• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGAKIBATKAN KERUGIAN MATERIL DI PROPINSI SUMATERA UTARA

A. Kecelakaan Lalu Lintas

4. Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas

Faktor utama yang memegang peranan penting sebagai penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah manusia khususnya pengemudi. Selain

manusia sebagai faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, Bambang Poermono menyatakan sebagai berikut:

Banyak sekali faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas (cuaca, jalan, kendaraan, penumpang, dan lain-lain) akan tetapi faktor manusia sebagai orang yang mengemudi kendaraan adalah lebih penting bagi hukum pidana karena melalui keterangan apapun keadaan dari orang yang mengemudi itulah dapat diungkap atas kejadian materil (materielewaarheid) dalam proses perkara pidana.139

Ada beberapa penyebab kecelakaan yang sering diabaikan pengemudi sehingga berakibat fatal yaitu:

a. Berkendara dalam keadaan mengantuk

Mengantuk merupakan penyebab dominan yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, penyebab mengantuk adalah faktor kelelahan pengemudi saat menempuh jarak yang jauh. Sehingga saat mengemudi jarak jauh sebaiknya menggunakan sebagian waktu untuk istirahat.

b. Menggunakan telepon seluler saat mengemudi

Mengobrol melalui telepon seluler sambil mengemudikan mobil apalagi sepeda motor bukanlah hal yang baik. Penyebabnya bukan karena mengemudi dengan satu tangan, tetapi pecahnya konsentrasi pengemudi.

c. Mengendarai dengan kecepatan tinggi

Faktor penyebab kecelakaan terbesar diakibatkan kendaraan berjalan dengan kecepatan yang tinggi dimana jalan dan lingkungan sekitarnya seharusnya tidak memperkenankannya. Kecepatan kendaraan harus disesuaikan dengan keadaan jalan dan kondisi lingkungan pengguna jalan lain. Sebaiknya saat mengemudi memperhatikan rambu lalu lintas yang mengatur kecepatan yang

139 Ibid, Hlm. 67-68.

disarankan.

d. Melanggar marka jalan

Melanggar marka jalan sering dilakukan oleh pengemudi kendaraan, hal ini biasa dilakukan ketika ingin menyalip, padahal kondisi jalan padat.

Pelanggaran ini biasanya pada jalur dua arah, tanpa disadari hal ini membahayakan diri sendiri dan pengemudi lain dari lawan arah yang berakibat fatal.

e. Tidak memperhatikan kelalaian kendaraan, Kelalaian kendaraan

Merupakan hal yang penting dalam berkendara, karena kelalaian kendaraan sering menjadi masalah dalam berkendara, misalnya kondisi rem, ban dan kontrol setir. Sebelum berkendara usahakan memeriksa kelaikan kendaraan agar perjalanan aman dan nyaman.

Hadiman mengatakan bahwa adapun kesalahan pengemudi yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas antara lain :

1. Daya pemikiran yang buruk dalam mengambil keputusan segera dan tepat 2. Daya konsentrasi yang kurang baik

3. Daya reaksi yang lambat 4. Kelelahan

5. Mabuk/minum-minuman keras

6. Pelanggaran terhadap kecepatan/peraturan lalu lintas 7. Kurang terampil

8. Kelainan fisik

9. Gangguan emosional

10. Kesalahan sewaktu mendahului/didahului kendaraan lain. 140

Selanjutnya H. Hadiman mengatakan secara garis besar kesalahan pengemudi yang dapat diklarifikasikan sebagai berikut :

a. Faktor kecakapan jasmani dan rohani yang kurang baik dari si pengemudi b. Kurang atau tidak terampil di dalam melakukan pekerjaan mengemudi c. Kurang atau tidak menguasai peraturan dan sopan santun lalu lintas. 141

Di samping itu, M. Karyadi menguraikan sebab-sebab kecelakaan sebagai berikut:

1. Kecelakaan disebabkan oleh karena kesalahan pengemudi antara lain:

a. Kesalahan-kesalahan teknis yang dibuat oleh pengemudi yang sehat jasmani dan rohaninya, yaitu:

1) Jalan terlalu cepat

2) Tidak mengambil bagian jalan yang semestinya

3) Tidak mengutamakan lalu lintas lain walaupun hal ini wajib

4) Tidak memberi tanda, atau memberinya kurang jelas atau salah 5) Salah cara melewati

6) Tidak pada waktunya kesamping untuk melewati

7) Membelok atau meminggir dengan tidak memberi tanda 8) Slip atau terpelincir karena salah mengerem

9) Jalan jalur pejalan kaki, jalur pengendara sepeda dan sebagainya 10) Tidak memberikan kesempatan kepada pejalan kaki untuk

menyeberang jalan melalui jalur yang tersedia

140 H. Hadiman, 1985, Menuju Tertib Lalu lIntas, PT. Gadhesa Pura Mas, Jakarta, Hlm.

56.

