• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III FUNGSI TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG

3.4 Fungsi Kompetitif

3.4.1 Fungsi Kompetitif Pembeli

3.4.1.2 Fungsi Kompetitif Menuntut

Menurut KBBI V (2018), menuntut adalah ‘meminta’ dengan keras supaya dipenuhi. Dalam hal ini, fungsi menuntut dipakai pembeli untuk berusaha mendapatkan apa yang ia inginkan dari pedagang. Hal ini dapat dijelaskan dalam data berikut.

(86) Konteks : Pembeli menawar harga tunik kepada pedagang dengan sedikit memaksa agar mendapat apa yang ia inginkan.

(a) Pembeli : Berapa ini, Mas? (131)

(b) Pedagang : Itu tunik seratus dua lima. (132) (c) Pembeli : Seratus, dua, ya Mas, ini. (133)

(d) Pedagang : Belum dapet. (134) (e) Pembeli : Seratus ribu, empat aja (saja) nih. (135) (Beringharjo, 8 September 2019) Fungsi kompetitif menuntut ditunjukkan dalam tuturan (86e) “Seratus ribu, empat aja nih”. Tuturan tersebut dituturkan pembeli untuk menawar harga tunik dengan sedikit memaksa, karena pada tuturan sebelumnya – pada data (86d) –, penawaran yang dilakukan pembeli ditolak oleh pedagang. Kemudian pembeli berusaha keras untuk mendapatkan barang tersebut dengan menuturkan tuturan (86e) “Seratus ribu, empat aja nih”.

(87) Konteks : Pembeli menawar harga barang, tetapi tidak diterima pedagang. Lalu pembeli tidak jadi membeli karena tidak mencapai kesepakatan harga.

(a) Pembeli : Lima puluh, ya? (792)

(b) Pedagang : Belum dapet (dapat). Saya turunin (turunkan)

lima ribu, tujuh lima kalau mau, Bu. Tujuh lima. (793) (c) Pembeli : Ah nggak mau. Lima puluh lima. (794) (d) Pedagang : Belum dapet, Bu. Sudah pas, sudah murah itu. (795)

(e) Pembeli : Enam lima, ya? (796)

(f) Pedagang : Belum dapet. Sudah murah, tujuh lima, Bu,

itu. Gimana (bagaimana), Ibu? (797)

(g) Pembeli : Tujuh puluh. (798)

(h) Pedagang : Tujuh lima, Bu, kalau mau. Tambah lima

ribu, Bu, kalau mau. (799)

(i) Pembeli : Nggak (tidak), nggak usah. (800) (Beringharjo, 9 November 2019) Pada data (87), setiap tuturan yang dituturkan calon pembeli mengandung fungsi menuntut. Hal ini ditunjukkan dengan tuturan calon pembeli yang berulang kali menyebutkan nominal harga yang diinginkannya ketika menawar harga pakaian.

Kemudian tuturan (87i) “Nggak, nggak usah.” merupakan tujuan dari tuturan

yang berfungsi kompetitif menuntut, yakni mengurangi ketidakharmonisan dalam dialog pembeli dengan pedagang.

(88) Konteks : Calon pembeli tetap memaksa ingin membeli sebuah barang yang ditawar dengan harga murah.

(a) Pedagang : Hijau? Tapi tambah sepuluh masnya, ya? (191)

(b) Pembeli : Ah nggak (tidak) usah. (192)

(c) Pedagang : Belum dapet, mas. Gimana (bagaimana) ? (193) (d) Pembeli : Nggak papa udah ah.

(tidak apa-apa sudah, ah) (194)

(Beringharjo, 8 September 2019) Fungsi menuntut pada data di atas ditunjukkan dalam tuturan (88d) “Nggak papa udah ah.” Tuturan tersebut dituturkan pembeli dengan maksud untuk mendapatkan barang yang ia inginkan tanpa harus menambah uang sebesar sepuluh ribu rupiah. Tuturan tersebut termasuk ke dalam fungsi kompetitif menuntut karena pembeli meminta dengan nada memaksa dan sopan santun tidak relevan.

