FORMULASI TEMUAN PEMERIKSAAN LKPD 7.1 Gambaran Umum
FORMAT MATRIKS TEMUAN PEMERIKSAAN
Matriks Temuan Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan : Pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah Dibuat oleh :
Entitas : Pemerintah Kabupaten X Direviue oleh :
Tahun Anggaran : 20xx Disetujui oleh :
No Judul Akibat Sebab Rekomendasi
1
2 3 4
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 1
KRITERIA YANG SERING DIGUNAKAN DALAM PEMERIKSAAN LKPD
1. Undang-Undang
a. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. b. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
c. Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara.
d. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah.
2. Peraturan Pemerintah
a. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
c. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang SAP.
d. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara atau Daerah.
e. Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Perubahannya.
f. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah
g. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
h. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri
a. Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
c. Permendagri No. 25 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010.
d. Permendagri No. 55 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya. e. Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah
4. Standar Akuntansi Pemerintah
a. SAP Pernyataan No. 01 Penyajian Laporan Keuangan b. SAP Pernyataan No. 02 Laporan Realisasi Anggaran c. SAP Pernyataan No. 03 Laporan Arus Kas
d. SAP Pernyataan No. 04 Catatan Atas Laporan Keuangan e. SAP Pernyataan No. 05 Akuntansi Persediaan
f. SAP Pernyataan No. 06 Akuntansi Investasi g. SAP Pernyataan No. 07 Akuntansi Aset Tetap
h. SAP Pernyataan No. 08 Akuntansi Kontruksi Dalam Pengerjaan i. SAP Pernyataan No. 09 Akuntansi Kewajiban
j. SAP Pernyataan No. 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa
k. SAP Pernyataan No. 11 Laporan Keuangan Konsolidasian
l. Buletin Teknis No. 01 Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Pusat m. Buletin Teknis No. 02 Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah
n. Buletin Teknis No. 03 Penyajian LKPD sesuai dengan SAP dengan Konversi o. Buletin Teknis No. 04 Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah p. Buletin Teknis No. 05 Akuntansi Penyusutan
q. Buletin Teknis No. 06 Akuntansi Piutang r. Buletin Teknis No. 07 Akuntansi Dana Bergulir s. Buletin Teknis No. 08 Akuntansi Utang
t. Buletin Teknis No. 09 Akuntansi Aset Tetap
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 1
JENIS TEMUAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN
No. Jenis Temuan Contoh Temuan
I Kelemahan sistem
pengendalian akuntansi dan pelaporan
1 Pencatatan tidak/belum dilakukan atau tidak akurat
2 Proses penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan
3 Entitas terlambat menyampaikan laporan 4 Sistem Informasi Akuntansi dan Pelaporan tidak memadai 5 Sistem Informasi Akuntansi dan Pelaporan belum didukung SDM yang memadai
II Kelemahan sistem
pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja
1 Perencanaan kegiatan tidak memadai 2 Mekanisme pemungutan, penyetoran dan
pelaporan serta penggunaan Penerimaan negara/daerah/perusahaan dan hibah tidak sesuai ketentuan
3 Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang teknis tertentu atau
ketentuan intern organisasi yang diperiksa tentang pendapatan dan belanja
4 Pelaksanaan belanja di luar mekanisme APBN/APBD
5 Penetapan/pelaksanaan kebijakan tidak tepat atau belum dilakukan berakibat hilangnya potensi penerimaan/pendapatan
6 Penetapan/pelaksanaan kebijakan tidak tepat atau belum dilakukan berakibat peningkatan biaya/belanja
7 Kelemahan pengelolaan fisik aset
III Kelemahan struktur
pengendalian intern 1 Entitas tidak memiliki SOP yang formal untuk suatu prosedur atau keseluruhan prosedur 2 SOP yang ada pada entitas tidak berjalan
secara optimal atau tidak ditaati
3 Entitas tidak memiliki Satuan Pengawas Intern 4 Satuan Pengawas Intern yang ada tidak
memadai atau tidak berjalan optimal 5 Tidak ada pemisahan tugas dan fungsi yang
JENIS TEMUAN KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
No. Jenis Temuan Contoh Temuan
I Kerugian