141 Ibid

11) Keluar dari pekarangan ke jalan dengan tidak melihat keadaan jalan terlebih dahulu

12) Pengendara dihela kendaraan lain

b. Terjadinya kecelakaan oleh karena cacat jasmani dan rohani antara lain : 1) Kurang awas atau lengah

2) Kurang cakap atau mengemudikan sehingga melakukan tindakan-tindakan yang salah

2. Kecelakaan disebabkan oleh karena kesalahan pejalan kaki antara lain:

a. Kesalahan-kesalahan teknis yang dibuat pejalan kaki yang sehat jasmani dan rohaninya yang berumur 7 tahun keatas antara lain :

1) Menyeberang jalan, berjalan atau berdiri di jalan raya dengan tidak memperhatikan lalu lintas

2) Berada di jalan raya dengan kurang jaga-jaga 3) Bermain-main di jalan raya

4) Kurang minggir, tidak berjalan di jalan pejalan kaki atau waktu menyeberang tidak mempergunakan tempat penyeberangan yang disediakan untuk pejalan kaki

5) Kurang hati-hati naik atau turun kendaraan 6) Terpeleset atau jatuh

7) Bergantung pada kendaraan

b. Kecelakaan disebabkan cacat badan atau jiwa pejalan kaki yang berumur 7 tahun keatas :

1) Seakan-akan sakit

2) Dalam keadaan mabuk atau pusing

c. Kecelakaan disebabkan oleh anak-anak dibawah umur 7 tahun antara lain :

1) Tingkah laku anak kecil sehingga kecelakaan tidak dapat dielakkan lagi

2) Anak-anak kecil tidak di bawah pengawasan 3. Kecelakaan disebabkan oleh penumpang :

a. Kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh orang yang berumur 7 tahun atau lebih yang sehat jasmani rohaninya antara lain :

1) Merintangi pengemudi pada waktu menjalankan kendaraan

2) Bersandar di pintu, sehingga pintu itu terbuka dan kecelakaan itu terjadi

3) Mengeluarkan anggota badan dari jendela

b. Kecelakaan oleh karena cacat jasmani dan rohani yang berumur 7 tahun keatas :

1) Terkejut sehingga merintangi pengemudi 2) Dalam keadaan mabuk

4. Kecelakaan disebabkan oleh karena keadaan kendaraan misal kerusakan mesin atau kurang sempurna bagian kendaraan.

5. Kecelakaan disebabkan oleh karena jalan trem atau spoor

6. Kecelakaan disebabkan oleh karena benda-benda lain yang merintangi lalu lintas

7. Kecelakaan disebabkan oleh karena keadaan jalan

8. Kecelakaan disebabkan oleh karena jalan cuaca

9. Kecelakaan disebabkan oleh karena hewan peliharaan dan hewan liar 10. Bermacam-macam sebab yaitu :

1) Petunjuk-petunjuk yang salah memberikannya 2) Nasib malang.

Selain itu, kecelakaan tersebut juga terjadi disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengemudikan kendaraan, seperti menerobos lampu merah, tidak mengenakan helm dan berjalan melawan arah yang tidak hanya berakibat bagi pengemudi itu secara individual tetapi juga bisa berakibat bagi pengguna jalan yang lain. Faktor lain dalam meningkatnya kecelakaan ialah standarisasi pembinaan oleh pihak kepolisian di daerah dalam mengemudikan kendaraan yang amburadul dan tidak kompeten.

Banyaknya jumlah pengemudi kendaraan bermotor yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan juga tidak layak dalam hal berkendara terutama anak sekolah tentu sangat beresiko dalam pelaksanaan kegiatan berlalu lintas.

Lebih lanjut lagi, data dari Kepolisian Republik Indonesia mengumumkan bahwa angka kecelakaan di Indonesia cukup tinggi terutama pada hari-hari libur, akhir pekan dan juga detik-detik perayaan hari besar keagamaan.

Kecelakaan lalu lintas ini bisa berakibat pada kematian dan cacat fisik bagi pengguna jalan. Peristiwa kecelakaan lalu lintas tidak selalu disebabkan oleh kesalahan dari pengemudi, tetapi juga dapat disebabkan kurang memadai infrastruktur penghubung darat yang rusak dan tidak layak jalan. Pelanggaran oleh pengemudi kendaraan bermotor merupakan faktor utama terjadinya sebuah

kecelakaan lalu lintas. Pelanggaran dalam berkendara oleh pengemudi secara otomatis akan menentukan seseorang menjadi tersangka yang dalam hal kaitannya yaitu kasus pemidanaan.

