BOGOR
81
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunungbudi KPP IPB Baranangsiang. Bogor.
Anggraini, D. 2003. Analisis Pendapatan Tunai Risiko dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Usaha Peternakan Broiler di Peternakan X Bekasi. Skripsi. Jurusan Agribisnis. Fakultas Ekonomi Manajemen. Institut pertanian Bogor.
Atnadilaga, D. 1987. Perunggasan Indonesia 1987. Jakarta : Panitia Logasnas 1987.
Aziz, A. 2009. Analsisi Risiko Dalam Usaha Ternak Ayam Broiler (Studi Kasus Usaha Peternakan X di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten
Bogor). Skripsi. Jurusan Agribisnis. Fakultas Ekonomi Manajemen.
Institut Pertanian Bogor.
Dinas Kesehatan. 2006. Kandungan Gizi Ayam Broiler.
Djohanputro, B. 2004. Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Jakarta : PPM. Fadillah, R. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Jakarta : PT. Agromedia
Pustaka.
Farianti A. 2008. Perilaku Ekonomi Rumah Tangga Petani Sayuran Dalam Menghadapi Risiko Produksi dan Harga Produk di Kecamatan
Pengalengan Kabupaten Bandung. [Disertasi]. Bogor : Sekolah
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Firdaus M. 2006. Analisis Deret Waktu Satu Ragam. Bogor. IPB Press. Kountur, R. 2006. Manajemen Risiko. Jakarta : Abdi Tandur.
Koundouri P, Nauges C. 2005. On Production Function Estimation with Selectivity and Risk Consideration; Journal of Agricultural and Resouces
Economies. Western Agricultural Economies Association. 30 (3): 597-
608.
Merina D. 2004. Analisis Pendapatan Tunai, Risiko dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Risiko Usaha Peternakan Broiler. [Skripsi]. Fakultas
Peternakan. Institur Pertanian Bogor.
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Pindyck, R. 1997. Econometric Models And Economic Forcasts. New York : McGraw-Hill Company.
[PSE-KP] Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2006. Analisis
82 Robison, L. J. and P. J. Barry. 1987. The Compotitive Firm’s Response to Risk.
Macmillan Publisher. London.
Robi’ah, S. 2006.Manajemen Risiko Usaha Peternakan Broiler Pada Sunan
Kudus Farm di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Skripsi. Jurusan
Agribisnis. Fakultas Ekonomi Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Saragih, B. 2000. Kumpulan Pemikiran : Agribisnis Berbasis Peternakan. Pustaka
Wirausaha Muda. Bogor.
Suryana A, Erwidodo, Utomo H, Mardianto S. 1998. Analisis Kebijakan dalam
Pembangunan Agribisnis di Pedesaan dan Analisis Dampak Krisis.
Seminar. Jakarta, 15-16 Maret 1995. Hlm 145-146
Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta : PT Grafindo Persada.
Solihin, M. 2009. Risiko Produksi dan Harga serta Pengaruhnya terhadap Pendapatan Peternakan Ayam Broiler CV AB Farm Kecamatan
Bojonggenteng – Sukabumi. Skripsi. Jurusan Agribisnis. Fakultas
Ekonomi Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Walpole R. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Widarjono, A. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakta :
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RISIKO PRODUKSI AYAM BROILER
(Studi Kasus Peternak Plasma Ayam Broiler
Pada CV Dramaga Unggas Farm Kabupaten Bogor)
SKRIPSI
IMAN SATRA NUGRAHA H34096045
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
iii
RINGKASAN
I
MAN SATRA NUGRAHA. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Ayam Broiler (Studi Kasus Peternak Plasma Ayam Broiler Pada CV Dramaga Unggas Farm Kabupaten Bogor). Skripsi. DepartemenAgribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan NETTI TINAPRILLA).
Ayam broiler merupakan jenis unggas yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jenis unggas lainnya. Ayam broiler dapat dipanen kisaran 28-32 hari. Ayam broiler memiliki peluang yang sangat luas untuk dikembangkan. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan populasi ternak ayam broiler yang ada di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan populasi tersebut didukung dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun serta adanya kandungan gizi yang terkandung pada daging ayam broiler cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Ayam broiler memiliki penyebaran dari Sabang hingga Marauke, namun jumlah yang paling besar berada di pulau Jawa. Jawa Barat merupakan penyumbang terbanyak dalam memproduksi ayam broiler. Peternakan ayam broiler pada umumnya tidak melakukan usaha secara mandiri, karena peternak yang ada di Indonesia kebanyakan masih bersifat tradisional sehingga masih membutuhkan bantuan pihak lain. Kerja sama ini salah satu untuk mengurangi kerugian yang ditanggung oleh peternak ayam tersebut. Salah satunya adalah Peternakan ayam broiler yang ada di Kabupaten Bogor, Kecamatan Dramaga tidak berdiri sendiri, melainkan melakukan kerjasama dengan perusahaan inti yang menyediakan semua faktor-faktor produksi. Peternak hanya mempersiapkan kandang , alat pemanas, sekam, serta peralatan lainnya seperti tempat pakan dan minum. Hal tersebut membuat beban peternak semakin berkurang, karena tidak lagi memikirkan faktor-faktor produksi serta pemasaran produknya, walaupun peternak melakukan kerjasama dengan perusahaan inti, peternak tidak terlepas dari risiko produksi. Indikasi adanya risiko produksi adalah produktivitas masih berfluktuasi pada setiap peternak, selain itu juga adanya tingkat kematian yang bervariasi.
