• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip-prinsip belajar seperti yang telah dibahas di atas hanya memberikan petujuk umum tentang belajar. Sehingga prinsip-prinsip belajar tidak dapat dijadikan sebagai hukum belajar sehingga bersifat mutlak. Jika tujuan belajar berbeda maka cara belajar harus berbeda. Maka guru harus memperhatikan

bagaimana siswa belajar dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi siswa belajar sehingga guru dapat mengambil strategi pengajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Terdapat faktor-faktor belajar yang mempengaruhi belajar siswa seperti yang diungkapkan oleh pakar pendidikan diantaranya :

Faktor-faktor belajar yang dikemukakan oleh (Oemar Hamalik,2007,109) sebagai berikut :

a) Kegiatan Belajar

Belajar memerlukan banyak kegiatan, seperti melihat, mendengar, merasakan, berfikir, kegiatan motorik dan kegiatan lainnya, yang bertujuan agar anak didik memperoleh pengalaman guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, sikap dan nilai serta meningkatkan ketrampilan. Pengajaran dianggap efektif jika anak bersikap aktif, sedangkan guru bertindak sebagai pembimbing.

b) Latihan dan Ulangan

Belajar akan lebih mantap jika siswa diberikan latihan secara berkala dan terbimbing dengan jalan relearning, recalling dan reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat di pahami.

c) Kepuasan dan Kesenangan

Dorongan belajar akan bertambah besar jika belajar itu memberikan kepuasan kepada siswa. Kepuasan akan tumbuh jika siswa mengetahui kemajuan belajarnya, sedangkan kegagalan akan memunculkan rasa frustasi yang tidak diharapkan.

d) Asosiasi dan Transfer

Berbagai pengalaman yang diperoleh baik itu pengalaman lama atau baru, harus diasosiasikan agar menjadi satu kesatuan. Pengalaman dari satu situasi perlu diasosiasikan dengan pengalaman dari situasi lain sehingga memudahkan transfer hasil belajar.

Berkaitan dengan transfer, sering dibahas tiga teori diantaranya :

1) Teori dan disiplin formal. Pembentukan berbagai daya pada manusia dapat dibentuk melalui latihan akademis.

2) Teori unsur-unsur dan identik ,transfer terjadi jika di antara dua situasi atau kegiatan terdapat unsur-unsur yang bersamaan

3) Teori Generalisasi, tranfer terjadi jika siswa memiliki pengertian atau kesimpulan umum

e) Pengalaman Masa Lampau dan Pengertian

Berbagai pengalaman dan pengertian yang telah dimiliki siswa akan memudahkannya menerima pengalaman baru, pengalaman dan pengertian masa lampau tersebut menjadi dasar serta pengalaman apersepsi.

f) Kesiapan dan Kesediaan Belajar

Faktor kesiapan turut menentukan hasil belajar, kesiapan di sini mengandung arti kesiapan mental, sosial, emosional dan fisik. Kesiapan memudahkan para siswa untuk belajar mencapai keberhasilannya

g) Minat dan Usaha

Kegiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil belajar. Minat akan

muncul jika siswa merasa tertarik terhadap berbagai hal yang akan dipelajari, atau jika siswa menyadari kaitan hal yang dipelajarinya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadinya.

h) Fisiologis

Kesehatan dan keseimbangan jasmani siswa perlu mendapat perhatian sepenuhnya, karena kondisi fissiologis ini sangat berpengaruh terhadap konsentrasi, kegiatan dan hasil belajar. Keberhasilan atau kegagalan belajar ditentukan oleh faktor fisiologis siswa itu sendiri.

i) Intelegensi dan Kecerdasan

Kemajuan belajar juga ditentukan oleh tingkat perkembangan intelegensi siswa seperti cerdas, atau lamban. Maka dalam proses belajar mengajar hendaklah memperhaikan faktor ini sehingga siswa mampu menyerap materi yang diberikan guru yang pada akhirnya memberikan hasil belajar yang memadai.

Faktor-faktor belajar di atas perlu mendapat perhatian dan pertimbangan dalam proses belajar mengajar, agar hasil belajar siswa sedapat mungkin tercapai sesuai dengan target yang dirumuskan sesuai dengan harapan lembaga pendidikan yang terkait.

Selain pendapat di atas terdapat pula pendapat para ahli pendidikan seperti (Atmowidjo,2009:83) menyatakan terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi belajar siswa diantaranya :

Faktor internal ini adalah faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi siswa termasuk fisik maupun mental, misalnya rasa aman, kesehatan, kemampuan, minat dll. Hal ini ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam belajar.

b) Faktor Ekternal

Faktor ekternal ini adalah faktor yang berasal dari luar siswa seperti alat pelajaran, ruang belajar dan lain-lain. Serta lingkungan sosial maupun lingkungan alamiahnya.