Faktor pendukung lain penyebab kecelakaan di Indonesia selain daripada tingkat kesadaran pengendara kendaraan bermotor, keadaan infrastruktur yang tidak memadai, dan standarisasi pembinaan berkendara ialah alih fungsi jalan oleh pedagang kaki lima. Jalan-jalan yang seharusnya dipergunakan untuk keperluan transportasi dan lalu lintas umum malah beralih fungsi menjadi spot-spot bagi pedagang kaki lima untuk menjajakan jualannya. Alih fungsi jalan oleh pedagang kaki lima ini berperan cukup penting dalam meningkatkan kecelakaan lalu lintas.

Lebih lanjut lagi akar dari permasalahan di bidang lalu lintas disebabkan oleh masyarakat yang kurang peduli terhadap terciptanya ketertiban berlalu lintas dan kurang paham mekanisme penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas yang secara sadar maupun tidak sadar kurang melakukan pengawasan kepada setiap kendaraan bemotor yang menyalahi aturan dan tidak mempunyai dokumen yang lengkap sehingga layak untuk beredar di jalan raya. Banyak sekali dijumpai permasalahan yang berkaitan dengan pelanggaran hukum, mulai dari yang ringan hingga yang berat.

Faktor penyebab kecelakaan biasanya diklasifikasikan identik dengan unsur-unsur sistem transportasi, yaitu pemakai jalan, pengemudi dan pejalan kaki, kendaraan, jalan dan lingkungan, atau kombinasi dari dua unsur atau lebih.

a. Pemakai jalan

Menurut data statistik baik di Indonesia maupun diluar negeri, penyebab kecelakaan yang paling tinggi adalah pengemudi. Beberapa kriteria pengemudi sebagai penyebab kecelakaan adalah sebagai berikut :

- Pengemudi mabuk

Pengemudi yang mengalami kehilangan kesadaran karena pengaruh alkohol, obat-obat terlarang, narkotika dan sebagainya.

- Pengemudi lelah

Keadaan seorang pengemudi membawa kendaraan dalam kondisi lelah atau mengantuk akibat kurang istirahat sehingga kurang waspada, kurang tangkas bereaksi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

- Pengemudi kurang terampil

Suatu keadaan dimana pengemudi tidak mampu memperkirakan kemampuan mengemudi kendaraannya, misalnya kemampuan untuk melakukan pengereman, kemampuan untuk menjaga jarak dengankendaraan di depannya (gab) dan lain sebagainya.

b. Pejalan kaki (Pedestrian)

Salah satu penyebab suatu kecelakaan dapat ditimpakan pada pejalan kaki dalam berbagai kemungkinan, seperti penyeberang jalan pada tempat dan waktu yang tidak tepat, (tidak aman) berjalan terlalu ketengah jalan, kurang hati-hati dan sebagainya.

c. Kendaraan

Kendaraan dapat menyebabkan kecelakaan apabila tidak dikendarai dengan sebagai mana mestinya, yaitu sebagai akibat kondisi teknisnya yang tidak layak jalan maupun penggunanya yang tidak sesuai dengan ketentuan

- Kondisi teknis yang tidak layak jalan misalnya rem blong, mesin tiba-tiba mati, ban pecah, kemudi tidak berfungsi dengan baik, atau kopel lepas, lampu mati (khususnya dimalam hari) reting mati dan sebagainya.

- Penggunaan kendaraan yang tidak sesuai dengan ketentuan, misalnya penggunaan muatan yang tidak sesuai dengan ketentuan

d. Jalan

Jalan dapat dijadikan faktor penyebab kecelakaan antara lain untuk hal-hal sebagai berikut :

- Kerusakan pada permukaan jalan Salah satunya terdapat lubang-lubang yang sulit dikenali (terutama pada musim penghujan yang terisi air).

- Konstruksi bahu jalan yang tidak benar Bahu jalan yang terlalu rendah dengan badan jalan, bahu jalan yang kurang lebar, atau bahkan tidak terdapat bahu jalan sama sekali.

- Geometri jalan yang kurang sempurna Terdapat derajat kemiringan (superelevasi) yang terlalu besar atau terlalu kecil pada belokan, terlalu sempitnya pandangan bebas bagi pengemudi, terlalu terjal/curam tanjakan jalan, terlalu kecilnya jari-jari tikungan dan lain sebagainya.

e. Lingkungan

Lingkungan juga dapat menjadi penyebab terjadinya suatu kecelakaan, misalnya pada saat kabut, asap tebal atau hujan lebat sedemikian hingga jarak pandang pengemudi menjadi berkurang.

