• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 STRATEGI PENERAPAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU PADA PERIKANAN TUNA DI SENDANGBIRU

Faktor internal

Faktor eksternal Kekuatan (strengths) 1. KEPMEN-KP 52A/2013 tentang persyaratan jaminan mutu perikanan 2. Adanya aparat pelaksana kebijakan yaitu pengelola PPP Pondokdadap 3. Metode dan alat tangkap

tidak merusak tubuh ikan 4. Kegiatan usaha perikanan

tuna telah berkembang 5. Hasil tangkapan tuna pada

tahun 2011-2015 relatif tinggi, yaitu rata-rata 1.878 ton

Kelemahan (Weaknesses) 1. Rendahnya kesadaran

nelayan akibat tidak disosialisasikannya kebijakan yang ada 2. Peralatan penanganan

kurang baik

3. Fasilitas pelabuhan yang berkaitan dengan penanganan tuna kurang baik dan belum berfungsi optimal

4. Cara penanganan kurang baik

5. Keterbatasan supply es untuk menjaga rantai dingin

Peluang (opportunities)

1. Peningkatan Pendapatan asli daerah dari sektor perikanan tuna

2. Permintaan terhadap komoditi tuna terus meningkat

3. Tingginya harga yang ditawarkan

4. Kemajuan teknologi guna mendukung proses penanganan yang baik 5. Upaya pemerintah

menjadikan Sendangbiru sebagai pusat perikanan tuna di Jawa Timur Strategi S-O 1. Meningkatkan peran pengelola PP dalam pengawasan aktivitas penanganan tuna (S2, S4, S5, O2, O5) Strategi W-O 1. Peningkatan penggunaan

teknologi penanganan tuna baik di atas kapal maupun di pelabuhan (W4, O4, O5).

2. Pengadaan, perbaikan dan perawatan fasilitas pelabuhan sehingga dapat berfungsi secara optimal (W2, W3, W5, T2, T3, T4, T5)

3. Pengadaan dan perawatan peralatan secara rutin (W2, W3. O1, O5) Acaman (threats)

1. Setiap negara importir menerapkan standar yang berbeda

2. Adanya nelayan andon baru yang 41amper setiap tahun 3. Adanya nelayan andon baru yang 41amper setiap tahun 4. Adanya produk tuna dari

daerah lain yang menjadi pemasok tuna untuk perusahaan

5. Lokasi daerah pengiriman hingga Bali dan Jakarta

Strategi S – T 1. Tersedia fasilitas distribusi

yang layak (S4, T5) 2. Peningkatan persentase

hasil tagkapan tuna layak ekspor (S1, S2, S3, S5, O2, O3)

Strategi W – T 1. Pengadaan sosialisasi dan

pelatihan guna meningkatkan keterampilan dan kesadaran nelayan dalam menangani tuna dengan baik (W1, W4, W5, T1, T3, T4)

Gambar 13 Matriks SWOT kebijakan manajemen mutu

Setelah memperoleh strategi, langkah berikutnya yaitu menentukan langkah-langkah pencapaian strategi menggunakan balanced scorecard.

keuangan, 2) pelanggan, 3) bisnis internal serta 4) pertumbuhan dan pembelajaran. Menurut Septiasari (2015), Balanced Scorecard digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan eksternal.

Perumusan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT

Berdasarkan analisis SWOT dihasilkan 7 strategi penerapan kebijakan manajemen mutu pada perikanan tuna di Sendangbiru yaitu:

1. Penggunaan teknologi penanganan tuna

2. Peningkatan persentase hasil tagkapan tuna layak ekspor

3. Pengadaan, perbaikan dan perawatan fasilitas pelabuhan sehingga dapat berfungsi secara optimal

4. Pengadaan dan perawatan peralatan secara rutin 5. Tersedia fasilitas distribusi yang layak

6. Pengadaan penyuluhan dan pelatihan guna meningkatkan keterampilan dan kesadaran nelayan dalam menangani tuna dengan baik

7. Pengawasan terhadap aktivitas penanganan tuna.

Perumusan Berbagai Perspektif

Balance Sorecard terdiri atas empat perspektif jika dilihat dari internal dan

eksternal, yaitu perspektif 1) keuangan, 2) pelanggan, 3) bisnis internal, serta 4) pembelajaran dan pertumbuhan. Ketujuh tujuan strategis penerapan kebijakan manajemen mutu di atas selanjutnya dikelompokkan kedalam empat perspektif menurut balanced scorecard pada Tabel 17.

