HASIL PENELITIAN
B. Analisis Bivariat
1. Fungsi Manajerial dengan Kinerja
a. Hubungan Pelaksanaan Fungsi Perencanaan dengan Kinerja
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara perencanaan dengan kinerja pada responden di ruang MPKP diperoleh bahwa terdapat perbedaan proporsi antara responden yang mempersepsikan fungsi perencanaan kurang dengan yang mempersepsikan fungsi perencanaan baik terhadap kinerja, dimana terdapat 17 dari 29 orang (58,6%) responden yang mempersepsikan fungsi perencanaan kurang memiliki kinerja yang kurang, sedangkan 6 dari 21 orang (28,6%) responden yang mempersepsikan fungsi perencanaan baik memiliki kinerja yang kurang.
Namun demikian perbedaan yang ditunjukkan tidaklah bermakna (nilai p 0,069). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.10.
Tabel 5.10
Distribusi Responden Menurut Perencanaan dan Kinerja pada Ruang MPKP Kinerja
Kurang Baik Jumlah Perencanaan
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara perencanaan dengan kinerja pada responden di ruang non MPKP diperoleh bahwa terdapat perbedaan proporsi antara responden yang mempersepsikan fungsi perencanaan kurang dengan yang mempersepsikan fungsi perencanaan baik terhadap
kinerja, dimana terdapat 25 dari 33 orang (75,8%) responden yang mempersepsikan fungsi perencanaan kurang memiliki kinerja yang kurang, sedangkan 6 dari 26 orang (23,1%) responden yang mempersepsikan fungsi perencanaan baik memiliki kinerja yang kurang.
Perbedaan yang ditunjukkan bermakna (nilai p 0,000). Nilai OR 10,417 menunjukkan bahwa fungsi perencanaan yang kurang berpeluang untuk kinerja yang kurang sebanyak 10,417 kali dibandingkan fungsi perencanaan yang baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.11.
Tabel 5.11
Distribusi Responden Menurut Perencanaan dan Kinerja pada Ruang Non MPKP Kinerja
Kurang Baik Jumlah
Perencanaan
b. Hubungan Pelaksanaan Fungsi Pengorganisasian dengan Kinerja Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pelaksanaan fungsi pengorganisasian dengan kinerja pada responden di ruang MPKP diperoleh bahwa terdapat perbedaan proporsi antara responden yang mempersepsikan fungsi pengorganisasian kurang dengan yang mempersepsikan fungsi pengorganisasian baik terhadap kinerja, dimana terdapat 14 dari 24 orang (58,3%) responden yang mempersepsikan fungsi pengorganisasian kurang memiliki kinerja yang kurang, sedangkan 9 dari 26 orang (34,6%) responden yang mempersepsikan fungsi
pengorganisasian baik memiliki kinerja yang kurang. Namun demikian perbedaan yang ditunjukkan tidaklah bermakna (nilai p 0,162). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.12.
Tabel 5.12
Distribusi Responden Menurut Pengorganisasian dan Kinerja pada Ruang MPKP Kinerja
Kurang Baik Jumlah Pengorganisasian
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pelaksanaan fungsi pengorganisasian dengan kinerja pada responden di ruang non MPKP diperoleh bahwa terdapat perbedaan proporsi antara responden yang mempersepsikan fungsi pengorganisasian kurang dengan yang mempersepsikan fungsi pengorganisasian baik terhadap kinerja, dimana terdapat 27 dari 31 orang (87,1%) responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengorganisasian kurang memiliki kinerja yang kurang, sedangkan 4 dari 28 orang (14,3%) responden yang mempersepsikan fungsi pengorganisasian baik memiliki kinerja yang kurang. Perbedaan yang ditunjukkan bermakna (nilai p 0,000). Nilai OR 40,5 menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi pengorganisasian yang kurang berpeluang untuk kinerja yang kurang sebanyak 40,5 kali dibandingkan pelaksanaan fungsi pengorganisasian yang baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.13.
