• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rincian Realisasi Investasi Sub Sektor Minerba Tahun 2016 (Miliar USD)

SAE 10W-30 API SL/JASO MB

9. Foaming T&S Sq.1 (mL),

max 10/0 nil/nil nil/nil max 10/0 nil/nil 10/nil

10. Sq.2 (mL) max 50/0 10/nil 10/nil max 50/0 10/nil 50/nil

11. Sq.3 (mL) max 10/0 nil/nil nil/nil max 10/0 nil/nil 10/nil

12. Sq.4 (mL) max 100/0 50/NIL 30/NIL max 100/0 40/NIL 50/NIL

13. Sifat Penguapan

Noack, %-wt

max 15 11.23 8.43 max 15 10.72 10.92

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

lagi batubara atau diperlukan perbaikan burner. Pada bagian atas reaktor dipasang alat pembakar gas buang proses penyalaan awal.

Burner yang dirancang untuk penyalaan awal batubara pada proses UCG sebenarnya tidak jauh berbeda dengan burner pada umumnya, dibuat dari pipa baja 1 ¼ inchi dengan jumlah lubang nozle dan udara masing masing 6 buah berukuran 30 mm x 6 mm. Dibagian bawah burner dibuat semacam relektor berbentuk setengah lingkaran untuk memantulkan/mengarahkan lidah api ke arah samping yaitu batubara. Selanjutnya untuk mengalirkan bahan bakar LPG dan udara dari tabung gas dan kompressor ke burner

Gambar 68. Rancangan Peralatan Simulasi Pembakaran Secara Vertikal

digunakan dua set selang yang tahan terhadap perubahan suhu panas dengan panjang 80 meter atau sesuai dengan jarak/kedalaman burner. Sedangkan pematik terbuat dari satu buah elektroda berbahan nikelin berukuran Φ 2 mm diletakan pada permukaan lubang api burner dan terhubung ke ignitor bertegangan 7.5KV – 10 KV melalui kabel silikon.

berbahan nikelin berukuran Φ 2 mm diletakan pada permukaan lubang api

Gambar 70. Rancangan Burner

Gambar 71. Skema Peralatan Simulasi Pembakaran UCG Valve Flow meter Pressure gauge Compressor Valve Valve Pressure gauge Valve Valve Flow meter Valve Flow meter Valve Valve Ignitor LPG Burner Elektroda

Tujuan rancang bangun ini adalah membuat burner serta mendapatkan komposisi udara dan LPG yang tepat untuk aplikasi UCG dan mengembangkan standard operating

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

procedure (SOP) untuk penyalaan awal UCG sehingga prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan aman. Untuk kegiatan tersebut telah disusun mekanisme simulasi penyalaan serta peralatan yang digunakan seperti pada Gambar 72.

7) Rancang bangun Turbin Cross Flow Turbine Daya 5 s/d 35 kVA sesuai dengan SNI dan Prototipe berdaya 5 kVA.

Tujuan dari desain turbin cross low adalah untuk mendapatkan desain serta blue print agar siap pabrikasi dan memenuhi Standar Nasional Indonesia. Turbin Cross Flow yang didesain mempunyai 4 jenis diameter roda turbin yang disesuaikan dengan head yang tersedia dan bahan sudu pipa baja diameter 2,5; 3; 4 dan 6 inchi. Simulasi numerik sudah dilakukan dengan menggunakan ANSYS 2016 dan prototipe yang dibuat telah diuji coba di lokasi PLTMH Cijedil, Cianjur dan di analisa performansi serta kehandalannya. Proses desain, pembuatan prototype turbin cross low atau arus lintang dilakukan di Laboratorium Mesin Fluida FTMD ITB dan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Energi Baru Terbarukan (PPEBT-ITB). Hasil Pengujian di Laboratorium menunjukkan:

- Eisiensi maksimum pada 419 rpm, simulasi menghasilkan 82% dan hasil pengujian 77,9%

- Visualisasi aliran dalam turbin,menunjukan Hal yang serupa pada simulasi dan pengujian

- Turbin arus lintang dapat dilanjutkan ke pembuatan prototype dengan daya yang lebih besar dan akan diuji lapangan,dengan melakukan pengukuran dari hasil keluaran generator.

Pengujian lapangan dilakukan di PLTMH Cijedil dari Pusahrlis PT PLN, dengan head gross yang tersedia 40 meter. Pada instalasi pengujian dipasang penstock dari 650 mm ke 350 mm, dan untuk meratakan kecepatan pada penstock dipasang straightened atau pelurus aliran, berupa Honneycomb, serta alat ukur aliran berupa oriice yang dipadukan dengan weirmeter. Head statik turbin didapat dari pressure gauge yang di pasang pada lens masuk turbin. Eisiensi Turbin didapat sekitar 70%, sedangkan eisiensi sistem 40% hal ini terjadi dikarenakan eisiensi generator yang sangat rendah. Pada saat pengujian sistem turbin generator dilakukan terdapat beberapa kecocoran pada turbin arus lintang, terutama pada sisi gland packing mekanisme katup. Namun demikian kebocoran tidak mengganggu pengujian dan pencuplikan data dengan sistem data aquisisi dan komputer. Pengujian sistem turbin akan dilanjutkan dengan mengganti generator 3 phasa 50 Hz yang telah diuji performansinya, yakni generator milik Lab Mesin Fluida ITB dengan merk OHATSU berdaya 12,5 kVA. Kebocoran dalam sistem packing akan diperbaiki dan solusi telah didapat dengan melakukan sedikit perubahan pada sistem packing.