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1). Faktor- faktor produksi apa saja yang mempengaruhi Produksi Rata-rata dan variance produksi ayam broiler pada peternak plasma DUF ? dan 2). Bagaimana pengaruh faktor-faktor produksi terhadap produksi rata-rata dan variance produksi peternak ayam broiler pada peternak plasma DUF ?. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1). Menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produktivitas dan variance produksi ayam broiler yang dihasilkan para peternak plasma DUF dan 2). Menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi ayam broiler yang digunakan terhadap risiko produksi ayam broiler yang dihasilkan peternak plasama DUF di Kecamatan Dramaga.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara dan observasi kepada peternak ayam broiler serta penyuluh di perusahaan inti. Data sekunder berasal dari internet, buku, penelitian terdahulu dan perpustakaan. Data yang digunakan
iv adalah data panel yaitu gabungan antara data time series dan cross section. Analisis dilakukan dengan dua metode yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk penanganan risiko dan sumber risiko produksi, sedangkan kuantitatif digunakan untuk melihat faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produktivitas dan pengaruhnya terhadap variance produksi. Pengolahan data digunakan dengan program minitab 14 dan eviews 6.
Peternak yang digunakan sebagai responden sebanyak 30 responden yang
representative dan satu responden terdiri dari dua periode. Skala usaha satu
peternak dengan peternak lainnya juga beraneka ragam, mulai dari 1.500-9.000 ekor ayam. Berdasarkan permasalahan pada penelitian ini, maka diperlukan faktor-faktor produksi sebagai parameter. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam pengolahan data adalah jumlah DOC, pakan, Protect Enro, Neocamp,
Doxerin Plus, vaksin, pemanas serta tenaga kerja. Faktor-faktor produksi tersebut
digunakan berdasarkan pertimbangan pada kondisi lapangan yaitu semua peternak menggunakan jenis variabel produksi tersebut.
Berdasarkan hasil pendugaan parameter menunjukkan bahwa secara umum semua variabel memiliki pengaruh signifikan terdapat produktivitas dan variance produksi. Untuk melihat pengaruh dari semua input terhadap produktivitas dan
variance produksi digunakan dari nilai F. Nilai F hitung harus lebih besar
dibandingkan dengan nilai F tabel, jika nilai F-hitung > F-tabel maka tolak H0. Penolakan H0 tersebut menunjukkan bahwa secara umum semua variabel produksi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap perubahan produktivitas dan
variacen produksi. Selain dapat dilihat nilai F, penolakan H0 dapat dilihat dari nila
P-value. Nilai P-value harus lebih kecil dengan taraf nyata yang digunakan. Taraf
nyata yang digunakan sebagai acuan batas kewajaran adalah 20 persen. Hasil pendugaan parameter dapat disimpulkan secara bersama semua variabel yang digunakan berpengaruh signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F-hitung > F-tabel yaitu F-hitung sebesar 241 sedangkan F-tabel sebesar 2,18, atau dapat dilihat dari nilai P-value sebesar 0,000 lebih kecil daripada taraf nyata lima persen.
Untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel terhadap produksi rata-rata dan variance produksi dapat dilihat dari uji t. Kriteria variabel berpengaruh terhadap produksi dan variance produksi dapat dilihat pada nilai P-
value lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan sebagai acuan yaitu 20 persen.
Berdasarkan uji t dapat dijelaskan bahwa variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap produktivitas dibawah taraf nyara satu persen adalah jumlah DOC, pakan, pemanas serta tenaga kerja. Variabel yang signifikan pada taraf nyata dibawah dua persen adalah Doxerin Plus, dan yang tidak berpengaruh signifikan adalah Protect Enro, Neocamp dan vaksin. Variabel tersebut berada pada taraf nyata dibawah 93, 39 dan 43 persen.
Untuk hasil pendugaan parameter variance produksi, faktor-faktor produksi yang berpengaruh signifikan terhadap variance produksi hanya tenaga kerja dengan taraf nyata dibawah enam persen. Sedangkan variabel yang lainnya seperti jumlah DOC, pakan, Protect Enro, Neocamp, Doxerin Plus, vaksin serta pemanas tidak berpengaruh nyata terhadap variance produksi. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai P-value diatas 61 persen. Namun, jika dilihat dari tanda koefisien variabelnya ada yang bertanda positif dan bertanda negatif. Jika koefisien variabel bertanda positif maka variabel tersebut termasuk variabel yang menimbulkan
v
variance produksi. Dengan demikian variabel tersebut digunakan lebih banyak
maka variance yang dihasilkan akan semakin tinggi. Sedangkan jika koefisien variabel bertanda negatif maka variabel tersebut termasuk faktor produksi yang dapat mengurangi variance produksi. Hal ini berarti jika variabel tersebut semakin banyak digunakan maka variance yang dihasilkan akan semakin menurun.
Faktor-faktor produksi yang termasuk menimbulkan variance produksi adalah jumlah DOC, Protect Enro dan tenaga kerja. Sedangkan faktor produksi yang dapat mengurangi risiko adalah pakan, Doxerin Plus, Neocamp, vaksin serta pemanas. Sumber risiko produksi yang dialami oleh para peternak ayam broiler yang ada di Kabupaten Dramaga adalah sumber daya manusia atau pegawai dan cuaca/iklim yang tidak menentu. Untuk mengurangi risiko produksi tersebut dilakukan penanganan risiko dengan cara pencegahan risiko yaitu dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusianya dengan cara memberikan penyuluhan serta dengan membuat atau memperbaiki fasilitas agar cuaca yang tidak menentu dapat diatasi dengan fasilitas yang memadai.
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RISIKO PRODUKSI AYAM BROILER
(Studi Kasus Peternak Plasma Ayam Broiler
Pada CV Dramaga Unggas Farm Kabupaten Bogor)
SKRIPSI
IMAN SATRA NUGRAHA H34096045
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
vi