas menampung saran dari anggota BPUPKI. Panitia ini beranggotakan 9 orang, yaitu Ir.

Soekarno, Drs.Moh Hatta, Sutarjo Kartohadikusumo, Wahid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Oto Iskandardinata, M, Yamin,

dan AA. Marimis. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia kecil mengadan pertemuan dengan 38 anggota BPUPKI. Dalam

pertemuan ini dibentuk pula panitia kecil lainnya yang berjumlah sembilan orang dan disebut sebagai panitia sembilan

- Panitia Sembilan

Panitia sembilan beranggotakan Ir. Soekarno, Drs.Moh Hatta, Mr. M Yamin, Mr. Ahmad Subarjo,Mr. A.A.Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan menghasilkan rumusan pembukaan UUD yang menggambarkan maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka. Rumusan itu disepakati dan ditandatangani bersama oleh Panitia Sembilan. Rumusan yang dirumuskan oleh Panitia Sembilan ini kemudian diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal pembukaan UUD I945

Rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta berbunyi:

a). Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemuluknya

b). Kemanusiaan yang adil dan beradab c). Persatuan Indonesia

d). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

e). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Carilah informasi mengenai hal-hal di bawah ini! Sidang I BPUPKI membicarakan tentang . . . .

2 alasan mengapa dasar negara penting untuk dirumuskan adalah . . . .

3 tokoh yang menawarkan konsep dasar negara adalah . . . . Panitia kecil bertugas untuk . . . .

Panitia sembilan diketuai oleh . . . . pada tanggal 22 Juni 1945, panitia ini menghasilkan . . . . yang diberi nama . . . . yang merupakan cikal bakal . . . .

Yang menyampaikan usulan konsep dasar negara pada tanggal 1 Juni 1945 adalah . . . .

yang juga mengatakan bahwa dasar negara Indonesia merdeka adalah . . . .

2. Sidang BPUPKI II (10 - 17 Juli 1945)

-Anggota BPUPKI dibagi- bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-panitia yang terbentuk antara lain: Panitia Perancang Undang-Undang Dasar (diketuai Soekarno), Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai Abikusno Cokrosuyoso), dan Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai Mohammad Hatta).

-Pada kesempatan ini dibahas rencana UUD, termasuk pembukaan (preambule) oleh Panitia Perancang Undang-Undang dasar. Rapat pada tanggal 11 Juli 1945, Panitia Perancang Undang-Undang Dasar menyetujui isi preambule yang diambil dari Piagam Jakarta. Panitia ini kemudian membentuk Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Prof. Dr. Mr. Soepomo. Hasil perumusan panitia kecil ini disempurnakan bahasanya oleh Panitia Penghalus Bahasa, yang juga bertanggungjawab untuk menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan undang-undang dasar yang sudah dibahas. -Selain perumusan undang-undang dasar, dalam sidang BPUPKI II

dibahas juga mengenai bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, serta pendidikan dan pengajaran.

Carilah informasi mengenai hal-hal di bawah ini!

BPUPKI II membahas tentang . . . . oleh . . . .

Yang diketuai oleh . . . .

Panitia . . . . menyetujui isi preambule yang

Dokumen terkait