Penggunaan tindak tutur oleh pedagang dan pembeli di Pasar Beringharjo mengandung beberapa fungsi ilokusi. Setiap tuturan yang mengandung fungsi ilokusi, terdapat sopan santun dan tata krama di dalamnya. Sebab, komunikasi antara pedagang dan pembeli menghasilkan tuturan yang bebas dan terdapat variasi bahasa yang luas. Dari pihak pedagang, terdapat fungsi kolaboratif menyatakan dan fungsi konvivial menawarkan. Kedua fungsi tersebut lebih dominan daripada fungsi lainnya. Kemudian, dari sisi pembeli terdapat fungsi kolaboratif menyatakan. Tuturan yang dilakukan pedagang cenderung mengedapankan sopan santun dan tata krama kepada pembeli. Hal ini terjadi

karena pedagang menganggap pembeli sebagai seseorang yang harus dihormati.

Sebaliknya, unsur sopan santun dari sisi pembeli cenderung tidak relevan, karena ia selalu ingin mendapatkan harga termurah ketika bertransaksi dengan pedagang.

Sehingga, tuturan-tuturan yang dilakukan pembeli bersifat bebas, tergantung situasi dan kondisi pada saat komunikasi berlangsung.

81 BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Masalah dalam penelitian ini adalah apa saja bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam dialog pedagang batik dengan calon pembeli di Pasar Beringharjo Yogyakarta dan apa saja fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam dialog pedagang batik dengan calon pembeli di Pasar Beringharjo.

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan pada Bab II dan Bab III, dapat disimpulkan sebagai berikut.

Pertama, ditemukan empat bentuk tindak tutur ilokusi dalam dialog pedagang batik dengan calon pembeli di Pasar Beringharjo Yogyakarta, yakni (i) tindak tutur ilokusi asertif, (ii) tindak tutur ilokusi direktif, (iii) tindak tutur ilokusi ekspresif, dan (iv) tindak tutur ilokusi komisif. Keempat bentuk tindak tutur ilokusi tersebut masing-masing ditemukan dalam setiap tuturan yang dilakukan pedagang maupun pembeli. Ada enam jenis tindak tutur asertif pedagang, yaitu menunjukkan, menyebutkan, menyatakan, menegaskan, menolak, dan menyanggah. Kemudian ditemukan empat jenis tindak tutur asertif pembeli, yaitu mengeluh, menolak, menyebutkan, dan mengiyakan. Lalu ada tiga jenis tindak tutur direktif pedagang, yaitu merekomendasi, menawarkan, dan menyarankan.

Tindak tutur direktif pembeli ada tiga jenis, yaitu menawar, memohon, dan memaksa. Ada dua jenis tindak tutur ekspresif pedagang, yakni berterima kasih dan merelakan, kemudian tiga jenis tindak tutur ekspresif pembeli, yaitu berterima

kasih, menyindir, dan memuji. Terakhir, ditemukan satu jenis tindak tutur komisif pedagang dan tindak tutur komisif pembeli, masing-masing menjanjikan dan berjanji.

Kedua, ditemukan tiga fungsi ilokusi dalam dialog antara pedagang batik dengan calon pembeli di Pasar Beringharjo Yogyakarta, yaitu (i) fungsi kolaboratif, (ii) fungsi konvivial, dan (iii) fungsi kompetitif. Ketiga fungsi tersebut mengacu pada teori Leech yang mengandung sopan santun dan tata krama. Fungsi konfliktif atau bertentangan tidak ditemukan dalam dialog pedagang dengan pembeli karena ketika bertransaksi, pedagang hanya mengedepankan sopan santun dan ramah tamah daripada perbedaan pendapat yang menimbulkan kemarahan. Hal ini dimaksudkan agar pembeli yang hadir merasa nyaman ketika melakukan transaksi. Ada dua jenis fungsi kolaboratif pembeli, yaitu menyatakan dan melaporkan, serta dua jenis fungsi kolaboratif pedagang, yaitu menyatakan dan melaporkan. Lalu ada fungsi konvivial, ditemukan pada pihak pembeli dan pedagang. Ada satu jenis fungsi konvivial pembeli yaitu mengucapkan terima kasih, serta dua jenis fungsi konvivial pedagang yakni menawarkan dan mengucapkan terima kasih. Kemudian ada dua jenis fungsi kompetitif yang lebih dominan terjadi pada pihak pembeli, yaitu fungsi kompetitif meminta dan menuntut.

