• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH DAN PROSES PERSEBARAN KESENIAN NANDONG

4.2. Fungsi Nandong

Kesenian Nandong yang ada di Simulue merupakan kesenian yang bertutur atau kesenian tradisi lisan. Tradisi lisan adalah metode pertama yang digunakan manusia dalam menyampaikan informasi kepada seseorang atau kepada generasi berikutnya. dalam bentuk trdisional trdisi lisan memuat berbagai ekspresi masyarakat. Ekspresi-ekspresi tersebut berbentuk cerita dongeng, mitologi, atau legenda. Pada tingkatan masyarakat yang lebih maju, tradisi lisan juga memuat system kongnitif masyarakat, sumber identitas, sarana ekspresi, system religi, dan kepercayaan, pembentukan dan peneguhan adat istiadat, sejarah, hukum, pengobatan, keindahan, kreativitas,asal usul masyarakat dan kearifan local mengenai ekologi dan lingkungannya. Pengungkapan kelisanana disampaikan terutama mengandalkan factor ingatan. Penutur sangat mengandalkan kemampuan mengingat bukan menghafalkan apa yang akan disampaikannya. Pengolahan dalam suatu pementasan

tradisi lisan selalu dipengaruhi antara lain oleh kreativitas, pengalaman hidup dan imajinasi penuturnya.

Kesenian nandong yang merupakan tradisi lisan pada masyarakat Simeulue yang berbentuk syair dan pantun. Pantun dan syair memiliki berbagai fungsi. Pada umumnya fungsi pantun dan syair cukup luas. Antara lain fungsi pantun adalah sebagai berikut:

a. Pantun berfungsi sebagai sebagai pengawal pola berfikir. Keteraturan pola dan estetikanya mendorong pemakai bahasa berhati-hati dalam berbicara. Pantun juga mendorong masyarakat untuk berbicara lebih sopan dan lebih berbudi pekerti.

b. Pantun berfungsi sebagai media untuk menyampaikan isyarat. c. Pantun berfungsi untuk mengibur seperti pantun jenaka d. Pantun juga berfungsi sebagai memperdalam pesan

e. Pantun berfungsi sebagai media pendidikan dan pencatat sejarah

Pantun atau syair yang disampaikan kepublik, dalam masyarakat yang memiliki trdisi lisan kuat perlahan akan menciptakan memori kolektif. Apabila isi pantun atau syair telah mengalami proses pengendapan yang lama sehingga menjadi suatu nilai di dalam masyarakat itu sendiri. Dimana kesenian Nandong merupakan media penyampaian sebuah pesan sampai pesan tersebut tertanam menjadi memori kolektif masyarakat yang disampaikan melalui media lisan.

Nandong yang merupakan sebuah tradisi lisan masyarakat Simeulue memegang fungsi penting dalam membangun memori kolektif tersebut. Dengan demikian Nandong dalam masyarakat Simeulue tidak hanya menjalankan fungsi klasik pantun dan syair yaitu sebagai media penyampai isyarat, pendidikan, pencatat sejarah dan hiburan. Nandong sendiri telah sampai pada fungsi tertinggi budaya lisan yaitu membangun memori kolektif masyarakat. Fungsi ini yang membuat Nandong efektif membangun perilaku masyarakat Simeulue dalam merespon fenomena alam seperti bencana gempa dan tsunami. Masyarakat Simeulue menyebut tsunami dengan sebutan Smong yaitu gelombang air laut.

Berikut contoh syair Nandong, yang tertanam dalam memori masyarakat Simeulue, sehingga syair ini membuat masyarakat Simeulue terselamatkan dari gelombang tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004:

Smong dumek-dumek mo (tsunami air mandi mu) Linon uwak-uwak mo (gempa ayunanmua)

Elaik kendang-kendang mo (petir kendang-kendang mu) Kilek suluh-suluh mo (halilintar lampu-lampu mu)

(dikutip dari buku Smong dari Simeulue yang mengugah)

Syair tentang smong ini sering dinyanyikan atau disampaikan kepada anak-anak dan cucu-cucu sebagai pengantar tidur mereka. Syair tersebut telah dijelaskan pada latar belakang pada halaman.

Dilihat dari syair yang terkandung dalam setiap bait nandong, fungsi nandong sangat lah beragam. Tidak hanya untuk memperkenalkan kesenian Nandong itu sendiri, tetapi juga sebagai media dakwah, sebagai nasehat atau petuah dari orang

tua terdahulu. Dahulunya nandong kerap ditampilkan dalam kegiatan kesenian di kabupaten Simeulue. Selain itu Nandong juga merupakan pertunjukan wajib disetiap acara perkawinan, misalnya di acara adat malaulu. Malaulu merupakan adat pernikahan dimana pengantinya akan dibawa kerumah paman dari pihak ibu terdahulu sebelum acara akad nikah berlangsung.

Kesenian Nandong adalah salah satu contoh seni tradisi yang memiliki fungsi yang sama dengan kesenian yang lainnya, seperti halnya yang dikemukan oleh Malinowski “ berbagai unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat manusia berfungsi untuk memuaskan suatu rangkaian hasrat naluri akan kebutuhan hidup dari makluk manusia yang berhubungan dengan seluruh kehidupannya”. Nandong pada awalnya dimainkan hanya untuk menghibur diri karena kerinduan nenek moyang terhadap kampong halaman yang mereka tinggalkan. Dan pada masuknya ajaran agama nandong berfungsi menjadi media dakwah dalam penyebaran agama. Nandong juga menjadi media pendidikan atau media nasehat yang berisikan tentang moral, dan tentang kejadian-kejadian bencana yang perna terjadi pada dahulu kala.

