• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Pembelajaran

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Pembelajaran

a. Faktor Pendukung Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Upaya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran tentunya ada faktor pendukung agar tujuan tersebut dapat tercapai. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terdapat beberapa hal yang

78

mendukung implementasi nilai-nilai Pancasila di SDN 1 Sekarsuli yaitu adanya dukungan dari Kepala Sekolah, Guru, dan Dinas Pendidikan serta sarana dan prasarana sekolah yang cukup mendukung. Dukungan dari Kepala Sekolah dan pemerintah ditunjukkan dengan diadakannya beberapa program sekolah yang dapat mengembangkan nilai-nilai Pancasila anak seperti kegiatan sholat berjamaah, menjaga kebersihan lingkungan, pengembangan 18 karakter mulia yang di dalamnya juga bersumber dari nilai-nilai luhur Pancasila. Dukungan dari guru yaitu dengan membimbing anak untuk dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan membiasakan anak untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan berbagai kegiatan pembelajaran dan dengan pembiasaan di sekolah. Selain itu, sarana dan prasarana yang ada di sekolah juga sudah cukup mendukung dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila. (observasi 31 Januari – 6 Februari 2017).

Hal ini sejalan dengan wawancara terhadap bu M kepala SDN 1 Sekarsuli yang menyatakan:

“Dari guru, lingkungan, orangtua, dan dari anak sendiri. Kalau dari pemerintah misalnya untuk pelaksanaan sholat dhuaha kemarinkan belum begitu banyak, tapi waktu itu pengawasnya tahu. Maka pengawas memberikan satu lembar kertas yang berisi dao-doa dan diperbanyak dan dibagikan ke siswa sehingga anak-anak hafal doa-doa. Dari dinaspun juga ikut andil, terutama untuk sila pertama ya (wawancara, 31 Januari 2017)”. Berdasarkan wawancara terhada bu MD menyatakan bahwa faktor pendukung implementasi nilai-nilai Pancasila ini yaitu faktor lingkungan dan guru bagaimanan memberi contoh (wawancara, 30 Januari 2017), hal senada juga disampaikan bu ST yang menyatakan bahwa faktor pendukung dalam implementasi nilai-nilai Pancasila yaitu dari masyarakat dan dari lingkungan

79

sekolah. Dari lingkungan sekolah misalnya dengan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada di sekolah (wawancara, 30 Januari 2017).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung implementasi nilai-nilai Pancasila di SD Sekarsuli datang dari Kepala Sekolah, Guru, Dinas Pendidikan, dan lingkungan sekolah yang mendukung dalam implementasi nilai-nilai Pancasila. Kepala Sekolah dan dinas Pendidikan mendukung dengan mengadakan program atau kebijakan sekolah yang dapat meningkatkan pengamalan nilai-nilai Pancasila, guru sebagai pelaksana menanamkan dalam diri siswa dalam berbagai kegiatan yang ada serta memanfaatkan lingkungan yang ada di sekolah untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pada anak.

b. Faktor Penghambat dan Upaya Sekolah Mengatasi Hambatan Dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Pada berbagai kegiatan sekolah untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, ditemukan berbagai hambatan atau masalah. Berdasarkan wawancara terhadap bu M yang mengatakan sebagai berikut:

“Hambatannya kalau lingkungan anak kalau tidak dominan otomatis untuk penanaman disini agak sulit, misalnya menghormati guru, mengolok-olok teman itu karena sudah biasa di rumah jadi agak sulit, tergantung lingkungannya juga (wawancara, 31 Januari 2017)”.