Faktor ekternal dapat di bagi sebagai berikut : 1) Lingkungan keluarga yang meliputi :

a) Cara mendidik : jika orang tua dalam mendidik anaknya denngan penuh kekerasan maka di sekolah kelak akan menjadi anak penakut, atau jika orang tua dalam mendidik anaknya dengan memanjakannya maka jika anak sekolah kelak akan cenderung menjadi anak yang tidak mempunyai tanggung jawab dan takut menghadapi tantangan.

b) Suasana keluarga : Hubungan keluarga sangat berpengaruh terhadap belajar siswa, jika dalam keluarga terjadi kekakuan dan hubungan antara keluarga tidak intim maka akan menurunkan semangat belajar siswa, tetapi jika hubungan antar keluarga terjadi keharmonisan maka akan menimbulkan semangat dan motivasi belajar siswa.

c) Pengertian Orang tua : Pengertian dari orang tua sangat diharapkan dalam memotivasi belajar siswa, jika anak terbebani dengan tugas- tugas rumah yang di berikan orang tua maka akan menimbulkan turunnya motivasi belajar siswa.

d) Keadaan sosial ekonomi keluarga : Dalam belajar anak membutuhkan sarana dan prasarana yang terkadang membutuhkan harga yang mahal, bila keadaan ekonomi tidak memungkinkan maka akan menghambat belajar anak, namun kendati demikian anak sedapat mungkin harus diberikan pengertian. Agar semua kendala dapat teratasi.

e) Latar belakang kebudayaan : Tingkat pendidikan atau kebiasaan dalam keluarga mempengaruhi sikap belajar siswa, untuk itu maka sangatlah di perlukan memberikan contoh atau menanamkan kebiasaan- kebiasaan baik kepada anak agar mendorong semangat belajar anak. 2) Lingkungan Sekolah yang meliputi :

a) Interaksi guru dan murid : jika dalam berinteraksi antara guru dan murid kurang harmonis maka dapat menyebabkan terhambatnya proses belajar mengajar siswa, hal ini disebabkan siswa merasa jauh dengan guru sehingga siswa enggan untuk berpartisipasi langsung dalam belajar.

b) Cara Penyajian : Dibutuhkan inovasi dalam mengajar agar dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, jika guru hanya menggunakan metode ceramah dalam belajar maka siswa cenderung untuk pasif dalam belajar, siswa cenderung hanya menulis dari ucapan guru.

c) Hubungan antar murid : jika dalam kelas terdapat kelompok-kelompok

yang kurang sehat yang saling bersaing, (klik) dan kurang mendapatkan pembinaan dari guru maka hal ini pula dapat

menghambat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar untuk itu diperlukan kebijaksanaan guru untuk mengatasi hal ini agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan kondusif.

d) Standar pelajaran di atas ukuran : Sering guru berpendapat

meningkatkan standar pelajaran dengan dalih meningkatkan mutu pendidikan, akibatnya anak merasa tidak mampu untuk mengikuti pelajaran sehingga anak takut pada guru.

e) Media Pendidikan : Media pendidikan mutlak dibutuhkan dalam

belajar agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, seiring semakin banyaknya siswa yang masuk sekolah maka diperlukan media pembelajaran yang cukup memadai misalnya buku, laboratorium, media pendidikan dan lain-lain.

f) Kurikulum : Guru dituntut untuk mempunyai program perencanaan yang benar agar dapat melayani siswa belajar secara individual.

g) Keadaan Gedung : Keadaan gedung harus memadai antara jumlah siswa dengan kapasitas gedung, agar siswa tidak duduk berjejal-jejal di dalam kelas yang pada ahirnya dapat menghambat proses belajar- mengajar siswa.

h) Waktu Sekolah : Dengan bertambahnya jumlah anak yang masuk

sekolah sedangkan tidak disertai dengan penambahan gedung sekolah yang cukup, maka menyebabkan siswa terpaksa masuk sekolah siang atau sore hari, hal ini kurang dapat dipertanggung jawabkan.

i) Pelaksanaan Disiplin : pelaksanaan disipin di sekolah sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa, pelaksanaan disiplin yang ketat, kaku dan mati membuat siswa enggan untuk belajar begitu pula jika disiplin dilaksanakan dengan penuh toleransi tanpa ada ukuran yang jelas akan membuat siswa tidak termotivasi untuk berbuat disiplin yang pada ahirnya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. j) Metode Belajar : Cara belajar yang keliru dapat menghambat

keberhasilan siswa dalam belajar contoh jika siswa hanya belajar jika ada ulangan saja, sehingga dalam belajar siswa menggunakan waktu yang berlebihan dan melupakan waktu istirahat. Untuk itu diperlukan bimbingan guru agar siswa dapat mngetahui cara belajar dengan baik dan benar.

k) Pekerjaan Rumah (PR) : PR yang terlalu banyak dapat menghambat proses belajar siswa.

3) Lingkungan Masyarakat meliputi :

a) Mass Media : Mass media seperti tv, radio, bioskop, internet, novel dan lain-lain dapat menghambat proses belajar siswa jika dalam penggunaan media tersebut siswa bersikap secara berlebihan sehingga melupakan tugas belajar, yang pada ahirnya mengakibatkan hasil belajar siswa kurang memadai.

b) Teman Bergaul : Dalam kehidupan anak, pergaulan dan teman dapat membentuk kepribadian dan sosialisasi anak, untuk itu agar orang tua

memperhatikan anak agar mendapatkan teman bergaul yang baik sehingga dapat bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.

c) Kegiatan dalam Masyarakat : tidak jarang anak mempunyai kegiatan di luar rumah seperti pencak silat, tari ,drama dan lain-lain, hal itu baik untuk anak agar mengembangkan kreativitasnya, namun jika berlebihan akan menghambat belajarnya.

d) Cara Hidup Lingkungan : Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, jika anak tinggal di lingkungan yang rajin belajar maka akan memberikan motivasi belajar yang baik, namun jika anak tinggal dalam lingkunngan yang kurang kondusif maka akan mengganggu belajar siswa. Yang pada ahirnya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Sebagai pendidik, dalam proses belajar mengajar harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menjadi penghambat belajar siswa, sehingga guru dapat mencari solusi jika ditemukan faktor-faktor penghambat tersebut dan guru dapat menemukan metode yang tepat dalam mentransfer ilmunya. Sehingga proses belajar dapat berhasil sesui dengan yang diharapkan.