• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penyebab Erosi

Dalam dokumen KONSERVASI TANAH DAN AIR (Halaman 96-101)

DAFTAR PUSTAKA

EROSI DAN SEDIMENTASI

C. Uraian Materi 1. Pengertian Erosi

3. Faktor Penyebab Erosi

Setiap permasalahan sudah tentu memiliki penyebab, begitu pula dengan erosi. Beberapa faktor yang mempengaruhi erosi diantaranya adalah:

Konservasi Tanah dan Air

43

a. Iklim

Faktor iklim yang berperan terhadap proses atau terjadinya erosi adalah hujan; bila kita melihat parameter-parameter hujan maka kita dapat membaginya menjadi: (i) jumlah hujan; (ii) intensitas hujan; (iii) durasi/lamanya kejadian hujan); dan (iv) distribusi hujan. Dari keempat parameter hujan di atas maka faktor hujan yang paling signifikan menimbulkan erosi adalah intensitas hujan.

Jumlah hujan adalah banyaknya hujan yang jatuh ke permukaan tanah atau tertampung pada tanaman terutama daun dengan satuan mm/cm per hari (24 jam). Data jumlah hujan ini dapat diperoleh dari stasiun cuaca yang menggunakan alat penakar hujan manual atau alat penakar hujan otomatis (automatic rain gauge). Data jumlah hujan ini diukur setiap hari bila ada kejadian hujan, baik menggunakan penakar hujan manual maupun dengan penakar hujan otomatis. Bila kita ingin memperoleh data jumlah hujan selama satu minggu, satu bulan , satu musim tanam atau satu tahun kalender maka cukup menjumlahkan secara kumulatif jumlah curah hujan harian.

Intensitas hujan adalah jumlah curah hujan dalam waktu relatif singkat, biasanya dalam waktu 2 jam. Morgan (1963) menyimpulkan bahwa rata-rata kehilangan tanah perkejadian hujan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas hujan.

Durasi hujan atau lamanya hujan adalah lamanya hujan yang terjadi padasatu hari (24 jam); satu minggu, satu musim tanaman ataupun satu tahunkalender. Durasi hujan ini dihitung secara kumulatif; misalnya

Konservasi Tanah dan Air

44

untukmenghitung lamanya hujan satu hari satu malam kita harus menjumlahkanlamanya waktu hujan pada hari yang akan dihitung.

Distribusi hujan adalah penyebaran hujan; biasanya penyebaran hujan inisering tidak merata. Sebagai contoh adalah di suatu areal pertanian terjadihujan, namun pada areal pertanian yang bersebelahan pada waktu yang samatidak terjadi hujan. Keadaan ini menunjukkan bahwa distribusi hujan tidak merata di daerah tersebut.

b.Tanah

Berbagai tipe tanah mempunyai kepekaan terhadap erosi yang berbeda-beda. Sifat-sifat fisik dan kimia tanah yang mempengaruhi erosi adalah (1) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi infiltrasi, permeabilitas dan kapasitas menahan air, dan (2) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi ketahanan struktur tanah terhadap disperse dan penghancuran agregat tanah oleh tumbukan butir-butir hujan dan aliran permukaan.

Erodibilitas tanah merupakan kepekaan tanah terhadap pelepasan dan pengangkutan. Erodibilitas bervariasi tergantung dari tekstur tanah, stabilitas agregat, kapasitas infiltrasi dan organik dan kandungan kimia tanah. Peran tekstur tanah pada partikel tanah yang besar menunjukkan sifat yang tahan terhadap transport karena membutuhkan tenaga yang besar untuk membawanya dan partikel yang lebih halus memiliki sifat yang tahan terhadap pelepasan karena sifat kohesifnya. Partikel yang kurang tahan adalah debu dan pasir halus.

Tanah dengan kandungan debu tinggi merupakan tanah yang erodible, mudah tererosi. Penggunaan kandungan liat sebagai indikator erodibilitas secara teori lebih memuaskan karena partikel liat menggabungkan dengan bahan organic untuk membentuk agregat tanah atau gumpalan dan itu

Konservasi Tanah dan Air

45

adalah stabilitas yang ditentukan oleh ketahanan tanah. Tanah dengan kandungan mineral dasar yang tinggi secara umum lebih stabil karena berkontribusi pada ikatan kimia dari agregat.

c. Tofografi

Kemiringan dan panjang lereng adalah dua faktor yang menentukan karakteristik topografi suatu daerah aliran sungai. Kedua faktor tersebut menentukan besarnya kecepatan dan volume limpasan hujan.. Kecepatan limpasan hujan ditentukan oleh kemiringan lereng dan panjang . Menurut Nurpilihan (2000) bahwa secara umum erosi akan meningkat dengan meningkatnya kemiringan dan panjang lereng. Pada lahan datar, percikan butir air hujan melemparkan partikel tanah ke udara ke segala arah secara acak, pada lahan miring, partikel tanah lebih banyak yang terlempar ke arah bawah dari pada ke atas, dengan proporsi yang makin besar dengan meningkatnya kemiringan lereng. Selanjutnya, semakin panjang lereng cenderung makin banyak air permukaan yang terakumulasi, sehingga aliran permukaan baik kecepatan dan jumlah semakin tinggi. Kombinasi kedua variabel lereng ini menyebabkan laju erosi tanah tidak sekedar proporsional dengan kemiringan lereng tetapi meningkat secara drastis dengan meningkatnya panjang lereng. Morgan (1986) melakukan

penelitian dan menyimpulkan bahwa erosi akan meningkat sejalan dengan kemiringan lereng.

d. Vegetasi

Pengaruh vegetasi pengaruh penutup tanah terhadap erosi adalah sebagai berikut: vegetasi mampu menangkap atau mengintersepsi butir air hujansehingga energi kinetiknya terserap oleh tanaman dan tidak menghantam langsung pada permukaan tanah. Pengaruh intersepsi air

Konservasi Tanah dan Air

46

hujan oleh tumbuhan penutup tanah pada erosi melalui dua cara yaitu memotong butir air hujan sehingga tidak jatuh ke bumi dan memberikan kesempatan terjadinya penguapan langsung dari daun dan dahan, selain iut menangkap butir hujan dan meminimalkan pengaruh negatif terhadap struktur tanah.

Tanaman penutup tanah (cover crop) mengurangi energi aliran, meningkatkan kekasaran sehingga mengurangi kecepatan aliran permukaan, dan selanjutnya memotong kemampuan aliran permukaan untuk melepas dan mengangkut partikel tanah. Perakaran tanaman meningkatkan stabilitas tanah dengan meningkatkan kekuatan tanah, granularitas dan porositas. Aktivitas biologi yang berkaitan dengan pertumbuhan tanaman memberikan dampak positif pada porositas tanah.

Tanaman mendorong transpirasi air, sehingga lapisan tanah atas menjadi kering dan memadatkan lapisan di bawahnya.

Dalam meninjau pengaruh vegetasi terhadap mudah tidaknya tanah tererosi, harus dilihat apakah vegetasi penutup tanah tersebut mempunyai struktur tajuk yang berlapis sehingga dapat menurunkan kecepatan

terminal air hujan dan memperkecil diameter tetesan air hujan. Tumbuhan bawah (semak) lebih berperan dalam menurunkan besarnya erosi karena merupakan strata vegetasi terakhir yang akan menentukan besar kecilnya erosi percikan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan program konservasi tanah dan air melalui cara vegetatif, sistem pertanaman diusahakan agar tercipta struktur pelapisan tajuk yang serapat mungkin tanpa mengurangi persaingan unsur hara dan sinar matahari. Teknik konservasi tanah dan air baru dapat dikatakan berhasil bila tanah tertutup rapat sehingga

memperkecil tumbukan butiran butir-butir hujan sementara produksi tidak

Konservasi Tanah dan Air

47 terganggu.

e. Manusia

Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti

penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, dan lain sebagainya.

Sedangkan dalam penanggulangan laju erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasi lahan dengan cara reboisasi, pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain.

Dalam dokumen KONSERVASI TANAH DAN AIR (Halaman 96-101)