• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II BENTUK TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG

2.3 Tindak Tutur Direktif

2.3.1 Tindak Tutur Direktif Pedagang

Pedagang menggunakan tindak tutur direktif selama berinteraksi dengan pembeli. Adapun tindak tutur direktif yang ditemukan yakni (i) tindak tutur direktif merekomendasi, (ii) tindak tutur direktif menawarkan, dan (iii) tindak tutur direktif menyarankan.

2.3.1.1 Tindak Tutur Direktif Merekomendasi

Tindak tutur merekomendasi adalah tindak tutur yang digunakan penutur untuk memberi rekomendasi atau anjuran yang ditujukan kepada mitra tuturnya.

(31) Konteks: Gamis yang dijual oleh pedagang memiliki motif yang bagus dan direkomendasikan untuk dibeli.

(a) Pedagang : Silahkan dipilih. Bagus, Mbak, itu gamisnya. (124) (b) Pembeli : Kecil ya kayaknya ini, Mas? (125) (c) Pedagang : Kurang gede po, Mbak, ini?

(Apa ini kurang besar, Mbak?) (126)

(d) Pembeli : Bukan saya, Mas. Cuma titipan. (127) (Beringharjo, 8 September 2019) Pada data (31a), tuturan “Silahkan dipilih. Bagus, Mbak, itu gamisnya.” termasuk tindak tutur direktif merekomendasi karena terdapat rekomendasi dari pedagang kepada calon pembeli, bahwa gamis yang dijual bagus. Tuturan tersebut bermaksudmemengaruhi calon pembeli agar tertarik untuk berkunjung lebih lama dan tertarik untuk membeli.

(32) Konteks : Calon pembeli menanyakan bahan daster pada pedagang, apakah panas atau tidak.

(a) Pembeli : Nek (kalau) dua lima (ribu) boleh nggak (tidak)? (450) (b) Pedagang : Dua lima (ribu) belum dapet (dapat), Ibu.

Celana palingan (mungkin celana). (451) (c) Pembeli : Tapi ini bahannya panas ya? (452) (d) Pedagang : Itu adem (tidak panas) itu bahannya , Ibu.

Nggak (tidak) luntur, nggak nyusut (tidak menyusut)

juga itu. (453)

(e) Pembeli : Warnanya cantik. Dasternya dua lima (ribu) ya? (454) (Beringharjo, 28 September 2019)

Pada tuturan (32d) “Itu adem (tidak panas) itu bahannya, Ibu. Nggak (tidak) luntur, nggak nyusut (tidak menyusut) juga itu.” dituturkan pedagang kepada

calon pembeli dengan maksud merekomendasikan suatu pakaian, dengan menyebutkan keunggulan bahan yang terdapat pada pakaian tersebut. Tuturan memengaruhi mitra tutur agar tertarik dengan rekomendasi pedagang dan tertarik pula untuk membeli. Seperti halnya pada data berikut.

(33) Konteks : Calon pembeli menanyakan keunggulan celana yang dijual oleh pedagang.

(a) Pembeli : Berapaan? (139)

(b) Pedagang : Dua puluh kalau yang itu mas. Adem (tidak panas),

enak itu mas bahannya. (140)

(c) Pembeli : Buat cewek ini? (141)

(d) Pedagang : Cewek cowok bisa, saya saja pake (pakai) itu, Mas.

Saya saja pake (pakai) itu. Awet itu, Mas. (142)

(e) Pembeli : Awet bahannya? (143)

(f) Pedagang : Awet iya hahaha. Gimana (bagaimana), Masnya? (144) (Beringharjo, 8 September 2019) Pada data (33) juga terdapat tuturan merekomendasi yang ditunjukkan pada tuturan (33d) “Cewek cowok bisa, saya saja pake (pakai) itu, Mas. Saya saja pake (pakai) itu. Awet itu, Mas.” Pedagang menuturkan demikian bermaksud untuk memengaruhi calon pembeli agar tertarik untuk membeli, karena bahan celana yang dijual awet berdasar pengalaman si pedagang.

(34) Konteks : Pedagang memberi rekomendasi barang yang bagus kepada calon pembeli.