Dalam dialog antara pedagang dengan calon pembeli di Pasar Beringharjo, dapat disimpulkan bahwa setiap tuturan yang dilakukan pedagang maupun pembeli dapat dianalisis menggunakan teori tindak tutur ilokusi Searle. Hal ini karena tuturan-tuturan tersebut sifatnya murni dan tidak ada rekayasa ketika

dituturkan oleh penuturnya sehingga dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya. Setiap tuturan yang dituturkan juga mengandung sopan santun atau tata krama, maka kondisi itu dapat dikaitkan dengan teori Leech mengenai fungsi ilokusi.

4.2 Saran

Peneliti menyadari bahwa penelitian mengenai dialog antara pedagang dengan pembeli di pasar pun dapat dikaji menggunakan teori ini maupun teori lain, salah satunya teori prinsip kerja sama. Peneliti berharap agar penelitian mengenai dialog pedagang dengan pembeli dilakukan kembali. Hal ini karena praktik komunikasi di pasar mengandung fungsi sosial serta terdapat banyak data yang bisa dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

84

DAFTAR PUSTAKA

Austin, J.L. 1962. How To Do Things With Words. London: Oxford University Press.

Danuarta, Alfian Krida. 2013. “Analisis Tindak Tutur Antara Penjual dan Pembeli di Pasar Cepogo Boyolali: Kajian Pragmatik”. Skripsi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa.

Yogyakarta: Penerbit Carasvatibooks.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik.Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Rahardi, Kunjana, dkk. 2018. Pragmatik : Fenomena Ketidaksantunan Berbahasa.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rahardi, Kunjana. 2003. Berkenalan dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang:

Penerbit DIOMA.

Sari, Septy Silvia. 2012. “Analisis Tindak Tutur Penjual dan Pembeli di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Kajian Pragmatik)”. Skripsi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.

Schmidt, Richard W dan Richards, Jack C. 1983. Language and Communication.

New York: Longman Group Limited.

Sinta, Suci Rama. 2018. “Tindak Tutur Ilokusi pada Interaksi Jual Beli di Pasar Tradisional Bengkel dalam Bahasa Jawa Kajian Pragmatik”. Skripsi Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Penerbit ANGKASA.

Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Yule, George. 2006. Pragmatik. Diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni dari judul asli Pragmatics: Oxford University Press, 1996. Yogyakarta:

Penerbit Pustaka Pelajar.

KBBI V: Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. 2018. Diunduh dari https://play.google.com/store/apps/details?id=yuku.kbbi5&hl=in.

86 LAMPIRAN I

TABEL BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI

NO. DATA : 4

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menunjukkan

KONTEKS Calon pembeli menanyakan ukuran yang tersedia, kemudian pedagang menyebutkan beberapa ukuran pakaian yang ada.

DIALOG (a) Pembeli : Itu tadi ukuran apa?

(b) Pedagang : Itu L ibu, tadi itu.

(c) Pembeli : XL-nya nggak ada?

(d) Pedagang : Ini yang XL, ini.

(e) Pembeli : Ini kecil kayaknya ni.

Cukup po?

(f) Pedagang : Ini yang L bu, ini yang L.

Ini

yang ukuran tujuh Ibu ini, kalau yang ukuran M itu enam, kalau yang L itu tujuh, delapan, kalau yang XL itu sembilan, sepuluh

103 104 105 106 107 108

NO. DATA : 6

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menunjukkan

KONTEKS Pedagang mengambil pakaian dengan motif yang berbeda, kemudian menunjukkannya kepada calon pembeli.

