FINANCIAL STATEMENTS Dilaporkan
21. PERPAJAKAN (lanjutan) TAXATION (continued) Pada tanggal 21 November 2013, Presiden
Republik Indonesia menandatangani PP 77/2013 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. PP 77/2013 ini mencabut PP 81/2007, dan mengatur perseroan terbuka yang berdomisili di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan (“PPh”) sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi PPh sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya dengan jumlah paling sedikit 40% dari keseluruhan saham yang disetor telah tercatat di bursa efek di Indonesia dan masuk dalam penitipan kolektif di lembaga penyimpanan dan penyelesaian.
On November 21, 2013, the President of the Republic of Indonesia signed PP 77/2013 regarding the “Reduction of Income Tax Rate on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”. PP 77/2013 revokes PP 81/2007, and regulates resident publicly-listed companies domicile in Indonesia which can avail the reduced income tax rate, i.e., 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose 40% or more of the total paid-up shares or other equity instruments are listed in the Indonesian stock exchanges and included in the collective custody at depository institutions and settlement.
Saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling sedikit enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
Such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six months in one fiscal year.
Selain itu, wajib pajak harus melampirkan Surat Keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan
dengan melampirkan formulir X.H.1-6
sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.
In addition, the taxpayer should attach the Declaration Letter (Surat Keterangan) from the
Securities Administration Agency (Biro
Administrasi Efek) on its Annual Income Tax Return with the Form X.H.1-6 as provided in Bapepam-LK Regulation No. X.H.1 for each fiscal year.
Perusahaan berkeyakinan akan memenuhi seluruh persyaratan dari ketentuan tersebut di atas dan telah menerapkan penurunan tarif pajak tersebut dalam perhitungan Pajak Penghasilan untuk tahun 2014.
The Company believes that it will be able to fulfill all requirements herein and apply the said reduction of tax rate in the computation of corporate income tax for the years 2014.
Rekonsiliasi tarif pajak efektif Reconciliation of effective tax rate Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang
dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak dan beban pajak penghasilan - neto, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense as calculated by applying the applicable tax rate to the income before tax and the income tax expense - net shown in the consolidated statement of comprehensive income is as follows:
21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi tarif pajak efektif (lanjutan) Reconciliation of effective tax rate (continued) Periode yang Berakhir pada Tanggal/
Period Ended 30 Juni 2015/
June 30, 2015
30 Juni 2014/
June 30, 2014
Laba sebelum beban pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian 2.569.039 3.434.725
Income before income tax expense per consolidated statement
comprehensive income
Beban pajak penghasilan sesuai
dengan pajak yang berlaku 646.023 803.854 Income tax expense based on applicable tax rates
Pengaruh pajak atas beda tetap (terutama terdiri dari imbalan kerja karyawan, tanggung jawab Perusahaan dan sumbangan dan
beban bunga) 259.426 96.944
Tax effects of permanent differences (mainly consisting of employee benefits,
corporate social responsibility and donations, and interest expenses)
Rugi fiskal yang tidak diakui dan
penghapusan cadangan rugi fiskal 22.412 58.668 Unrecognized tax loss carry forward and write-off of fiscal loss
Pendapatan yang telah dikenakan
pajak penghasilan yang bersifat final (99.914 ) (60.509 ) Income already subjected to final tax
Penyesuaian atas pajak tangguhan dan
penghasilan periode lalu 17.195 41.199 Adjustment in respect of deferred and income tax of the previous periods
Lain-lain (4.780 ) (50.548 ) Others
Beban Pajak Penghasilan - Neto per Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian 840.362 889.608
Income Tax Expense - Net per Consolidated Statement of
Comprehensive Income
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (“self-assessment”). Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undang- undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008, Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir tahun 2014.
The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the General Taxation and Procedural Law which became effective on January 1, 2008, the Tax Office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable, while for fiscal year 2008 and earlier, the tax can be assessed at the latest by the end of 2014.
21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan Deferred taxes
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan komersial dan fiskal Kelompok Usaha adalah sebagai berikut :
The deferred tax effects of temporary differences between the Group’s commercial and tax reporting are as follows: 30 Juni 2015/ June 30, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan 1.187.320 967.869 Tax losses carry forward
Liabilitas imbalan kerja karyawan 1.088.993 723.027 Liabilities for employee benefits
Penyisihan bonus dan tunjangan hari raya 57.992 61.652 Bonus and religious holiday allowance provisions
Penyesuaian nilai wajar instrumen keuangan 54.247 48.630 Fair value adjustments on financial instruments
Aset tetap dan tanaman perkebunan (544.767 ) (159.150 ) Fixed assets and plantations
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp50.000) 239.088 39.197 Others (each below Rp50,000)
Total 2.082.873 1.742.851 Total
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities
Liabilitas imbalan kerja karyawan 227.390 537.302 Liabilities for employee benefits
Penyisihan bonus dan tunjangan hari raya
67.728 124.695 Bonus and religious holiday allowance provisions
Laba antar perusahaan yang belum
direalisasi 67.368 58.681 Unrealized intercompany profits
Aset tak berwujud (433.025 ) (461.151 ) Intangible asset
Aset tetap dan tanaman perkebunan (1.097.425 ) (1.226.581 ) Fixed assets and plantations
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp50.000) 14.998 (40.501 ) Others (each below Rp50,000)
Neto (1.152.966 ) (1.011.716 ) Total
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan (aset maupun liabilitas) neto untuk setiap entitas.
For purposes of presentation in the consolidated statement of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (assets or liabilities) of each entity.
Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilan atas pembayaran dividen oleh Entitas Anak yang berdomisili di Indonesia kepada Perusahaan.
There is no income tax consequences attached to the payment of dividends by the Subsidiaries domiciled in Indonesia to the Company.
Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
The Group’s management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
Tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak
Claims for tax refund and tax assessments under appeal
Permintaan restitusi pajak penghasilan, terutama dari pajak penghasilan badan, sejumlah Rp83.920 pada tanggal 30 Juni 2015 (31 Desember 2014 :
Claims for tax refund, mainly from corporate income tax, totaling Rp83,920 as of June 30, 2015 (December 31, 2014: Rp456,683) are presented as
21. PERPAJAKAN (lanjutan) 21. TAXATION (continued)