Tabel 5.13
Distribusi Responden Menurut Pengorganisasian dan Kinerja pada Ruang Non MPKP Kinerja
Kurang Baik Jumlah
Pengorganisasian
c. Hubungan Pelaksanaan Fungsi Pengarahan dengan Kinerja
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pelaksanaan fungsi pengarahan dengan kinerja pada responden di ruang MPKP diperoleh bahwa terdapat perbedaan proporsi antara responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan kurang dengan yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan baik terhadap kinerja, dimana terdapat 15 dari 22 orang (68,2%) responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan kurang memiliki kinerja yang kurang, sedangkan 8 dari 28 orang (28,6%) responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan baik memiliki kinerja yang kurang. Perbedaan yang ditunjukkan bermakna (nilai p 0,012). Nilai OR 5,357 menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi pengarahan yang kurang berpeluang untuk kinerja yang kurang sebanyak 5,357 kali dibandingkan fungsi pengarahan yang baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.14.
Tabel 5.14
Distribusi Responden Menurut Pengarahan dan Kinerja pada Ruang MPKP Kinerja
Kurang Baik Jumlah Pengarahan
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pengarahan dengan kinerja pada responden di ruang non MPKP diperoleh bahwa terdapat perbedaan proporsi antara responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan kurang dengan yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan baik terhadap kinerja, dimana terdapat 23 dari 30 orang (76,7%) responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan fungsi pengarahan kurang memiliki kinerja yang kurang, sedangkan 8 dari 29 orang (27,6%) responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan baik memiliki kinerja yang kurang. Perbedaan yang ditunjukkan bermakna (nilai p 0,000). Nilai OR 8,625 menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi pengarahan yang kurang berpeluang untuk kinerja yang kurang sebanyak 8,625 kali dibandingkan pelaksanaan fungsi pengarahan yang baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.15.
Tabel 5.15
Distribusi Responden Menurut Pengarahan dan Kinerja pada Ruang Non MPKP Kinerja
Kurang Baik Jumlah
Pengarahan
d. Hubungan Pelaksanaan Fungsi Pengawasan dengan Kinerja
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pelaksanaan fungsi pengawasan dengan kinerja pada responden di ruang MPKP diperoleh bahwa terdapat perbedaan proporsi antara responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengawasan kurang dengan yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengawasan baik terhadap kinerja, dimana terdapat 13 dari 21 orang (61,9%) responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengawasan kurang memiliki kinerja yang kurang, sedangkan 10 dari 29 orang (34,5%) responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengawasan baik memiliki kinerja yang kurang. Namun demikian perbedaan yang ditunjukkan tidaklah bermakna (nilai p 0,103). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.16.
Tabel 5.16
Distribusi Responden Menurut Pengawasan dan Kinerja pada Ruang MPKP Kinerja
Kurang Baik Jumlah
Pengawasan
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pelaksanaan fungsi pengawasan dengan kinerja pada responden di ruang non MPKP diperoleh bahwa terdapat perbedaan proporsi antara responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengawasan kurang dengan yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengawasan baik terhadap kinerja, dimana terdapat 27 dari 33 orang (81,8%) responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengawasan kurang memiliki kinerja yang kurang, sedangkan 4 dari 26 orang (15,4%) responden yang mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengawasan baik memiliki kinerja yang kurang. Perbedaan yang ditunjukkan bermakna (nilai p 0,000). Nilai OR 24,75 menunjukkan bahwa pelaksanaan fungsi pengawasan yang kurang berpeluang untuk kinerja yang kurang sebanyak 24,75 kali dibandingkan fungsi pengawasan yang baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.17.
Tabel 5.17
Distribusi Responden Menurut Pengawasan dan Kinerja pada Ruang Non MPKP Kinerja
Kurang Baik Jumlah Pengawasan
2. Karakteristik Responden Dengan Kinerja