• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISTILAH/DEFINISI DALAM UNDANG-UNDANG/PERATURAN

Dalam dokumen KONSERVASI TANAH DAN AIR (Halaman 42-47)

1 Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup : selanjutnya disebut AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

2 Badan Usaha : adalah setiap badan hukum yang bergerak di bidang pertambangan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

3 Bahan pembentuk asam : adalah bahan yang jika berhubungan dengan udara dapat membentuk asam

4 Bangunan terjunan air (drop

structure) : adalah bangunan terjunan yang dibuat pada tiap jarak tertentu pada Saluran Pembuangan Air (SPA) tergantung kemiringan lahan yang dibuat dari batu, kayu/bambu

5 Batuan limbah : adalah batuan yang tergali dalam proses penambangan tetapi tidak diolah karena tidak atau sedikit mengandung mineral yang dikehendaki 6 Batubara : adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara

alamiah dari sisa tumbuhtumbuhan

7 Cover crop : adalah suatu tanaman yang tumbuh rapat yang ditanam terutama untuk tujuan melindungi dan memperbaiki tanah antara periode-periode produksi tanaman pokok atau antara pohon-pohon dan tanaman merambat

8 Daerah Aliran Sungai : yang selanjutnya disingkat DAS adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan

9 Dam Penahan : adalah bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi bronjong batu, anyaman ranting atau trucuk bambu/kayu yang dibuat pada alur jurang dengan tinggi maksimum meter

10 Dam Pengendali : adalah bendungan kecil yang dapat menampung air dan tidak lolos air, dengan konstruksi urugan tanah dengan lapisan kedap air atau

Konservasi Tanah dan Air

konstruksi beton/tipe busur untuk pengendalian erosi dan aliran permukaan dan dibuat pada alur/sungai kecil dengan tinggi maksimum 8 meter

11 Data numerik : adalah data yang berwujud angka atau sistem angka

12 Data spasial : adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (geo¬reference) dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial 13 Eksplorasi : adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh

informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup

14 Erosi : adalah suatu proses pengelupasan dan pemindahan partikel-partikel tanah atau batuan akibat energi kinetis berupa air, salju, angin

15 Hutan dan lahan kritis : adalah hutan dan lahan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur produktivitas lahan sehingga menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem DAS

16 IUP Eksplorasi : adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan

17 IUP Operasi Produksi : adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi 18 IUPK Eksplorasi : adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan

penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di wilayah izin usaha pertambangan khusus

19 IUPK Operasi Produksi : adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUPK Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi di wilayah izin usaha pertambangan khusus

20 Izin Pertambangan Rakyat : yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas

21 Izin Usaha Pertambangan

Khusus : yang selanjutnya disebut dengan IUPK, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus 22 Izin Usaha Pertambangan : yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk melaksanakan usaha

pertambangan 23 Jaminan Penutupan

Tambang : adalah dana yang disediakan oleh Perusahaan untuk melaksanakan Penutupan Tambang

24 Jaminan Reklamasi : adalah dana yang disediakan oleh perusahaan sebagai jaminan untuk melakukan rekiamasi

25 Jasa Pertambangan : adalah jasa penunjang yang berkaitan dengan kegiatan usaha pertambangan

26 Kawasan hutan : adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap 27 Kegiatan pascatambang : yang selanjutnya disebut pascatambang, adalah kegiatan terencana,

sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan 28 Kerusakan lingkungan : adalah perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik

dan/atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku

Konservasi Tanah dan Air

kerusakan lingkungan hidup

29 Konstruksi : adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan

30 Measurable : adalah dapat diukur, baik secara kuantitas maupun secara kualitas 36 Mineral : adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat

fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu

37 Operasi Produksi : adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan

38 Pemberdayaan Masyarakat : adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, baik secara individual maupun kolektif, agar menjadi lebih baik tingkat kehidupannya

39 Pemeliharaan hutan : adalah kegiatan untuk menjaga, mengamankan, dan meningkatkan kualitas tanaman hasil kegiatan reboisasi, penghijauan jenis tanaman, dan pengayaan tanaman

40 Pemerintah daerah : adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah

41 Pemerintah Pusat : yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 9

42 Penambangan : adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya

43 Pencemaran lingkungan : adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan

44 Pengangkutan : adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan

45 Pengayaan tanaman : adalah kegiatan memperbanyak keragaman dengan cara pemanfaatan ruang tumbuh secara optimal melalui penanaman pohon

46 Pengelolaan DAS : adalah upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia secara berkelanjutan

47 penggunaan kawasan hutaN : Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang selanjutnya disebut penggunaan kawasan hutan adalah penggunaan untuk tujuan strategis yang tidak dapat dielakkan, antara lain, kegiatan pertambangan, pembangunan jaringan listrik, telepon, instalasi air, dan kepentingan religi serta kepentingan pertahanan keamanan