Negara/Daerah/Perusahaan 1 Belanja atau pengadaan barang/jasa fiktif 2 Rekanan pengadaan barang/jasa tidak menyelesaikan pekerjaan
3 Kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang 4 Kelebihan pembayaran selain kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang 5 Pemahalan harga (Mark up)
6 Penggunaan uang/barang untuk kepentingan pribadi
7 Pembayaran honorarium dan/atau biaya perjalanan dinas ganda dan/atau melebihi standar yang ditetapkan
8 Spesifikasi barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan kontrak
9 Belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan 10 Pengembalian pinjaman/piutang atau dana
bergulir macet
11 Kelebihan penetapan dan pembayaran restitusi pajak atau penetapan kompensasi kerugian
12 Penjualan/pertukaran/penghapusan aset negara/daerah tidak sesuai ketentuan dan merugikan negara/daerah
13 Pengenaan ganti kerugian negara belum/tidak dilaksanakan sesuai ketentuan
14 Entitas belum/tidak melaksanakan tuntutan perbendaharaan (TP) sesuai ketentuan
15 Penghapusan hak tagih tidak sesuai ketentuan 16 Pelanggaran ketentuan pemberian diskon
penjualan
17 Penentuan HPP terlalu rendah sehingga penentuan harga jual lebih rendah dari yang seharusnya
18 Jaminan pelaksanaan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan pemberian fasilitas tidak dapat cairkan
19 Penyetoran penerimaan negara/daerah dengan bukti fiktif
II Potensi kerugian
Negara/Daerah/Perusahaan 1 Kelebihan pembayaran dalam pengadaan barang/jasa tetapi pembayaran pekerjaan belum dilakukan sebagian atau seluruhnya 2 Rekanan belum melaksanakan kewajiban
pemeliharaan barang hasil pengadaan yang telah rusak selama masa pemeliharaan
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 2
No. Jenis Temuan Contoh Temuan
3 Aset dikuasai pihak lain
4 Pembelian aset yang berstatus sengketa 5 Aset tidak diketahui keberadaannya
6 Pemberian jaminan dalam pelaksanaan pekerjaan, pemanfaatan barang dan pemberian fasilitas tidak sesuai ketentuan
7 Pihak ketiga belum melaksanakan kewajiban untuk menyerahkan aset kepada negara/daerah
8 Piutang/pinjaman atau dana bergulir yang berpotensi tidak tertagih
9 Penghapusan piutang tidak sesuai ketentuan 10 Pencairan anggaran pada akhir tahun
anggaran untuk pekerjaan yang belum selesai
III Kekurangan Penerimaan 1 Penerimaan negara/daerah atau denda keterlambatan pekerjaan belum/tidak ditetapkan dipungut/diterima/disetor ke kas negara/daerah atau perusahaan milik negara/daerah
2 Penggunaan langsung penerimaan
negara/daerah
3 Dana Perimbangan yang telah ditetapkan belum masuk ke kas daerah
4 Penerimaan negara/daerah diterima atau digunakan oleh instansi yang tidak berhak 5 Pengenaan tarif pajak/PNBP lebih rendah dari
ketentuan
6 Koreksi perhitungan bagi hasil dengan KKKS 7 Kelebihan pembayaran subsidi oleh
pemerintah
IV Administrasi 1 Pertanggungjawaban tidak akuntabel (bukti tidak lengkap/tidak valid)
2 Pekerjaan dilaksanakan mendahului kontrak atau penetapan anggaran
3 Proses pengadaan barang/jasa tidak sesuai ketentuan (tidak menimbulkan kerugian negara)
4 Pemecahan kontrak untuk menghindari pelelangan
5 Pelaksanaan lelang secara proforma
6 Penyimpangan terhadap peraturan per-UU-an bidang pengelolaan perlengkapan atau barang milik negara/daerah/perusahaan
No. Jenis Temuan Contoh Temuan
7 Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan bidang tertentu lainnya seperti kehutanan, pertambangan, perpajakan, dll. 8 Koreksi perhitungan susbsidi/kewajiban
pelayanan umum
9 Pembentukan cadangan piutang, perhitungan penyusutan atau amortisasi tidak sesuai ketentuan
10 Penyetoran penerimaan negara/daerah atau kas di bendaharawan ke Kas negara/daerah melebihi batas waktu yang ditentukan
11 Pertanggungjawaban/penyetoran uang persediaan melebihi batas waktu yang ditentukan
12 Sisa kas di bendahara pengeluaran akhir Tahun Anggaran belum/tidak disetor ke kas negara/daerah
13 Pengeluaran investasi pemerintah tidak didukung bukti yang sah
14 Kepemilikan aset tidak/belum didukung bukti yang sah
15 Pengalihan anggaran antar MAK tidak sah 16 Pelampauan pagu anggaran
V Indikasi tindak pidana korupsi 1 Melawan hukum atau menyalahgunakan kewenangan dan dapat merugikan keuangan negara
2 Suap-menyuap
3 Penggelapan dalam jabatan 4 Pemerasan oleh pegawai negeri
5 Perbuatan curang dalam proses pengadaan barang/jasa
6 Benturan kepentingan dalam proses
pengadaan barang/jasa
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 1