5. Akibat terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Apabila terjadinya kecelakaan apapun wujudnya tentunya membawa kerugian walaupun sedikit. Demikian halnya dengan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan karena kesalahan pengemudi, akan membawa kerugian baik harta benda maupun jiwa manusia. Hal ini juga dikatakan oleh Bambang Poernomo yaitu : “ peranan pengemudi dalam bidang tertib lalu lintas maupun sopan santun lalu lintas ini, mempunyai kecenderungan untuk kemungkinan besar terjadinya kecelakaan yang melanggar lalu lintas dengan membawa kerugian harta benda dan jiwa manusia”.

Kerugian harta benda akibat kecelakaan lalu lintas dapat berwujud jumlah uang yang kadang berjumlah jutaan rupiah. Ini disebabkan karena kecelakaan tersebut mengakibatkan kerusakan saran dan prasarana jalan serta rusaknya kendaraan itu sendiri. Adapun yang dimaksud dengan kerusakan menurut Soerjono Soekanto adalah : “setiap kerusakan sebagian atau keseluruhan yang mengakibatkan tidak dapat dipergunakan lagi perubahan wujudnya tidak berfungsi lagi bagian-bagian atau perlengkapan-perlengkapan jalan sebagaimana mestinya”.

Selain itu kecelakaan lalu lintas dapat berakibat cacat seumur hidup, seperti hilangnya salah satu anggota badan atau tidak dapat berfungsi lagi salah

satu anggota tubuh. Misalnya hilangnya sebuah kaki atau tangan, kebutaan dan lain sebagainya.

5. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kecelakaan Lalu Lintas a. Upaya Pengaturan Lingkungan, Manusia dan Kendaraan - Upaya Pengaturan Lingkungan

Pengaturan lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain adanya suatu peningkatan sarana komunikasi seperti telepon, faksimal dan pos. Dengan adanya prasarana ini mungkin akan dapat mengurangi kebutuhan akan perjalanan dan transportasi secara umum. Karena orang biasa mengirimkan data/informasi melalui fasilitasi komunikasi, sehingga dalam menyelesaikan urusan kepada orang lain tidak harus dengan bertatap muka secara langsung. Langkah lain juga mungkin dapat ditempuh dengan cara peningkatan pajak kendaraan dan restribusi parkir. Sehingga diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan akan membudayakan pemakaian angkutan umum.

- Upaya Pengaturan Manusia : a) Faktor pemakai jalan.

Metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan pengemudi adalah dengan menyeleksi secara ketat seleksi mendapatkan SIM (Surat Izin Mengemudi). Pengemudi harus betul-betul sudah terlatih dalam mengemudi kendaraan yang digunakan. Pada akhirnya ketika mengemudi di jalan raya, sang pengemudi sudah terampil dan mengetahui peraturan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di jalan.

b) Pendidikan di bangku sekolah

Pendidikan berlalulintas harus ditanamkan mulai dari TK sampai SMU.

Pendidikan tersebut diwujudkan melalui ekstra kurikuler maupun adanya penyuluhan tentang lalu lintas yang dilakukan oleh baik itu mahasiswa maupun dari pemerintah setempat.

c) Pengawasan

Penegakan hukum dan pemberian sanksi hukuman harus terus diterapkan seefektif mungkin, agar pengguna jalan selalu menaati peraturan yang berlaku.

- Upaya Pengaturan Faktor Kendaraan a) Karakteristik kendaraan

Karakteristik kendaraan juga sering membawa dampak tingginya intensitas dan kualitas kecelakaan lalu lintas. Untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas kendaraan harus dirancang, dilengkapi dengan peralatan, dan dirawat sebaik- baiknya. Kecelakaan lalu lintas dapat terhindar apabila kondisi kendaraan tersebut prima, stabil, peralatan berfungsi dengan baik, bodi tidak keropos dan cukup kuat melindungi penumpangnya.

b) Faktor umur ban

Umur ban yang tepat dapat mencegah timbulnya kecelakaan lalu lintas.

Tipisnya ban yang dipakai, kepekaan rem dan berfungsinya lampu-lampu kendaraan sangat erat dengan keselamatan pengemudi. Oleh karena itu pemeriksaan rutin melalui pengujian KIR kendaraan harus dilaksanakan

dengan semestinya, tanpa adanya toleransi b. Upaya Geometri Jalan

Untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di jalan, perlu dilakukan perbaikan geometri jalan. Perbaikan tersebut berupa pengaturan lebar jalan yang cukup, permukaan jalan yang nyaman dan dilengkapi dengan rambu, marka jalan, lampu penerangan jalan yang sesuai dengan standar geometri jalan. Peningkatan prasarana tersebut akan menurunkan jumlah kecelakaan.

Disamping itu pembangunan jaringan jalan harus disesuaikan dengan pola tingkah laku dan kebiasaan pengguna jalan.