• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.7.1 Penentuan Validitas Instrumen

Validitas diartikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2005:173). Penelitian ini menggunakan validitas isi, validitas konstruksi, serta validitas empirik.

Instrumen berupa tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila instrumen tes yang disusun ditinjau dari susunanannya secara tepat dapat mencerminkan konstruksi dalam teori psikologis yang tercermin dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Instrumen tes memiliki validitas konstruksi apabila item-item dalam tes tersebut benar-benar secara tepat dapat mengukur aspek-aspek berpikir, misalnya adalah aspek kognitif sebagaimana telah ditentukan dalam tujuan instruksional khusus (Sudijono, 2011:166). Analisis yang dilakukan adalah dengan cara mencocokkan aspek-aspek yang ada dalam instrumen tes yang disusun dengan aspek-aspek yang akan dicapai dalam tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Instrumen tes memiliki validitas konstruksi apabila setelah dianalisis secara rasional aspek-aspek yang diungkap melalui instrumen tes tersebut secara tepat telah mencerminkan tujuan yang akan dicapai. Penganalisisan validitas konstruksi ini dapat dilakukan dengan diskusi panel (Sudijono, 2011:167).

Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari isinya, sejauh mana dapat mengukur dan dapat mewakili keseluruhan materi yang diujikan, dapat dilakukan dengan diskusi panel (Sudijono, 2011:164-165).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini didiskusikan, dimintakan pendapat kepada dosen pembimbing, kepala sekolah dan guru kelas V di SD Kanisius Wirobrajan. Penilaian terhadap instrumen penelitian dilakukan oleh kepala sekolah dan dua guru sebagai wali kelas V untuk mendapatkan validitas konstruksi dan validitas isi. Instrumen yang divalidasi berupa tes soal pilihan ganda serta perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, LKS, serta materi . Berdasarkan penilaian dari kepala sekolah instrumen yang telah peneliti susun termasuk ke dalam kriteria sangat layak yang ditunjukkan oleh skor yang diperoleh yaitu 88.46 %. Berdasarkan penilaian dari guru kelas V, instrumen yang telah peneliti susun termasuk ke dalam kriteria sangat layak yang ditunjukkan oleh skor yang diperoleh yaitu 94.61 %.

Validitas empirik adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang bersifat empirik, yaitu yang diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan. Validitas empirik diperoleh apabila berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data hasil pengamatan di lapangan, terbukti bahwa instrumen tersebut valid, yaitu secara tepat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Instrumen tes yang berupa soal pilihan ganda yang telah disusun dalam penelitian ini di uji cobakan ke lapangan yaitu kepada siswa kelas VI di SD Kanisius Wirobrajan. Pengujian dilakukan di SD ini karena SD ini juga yang digunakan sebagai penelitian sehinggga karakter siswa, tingkat intelektualitas, materi yang diajarkan, sistem penilaian, besarnya KKM, cara guru mengajar kurang lebih sama sehingga dapat dijadikan gambaran tingkat kemampuan siswa di SD Kanisius Wirobrajan. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan,

selanjutnya di analisis dengan menggunakan bantuan program IBM 20 SPSS Statistics for Windows 32-bit.

Hasil validitas suau pengukuran pada umumnya dinyatakan secara empirik menggunakan koefisien validitas yaitu r (Azwar, 2005:174). Instrumen item tipe objektif, jawabannya dikategorikan sebagai salah (0) atau benar (1), sehingga distribusi skor itemnya adalah distribusi skor dikotomi. Item yang menghasilkan skor dikotomi, pengujiannya adalah menggunakan korelasi point biserial (Azwar, 2012:155). Pendapat yang lainnya diasmpaikan oleh Field (2005:182), bahwa korelasi point biserial digunakan untuk variabel yang dikotom seperti instrumen pilihan ganda. Instrumen tes dalam penelitian ini merupakan jenis pilihan ganda sehingga pengujiannya menggunakan korelasi point biserial.