(a) Pedagang : Sik endi, Mbak? (yang mana, Mbak?). Tinggal tiga ini, Mbak. Dua, tiga? Itu lainnya rit (ritsleting) semua itu, Mbak. Apa kayak gini (seperti ini),

warna hitam. (671)

(b) Pembeli : Kalau ini beda harganya? (672)

(c) Pedagang : Apa dua sekalian? Ini sama, cuma beda warna.

Mbaknya mau yang itu apa yang ini? Ini juga bagus.

Yang mana? Terserah, Mbaknya hahaha. (673)

(d) Pembeli : Bagus yang mana, Mas? (674)

(e) Pedagang : Terserah, Mbaknya, sih. Kayak gini (begini) ? Itu juga bagus. Yang bagus krem ini aja (saja).

Ini aja (saja)? Mau yang mana, Mbak? (675)

(f) Pembeli : Kalau saya bagus mana? (676)

(Beringharjo, 19 Oktober 2019) Pada data (34), tindak tutur direktif merekomendasi ditunjukkan dalam (34e)

“Terserah, Mbaknya, sih. Kayak gini (begini)? Itu juga bagus.Yang bagus krem ini aja (saja). Ini aja (saja)? Mau yang mana, Mbak?” Tuturan tersebut dilakukan pedagang dengan maksud merekomendasi warna pakaian yang bagus kepada calon pembeli, dan memengaruhinya agar menerima atau meminta saran.

2.3.1.2 Tindak Tutur Direktif Menawarkan

Tindak tutur direktif menawarkan adalah tindak tutur yang berfungsi untuk mengajukan sesuatu. Tuturan ini digunakan penutur ketika menawarkan barang maupun jasa kepada mitra tutur. Tuturan menawarkan juga memengaruhi mitra tutur untuk menerima atau menolak tawaran dari penutur.

(35) Konteks : Pedagang menawarkan daster beserta harganya, kemudian muncul dialog berikut.

(a) Pedagang : Mari, Mbak, mau cari apa? Daster-daster? Ini seratus dua puluh, Mbak, bisa tawar, berapa? Seratus dua puluh, bisa tawar. Nanti warna motif ada itu, Mbak. (293)

(b) Pembeli : Motifnya apa aja (saja)? (294)

(c) Pedagang : Ada, Mbak, ini, ini, tu yang di dalem (dalam)

masih ada. Tiga model, Mbak. (295)

(Beringharjo, 8 September 2019) Pada tuturan (35a) “Mari, Mbak, mau cari apa? Daster-daster? Ini seratus dua puluh, Mbak, bisa tawar, berapa? Seratus dua puluh, bisa tawar. Nanti warna motif ada itu, Mbak.” yang dituturkan pedagang kepada calon pembeli

bermaksud untuk menawarkan. Pedagang menawarkan barang yang dijual di kiosnya seperti daster, dan lain-lain.

(36) Konteks : Pedagang menjajakan barang dagangannya pada setiap pengunjung pasar yang melewati kiosnya.

(a) Pedagang :Mari, Bu, mangga (silakan).

Outter-outter (baju luar tidak berlengan)

kayak gini (seperti ini), Bu. (329) (b) Pembeli : Ada yang panjang lagi nggak (tidak) ? (330) (c) Pedagang : Yang panjang lagi nanti pake (pakai)

ritsleting, Ibu. (331)

(d) Pembeli : O gitu. (332)

(e) Pedagang : Iya ho’o. Tapi lengennya (lengannya),

lengen (lengan) panjang. Itu seratus dua lima (ribu rupiah), Ibu, bisa tawar, berapa? Nanti warna, motif ada

tiga model, Ibu, kalau tunik. Nanti warna,

motif ada, Ibu. (333)

(Beringharjo, 21 September 2019) Pada data (36) juga terdapat tindak tutur menawarkan yang ditunjukkan pada tuturan (36a) “Mari, Bu, mangga (silakan). Outter-outter (baju luar tidak berlengan) kayak gini (seperti ini), Bu” dan (36e) “..Itu seratus dua lima (ribu rupiah), Ibu, bisa tawar, berapa?” Tuturan (36a) yang dituturkan pedagang kepada calon pembeli memiliki maksud menawarkan barang dagangan berupa outter (baju luar yang tidak berlengan). Pada tuturan (36e) pedagang bermaksud menawarkan calon pembeli bahwa pakaian tersebut bisa ditawar harganya

(37) Konteks : Calon pembeli tidak yakin dengan pilihannya, kemudian pedagang memberikan jalan keluar.