Kepala sekolah menyatakan bahwa lingkungan anak di rumah yang kurang baik dan kebiasaan di rumah anak yang kurang baik akan terbawa ke sekolah, hal itu akan menyulitkan guru dalm upaya implementasi nilai-nilai Pancasila di sekolah. Hal ini juga seperti yang disampaikan bu W yang menyatakan bahwa lingkungan anak di laur sekolah yang kurang mendukung akan menghambat guru

80

di sekolah, contohnya setelah liburan, kebiasaan anak yang sudah dibentuk di sekolah seperti dilupakan. Anak kembali ke kebiasaanya di rumah yang tidak semua baik (wawancara, 1 Februari 2017). Bu MD juga mendukung pendapat dari bu M dan ST dengan mengatakan bahwa karakter anak dan kebiasaan anak yang kurang baik di lingkungan luar sekolah akan dapat menghambat implementasi nilai-nilai sila Pancasila di sekolah (wawancara, 30 Januari 2017). Berdasarkan observasi dilapangan memang ditemukan beberepa siswa yang mempunyai sifat sulit diatur dan kurang sopan walaupun sudah diingatkan guru berulang kali. Guru harus berulangkali menasehati siswa tersebut, seperti harus berkata sopan, tertib dalam pelajaran, dan tidak menggangu temannya (observasi 31 Januari – 6 Februari 2017).

Dalam mengatasi hambatan tersebut sekolah tentunya mempunyai strategi untuk meminimalisirrnya, upaya yang dilakukan sekolah dengan terus membiasakan anak dan melaksanakan beberapa program sekolah yang mendukung implementasi nilai-nilai Pancasila (observasi 31 Janurai – 6 Februari 2017). Hal ini senada dengan yang disampaikan bu MD dan W yang meyatakan untuk mengatasi hambatan tersebut harus dilakukan pembiasaan lagi di sekolah. Pembiasaan dilakukan dengan terus mengingatkan siswa jikia ada yang kurang baik. Sedangkan menurut bu M sebagai Kepala Sekolah menyatakan bahwa upaya sekolah untuk mengatasi hambatan tersebut dengan ada pembinaan dari pihak sekolah. Jadi misal ada anak-anak yang melanggar itu harus langsung dibina agar tidak melakukannya kembali (wawancara, 31 Januari 2017). Wawancara dengan bu ST, untuk mengatasi hambatan tersebut dengan cara konsultasi kepada kepala

81

sekolah atau guru yang lebih senior, guru tanya dulu bagaimana cara menyelesaikannya, setelah itu guru menerapkannya pada siswa (wawancara, 30 Januari 2017).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan yang dialami sekolah dalam implementasi nilai-nilai Pancasila yaitu jika lingkungan anak di rumah atau masyarakat kurang mendukung maka akan sulit untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di sekolah, selain itu karakter anak dan kebiasaan anak di luar sekolah yang kurang baik yang kadang ada yang sulit untuk dinasehati juga menjadi hambatan bagi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di sekolah. Upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan pembiasaan di sekolah, diingatkan di sekolah, dan dilakukan pembinaan oleh sekolah.

B. PEMBAHASAN

Pancasila merupakan dasar negara republik Indonesia, yang didalamnya mengandung nilai-nilai luhur yang harus diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur bangsa yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila merupakan gambaran bagaimana kehidupan bernegara harus dijalankan. Nilai-nilai Pancasila tersebut akan tidak berarti apabila kita sebagai warga negara tidak mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pada masa sekarang, nilai-nilai luhur Pancasila tampaknya sudah mulai hilang dari kepribadian masyarakat Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan

82

banyaknya penyimpangan-penyimpangan dan pelanggaran-pelanggaran terhadap nilai-nilai Pancasila. Keutuhan negara serta kedamaian negara akan terganggu jika hal ini terus terjadi dalam masyarakat Indonesia, dan bukan tidak mungkin kelak akan sangat mengancam kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila haruslah menjadi pedoman dalam bertindak, untuk itu dilakukan beberapa cara untuk dapat menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pada generasi sekarang. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengimplementasikannya melalui pendidikan formal, salah satunya Pendidikan Dasar. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 2 yaitu Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa besar peran lembaga pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap informan kepala sekolah, guru, dan siswa SDN 1 Sekarsuli serta dilakukannya observasi dan pengumpulan beberapa dokumen maka diperoleh informasi dan pembahasan sebagai berikut:

1. Implementasi Nilai-nilai Pancasila Dalam Pembelajaran di SDN 1