Korelasi point biserial merupakan korelasi pearson ketika variabel yang dikotom di kode atau dilambangkan dengan 0 untuk satu kategori dan 1 untuk kategori yang lainnya (Field, 2005:183). Pendapat yang lainnya (Surapranata, 2009:61) menyatakan bahwa korelasi point-biserial adalah korelasi product-moment yang diterapkan pada data, dimana variabel-variabel yang dikorelasikan sifatnya dikotomi. Variabel butir soal bersifat dikotomi (skor pada butir soal hanya 1 atau 0), sedangkan variabel skor total bersifat kontinum (diperoleh dari jumlah jawaban yang benar). Jadi, instrumen pilihan ganda dalam penelitian ini pengujiannya menggunakan korelasi point biserial dengan bantuan SPSS menggunakan langkah yang sama dengan korelasi pearson.

Setelah dilakukan perhitungan menggunakan SPSS maka dapat dilihat nomor soal yang valid dari masing-masing indikator pada tabel 3.4 dan penentuan

validitas item menggunakan dari hasil perhitungan menggunakan program IBM 20 SPSS Statistics for Windows 32-bit pada tabel 3.5.

Tabel 3.4 Nomor Soal yang Valid

No Item Nilai Korelasi Nilai r Tabel (n=30, Signifikansi 5 %) Kesimpulan 1 .644** 0.361 Valid 2 .123 Tidak Valid 3 .610** Valid 4 .239 Tidak Valid 5 .706** Valid 6 -.102 Tidak Valid 7 .256 Tidak Valid 8 .546** Valid 9 .520** Valid 10 .235 Tidak Valid 11 -.024 Tidak Valid 12 .675** Valid 13 .461* Valid 14 .252 Tidak Valid 15 .539** Valid 16 -.090 Tidak Valid 17 .356 Tidak Valid 18 .002 Tidak Valid 19 .515** Valid 20 .030 Tidak Valid 21 .455* Valid 22 .389* Valid 23 .146 Tidak Valid 24 .322 Tidak Valid 25 .291 Tidak Valid 26 -.028 Tidak Valid Indikator Jumlah Soal Nomor Soal yang Valid Nomor Soal yang Tidak Valid Mengidentifikasi beberapa usaha dalam

rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

21 1, 3, 5, 8, 13, 15, 19,

21, 22, 39, 43, 47 10, 11, 17, 20, 25, 32, 34, 35, 50 Menyebutkan pentingnya perumusan

dasar negara sebelum kemerdekaan Indonesia

11 29, 40 2, 6, 18, 26, 30, 33, 37, 38, 41 Menyebutkan peranan beberapa tokoh

dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

10 9, 12, 45 48

4, 12, 24, 28, 31, 46

Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

8 36, 49 7, 16, 23, 27,42, 44

No Item Nilai Korelasi Nilai r Tabel (n=30, Signifikansi 5 %) Kesimpulan 27 -.110 0.361 Tidak Valid 28 .293 Tidak Valid 29 .500** Valid 30 -.005 Tidak Valid 31 .122 Tidak Valid 32 .068 Tidak Valid 33 .025 Tidak Valid 34 -.208 Tidak Valid 35 -.175 Tidak Valid 36 .499** Valid 37 .189 Tidak Valid 38 .009 Tidak Valid 39 .470** Valid 40 .743** Valid 41 .249 Tidak Valid 42 .274 Tidak Valid 43 .434* Valid 44 .077 Tidak Valid 45 .576** Valid 46 .205 Tidak Valid 47 .442* Valid 48 .486** Valid 49 .363* Valid 50 .247 Tidak Valid

Hasil perhitungan SPSS, pada Pearson-Correlation, item-item yang valid akan ditunjukkan dengan tanda *. Tanda ini menunjukkan taraf signifikansi item. Tanda * menunjukkan bahwa item tersebut valid dengan taraf signifikan 95% dan eror 5%, sedangkan tanda (**) menunjukkan bahwa item tersebut valid dengan taraf signifikansi 99% dan eror 1%. Valid atau tidaknya item dapat pula diketahui dengan cara membandingkan nilai Pearson-Correlation dengan r tabel, jika nilai Pearson-Correlation ≥ r tabel, korelasinya positif atau valid.

Dokumen terkait