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menunjukkan

KONTEKS Pedagang menunjukkan pakaian daster yang berukuran besar kepada calon pembeli.

DIALOG (a) Pembeli : Jadi dasternya, mas. cuma ini, mas, yang jumbo.

Dua ini, mas, yang jumbo.

NO. DATA : 7

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menunjukkan

KONTEKS Seorang ibu dan putranya menanyakan macam motif pakaian yang lain kepada pedagang. Kemudian pedagang menunjukkan contohnya.

DIALOG (a) Pembeli : Motif yang lain tadi kayak gimana?

(b) Pedagang : Kayak gini nanti motifnya.

(c) Pembeli : Mung loro tok, mas, ya?

(hanya ada dua ya, mas?) (d) Pedagang : Tiga mas. Nih, ini. Kalau

yang ini merah seri warna, bu, cumaan. Liat aja nggak papa. Kayak ini,bu. Kayak

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menyebutkan

KONTEKS Pedagang menunjukkan dagangannya kepada calon pembeli yang mampir di kiosnya.

DIALOG (a) Pedagang : Mari bu, kayak gini? Itu warna motif ada ibu. Katun bahannya kalau yang ini

silahkan ditawar, berapa?

NO. DATA : 9

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menyebutkan

KONTEKS Calon pembeli menanyakan warna barang yang tersedia kepada pedagang.

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menyebutkan

KONTEKS Pedagang menawarkan celana dagangannya yang warnanya bermacam-macam kepada calon pembeli yang berkunjung ke kiosnya.

DIALOG (a) Pedagang : Mari bu, celana. Lima

puluh kalau mau, ibu.

NO. DATA : 11

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menyebutkan

KONTEKS Pedagang menyebutkan ketersediaan warna kaos yang tersedia.

DIALOG

(a) Pembeli : Ini yang di dalem (dalam) ada nggak? Yang ijo (hijau).

(b) Pedagang : Ini tinggal yang dipasang e mas.

(c) Pembeli : Tapi tinggal ini?

(d) Pedagang : Iya, terus sama biru, sama ungu.

33 34 35 36

NO. DATA : 12

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menyatakan

KONTEKS Calon pembeli menanyakan ketersediaan warna barang yang dijual kepada pedagang.

DIALOG (a) Pembeli : Yang ini cuma biru tok?

(b) Pedagang : He’em e mas, tinggal biru

25 26

e.

NO. DATA : 13

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menyatakan

KONTEKS Calon pembeli menanyakan ketersediaan warna barang yang dijual selain barang yang dipajang di depan kios.

DIALOG (a) Pembeli : Ini yang di dalem ada nggak?

(b) Pedagang : Ini tinggal yang dipasang e mas.

33 34

NO. DATA : 14

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menyatakan

KONTEKS Calon pembeli mempertanyakan kepada pedagang mengapa harga daster dinilai mahal. Lalu pedagang membeberkan alasannya.

DIALOG (a) Pembeli : Nek (kalau) daster kok larang men to (mahal banget sih) ?

278

(b) Pedagang : Sek niku (yang itu) lima puluh bu nggihan (juga).

Ageng to soale (besar soalnya).

279

NO. DATA : 15

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menyatakan

KONTEKS Pedagang memberikan keringanan harga kepada calon pembeli jika membeli barang lebih dari satu.

DIALOG (a) Pembeli : Daster lengen pendeknya berapa, ini?

(b) Pedagang : Kalau ambil satu, empat puluh. Ambil tiga, seratus.

All size (semua ukuran), bunda, kalau daster. Ambil tiga aja, ya?

(c) Pembeli : Satu aja. Tiga lima, ya?

Ambil satu.

(d) Pedagang : Kalau beli banyak lain lagi, kan jadi murah.

114 115

116 117

NO. DATA : 16

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menegaskan

KONTEKS Calon pembeli menawar barang dengan harga yang terlalu murah. Kemudian pedagang mengungkapkan alasannya.