Tabel 17 Perspektif balanced scorecard tujuan strategis penerapan standar penanganan tuna

Perspektif Tujuan Strategis

Keuangan 1.Peningkatan persentase hasil tangkapan tuna layak ekspor Pelanggan 2.Pengadaan dan perawatan peralatan secara rutin

3.Pengadaan, perbaikan dan perawatan fasilitas pelabuhan sehingga dapat berfungsi secara optimal

4.Tersedia fasilitas distribusi yang layak

Bisnis Internal 5.Peningkatan penggunaan teknologi penanganan tuna baik di atas kapal maupun di pelabuhan

Pertumbuhan dan Pembelajaran

6.Pengadaan penyuluhan dan pelatihan guna meningkatkan keterampilan dan kesadaran nelayan dalam menangani tuna dengan baik

7.Peningkatan peran pengelola PP dalam pengawasan aktivitas penanganan

Perumusan Sasaran Strategis

Sasaran merupakan suatu pencapaian yang dipertimbangkan penting bagi kesuksesan dimasa mendatang (indikator akibat). Pencapaian dari tujuan strategis penerapan standar penanganan tuna dijabarkan dalam 8 sasaran strategis yang saling berkaitan. Seluruh sasaran strategis bermuara pada satu sasaran yaitu mutu ikan tuna yang dihasilkan A dan B, yang berarti ikan tuna yang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sasaran strategis penerapan standar penanganan tuna di PPP Pondokdadap dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14 Tujuan dan sasaran strategis penerapan standar penanganan tuna

Identifikasi Faktor-Faktor Penting bagi Kesuksesan

Berdasarkan sasaran strategis yang telah dirumuskan, kemudian dijabarkan ke dalam faktor-faktor penting keberhasilan atau tolok ukur pada Tabel 18.

Tabel 18 Tolok ukur sasaran strategis penanganan tuna di PPP Pondokdadap

Sasaran Strategis Faktor-faktor Keberhasilan (Tolok Ukur) Mutu ikan tuna yang dihasilkan A dan B Berkurangnya presentase ikan tuna tidak layak

ekspor Peralatan lengkap dan dalam kondisi

bersih, baik sebelum penggunaan maupun setelah penggunaan

°Penggunaan perlatan tidak mengakibatkan kemunduran mutu ikan

Fasilitas pelabuhan berfungsi secara optimal dalam aktivitas penanganan tuna

°Tempat pendaratan ikan yang bersih dan bebas dari kontaminasi

°Tersedianya pabrik es dan cold storage

°Ketinggian dermaga tidak menyulitkan saat proses pembongkaran ikan berlangsung Distribusi dari pelabuhan menuju gudang

penyimpanan

°Kendaraan yang layak (bersih dan bebas dari kontaminasi) yang digunakan untuk

mengangkut ikan dari pelabuhan menuju gudang

Distribusi dari gudang penyimpanan menuju perusahaan pengekspor

°Mobil yang dilengkapi dengan pendingin otomatis

Teknologi di atas kapal dan di pelabuhan Palkah berpendingin dan papan seluncur ikan yang menghubungkan dermaga dan TPI Penyuluhan dan pelatihan guna

meningkatkan keterampilan dan kesadaran nelayan dalam menangani

°Berkurangnya penurunan mutu ikan akibat kesalahan yang dilakukan nelayan

Pengawasan di pelabuhan perikanan °Terbentuknya tim pengawas mutu tuna

Perspektif Pelanggan Tujuan:

1. Pengadaan dan perawatan peralatan 2. Pengadaan, perbaikan dan perawatan fasilitas

pelabuhan sehingga dapat berfungsi secara optimal

Sasaran:

1. Peralatan lengkap dan dalam kondisi bersih, baik sebelum penggunaan maupun setelah penggunaan

2. Fasilitas pelabuhan berfungsi secara optimal dalam aktivitas penanganan tuna

Perspektif Finansial Tujuan:

Peningkatan kualitas hasil tangkapan

Sasaran:

Mutu ikan tuna yang dihasilkan A dan B

Perspektif Bisnis Internal Tujuan:

1. Penggunaan kendaraan distribusi yang layak

2. Penggunaan teknologi penanganan tuna

Sasaran:

1. Distribusi dari pelabuhan menuju gudang penyimpanan

2. Distribusi dari gudang penyimpanan menuju perusahaan pengekspor 3. Teknologi diatas kapal dan di pelabuhan

Perspektif Pertumbuhan dan Perkembangan Tujuan:

1. Peningkatan pemahaman SDM untuk menghasilkan produk tuna berkualitas

2. Pengawasan terhadap aktivitas penanganan tuna

Sasaran:

1. Mengadakan penyuluhan dan pelatihan guna meningkatkan keterampilan dan kesadaran nelayan

2. Pengawasan di pelabuhan perikanan

VISI DAN

Dokumen terkait