• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Hakekat Strategi Pembelajaran 1 Pendekatan Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran

Guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru di harapkan memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien.pengertian strategi pembelajaran dapat di kaji dalam dua kata pembentuknya, yaitu strategi dan pembelajaran. Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang di artikan sebagai “Seni menggunakan rencana untuk mencapai tujuan”. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular aducational goal

(J.R. David 1976). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari pengertian ini dapat di pahami bahwa strategi mengandung arti cara dan seni menggunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan.

Sedangkan pembelajaran merupakan masalah yang cukup kompleks dan banyak faktor yang mempengaruhinya.definisi pembelajaran yang di anut A. Chaedar Alwasilah dalam pengantarnya untuk versi terjemahanbuku Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning sebagai berikut : (1)”A relatively

permanent change in response potentiality which occurs as a result of reinforced practice” dan (2) “A change in human disposition or capability, Which can be retained, and which is not simply ascribable to the proses of growth”. maka dari devinisi di atas terdapat tiga prinsip yang dapat di perhatikan.

Pertama, proses pembelajaran menghasilkan perubahan tingkah laku anak didik yang relative permanen kedua, anak memiliki potensi dan kemampuan yang merupakan benih kodrati untuk di tumbuh kembangkan tanpa henti.ketiga, perubahan atau pencapaian kualitas ideal tidak tumbuh linier sejalan proses kehidupan artinya proses belajar merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri, tetapi ia di desain secara khusus demi tercapainya tujuan ideal.

Berdasarkan pengertian strategi dan pembelajaran dapat di simpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah cara dan seni menggunakan sumber daya untuk menyampaikan meteri pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran yang di ciptakan secara kondusif, meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar siswa secara efektif.

Sedangkan menurut (Firdaus Zarkasih,2009:43) menyatakan “secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah di tentukan”.dapat pula di artikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah di gariskan.terdapat empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi: (1) Mengidentifikasi tingkah laku dan kepribadian anak didik,(2) memilih pendekatan belajar berdasarkan aspirasi masyarakat,(3) memilih dan menetapka prosedur,

metode,dan teknik belajar mengajar yang dinggap paling tepat dan efektif,(4) menetapkan norma dan batasan minimal keberhasilan siswa atau mengadakan evaluasi.

J.R David mengartikan strategi pembelajaran sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2009:126) senada dengan J.R David, Dick and Carey menyebutkan bahwa staregi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang di gunakan secara bersama-sama untuk mencapai hasil belajar pada siswa. (Sanjaya, 2009:126) sedangkan Hilda Jaba mengatakan strategi pembelajaran adalah cara-cara yang dipilih oleh guru dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas bagi siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran (Zarkasi,2009:45). sedangkan (Hasibuan,1986:1) mengatakan “Strategi belajar-mengajar merupakan pola umum perbuatan guru dan siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar-mengajar”.pengertian strategi dalam hal ini menunjukkan pada karakteristik abstrak perbuatan guru-siswa dalam peristiwa belajar actual tertentu.

Kemp mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree). Dalam strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Sebagaimana yang dikutip oleh Wina, Roy

Killen menyebutnya dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction). Sebab dalam strategi ini, materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa, siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. Dengan demikian, dalam strategi ekspositori guru berfungsi sebagai penyampai informasi. Berbeda dengan strategi discovery. Dalam strategi ini bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung. Strategi belajar individual dilakukan oleh

siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri. Contoh dari strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui modul, atau belajar bahasa melalui kaset audio.

Berbeda dengan strategi pembelajaran individual, belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh seorang guru atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok itu bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal,atau bisa juga siswa belajar dalam

kelompok-kelompok kecil semacam buzz group. Strategi kelompok tidak

memperhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu dianggap sama. Oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja,

sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.

Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif. Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi

pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi; atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang konkrit. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus.

Sebaliknya, dengan strategi induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkrit atu contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum.

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efisien. Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam

pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Namun sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.