DIALOG (a) Pembeli : Ini ya, tawar sing akeh (yang banyak)

(b) Pedagang : Berapa? Berapa? Hahaha.

(c) Pembeli : Enam puluh, ya?

(d) Pedagang : Itu untuk grosir aja tujuh puluh, ibu. Delapan lima nggak papa, ibu.

(e) Pembeli : Swidak, swidak (enam puluh, enam puluh).

(f) Pedagang : Delapan lima itu murah lho,

bu. Hahaha, katun lho bahannya. Dah, delapan puluh nggak papa, bu.

Kalau itu gamis, ibu.

430 431 432 433

434 435

NO. DATA : 17

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menegaskan

KONTEKS Pedagang menjelaskan kepada calon pembeli bahwa ukuran pakaian yang dipilih merupakan satu ukuran.

DIALOG (a) Pembeli : Ini lebih besar atau enggak?

(b) Pedagang : Sama, ibu.

(c) Pembeli : Ukurane padha ta, yo, mas?

(Ukurannya sama kan, mas?) (d) Pedagang : Sama. Satu ukuran itu.

Gimana, ibu?

(e) Pembeli : Yang bunga-bunga aja.

(f) Pedagang : Yang bunga-bunga aja, ibu?

Ini, ibu. Ini kembali empat puluh, terima kasih.

356 357 358 359 360 361

NO. DATA : 18

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menegaskan

KONTEKS Pedagang menjelaskan kepada calon pembeli jika celana pendek yang ia jual berkualitas.

DIALOG (a) Pedagang : Hmm belum dapet, mas.

Grosir, mas, kalau itu yang daster. Kalau itu celana,

pake (pakai) itu, mas. Saya aja pake itu. Awet itu, mas.

NO. DATA : 19

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menegaskan

KONTEKS Pedagang menjelaskan kepada pembeli bahwa baju yang tidak berlengan harganya sama saja dengan yang lain.

DIALOG (a) Pedagang : Tiga ini?

(b) Pembeli : Ya. Sama ini satu nih.

(c) Pedagang : Oh ya, mas, he’em bentar.

Tapi

itu nggak ada lengennya lho, mas, itu, mas. Nggak ada lengennya.

(d) Pembeli : Hah? Masa nggak ada lengennya?

(e) Pedagang : Iya itu, yang itu nggak ada lengennya. Nggak papa, sama kok harganya. Sama itu harganya, mas, boleh seratus, tiga. Yang mana?

Itu saja?

165 166 167

168 169

NO. DATA : 20

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menolak

KONTEKS Calon pembeli menawar harga tunik kepada pedagang yang menurutnya mahal.

DIALOG (a) Pembeli : Berapa ini mas?

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menolak

KONTEKS Calon pembeli meminta harga murah untuk satu buah tunik, tapi ditolak pedagang.

DIALOG (a) Pembeli : Kalau ini berapa nih?

NO. DATA : 22

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Mengeklaim

KONTEKS Pembeli menawar harga tunik. Tetapi disanggah pedagang karena penawarannya terlalu rendah.

DIALOG (a) Pembeli : Kalau ini berapa, ya?

(b) Pedagang : Itu tunik, seratus lima puluh. Bisa tawar, berapa?

(c) Pembeli : Kira aja bisa dapat sembilan puluh.

(d) Pedagang : Hahaha belum dapet.

Harusnya yang biasa-biasa, atau yang

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Mengeklaim

KONTEKS Calon pembeli menginginkan sebuah pakaian dan menawarnya dengan harga murah. Namun pedagang tidak menerimanya lantaran harganya sudah dianggap sangat murah.

Enggak kalau kasih mahal.

Paling murah itu, mas, iya.

Gimana? Ini aja?

NO. DATA : 24

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Mengeluh

KONTEKS Calon pembeli mencari daster yang berukuran jumbo.

Tetapi ukuran yang dicari tidak ada.

DIALOG (a) Pedagang : Mari, bu.

(b) Pembeli : Daster?

(c) Pedagang : Daster ini.

