• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan I : Terjaminnya Penyediaan Energi dan Bahan Baku Domestik

JUMLAH SAMBUNGAN

E. Kapasitas Terpasang PLT Bayu

1. Intensitas Energ

Intensitas energi adalah perbandingan antara jumlah konsumsi energi per Produksi Domestik Bruto (PDB). Semakin rendah angka intensitas energi per barrel oil equivalent (BOE), maka semakin produktif dan eisien penggunaan energi di sebuah negara.

Target penurunan intensitas energi primer tahun 2016 adalah tercapainya eisiensi pemakaian energi primer dari 477,3 BOE/Miliar Rp, dan terealisasi sebesar 438 BOE/ Milyar Rp, terjadi penurunan sebesar 8,23 %. Sementara itu target penurunan intensitas energi sebesar 1 % per tahun, sehingga capaian penurunan intensitas energi tahun 2016 telah melampaui 100%.

Upaya penurunan intensitas energi primer ini selain dengan memacu perkembangan produktiitas sektor ekonomi, dari sisi penggunaan energinya dilakukan melalui Program Konservasi Energi dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Audit Energi

Tujuan audit energi adalah untuk mengidentiikasi potensi penghematan energi dan merekomendasikan langkah-langkah penghematan energi yang dapat diimplementasikan pada pengguna energi (Industri dan bangunan gedung ).

a. Tahun 2016 ini telah dilaksanakan audit energi sebanyak 10 objek bangunan pemerintah dengan total rekomendasi potensi penghematan energi pertahun sebesar 3.201.329 kWh atau setara 3.5 Milyar Rupiah.

b. Tahun 2015 ini telah dilaksanakan audit energi sebanyak 10 objek bangunan pemerintah dengan total rekomendasi potensi penghematan energi pertahun sebesar 4.109.533 kWh atau setara 4.8 Milyar Rupiah.

c. Sedangkan pada tahun 2014 telah dilaksanakan audit energi sebanyak 300 objek terdiri 180 objek industri dan 120 objek bangunan dengan total rekomendasi potensi penghematan energi pertahun sebesar 515 GWh atau setara 390 Milyar

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

Meningkatkan efisiensi pemakaian energi dan pengurangan emisi 1. Intensitas energi 2. Penurunan emisi CO2 477,3 BOE/miliar RP 16,79 Ton 438 BOE/milliar RP 31,6 Juta Ton Tabel 57. Sasaran Strategis V

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

d. Dan tahun 2015, telah dilakukan monitoring terhadap hasil pelaksanaan rekomendasi audit di tahun 2014 sebanyak 300 objek dengan menghasilkan penghematan energi pertahunan sebesar 71 GWh atau setara 34 Milyar Rupiah.

e. Jumlah peserta audit energi dari tahun 2011 s.d 2016 sebanyak 842 objek terdiri 517 objek industri dan 325 objek bangunan.

f. Investment Grade Audit (IGA) dilakukan sebagai bagian dari Kontrak Kinerja Penghematan Energi (Energy Saving Performance Contract - ESPC) untuk ESCO. Tahun 2016 telah dilakukan IGA dengan pola kemitraan untuk 2 (dua) sektor yaitu Industri makanan dan minuman dan bangunan gedung dengan jumlah obyek sebanyak 5 objek.

2. Peningkatan jumlah manajer dan auditor energi yang telah disertiikasi

Manajer Energi adalah seseorang yang diberikan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan manajemen energi berdasarkan kompetensi dan Auditor Energi adalah seseorang yang memiliki kualiikasi tertentu dalam melakukan audit energi .

Manajer Energi dan Auditor Energi disertiikasi oleh Lembaga Sertiikasi Personil (LSP) Himpunan Ahli Konservasi Energi (HAKE) dengan Sistem Sertiikasi dari Badan Nasional Sertiikasi Profesi (BNSP) sebagai Lembaga Independen yang bertanggung jawab menyelenggarakan Kompetensi Sertiikasi Kerja.