(a) Pedagang : Sik endi, Mbak? (yang mana, Mbak?). Tinggal tiga ini, Mbak. Dua, tiga? Itu lainnya rit (ritsleting) semua itu, mbak. Apa kayak gini (seperti ini), warna hitam. (671)

(b) Pembeli : Kalau ini beda harganya? (672)

(c) Pedagang : Apa dua sekalian? Ini sama, cuma beda warna.

Mbaknya mau yang itu apa yang ini? Ini juga bagus.

Yang mana? Terserah, Mbaknya hahaha. (673) (Beringharjo, 19 Oktober 2019) Tuturan (37c) “Apa dua sekalian?” dituturkan pedagang dengan tujuan menawarkan pakaian kepada calon pembeli agar ia membeli sebanyak dua buah.

Oleh karena itu, tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur ilokusi komisif menawarkan.

2.3.1.3 Tindak Tutur Direktif Menyarankan

Tindak tutur direktif menyarankan adalah tindak tutur yang digunakan untuk memberikan opsi atau saran kepada mitra tutur. Tuturan menyarankan bermaksud memengaruhi mitra tuturnya mengikuti saran si penutur. Berikut tindak ilokusi direktif menyarankan yang terdapat dalam dialog antara pedagang dengan calon pembeli di Pasar Beringharjo Yogyakarta

(38) Konteks : Harga daster tiga puluh lima ribu, tetapi jika beli lebih banyak lebih murah. Pedagang menyarankan calon pembeli untuk beli daster dengan jumlah yang banyak.

(a) Pembeli : Daster lengen pendeknya berapa ini? (114) (b) Pedagang : Kalau ambil satu empat puluh, ambil tiga seratus.

All size (satu ukuran), Bunda kalau daster.

Ambil tiga aja (saja) ya? (115)

(c) Pembeli : Satu aja (saja), tiga lima (ribu rupiah) ya?

Ambilnya satu. (116)

(d) Pedagang : Kalau beli banyak lain lagi, kan jadi murah. (117) (Beringharjo, 7 September 2019) Tuturan (38b) “Kalau ambil satu empat puluh, ambil tiga seratus. All size (satu ukuran), Bunda kalau daster. Ambil tiga aja (saja) ya?” dan (38d) “Kalau beli

banyak lain lagi, kan jadi murah.” dituturkan oleh pedagang kepada calon pembeli dengan maksud menyarankan agar calon pembeli membeli tiga buah daster, karena harganya lebih murah daripada harga satuannya. Tuturan ini memengaruhi calon pembeli, yakni pembeli menolak saran pedagang.

(39) Konteks : Pedagang menyarankan calon pembeli untuk mencoba pakaian agar tahu pas atau tidak ketika dipakai.

(a) Pedagang : Itu kan bahannya katun kalau tunik itu. Kayak gini

(begini) nanti, Ibu. (509)

(b) Pembeli : Hmm. (510)

(c) Pedagang : Gini, gini, gini. Ini, bu, itu juga ada. (511) (d) Pembeli : Wih gede banget. Kegedean, gede banget. (512) (e) Pedagang : Kalau mau masukkan aja (saja), nggak papa

(tidak apa-apa), Ibu. Coba aja (saja). (513) (f) Pembeli : Gede hahaha. Kegedean (kebesaran), Mas.

Ini satu ukuran ya? (514)

(g) Pedagang : Iya satu ukuran. (515)

(Beringharjo, 6 Oktober 2019) Pada data (39) tindak tutur direktif menyarankan ditunjukkan pada tuturan (39e)

“Kalau mau masukkan aja (saja), nggak papa (tidak apa-apa), ibu. Coba aja (saja).” Tuturan tersebut mempunyai maksud bahwa pedagang menyarankan calon pembeli untuk mencoba pakaian terlebih dahulu sebelum membelinya, agar mengetahui seberapa besar pakaian tersebut ketika dipakai. Tuturan menyarankan ditunjukkan pada tuturan “coba aja (saja)”, dan memengaruhi calon pembeli untuk mencobanya.

Dokumen terkait