(d) Pembeli : Yang jumbo yang mana?

(e) Pedagang : Jumbo kosong, ibu,

jumbonya. Adanya yang standar-standar semua.

25 ASERTIF TRANSKRIP JENIS Mengeluh

KONTEKS Calon pembeli menanyakan ukuran suatu barang yang paling kecil. Akan tetapi barang tersebut tidak

S-nya ya? Yang ada ukuran S-nya apa?

(h) Pedagang : Iya e. Mungkin tunik-tunik

635

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menolak

KONTEKS Pedagang meminta pembeli untuk menambah ongkos sebuah barang yang akan dibeli, tetapi pembeli

NO. DATA : 27

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menolak

KONTEKS Pembeli menawar harga sebuah pakaian. Kemudian tidak diterima oleh pedagang. Namun pedagang memberi alternatif lain.

DIALOG (a) Pembeli : Lima puluh. Ya?

(b) Pedagang : Belum dapet. Saya turunin lima ribu, tujuh lima kalau mau, bu. Tujuh lima.

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Menolak

KONTEKS Pedagang memberi keringanan harga untuk sebuah barang. Akan tetapi pembeli tidak menerimanya.

DIALOG (a) Pembeli : Dah, pasnya berapa?

NO. DATA : 29

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Mengiyakan

KONTEKS Terjadi percakapan antara pedagang dengan calon pembeli mengenai kesepakatan harga.

DIALOG (a) Pembeli : Kalau bahannya gini

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP ASERTIF

JENIS Mengiyakan

KONTEKS Calon pembeli mengiyakan pernyataan pedagang ketika ditawari pakaian dengan motif yang bagus.

DIALOG (a) Pembeli : Yang ini, tapi modelnya yang begini ada nggak?

(b) Pedagang : Nggak ada. Ini aja, bapak? sama, cuma beda motif ini, pak. Yang mana? Ini juga

ini, pak.

(e) Pembeli : Iya makanya.

NO. DATA : 31

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP DIREKTIF

JENIS Merekomendasi

KONTEKS Gamis yang dijual oleh pedagang memiliki motif yang bagus dan direkomendasikan untuk dibeli.

DIALOG (a) Pedagang : Silahkan dipilih. Bagus

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP DIREKTIF

JENIS Merekomendasi

KONTEKS Calon pembeli menanyakan bahan daster pada pedagang, apakah panas atau tidak.

DIALOG (a) Pembeli : Nek dua lima boleh nggak?

Dasternya dua lima ya?

NO. DATA : 33

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP DIREKTIF

JENIS Merekomendasi

KONTEKS Calon pembeli menanyakan keeunggulan celana yang dijual oleh pedagang.

DIALOG

(a) Pembeli : Berapaan?

(b) Pedagang : Dua puluh kalau yang itu (c) mas. Adem enak itu mas bahannya.

(d) Pembeli : Buat cewek ini?

(e) Pedagang : Cewek cowok bisa, saya aja

pake itu mas. Saya aja pake itu.Awet itu mas.

(f) Pembeli : Awet bahannya?

(g) Pedagang : Awet iya hahaha. Gimana masnya?

139 140 141 142

143 144

NO. DATA : 34

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP

DIREKTIF JENIS Merekomendasi

KONTEKS Pedagang memberi rekomendasi barang yang bagus kepada calon pembeli.

DIALOG (a) Pedagang : Sik endi, mbak? (yang mana, mbak?). Tinggal tiga ini, mbak. Dua, tiga? Itu lainnya rit (ritsleting) semua itu, mbak. Apa kayak gini, warna hitam.

(b) Pembeli : Kalau ini beda harganya?

(c) Pedagang : Apa dua sekalian? Ini sama,

cuma beda warna.

Mbaknya mau yang itu apa yang ini? Ini juga bagus.

Yang mana? Terserah mbaknya hahaha.

(d) Pembeli : Bagus yang mana, mas?

(e) Pedagang : Terserah mbaknya, sih.

Kayak gini? Itu juga bagus.