Pada tahun 2016, tercatat capaian Manajer Energi yang bersertiikat sebanyak 79 orang dari target 50 orang (158%) dan auditor energi bersertiikat sebanyak 62 orang dari target 40 orang (155%). Secara komulatif, dari tahun 2012 sampai tahun 2016 tercatat jumlah manajer energi yang bersertiikat kompetensi sebanyak 306 orang (294 Industri dan 12 Bangunan) dan jumlah auditor energi sebanyak 213 orang (211 Industri dan 2 Bangunan). 3. Labelisasi Hemat Energi

Saat ini Standar dan label hemat energi peralatan sudah diterapkan pada lampu swabalast dan Piranti Pengkondisi Udara (AC) dengan terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 18 tahun 2014 tentang Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi untuk Lampu Swabalast dan Permen 7 Tahun 2015 tentang Penerapan Standard Kinerja Energi Minimum dan Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi untuk Piranti Pengkondisi Udara;

• Implementasi penerapan pembubuhan label tanda hemat energi yaitu berupa

pemberian surat ijin untuk label tanda hemat energi untuk lampu Swabalast yang sudah diterbitkan 59 surat Ijin yaitu:

− 16 surat izin untuk produsen dan − 43 surat izin untuk importer

• Jumlah perusahaan yang sudah mendapatkan surat ijin untuk mencantumkan Label Tanda Hemat Energi untuk lampu Swabalast adalah sebanyak 20 perusahaan, masing- masing 15 perusahaan importir dan 5 perusahan produsen dalam negeri.

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

• Jumlah Lampu Swabalast Berlabel

Total lampu Swabalast, yang sudah mencantumkan Label Tanda Hemat Energi tercatat 169 juta unit, masing-masing lampu produksi dalam negeri sebanyak 37,5 juta unit (22,2%) dan lampu impor sebanyak 131,5 juta unit (77,8%).

• Laboratorium Uji

Jumlah Laboratorium Uji untuk lampu swabalast yang sudah terakreditasi ada 5 (lima) Lab Uji, yaitu: P3TKEBTKE-Kementerian ESDM, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian, Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) BPPT, Balai Riset dan Standardisasi Industri Kementerin Perindustrian dan PT. Sucoindo (Persero).

Tabel 60. Rekapitulasi Jumlah Lampu Swabalast berlabel

Tahun Perusahaan Total Lampu

2014 2 15.699.500

2015 15 53.362.221

2016 8 99.964.180

• Lembaga Sertiikasi Produk untuk Pengkondisi Udara

Telah ditunjuk 4 (empat) Lembaga Sertiikasi Produk untuk Pengkondisi Udara yaitu PT. Sucoindo (Persero), Balai Riset dan Standardisasi Industri, Balai Sertiikasi Industri, dan TUV Rheiland untuk menerbitkan sertiikasi SKEM dan Label AC.

• Pengawasan Labelisasi Tanda Hemat Energi

Pelaksanaan pengawasan label tanda hemat energi untuk lampu Swabalast telah dilakukan dengan pengambilan contoh lampu di 25 (dua puluh lima) kota besar di Indonesia sebanyak 2480 sampel yang terdiri 30 merek dengan rincian:

− Tahun 2014 di 6 (enam) kota sebanyak 640 sampel − Tahun 2015 di 10 (sepuluh) kota sebanyak 1020 sampel − Tahun 2016 di 9 (sembilan) kota sebanyak 940 sampel

Sudah dilakukan pengujian di Lab uji yang terakreditasi sebanyak 2480 sampel dengan rincian:

− Tahun 2014 sebanyak 640 sampel − Tahun 2015 sebanyak 1020 sampel − Tahun 2016 sebanyak 940 sampel

Hasilnya sesuai dengan nilai eikasi yang dinyatakan di dalam surat pernyataan kesesuaian pemasok. Selanjutnya, saat ini juga sedang dipersiapkan Rancangan Peraturan Menteri ESDM untuk labelisasi peralatan listrik rumah tangga lainnya yaitu kulkas, penanak nasi, lampu LED, dan kipas angin.

4. Percontohan Lampu Hemat Energi Energi

Telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian ESDM, PT. PLN (Persero) dengan Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah dalam rangka percontohan penerapan lampu PJU dengan LED di Kabupaten Batang dan Kota Semarang. MoU ini merupakan tindak lanjut dari Letter of

No. Laboratorium Uji Kapasitas

Pengujian Efikasi (lampu/bulan) Waktu Pengujian (hari) Biaya Pengujian (Rp/model) 1 P3TKEBTKE - Jakarta 300 14 9.600.000 2 B2TKE - BPPT – Serpong 500 10 1.250.000 s.d. 1.500.000 3 BARISTAND – Surabaya 800 7 560.000 4 PT. SUCOFINDO – Bekasi 2.280 7- 10 1.650.000 5 B4T - Bandung 600 10 625.000 s.d. 900.000 • • − − − − − −

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

Agreement (LoA) antara Kementerian ESDM dan Asian Development Bank (ADB) di bidang konservasi energi;

Pada tahun 2016 telah dilaksanakan pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 3 tahap. Tahap 1 telah dilaksanakan di 10 Provinsi sebanyak 3067 unit. Tahap 2 dan 3 di 10 Provinsi sebanyak 9400 unit. Total penghematan energi listrik sebesar 5.632 kWh dengan potensi penurunan emisi sebesar 4,6 juta ton CO2.

5. Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas di Bidang Konservasi Energi

Telah dilaksanakan Bimbingan Teknis Penghematan Energi dan Air di 4 (empat) kota (Malang, Denpasar, Semarang, dan Batam) dengan total jumlah peserta 160 orang. Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari utusan dinas/SKPD tingkat Provinsi, Universitas, Industri dan bangunan komersil;

Telah dilaksanakan Sosialisasi Konservasi Energi melalui kegiatan workshop di 4 (empat) kota (Batam, Lombok, Makassar, Palangkaraya) dengan total jumlah peserta 400 orang. Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari guru-guru SMP dan SMA dan karyawan Rumah Sakit (konservasi energi di bangunan gedung);

Telah dilaksanakan Sosialisasi Konservasi Energi melalui kegiatan Lomba Hemat Energi di sekolah dasar yang dilaksanakan di 4 wilayah yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Denpasar.

120 Laporan Kinerja Kementerian ESDM 2016

Telah dilaksanakan capacity building pembiayaan proyek eisiensi energi kepada lembaga jasa keuangan/perbankan sebanyak 4 (empat) kali dengan total jumlah peserta 112 orang;

6. Penyiapan dan Penyebarluasan Informasi dan Sosialisasi Konservasi Energi

Pada tahun 2016 kegiatan penyiapan dan penyebarluasan informasi dan sosialisasi konservasi energi dilaksanakan melalui pencetakan (Buku, UU,PP, dll), pencetakan laporan eksekutif data konservasi energi, Publikasi Kampanye Hemat Energi Potong 10 %, Sosialisasi Konservasi Energi di Media TV Nasional, Penyebarluasan Informasi Konservasi Energi di dalam Pesawat, Penyebarluasan Informasi Konservasi Energi di Media Online, Sosialisasi Konservasi Energi melalui ILM di Commuterline, Sosialisasi Konservasi Energi di Media TV Pesawat, Sosialisasi Konservasi Energi di Media TV Bandara, Pameran, Kampanye Hemat Energi Potong 10%.

7. Kegiatan Penghargaan Eisiensi Energi Nasional (PEEN) 2016

Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan para institusi pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor industri dan bangunan gedung atas keberhasilan mereka dalam menerapkan prinsip-prinsip eisiensi dan konservasi energi di lingkungannya. Kegiatan PEEN ini menjadi tahap seleksi untuk mengikuti ASEAN Energy Award.

Gedung/Industri Kategori Prestasi

Green Office Park 6, BSD City Sub Kategori Gedung Baru Pemenang 1 Gedung GraPARI, Telkomsel

Gorontalo

Sub Kategori Gedung Baru Pemenang 3

Gedung Office Block Rungkut Factory, Unilever Indonesia

Sub Kategori Gedung Retrofit Pemenang 1

Green Office Park 6, BSD City Sub Kategori Gedung Hijau Pemenang 1 PT Tirta Investama, Plant Klaten Manajemen Energi pada Industri

(Kecil dan Menengah)

Pemenang 1

PT Pertamina (Persero) TBBM, Rewulu

Manajemen Energi pada Industri (Kecil dan Menengah)

Pemenang 2

PT Phapros,Semarang Manajemen Energi pada Industri (Kecil dan Menengah)

Pemenang 3 Manajemen Energi pada Industri

tri

tri

i Tabel 62. Daftar Pemenang PEEN 2016

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

• Pemenang PEEN 2016

Dalam proses penjurian telah ditetapkan pemenang PEEN 2016 adalah sebagai berikut: • Pemenang ASEAN Energy Award 2016

Selain pelaksanaan kegiatan Penghargaan Eisiensi Energi Nasional Ke-5 Tahun 2016, Direktorat Konservasi Energi juga ikut serta mengajukan para pemenang Penghargaan Eisiensi Energi Nasional Ke-4 Tahun 2015 yang memenuhi kriteria untuk mengikuti ASEAN Energy Award Tahun 2016 di Myanmar sejumlah 13 peserta. Penganugerahan Pemenang ASEAN Energy Award Tahun 2016 dilaksanakan di Hotel Horison Lake View, Nay Phi Taw, Myanmar pada tanggal 21 September 2016, dengan pemenang dari Indonesia :

PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java

Manajemen Energi pada Industri (Industri Besar)

Pemenang 1

PT Great Giant Pineapple Manajemen Energi pada Industri (Industri Besar)

Pemenang 2

PT Amerta Indah Otsuka Manajemen Energi pada Industri (Industri Besar)

Pemenang 3

PT Astra Internasional, Tbk - Inovasi Khusus pada Industri Pemenang PT Indah Kiat Pulp and Paper Inovasi Khusus pada Industri Pemenang

Gedung/Industri Kategori Prestasi

tri tri tri tri tri tri i i

Gedung/Industri Kategori Prestasi

Indonesia Convention and Exhibition (ICE BSD)

Sub Kategori Gedung Baru 1stRunner Up

Green School Bali Sub Kategori Gedung Tropis Winner

Gedung Utama Kementerian PUPR

Sub Kategori Gedung Hijau

(Large Green Building)

Winner

Apartemen Scientia Residences Summarecon

Manajemen Energi pada Industri (Kecil dan Menengah)

Winner

PT Phapros Tbk Semarang Manajemen Energi pada

Industri (Kecil dan Menengah)

1stRunner Up

PT Petrokimia Gresik Inovasi Khusus Manajemen

Energi di Industri

Winner

122 Laporan Kinerja Kementerian ESDM 2016 2. Penurunan Emisi CO2

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca merupakan dokumen rencana kerja untuk melaksanakan berbagai kegiatan baik secara langsung dan tidak langsung menurunkan emisi gas rumah kaca sesuai dengan target pembangunan nasional. Penurunan emisi CO2 merupakan hasil dari kegiatan mitigasi sesuai Perpres Nomor 61 Tahun 2011 yang dituangkan dalam bentuk Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN – GRK Sektor Energi). Dalam Perpres Nomor 61 Tahun 2011 ini terdapat penjabaran target dan strategi penurunan emisi gas rumah kaca pada lima sektor utama yang meliputi pertanian; kehutanan dan lahan gambut; energi dan transportasi; industri; dan pengelolaan limbah.

Kementerian ESDM terus mengupayakan kegiatan-kegiatan yang mendukung implementasi penurunan emisi gas rumah kaca untuk memenuhi komitmen pemerintah RI dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri atau mencapai 41% dengan bantuan internasional pada tahun 2020, dimana target RAN GRK sampai dengan 2020 adalah 30 Juta Ton CO2.

Pada tahun 2016 penurunan emisi CO2 di targetkan sebesar 16,79 juta ton. Adapun capaian penurunan emisi CO2 pada tahun 2015 sebesar 29,6 juta ton, dan terjadi penambahan capaian emisi 2 juta ton pada tahun 2016 sehingga total capaian penurunan menjadi 31.6 juta ton, dan persentase capaiannya di atas 100%. Perhitungan ini dihitung berdasarkan metodologi MRV yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di mana perhitungan data tersebut lag satu tahun.

Indikator Kinerja

Satuan

Target

Realisasi

Penurunan emisi CO

2

Juta Ton

16,79

31,60

AKUNT ABILIT AS KERJA 123 #EnergiBerkeadilan

3.1.6 Sasaran Strategis VI: Meningkatkan Produksi Mineral dan Peningkatan Nilai Tambah

Sasaran strategis “Meningkatkan produksi mineral dan peningkatan nilai tambah”, capaian realisasinya didukung oleh 7 (tujuh) indikator kinerja yaitu jumlah produksi beberapa mineral utama antara lain jumlah produksi mineral emas, perak, tembaga, timah, produk olahan nikel (Feronikel) dan nikel matte serta Pembangunan Fasilitas Pengolahan dan Pemurnian dalam Negeri (Smelter). Indikator kinerja sasaran beserta target, realisasi dan capaiannya diuraikan dalam tabel di atas.

Sampai dengan akhir Tahun 2016, realisasi produksi emas sebanyak 91,09 ton realisasi produksi perak sebanyak 322,63 ton, realisasi produksi tembaga sebanyak 246.155,66 ton, realisasi produksi timah sebanyak 62.877,34 ton, realisasi produksi nikel matte sebanyak 78.748,13 ton. realisasi produk olahan nikel sebanyak 860.114,1 ton. Untuk realisasi pembangunan smelter sebanyak 2 unit dari total target sebanyak 4 unit.