• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Dalam dokumen Indofood Sukses Makmur Billingual 30 Juni 2015 (Halaman 175-182)

RISIKO KEUANGAN

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko mata uang asing Foreign currency risk

Mata uang fungsional Kelompok Usaha adalah Rupiah. Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan ekspor dan biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Kelompok Usaha di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal nilai dan/atau pemilihan waktu, Kelompok Usaha harus menghadapi risiko mata uang asing.

The Group’s functional currency is the Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its borrowings, export sales and the costs of certain key purchases are either denominated in the United States Dollar or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. If the revenue and purchases of the Group are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Group has exposure to foreign currency risk. Entitas Anak mengadakan transaksi derivatif,

khususnya pertukaran mata uang (cross-currency

swaps) untuk mengelola dampak risiko mata uang

karena utang dalam mata uang asing. Transaksi derivatif tersebut ditetapkan oleh Kelompok Usaha sebagai bagian dari akuntansi lindung nilai arus kas. Lebih lanjut, terkait dengan yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, fluktuasi kurs tukar antara Rupiah dan Dolar AS memberikan ruang lindung nilai alami (natural hedge) terhadap dampak kurs tukar dalam Kelompok Usaha. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf sebelumnya, fluktuasi nilai tukar antara Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Kelompok Usaha.

Subsidiary entered into derivative transactions, specifically cross-currency swaps to manage currency risk exposures related to its foreign

currency-denominated debt. This derivative

transaction was designated by the Group under cash flow hedge accounting. Further, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.

Pada tanggal 30 Juni 2015, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing menguat/melemah sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp768.332 terutama sebagai akibat keuntungan/kerugian penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.

As at June 30, 2015, had the exchange rate of

Rupiah against foreign currencies

appreciated/depreciated by 10% with all other variables held constant, income before tax for the period ended June 30, 2015 would have been Rp768,332 lower/higher mainly as a result of foreign exchange gains/losses on the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies.

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada

The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers and plasma farmers and placement of current accounts and deposits in the banks. The Group implements policies to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Kelompok Usaha. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank- bank tersebut.

Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each bank and reviewed annually by the directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.

Untuk penjualan dalam negeri, Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 30 - 45 hari dari faktur yang diterbitkan. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan batas kredit untuk pelanggan tertentu, seperti mengharuskan sub- distributor untuk memberikan jaminan bank. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

For domestic sales, the Group grants its customers credit terms of 30 - 45 days from the issuance of invoice. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer, such as requiring sub-distributors to provide bank guarantees. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan

pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menindaklanjuti melalui jalur hukum Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Kelompok Usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat terlambat dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the credit term given, the Group will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Group will cease the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.

Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Entitas Anak menunggu pendanaan dari bank.

Plasma receivables represent costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by the banks and temporarily self-funded by the Subsidiaries awaiting banks’ funding.

Piutang plasma juga mencakup pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani plasma. Biaya- biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma dan jaminan berupa bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan dikembalikan kepada petani plasma setelah piutang plasma dilunasi sepenuhnya.

Plasma receivables also include advances to plasma farmers for topping up loan installment to the banks, advances for fertilizers and other agricultural supplies. These advances shall be reimbursed by the plasma farmers and the collateral in the form of titles of ownership of the plasma plantations will be handed over to the plasma farmers once the plasma receivables have been fully repaid.

Kelompok Usaha melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Kelompok Usaha untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat

The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmers to maintain the productivity of plasma plantations as part of the Group’s strategy to strengthen relationship with plasma farmers which is expected to improve the repayments of plasma

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap resiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

As at the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position.

Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena piutang usaha berasal dari banyak pelanggan.

The Group has no concentration of credit risk as its trade receivables relate to large number of ultimate customers.

Tabel di bawah ini menunjukkan analisa umur aset keuangan Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan.

The tables below present the aging analysis of the Group’s financial assets as at reporting dates.

30 Juni 2015/June 30, 2015 Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/

Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/

Past Due but Not Impaired

Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Total Neither past Due nor Impaired 1 - 30 hari/ 1 - 30 days 31 - 60 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days Lebih Dari 90 hari/More than 90 Days Nilai/Past Due and/or Impaired

Pinjaman yang diberikan dan

piutang/Loans and

receivables

Kas dan setara kas/Cash and

cash equivalents 12.403.682 12.403.682 - - - - -

Piutang /Accounts receivable

Usaha/Trade :

Pihak ketiga/third

parties 4.311.282 3.061.083 867.950 155.889 90.233 105.841 30.286

Pihak berelasi/related

parties 846.515 846.515 - - - - -

Bukan usaha/

non-trade:

Pihak ketiga/third

parties 484.625 484.625 - - - - -

Pihak berelasi/related

parties 333.869 333.869 - - - - -

Piutang plasma - bagian

lancar/Plasma receivable

- current portion 18.371 18.371 - - - - -

Aset tidak lancar lainnya - Piutang jangka panjang/

Other non-current assets -

Long-term receivables 270.706 270.706 - - - - -

Piutang plama - bagian

jangka panjang/Plasma

receivables - long-term

portion 696.688 696.688 - - - - -

Aset keuangan tersedia untuk

dijual/AFS financial assets

Investasi jangka pendek/

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

31 Desember 2014/December 31, 2014 Lancar dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/

Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/

Past Due but Not Impaired

Telah Jatuh Tempo Dan/Atau Mengalami Penurunan Total Neither past Due nor Impaired 1 - 30 hari/ 1 - 30 days 31 - 60 hari/ 31 - 60 days 61 - 90 hari/ 61 - 90 days Lebih Dari 90 hari/More than 90 Days Nilai/Past Due and/or Impaired

Pinjaman yang diberikan dan

piutang/Loans and

receivables

Kas dan setara kas/Cash and

cash equivalents 14.157.619 14.157.619 - - - - -

Piutang /Accounts receivable

Usaha/Trade :

Pihak ketiga/third

parties 3.016.410 2.165.572 626.856 93.734 34.896 65.671 29.681

Pihak berelasi/related

parties 553.910 553.910 - - - - -

Bukan usaha/

non-trade:

Pihak ketiga/third

parties 496.276 496.276 - - - - -

Pihak berelasi/related

parties 302.755 302.755 - - - - -

Piutang plasma - bagian

lancar/Plasma receivable

- current portion 7.572 7.572 - - - - -

Aset tidak lancar lainnya - Piutang jangka panjang/

Other non-current assets -

Long-term receivables 72.386 72.386 - - - - -

Piutang plama - bagian

jangka panjang/Plasma

receivables - long-term

portion 618.026 618.026 - - - - -

Aset keuangan tersedia untuk

dijual/AFS financial assets

Investasi jangka pendek/

short-term investments 665.340 665.340 - - - - -

Total 19.890.294 19.039.456 626.856 93.734 34.896 65.671 29.681

Risiko likuiditas Liquidity risk

Kelompok Usaha menghadapi risiko likuiditas karena mungkin akan menemui kesulitan dalam memenuhi kewajiban dan komitmen kontraktualnya.

The Group faces liquidity risk because it may encounter difficulty in meeting its contractual obligations and commitments.

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan cara menjaga tingkat kas dan setara kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah komitmen fasilitas kredit yang memadai.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi informasi arus kas proyeksi dan arus kas aktual dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan melakukan penggalangan dana yang mencakup utang dan pinjaman bank, dan penerbitan ekuitas pasar modal.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives, including bank loans and borrowings, and equity market issues.

Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto:

The table below summarizes the maturity profile of

the Group’s financial liabilities, based on

contractual undiscounted payments:

30 Juni 2015/June 30, 2015 Jumlah/ Total Dalam waktu 1 tahun/ Within 1 year Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within 1-5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years

Utang bank jangka pendek dan

cerukan 5.961.594 5.961.594 - - bank loans and overdraft Short-term

Utang trust receipts 4.955.936 4.955.936 - - Trust receipts payable

Utang usaha 4.921.502 4.921.502 - - Trade payables

Utang lain-lain 1.474.507 1.474.507 - - Other payables

Biaya akrual 1.929.709 1.929.709 - - Accrued expenses

Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun of long-term bank loans Current maturities

Pokok pinjaman 2.346.566 2.346.566 - - Principal

Utang pembelian aset tetap jangka panjang yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun for purchases of fixed assets Current maturities of liability

Pokok pinjaman 12.259 12.259 - - Principal

Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun

Long-term bank loans - net of current

maturities

Pokok pinjaman 12.361.190 - 12.082.490 278.700 Principal

Utang obligasi Bonds payables

Pokok pinjaman 3.987.242 - 3.987.242 - Principal

Utang pembelian aset tetap - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun 25.751 - 25.751 -

Liability for purchases of fixed assets - net of current

maturities

Pokok pinjaman Principal

Utang kepada pihak-pihak

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

31 Desember 2014/December 31, 2014 Jumlah/ Total Dalam waktu 1 tahun/ Within 1 year Dalam waktu 1 sampai dengan 5 tahun/ Within 1-5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years

Utang bank jangka pendek dan

cerukan 5.069.833 5.069.833 - - bank loans and overdraft Short-term

Utang trust receipts 3.922.784 3.922.784 - - Trust receipts payable

Utang usaha 3.846.964 3.846.964 - - Trade payables

Utang lain-lain 1.303.973 1.303.973 - - Other payables

Biaya akrual 2.051.104 2.051.104 - - Accrued expenses

Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun of long-term bank loans Current maturities

Pokok pinjaman 1.091.748 1.091.748 - - Principal

Utang pembelian aset tetap jangka panjang yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun for purchases of fixed assets Current maturities of liability

Pokok pinjaman 11.349 11.349 - - Principal

Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun

Long-term bank loans - net of current

maturities

Pokok pinjaman 12.826.553 - 12.726.953 99.600 Principal

Utang obligasi Bonds payables

Pokok pinjaman 3.985.409 - 3.985.409 - Principal

Utang pembelian aset tetap - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun

Liability for purchases of fixed assets - net of current

maturities

Pokok pinjaman 25.914 - 25.914 - Principal

Utang kepada pihak-pihak

berelasi 523.202 - 523.202 - Due to related parties

Risiko harga komoditas Commodity price risk

Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari pembelian MKS, di mana marjin laba atas penjualan barang jadi dapat terpengaruh jika harga MKS (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pabrik penyulingan untuk memproduksi minyak dan lemak nabati) meningkat dan Kelompok Usaha tidak dapat mengalihkannya kepada pelanggannya. Selain itu, Kelompok Usaha juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual produk MK dan harga beli kopra (yang merupakan bahan baku dalam produksi MK).

The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its purchases of CPO where the profit margin on sales of its finished products may be affected if the cost of CPO (which is the main raw material used in the refinery factories to produce edible oil and fats products) increases and the Group is unable to pass such cost increases to its customers. In addition, the Group is also exposed to fluctuations in the selling price of its processed CNO and the purchase price of copra (being the raw material used in the production of CNO).

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 dan tahun yg berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas risiko harga komoditas tersebut.

For the period ended June 30, 2015, and the year ended December 31, 2014, the Group’s policy is that no hedging in the said commodity price risk shall be undertaken.

38. PIUTANG PLASMA 38. PLASMA RECEIVABLES

Kebijakan pemerintah Indonesia mewajibkan perusahaan perkebunan untuk membangun area perkebunan inti rakyat. Sehubungan dengan kebijakan tersebut, Entitas-entitas Anak, yaitu LSIP, MISP, GS, CNIS, KGP, RAP, CKS, MSA, JS, MPI, SBN, PIP dan IBP (secara bersama-sama disebut sebagai “Perusahaan Inti”), memiliki komitmen dengan beberapa KUD yang mewadahi petani plasma untuk mengembangkan perkebunan

plasma. Pembiayaan atas pengembangan

perkebunan plasma ini diperoleh melalui pinjaman dari bank maupun pembiayaan langsung oleh Perusahaan Inti. Beberapa Perusahaan Inti, yaitu LSIP, GS, CNIS, KGP, RAP, MSA, CKS, JS, MPI, SBN, PIP dan IBP memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk pelunasan pinjaman atas pembiayaan yang diperoleh dari bank.

The Indonesian government policy requires the

plantations companies to develop plasma

plantations (perkebunan inti rakyat). Relative to this, Subsidiaries, namely LSIP, MISP, GS, CNIS, KGP, RAP, CKS, MSA, JS, MPI, SBN, PIP and IBP

(collectively referred to as the “Nucleus

Companies”), have commitments with several KUD representing the plasma farmers to develop

plantations under the plasma scheme.

The financing of these plasma plantations are provided by the banks or Nucleus Companies. Several Nucleus Companies, namely LSIP, GS, CNIS, KGP, RAP, MSA, CKS, JS, MPI, SBN, PIP and IBP provide corporate guarantees to the related credit facilities provided by the bank.

Pada saat perkebunan plasma telah menghasilkan, petani plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil perkebunan tersebut kepada Perusahaan Inti, dan melunasi angsuran atas fasilitas pinjaman investasi yang diberikan oleh bank atau Perusahaan Inti sesuai skema pembiayaan tiap- tiap proyek dengan menggunakan dana yang dipotong dari penjualan hasil perkebunan plasma tersebut.

When the plasma plantations start to mature, the plasma farmers are obliged to sell all their harvests to the respective Nucleus Companies, and shall repay the installments for the credit investment facilities obtained from the bank or the Nucleus Companies in accordance with the scheme of the plasma plantations development using funds deducted from the proceeds of the said sales of plasma plantations’ harvests.

Perusahaan Inti juga memberikan pinjaman kepada petani plasma untuk dana pengembangan kebun dan untuk membayar angsuran pinjaman dan beban bunga yang timbul dari pinjaman di atas kepada masing-masing bank, karena hasil penjualan TBS dari perkebunan plasma terkait belum mencukupi untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran tersebut di atas. Pinjaman tersebut akan dilunasi oleh masing-masing KUD pada saat hasil penjualan TBS dari perkebunan plasma tersebut sudah menghasilkan arus kas neto yang positif.

Nucleus Companies also provide loans to the respective plasma farmers to develop the plasma plantations and to repay the loan installments and the related interest charges to the respective banks, since the deductions from the proceeds from FFB sales are not yet sufficient to cover the above-mentioned expenditures. These loans will be repaid by the respective KUD when the FFB sales from the said plasma plantations are already providing positive net cash flows.

38. PIUTANG PLASMA (lanjutan) 38. PLASMA RECEIVABLES (continued)

Dalam dokumen Indofood Sukses Makmur Billingual 30 Juni 2015 (Halaman 175-182)