Yang bagus krem ini aja.

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP DIREKTIF

JENIS Menawarkan

KONTEKS Pedagang menawarkan daster beserta harganya.

(a) Pedagang : Mari mbak, mau cari apa? 293

DIALOG Daster-daster? Ini seratus dua puluh mbak, bisa tawar, berapa? Seratus dua puluh, bisa tawar. Nanti warna motif ada itu mbak.

(b) Pembeli : Motifnya apa aja?

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP DIREKTIF

JENIS Menawarkan

KONTEKS Pedagang menjajakan barang dagangannya pada setiap pengunjung pasar yang melewati kiosnya.

DIALOG (f) Pedagang : Mari bu, monggo. Outter- outter kayak gini, bu.

(g) Pembeli : Ada yang panjang lagi berapa? Nanti warna, motif

329 330 331 332 333

ada tiga model, ibu, kalau tunik. Nanti warna, motif ada, ibu.

NO. DATA : 37

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP DIREKTIF

JENIS Menawarkan

KONTEKS Calon pembeli tidak yakin dengan pilihannya, kemudian pedagang memberikan jalan keluar.

DIALOG (d) Pedagang : Sik endi, mbak? (yang mana, mbak?). Tinggal tiga ini, mbak. Dua, tiga? Itu lainnya rit (ritsleting) semua itu, mbak. Apa kayak gini, warna hitam.

(e) Pembeli : Kalau ini beda harganya?

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP DIREKTIF

JENIS Menyarankan

KONTEKS Harga daster tiga puluh lima ribu, tapi jika beli lebih banyak lebih murah. Pedagang menyarankan calon pembeli untuk beli daster dengan jumlah yang banyak.

DIALOG (a) Pembeli : Daster lengen

pendeknya berapa ini?

(b) Pedagang : Kalau ambil satu empat puluh, ambil tiga seratus.

All size bunda kalau daster. Ambil tiga aja ya?

(c) Pembeli : Satu aja, tiga lima ya?

Ambilnya satu.

(d) Pedagang : Kalau beli banyak lain lagi, kan jadi murah.

114 115

116 117

NO. DATA : 39

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP DIREKTIF

JENIS Menyarankan

KONTEKS Pedagang menyarankan calon pembeli untuk mencoba pakaian agar tahu pas atau tidak ketika dipakai.

NO. DATA : 40

BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI NO.

TRANSKRIP DIREKTIF

JENIS Menawar

KONTEKS Pedagang menawarkan dagangannya kepada calon pembeli yang datang beserta harganya. Calon pembeli tidak menerima harga yang ditawarkan pedagang sehingga melakukan sebuah reaksi.

DIALOG (a) Pedagang : Itu kan bahannya katun kalau tunik itu. Kayak gini nanti, ibu.

(b) Pembeli : Hmm.

(c) Pedagang : Gini, gini, gini. Ini, bu, itu juga ada.

(d) Pembeli : Wih gede banget.

Kegedean, gede banget.

(e) Pedagang : Kalau mau masukkan aja, nggak papa, ibu.

Coba aja.

(f) Pembeli : Gede hahaha.

Kegedean, mas. Ini satu ukuran ya?

(g) Pedagang : Iya satu ukuran.

509

510 511 512 513

514

515

DIALOG (a) Pedagang : Mari pak, mau cari apa?

Gamis-gamis.Itu celana dua puluh lima ribu.

(b) Pembeli : Tiga puluh ribu dua, ya?

(c) Pedagang : Ha? Tiga puluh ribu dua?

Belum boleh pak.

(d) Pembeli : Kalau ini berapa ya?

(e) Pedagang : Itu tunik seratus lima puluh. Bisa ditawar, berapa?

(f) Pembeli : Kira aja bisa dapat sembilan puluh.

(g) Pedagang : Hahaha belum dapet.

Harusnya yang biasa-biasa, atau yang panjang-panjang ini.

Harusnya yang biasa-biasa, atau yang panjang-panjang ini.

Dokumen terkait