Perubahan yang terjadi pada kesenian nandong selalu diikuti dengan perubahan fungsinya. Perubahan fungsi kesenian nandong dapat dilihat pada pelaksanaan pertunjukannya. Pada saat sekarang pertunjukan kesenian Nandong diadakan pada saat acara resepsi kabupaten ( penyambutan tamu daerah) maupun acara festival seni tradisi. Hal tersebut telah mengalami perubahan pegeseran karena adanya modernisasi yang menyebabkan perubahan arah pandang hidup, yang semula

melakukan pertunjukan dengan menghayati kandungan nilai-nilai yang dijadikan pelajaran bagi masyarakat menjadi suatu pertunjukan yang dijalankan secara biasa-biasa saja. Dalam melakukan pertunjukan kesenian nandong sekarang hanya untuk mendapatkan imbalan atau upah saja. Dapat dilihat dari pertunjukan yang diadakan oleh kelompok Nandong yang mengadakan pertunjukan pada saat perkawinan dan perlombahan saja.

Adanya fungsi pertunjukan sebagai pengembangan pariwisata merupakan dampak dari modernisasi. Hal itu terjadi karena adanya kemajuan teknologi, tranportasi, telekomunikasi, informasi, sehingga kesenian nandong diperdagangkan atau dikenalkan lewat teknologi yang ada ke berbagai penjuruh daerah maupun Negara.

Radcliffe Brown (1965:192) member pengertian tentang perubahan yang terjadi didalam masyarakat yaitu:

Kehidupan tidak bersifat statis seperti sebua bangunan, akan tetapi bersifat dinamis, seperti kehidupan struktur organic suatu kehidupan. Sepanjang kehidupan suatu organism diperbaruhi; demikian juga dengan halnya dengan kehidupan social manusia senantiasa mengalami pembaruhan struktur sosialnya. Oleh karena itu, hubungan nyata diantara manusia dengan kelompoknya selaluh beruabah dari tahun ke tahun, atau dari hari kehari. Anggota baru masuki sebuah komunitasnya karena mati atau berpindahke tempat lain. Ada perkawinan atau perceraian. Sahabat mungkin menjadi musuh, atau mungkin sebaliknya musuh menjadi sahabat.

Dari penjelasan diatas terlihat jelas bahwa perubahan yang terjadi di dalam kehidupan social atau lebih khususnya didalam pertunjukan kesenian nandong disebabkan adanya kelahiran-kelahiran atau terjadinya intraksi atau juga membauran masyarakat local dengan masyarakat pendatang. Sama halnya pada pertunjukan kesenian Nandong memperlihatkan perubahan dari waktu ke waktu disebabkan oleh watak masyarakat yang mulai berubah, kalangan pemuda-pemudi yang memperlihatkan kehidupan yang tidak sesuai dengan adat istiadat setempat dan kurangnya generasi pembelajaran dalam melaksanakan pertunjukan kesenian nandong, dan tidak sedikit juga dari mereka yang tidak lagi mengenal kesenian Nandong sebagai kesenian Simeulue, yang dimana kesenian Nandong tersebut begitu banyak makna-makna yang terkandung didalam syair Nandong tersebut. Seperti penuturan salah seorang informan Beby febri Kurnia umur 18 tahun:

“Saya tidak terlalu kenal dengan kesenian nandong. Saya perna melihat kesenian itu waktu acara di pendopo, itu pun jarang, biasanya kalau ada acara perlombahan baru saya bisa melihat kesenian nandong. Kesenian itu dimainkan oleh para orang tua, saya belum perna melihat kelompok anak-anak yang memainkan Nandong. Kalau saya dan kawan-kawan tidak pernah diajak atau diperkenalkan tentang kesenian itu. Jadi kami tidak terlalu kenal dan tidak terlalu mengerti tentang kesenian nandong itu. Kesenian nandong mungkin tidak terlalu digemari oleh kaum anak muda karena tidak perna dipelajari dan mungkin karena tidak modern”.

Rata-rata dari informan yang berusia muda memiliki jawaban yang hampir sama dengan informan Beby yaitu tidak terlalu mengenal dengan kesenian Nandong dan karena masih banyak music yang lebih modern pada zaman sekarang dan enak untuk diikuti musiknya, sementara Nandong cukup membosankan bagi anak muda zaman sekarang ini. Dari penuturan informan dapat dilihat kurangnya minat muda-mudi untuk mengikuti kesenian Nandong, karena banyaknya music yang modern pada zaman sekarang ini dan kurang nya sosialisasi kepada kaum pemuda-pemudi tentang kesenian Nandong.

Dapat dilihat pada masa sekarang ini, kemajuan zaman semakin canggih. Perkembangkan teknologi, transportasi dan telekomunikasi membuat masyarakat bisa mngenal budaya luar dengan cepat. Contohnya dibidang music, masyarakat dengan mudah mengenal music-musik dari luar yang bisa dilihat dan didengar melalui televisi, radio dan melalui internet, sehingga masyarakat tersebut dapat mengikuti zaman sekarang dan mulai lupa dengan kesnian yang ada didaerahnya sendiri. Dan kebanyakan masyarakat merasa gengsi atas kesenian daerahnya sendiri dan lebih memilih mengikuti music yang lebih populer pada zaman sekarang ini.

Dokumen terkait