• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rincian Realisasi Investasi Sub Sektor Minerba Tahun 2016 (Miliar USD)

4. Investasi Sub Sektor EBTKE

Sampai dengan akhir Tahun 2016, realisasi investasi sub sektor EBTKE sebesar US$ 1,61 miliar atau 117,52 % dari target awal sebesar 1,37 Miliar US$. Investasi di sub sektor EBTKE ini paling besar didapat dari sub sektor panas bumi, karena banyak dilakukan pembangunan infrastruktur panas bumi.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan investasi sub sektor EBTKE di tahun 2016, antara lain:

a. Banyaknya jumlah PLTP yang COD di tahun 2016

b. Belum tersedianya bahan baku, teknologi dan sumber pendanaan yang memadai untuk pengembangan dan pemanfaatan bioenergi

c. Diperlukan peran aktif pemerintah dalam mengeluarkan regulasi dan kebijakan yang dapat mendorong terbentuknya iklim investasi yang kondusif di sub sektor EBTKE

Tabel 83. Tabel Realisasi Investasi Sub Sektor EBTKE Tahun 2016

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Investasi EBTKE 1,37 Miliar US$ 1,61 Miliar US$ 117,52

3.5 Tujuan V: Terwujudnya Manajemen dan SDM Yang Profesional Serta Peningkatan Kapasitas IPTEK dan Pelayanan Bidang Geologi

Tujuan strategis V Kementerian ESDM adalah “Terwujudnya Manajemen dan SDM Yang Profesional Serta Peningkatan kapasitas IPTEK dan Pelayanan Bidang Geologi”. Tujuan V didukung dengan tiga sasaran strategis yaitu Mewujudkan manajemen dan SDM yang profesional, meningkatkan kapasitas IPTEK dan Meningkatkan kehandalan informasi kegeologian. Secara lebih rinci, capaian dari setiap sasaran strategis berikut dengan capaian indikator kinerjanya dapat dilihat sebagai berikut:

Tujuan V : Terwujudnya Manajemen & SDM yang Profesional Serta Peningkatan Kapasitas Iptek dan Pelayanan Bidang Geologi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Mewujudkan

Manajemen dan SDM yang Profesional

1. Opini BPK atas Laporan Keuangan Kementerian ESDM

2. Persentase Pembinaan Pengelolaan Pegawai

3. Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

4. Jumlah Satuan Kerja (Satker) yang

Telah Memperoleh WBK/WBBM

5. Persentase Penyelenggaraan Diklat Berbasis Kompetensi

6. Indeks Kepuasan Penggunaan Layanan Diklat WTP 95 % BB 2/0 Satker 80 % 3,11 WDP 95% - 0/0 Satker 85,4 % 2,68 Meningkatkan Kapasitas Iptek

1. Jumlah Pilot Plant/Prototype/Demo Plant atau Rancangan/ Rancangan Bangun/Formula

2. Jumlah paten dan hasil litbang yang terimplementasikan 12 Buah 57 Buah 8 Buah 11 Buah Meningkatkan Kualitas Informasi dan Pelayanan di Bidang Geologi

1. Penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah

2. Wilayah prospek sumber daya geologi 3. Peta kawasan bencana geologi

250 Titik 55 Rekomendasi 16 Peta 197 Titik 52 Rekomendasi 13 Peta

AKUNT

ABILIT

AS

KERJA

3.5.1 Sasaran Strategis X: Mewujudkan Manajemen dan SDM yang Profesional 1. Opini BPK Atas Laporan Keuangan Kementerian ESDM

Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2015 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Kementerian ESDM belum berhasil meraih Opini WTP dari BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2015 disebabkan karena BPK-RI meyakini bahwa Kementerian ESDM tidak dapat memberikan dokumen sumber yang memadai terkait Piutang Bukan Pajak yang terdiri dari Iuran Tetap, Royalti dan PHT, dan berdasarkan hasil konirmasi menunjukan adanya sejumlah wajib bayar yang tidak sependapat dengan nilai piutang ditagihkan.

Selain itu, Kementerian ESDM telah memiliki kebijakan pencatatan, penyajian dan pengungkapan Piutang Bukan Pajak, namun demikian belum dilaksanakan secara memadai. BPK tidak dapat memperoleh bukti yang cukup dan tepat tentang nilai tersebut, karena tidak tersedia data dan informasi pada satuan kerja terkait. Sebagai akibatnya, BPK tidak dapat menentukan apakah diperlukan penyesuaian terhadap angka tersebut di atas.

Untuk Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan KESDM Tahun anggaran 2016 masih dalam proses dan baru akan terbit Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) pada bulan Mei 2017. Target Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2016 diharapkan Kementerian ESDM dapat meraih kembali prestasi tertinggi Opini BPK-RI yaitu WTP.

Untuk mencapai kembali target Opini WTP tersebut, akan dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:

• Membentuk Tim Koordinasi Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan PNBP Bidang Mineral dan Batubara, mengingat temuan PNBP Bidang Mineral dan Batubara yang menjadi faktor utama penilaian Opini WDP dari BPK-RI atas Laporan Keuangan TA 2015;

• Untuk memberikan kepastian dan keyakinan yang memadai atas nilai piutang yang tercatat dan menghindari perbedaan nilai piutang dengan wajib bayar (perusahaan), akan dilakukan rekonsiliasi dan konirmasi langsung ke perusahaan tambang serta Piutang PNBP tersebut telah dilakukan reviu oleh tim pemeriksa internal;

• Untuk mengantisipasi temuan berulang yang dapat muncul dalam proses audit, telah dilakukan pembahasan dengan Unit-Unit di lingkungan Kementerian ESDM tentang draft temuan BPK-RI atas Laporan Keuangan KESDM TA 2015 dan dilanjutkan dengan evaluasi dan penyusunan action plannya LHP BPK-RI atas Laporan Keuangan. Temuan-temuan tersebut dilakukan pemantauan secara berkelanjutan oleh Inspektorat Jenderal yang dibantu oleh Biro Keuangan c.q Bagian APK dengan meneruskan rekomendasi BPK-RI

kepada semua unit di lingkungan Kementerian ESDM sesuai dengan temuannya;

• Untuk mewujudkan budaya pengendalian intern (internal control culture) dalam rangka menciptakan pengendalian intern yang handal agar tercapai keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang eisien dan efektif, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan di lingkungan Kementerian, sedang dilakukan pembahasan dan penyusunan pedoman tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) tingkat Kementerian ESDM.

• Akan dilaksanakan pembinaan terkait Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) melalui Sosialisasi SAIBA. Sasaran dari Sosialisasi ini adalah seluruh perwakilan penyusun laporan keuangan dari masing-masing Satuan kerja (Satker). Sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka memperbarui pengetahuan dan pemahaman penyusun laporan keuangan tentang SAIBA yang terbaru, sehingga mampu menyusun Laporan Keuangan yang akurat dan akuntabel;

• Memberikan pendampingan terkait proses akuntansi dan pelaporan keuangan secara berkelanjutan kepada seluruh satker di lingkungan Kementerian ESDM baik berupa lisan dan tulisan terkait penyusunan laporan keuangan.