• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rincian Realisasi Investasi Sub Sektor Minerba Tahun 2016 (Miliar USD)

SAE 10W-30 API SL/JASO MB

1) Jumlah Paten yang terimplementasikan

a. Rancang Bangun Airgun Mini

Invensi ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan dan permasalahan yang disebutkan di atas. Invensi tersebut terdiri dari Blaster dan land-Airgun. Blaster adalah sistem pengendali land-Airgun yang kemampuannya meliputi penentuan tekanan yang digunakan, waktu peledakan, sinkronisasi dengan alat perekam gelombang seismik.

Sumber gelombang seismik yang biasa digunakan pada kegiatan pencitraan bawah permukaan di darat adalah dinamit. Sedangkan di laut digunakan Airgun. Airgun bekerja dengan cara memampatkan udara hingga bertekanan tinggi (> 1000 psi) kemudian udara bertekanan tersebut dilepaskan secara tiba-tiba hingga terjadi ledakan. Ledakan tersebut menjadi gelombang mekanik yang menjalar di dalam bumi. Penjalaran gelombang tersebut akan ditangkap oleh sensor gelombang yang ditempatkan pada posisi tertentu untuk mendeteksi sifat batuan di sekitarnya dengan berdasarkan respon batuan terhadap gelombang seismik.

Invensi ini menjelaskan tentang sumber getar seismik dengan prinsip piston yang mengarahkan sumber energinya ke bawah. Invensi menindaklanjuti invesi yang dikemukakan oleh Suprayitno Munadi, dkk (Sertiikat Paten P00201300366 No. ID 000040433) menjelaskan tentang Airgun dengan prinsip kerja klep searah.

Permasalahan pada penggunaan dinamit untuk kegiatan eksplorasi antara lain adalah permasalahan ijin, penolakan dari penduduk sekitar dan masalah lingkungan (destruktif dan meninggalkan residu). Sedangkan permasalahan pada Airgun laut lebih pada masalah teknis, yaitu arah pelepasan energinya ke arah samping (horisontal) yang mengakibatkan kedalaman bumi yang dapat terdeteksi tidak maksimal. Untuk mengatasi permasalahan pada seismik darat, maka inventor membuat suatu peralatan

yang bekerja dengan prinsip dasar Airgun laut dengan modiikasi arah pelepasan gelombang menjadi vertikal sehingga meningkatkan kemampuan daya tembus gelombang terhadap kedalaman bumi. Peralatan tersebut diberi nama land-Airgun. Pada penggunaannya, land-Airgun dikendalikan dengan rangkaian elektronika yang disebut Blaster.

Untuk dapat lebih memahami invensiberikut penjelasan lebih rinci yang mengacu kepada gambar terlampir. Gambar di bawah mengilustrasikan skema mekanik land-Airgun hasil invensi. Skema tersebut terdiri dari piston (1) dengan bagian-bagiannya yaitu dinding piston (1a), jendela piston (1b) dan penahan seal (1c);poros piston (2); casing luar (3) yang mempunyai ruang sayap (3a) dan ruang pembuang (4). Ruang utama dideinisikan sebagai ruang di dalam piston ditambah ruang sayap (1 + 3a).

1b 1 2 3a 1a 3 4 4 1c

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

Gambar di bawah mengilustrasikan alat kontrol Airgun darat yang disebut Blaster dan mengilustrasikan skema lengkap eksplorasi seismik di lapangan menggunakan land-Airgun sebagai sumber gelombang.

Land-Airgun hasil invensi menggunakan prinsip kerja dan mekanisme yang sama dengan Airgun yang sudah banyak digunakan pada eksplorasi seismik laut. Modiikasi yang dilakukan terletak pada pengaturan arah pelepasan energi. Pada Airgun laut, udara dilepaskan melalui lubang pada dinding casing sehingga energinya menyebar ke semua arah secara horisontal. Sedangkan land-Airgun hasil invensi mengarahkan pelepasan energinya ke bawah.

Modiikasi tersebut memungkinkan land-Airgun untuk mempunyai daya tembus yang lebih besar pada lapisan-lapisan batuan bawah permukaan sehingga informasi yang diperoleh dari data rekaman semakin dalam. Selain itu, modiikasi tersebut dapat mengurangi derau (noise) sinyal langsung (direct signal) yaitu gelombang yang menjalar secara horisontal di sepanjang permukaan tanah. Dalam eksplorasi seismik, sinyal langsung dapat menenggelamkan sinyal data, sehingga mengurangi kualitas data yang terekam.

Secara mekanik, land-Airgun terbuat dari stainless steel tipe 316 dan terdiri dari : keran solenoid A (pintu masuk udara ke dalam land-Airgun), ruang utama (chamber), piston, keran-solenoid B (pendorong piston) dan ruang pembuang (exhauster). Keran solenoid A berfungsi untuk mengisi ruang utama dengan tekanan tinggi, sedangkan keran solenoid B berfungsi untuk mendorong piston agar udara dapat keluar dari ruang utama dengan debit yang tinggi sehingga terjadi ledakan. Keduanya dikendalikan oleh Blaster secara elektronik.

Blaster terdiri dari : mikrokontroler, baterai, saluran menuju perekam seismik, saluran menuju land-Airgun dan antarmuka untuk operator yang terdiri dari tombol “feed”, tombol “arm”, tombol “stop”, potensiometer pengatur tekanan dan layar LCD teks 32 karakter. Tombol “feed”digunakan untuk membuka keran solenoid A, tombol “arm” untuk meledakkan land-Airgun, sedangkan tombol “stop” digunakan pada kondisi darurat untuk menghentikan pengisian land-Airgun sewaktu-waktu. Pilihan tekanan kerja land-Airgun diatur melalui potensiometer dengan pilihan dari 500 psi hingga 2000 psi dengan interval 100 psi. Pada pengoperasiannya, land- Airgun ditempatkan di dalam lubang tanah dengan kedalaman satu meter. Lubang tersebut diisi air dan land-Airgun dicelupkan di dalam air tersebut. Air berfungsi untuk menghantarkan energi yang dilepaskan oleh land-Airgun pada lapisan batuan di bawahnya.

Land-Airgun dapat dioperasikan oleh satu orang operator saja. Pada saat operator mengaktifkan tombol “feed”, maka mikrokontroler melalui sinyal digital akan menginstruksikan keran solenoid A untuk membuka, sehingga udara yang bersumber dari kompresor atau tabung (airbank) akan mengisi ruang utama hingga mencapai tekanan yang telah ditentukan melalui potensiometer. Jika tekanan sudah tercapai, keran solenoid A akan menutup secara otomatis dan tombol “arm” siap untuk diaktifkan. Pada saat tombol “arm” diaktifkan, mikrokontroler akan memerintah keran solenoid B untuk membuka selama 500 milidetik kemudian menutup lagi. Terbukanya keran solenoid B akan mengalirkan sebagian udara dari ruang utama

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

untuk mendorong piston ke bawah. Pada saat piston mencapai ujung bawah poros, udara pada ruang utama akan keluar melalui jendela yang terdapat pada piston. Perbedaan tekanan udara yang sangat signiikan antara ruang utama dan udara atmosir mengakibatkan pergerakan udara yang sangat cepat sehingga terjadi letupan/ledakan. Setelah Land-Airgun meledak, ruang utama Land-Airgun harus segera ditutup kembali untuk menghindari masuknya air atau partikel lain ke dalam chamber sehingga waktu membukanya keran solenoid dibatasi selama 500 milidetik. b. Tabung ANG (Adsorbed Natural Gas) Untuk Rumah Tangga

Tujuan kegiatan adalah mendapatkan sistem tabung ANG untuk penyimpanan gas metana optimum untuk rumah tangga. Kegiatan ini merupakan implementasi paten dengan nomor Sertiikat Paten Nomor ID S00001369.

Penelitian ini telah dilaksanakan dan diperoleh hasil berupa sistem tabung ANG yang dapat digunakan untuk penyimpanan gas metana pada sektor rumah tangga. Kegiatan ini menghasilkan adsorben yang memiliki daya serap tinggi sesuai dengan target yang ditetapkan, namun dari sudut pandang sistem tabung ANG adsorben yang digunakan belum mencermikan kemampuannya seperti ditunjukkan pada saat pengujian sampel adsorben, karena densitas adsorben dalam sistem ANG masih rendah. Hasil perhitungan keekonomian tabung ANG memperlihatkan harga jual gas Rp.7300,-/kg, dalam tabung ANG lebih murah 38% dari LPG non-subsidi (LPG 12 kg) yang dijual Rp. 11.750/kg.

Program pemanfaatan gas menggunakan teknologi ini memberikan harapan besar untuk dapat diterapkan dengan syarat stasiun pengisian telah tersedia, serta jumlah volume penjualan gas 0.06 MMscfd yang setara dengan 425 tabung per hari. Volume gas tiap tabung 4 m3 (3.29 Kg (slpg)), untuk pemakaian ANG di pelanggan selama 7 hari/tabung.