48 Penghijauan : adalah upaya pemulihan lahan kritis di luar kawasan hutan untuk mengembalikan fungsi lahan

Konservasi Tanah dan Air

49 Pengolahan dan Pemurnian : adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan

50 Penjualan : adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batu bara

51 Penutupan Tambang : adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat dihentikannya kegiatan penambangan dan/atau pengolahan dan pemurnian untuk memenuhi kriteria sesuai dengan dokumen Rencana Penutupan Tambang 52 Penyelidikan Umum : Penyelidikan Umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk

mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi 53 Pertambangan : adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka

penelitian pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksploitasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang

54 Pertambangan Batubara : adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal

55 Pertambangan Mineral : adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah 56 Perusahaan : adalah pemegang Surat Izin Pertambangan Daerah, Kuasa

Pertambangan (Izin Usaha Pertambangan), Kontrak Karya, dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara

57 Perusakan lingkungan : adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik dan/atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

58 Reboisasi : adalah upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong, alang-alang, atau semak belukar untuk mengembalikan fungsi hutan

59 Rehabilitasi hutan dan lahan : adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan tetap terjaga 60 Rehabilitasi lahan dan .

konservasi tanah : yang selanjutnya disingkat RLKT adalah usaha memperbaiki/

memulihkan, meningkatkan dan mempertahankan kondisi lahan agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air, maupun sebagai unsur perlindungan alam lingkungan

61 Reklamasi : adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya

62 Reklamasi hutan : adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan peruntukannya

63 Reportable : adalah dapat dilaporkan atau diinformasikan hasilnya

64 Revegetasi : adalah usaha untuk memperbaiki dan memulihkan vegetasi yang rusak melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas penggunaan kawasan hutan

65 Rona akhir : adalah kondisi setelah kegiatan penggunaan kawasan hutan yang mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi lingkungan awal

Konservasi Tanah dan Air

66 Rona awal : adalah keadaan atau kondisi awal/dasar lingkungan di areal rencana lokasi kegiatan penggunaan kawasan hutan

67 Saluran Pembuangan Air

(SPA) : adalah saluran air yang dibuat tegak lurus arah kontur dengan ukuran tertentu sesuai dengan keadaan curah hujan, kemiringan lahan, kecepatan air meresap ke dalam tanah/jenis tanah, yang diperkuat dengan gebalan rumput

68 Sedimentasi : adalah jumlah material tanah berupa kadar lumpur dalam air oleh aliran air sungai yang berasal dari proses erosi di daerah hulu, yang diendapkan pada suatu daerah di hilir dimana kecepatan pengendapan butir butir material suspensi telah lebih kecil dari kecepatan angkutnya 69 Studi Kelayakan : adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh

informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang 70 Tailing : adalah bahan padat berbutir halus sisa dari hasil proses pengolahan

ekstraksi bahan galian yang tidak mengandung mineral bernilai ekonomis

71 Tambang permukaan : adalah usaha penambangan dan penggalian bahan galian yang kegiatannya dilakukan langsung berhubungan dengan udara terbuka 72 Upaya Pengelolaan

Lingkungan : selanjutnya disebut UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan selanjutnya disebut UPL adalah upaya yang diiakukan dalam pengelolaan dan pemantauan Iingkungan hidup oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL

73 Usaha Pertambangan : adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang

74 Usaha Pertambangan : adalah kegiatan usaha pertambangan bahan galian 75 verifiable : adalah dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya 76 Wilayah Izin Usaha

Pertambangan Khusus dalam WUPK

: yang selanjutnya disebut WIUPK, adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUPK

77 Wilayah Izin Usaha

Pertambangan : yang selanjutnya disebut WIUP, adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUP

78 Wilayah Pencadangan

Negara : yang selanjutnya disebut WPN, adalah bagian dari WP yang dicadangkan u ntuk kepentingan strategis nasional

79 Wilayah Pertambangan

Rakyat : yang selanjutnya disebut WPR, adalah bagian dari WP tempat dilakukan kegiatan usaha pertambangan rakyat

80 Wilayah Pertambangan : yang selanjutnya disebut WP, adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional

81 Wilayah Usaha

Pertambangan Khusus : yang selanjutnya disebut WUPK, adalah bagian dari WPN yang dapat diusahakan

82 Wilayah Usaha

Pertambangan : yang selanjutnya disebut WUP, adalah bagian dari WP yang telah memiliki ketersediaan data, potensi, dan/atau informasi geologi

Konservasi Tanah dan Air

Dalam dokumen KONSERVASI TANAH DAN AIR (Halaman 42-47)