8) Prototype PLT Arus Laut.

Pada tahun 2016 dilaksanakan kegiatan Pembangunan Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS Surabaya). Output dari kegiatan ini menghasilkan 1 (satu) buah Prototype dengan capaian realisasi Indikator Kinerja Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan pembangunan prototipe PLTAL ini dilaksanakan melalui 2 tahapan pelaksanaan kegiatan yakni penyusunan Dokumen UKL/ UPL dan pembuatan Design Engineering Detail (DED) Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL). Pembangunan PLTAL di Bali ini menjadi awal proyek percontohan untuk kawasan Bali sebagai “Kawasan Nasional Energi Bersih dan Pengembangan Bali sebagai Centre of Excellence Energi Bersih”. Garis besar ruang lingkup kegiatan ini adalah Pembuatan Dokumen Detail Engineering Design (DED) Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Arus Laut Kapasitas terpasang 21 kW dengan beberapa kegiatan yang meliputi:

a) Evaluasi dan Rekomendasi hasil dari Basic Desain PLT Arus Laut tahun 2015.

b) Pembuatan Detail Desain Sistem Turbin dan Pengujian Turbin Vertikal untuk validasi Scale Up dimensi.

c) Pembuatan Detail Desain Sistem Transmisi Mekanik & Elektrik Gambar 72. Rancang Bangun dan Prototype Turbin Cross Flow 5 kW

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

d) Pembuatan Detail Desain Sistem Konstruksi Platform PL Arus Laut e) Pembuatan Detail Desain Sistem Mooring

f ) Pembuatan Sistem Detail Pengendalian dan Monitoring g) Pembuatan Dokumen Detail Prosedur Produksi & Instalasi

h) Pembuatan Daftar Bahan, Komponen dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) PLTAL Rencana lokasi penempatan prototype Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) ini terletak pada koordinat geograis 08o40’25,2” LS dan 115o29’16,2” BT (UTM 50L 333627 mT, 9040895 mU) atau 200-220 meter dari Pantai Desa Toyapakeh, Kecamatan Nusa Penida. Lokasi tersebut berada pada Selat Toyapakeh Pulau Nusa Penida Bali. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan aspek teknis seperti morfologi dasar laut, lebar selat dan potensi kecepatan arusnya prototype turbin arus laut yang bisa dikembangkan. Potensi arus laut pada lokasi terpilih berkisar antara 0,5-2,5 m/detik. Sehingga, mempunyai potensi praktis sebagai pembangkit listrik arus laut dengan daya yang dapat dihasilkan sebesar 758 W tiap turbin. Selain itu, juga mengacu aspek non teknis yang meliputi aksesbilitas dan penerimaan masyarakat. Lokasi terpilih juga tidak berada pada kawasan konservasi dan daerah yang dilindungi.

Turbin yang digunakan sebagai rancangan desain PLTAL ialah Turbin Darrieus Passive- Pitch dengan total kapasitas 24 kW. Pemenuhan kapasitas ini dilakukan melalui 6 unit turbin yang terdiri dari : 2 unit x 5 kW dan 4 unit x 3,5 kW. Dimensi turbin yang mengikuti kapasitas tersebut adalah sebagai berikut :

a) kapasitas 3,5 kW : 160 cm diameter x 160 cm span, total 9 foil / blade yang dipasang secara cascade foil, tipe airfoil NACA 0018, dan sudut pitch -10o hingga 10o.

b) kapasitas 5 kW : 260 cm diameter x 260 cm span, total 9 foil / blade yang dipasang secara cascade foil, tipe airfoil NACA 0018, dan sudut pitch -10o hingga 10o.

Ilustrasi rencana pemasangan turbin pada desain ponton disajikan seperti pada Gambar di bawah.

Turbin Darrieus dengan passive pitch memiliki banyak keunggulan, diantaranya ialah memiliki kemampuan self starting yang lebih baik daripada Turbin Darrieusix pitch, meminimalisir stall, dan miningkatkan gaya lift pada sebagian besar azimuth putar turbin. Untuk mengetahui performa (daya mekanik dan eisiensi) Turbin Darrieus Passive Pitch dilakukan penelitian secara eksperimental. Berikut adalah parameter desain rancang bangun Turbin Darrieus Passive Pitch yang dijadikan variabel tetap dalam penelitian ini.

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA