• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI KESENIAN NANDONG

1. Gendang/Kendang

3.3. Jenis-jenis Syair/Pantun Nandong

Pantun-pantun yang dilantunkan merupakan ungkapan perasaan seseorang. Dan jenis-jenis pantun tersebut ada yang berkenaan dengan kasih/percintaan, nasib/paruntungan dan dinamika kehidupan lainnya. Kesenian Nandong juga bisa dijadikan media dalam menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat. Dan

sekarang sudah ada syair-syair nandong yang diperbaruhi. Berikut contoh karangan – karangan Nandong.

a. Karangan Sambah

Merupakan pembukaan Nandong atau awal mulai Nandong. Isi karangan dimaksudkan sebagai salam pembuka atau permohonan izin kepada tuan rumah atau penyelenggara acara. Karangan samba terdiri atas pantun dan balasan yang dilantunkan oleh pemain nandong secara bergantian (bersahut-sahutan). Karangan ini wajib dibawakan dalam pertunjukan nandong. Contoh syairnya adalah sebagai berikut:

Manabeh mangko baladang Padi diladang rabah mudo Manyambah muko bagadang itu isyarat urang tuo

Balasannya:

Padi diladang rabah mudo Talatak ate pamatang Itu isyarat urang tuo Sambah dimano dilatakan Talatak ateh pamatang Sisabun marapek biduk Samabah dimano dilatakkan Sambah sibu urang nan duduk Balasanya:

Dirapek dibawah rumah Urang nan lalu dialaman Sarato simbun nyo rumah Maro kitomanokok gandang Dirapek dibawah rumah Urang nan lalu dialaman Sarato simpun nyo rumah

Memotong dulu baru bisa beladang Padi diladang jatuh saat masih muda Menyembah dulu baru menabuh gendang Itu isyarat dari orang tua

Balasanya:

Padi diladang jatuh saat masih muda Letaknya diatas pematang

Itu isyarat dari orang tua

Dimana kami letakan persembahan Diletakkan diatas pematang

Sisabun merapat keperahu Dimana sembah diletakkan Sembah simpu orang yang duduk Balasannya:

Didekati dibawa singgah rumah Orang yang lewat dihalaman Duduk bersimpuh dirumah Mari kita menabuh gendang Didekati dibawa singggah dirumah Orang yang lewat dihalaman Duduk bersimpuh dirumah

Mari kito manokok gandang Balasannya:

Urang nan lalu dialaman Naik ka karumah ate tango Mari kito manokok gambang Makan sirih dalam carano

Mari kita menabuh gendang Balasanya:

Orang yang lewat dihalaman Naik kerumah lewat tangga Mari kita menabuh gendang Makan sirih dalam cerana

b. Karangan Untung

Karangan untung merupakan karangan yang menceritakan bagaiman kehidupan manusia baik yang kehidupanya susah maupun yang senang. Syairnya mengandung nasehat-nasehat kepada yang mendengarkan, agar selalu mensyukur i limpahan rahmat yang diberikan oleh Allah. Contoh syairnya adalah sebagai berikut:

Pangulai anak tuo mudo Asa kacang kaduo tarung Dibaok untuk jo tarong Aso dagang kaduo untung Balasannya:

aso kacang kaduo tarung Gulai mani gulito mani Aso dagang kaduo untung Duduk bagandang malam ko Pangulai anak mudo

Aso kacang kaduo tarung Dibawok untuk ko tarung Asa dagang kaduo untunh Balasanya:

Aso kacang kaduo tarung Gulai mani gulito mani Aso dagang kaduo untung Duduk bagandang malam ini

Terjemahan dalam bahasa Indonesia Menggulai anak tua dan muda Pertama kacang kedua terong Dibawa untuk bertarung Pertama dagang kedua untung Balasannya:

Pertama kacang kedua terong Dibawa untung bertarung Pertama dagang kedua untung Duduk bergendang malam ini Mengulai anak tua dan muda Pertama kacang kedua terong Dibawa untuk bertarung Pertama dagang kedua untung Balasanya:

Pertama kacang kedua terong

Gulai mani gulito mani (nama Gulai) Pertaama dagang kedua untung Duduk menabuh gendang malam ini

Pipit sumanggung makan padi Babunyi pantunyo damam siang Nan di nandong kito pajadi Buah nyanyi kito pikiri Balansanya:

Gunting karate gambar bodi Tasalek dibumbungkan Buah nyanyi kito pikiri Tasinto pado paruntungan

Pipit sumanggu ng memakan padi Bunyi pantunya demam siang Yang dinandongkan kita jadikan Buah nyanyi kita pikirkan

Balasanya:

Gunting kertas gambar badan Disisipkan dibumbungan Buah nyanyi kita pikirkan Tersentuh pada peruntungan

c. Karangan Rantau

Karangan rantau merupakan karangan yang mengisahkan tentang kehidupan manusia yang berada diperantauan ataupun berisikan perasaan rindu orang tua terhadap anaknya yang sedang berada diperantauan. Contoh syairnya adalah sebagai berikut:

Jangan baladang jauh-jauh Tidak lah rakik mangilikkan Jangan marantau jauh-jauh Tido kampong mangunikan Balasanya:

Sebab baladang jauh-jauh Ado rakik mangilikan Sabab marantau jauh-jauh Ado si upik ditinggakan Elok-olok makan didulang Bukan dulang kupu-kupu Elok-elok dibanda urang Bikan tau banda ibu bapak Balasanya:

Tau kami makan didulang Saraso dulang kupu-kupu Elok-elok dibanda urang Bukan tau bunda ibu bapak

Terjemahan

Jangan beladang jauh-jauh

Tidak ada rakit yang mengantarkan Jangan merantau jauh-jauh

Tidak ada kampong yangmenghunikan Balasannya:

Sebab berladang jauh-jauh Ada rakit yang mengantarkan Sebab merantau jauh-jauh Ada siupik yang di tinggalkan Baik-baik makan didulang Bukan dulang kupu-kupu Baik-baik ditempat orang Bukan tempat ibu dan bapak Balasannya:

Tau kami makan didulang

Terasa seperti diulang kupu-kupu Baik-baik ditempat orang

d. Karangan Kasih

Merupakan syair yang berisikan tentang kasih sayang sesama manusia, baik itu antara orang tua dengan anak, kasih muda-mudi maupun kasih sayang terhadap orang lain. Karangan ini tidak berbeda dengan yang lainnya. Hanya saja syairnya bercerita tentang kasih sayang. Contoh syairnya sebagai berikut:

Ala mudik badi saratui Bamalam tanga padang Ala habi ribu jo ratui

Panimbang kasih dengan sayang Balasanya:

Bamalam tangah padang Rumah gadang siri dewano Barimbang kasih dengan sayang Kasih tuan balun barapo

Rumah gadang siri dewano Diagi batanggak limau puruik Asih tuan balun barapo

Bagai ambun diujung rumpuik Balasannya:

Diagi batunggak limau puruik Nandank malipek pasi bayam Bagai ambun diujung rumpuik Nandak maliek kasih sayang

Terjemahan

Sudah kembali badi seratus Bermalam ditengah padang Sudah habis seribu dan seratus

Untuk mengutamakan kasih dan sayang Balasannya:

Bermalam ditengah padang Rumah besar sri dewana

Berimbang kasih dengan sayang Kasihlah tuan belum seberapa Rumah besar sri dewana Diberikan tempat buah jeruk Kasih tuan belum seberapa Bagai empun diujung rumput Balasanya:

Diberikan tiang dibatang jeruk Ingin melipat pasi bayam

Bagaikan embun diujung rumput Ingin melihat kasih dan sayang

e. Karangan Burung

Karangan ini menceritakan karangan yang menceritakan tentang kehidupan hewan-hewan seperti burung, angsa dan lainnya. Ceritanya berupa kebiasaan hewan,

makanan hewan, tempat hewan berlindung maupun keluarga hewan juga ada. contoh syairnya adalah sebagai berikut:

Sambulaling angso dilawik Jaruji di pulau ulak

Basanding ikan dilawik

Marindu burung dalam sangkak Balasanya:

Jaruju du pulau ulak Kalarak kacumbu

Marindu burung dalam sangkak Baniat ati bacinto lapeh

Kalarak kacumbu aceh

Kain sabakung tanunan padang Baniat ati bacinto lapeh

Burung batuah takuik tabang Balasanya:

Kain sakubang tanunan padang Inggok diranting makan padi Burung batua takuik tabang Pabilo maso dituruti

Inggok diranting makan padi Tampurak namo tampurung Pabilo maso dituruti

Unggeh burak namonya burung Balasannya:

Tampurak namo tampurung Tampurung karambi ijo

Unggeh burak namonyo burung Burung tabang kalngi ijo

Saling bermain angsa dilaut Jeraji dipulau ulak

Bila dibanding ikan dilaut

Merindukan burung dalam sangkar Balasanya:

Jeruji dipulau ulak

Dihancurkan dengan senjata Merindu burung dalam sangkar Berniat hati bercinta lepas

Dihancurkan dengan senjata Aceh Kain sakubang tenunan padang Berniat hati bercinta lepas Burung bertuah takut terbang Balasanya:

Kain sakubang tenunan padang Hinggap diranting makan padi Burung betuah takut terbang Kapan masa dituruti

Hinggap diranting makan padi Tampurak nama tempurung Kapan masa dituruti

Unggeh burak namanya burung Balasannya:

Tampurak nama tempurung Tempurung kelapa

Unggeh burak namanya burung Burung terbang ke langit ijo

f. Karangan Carai

Karangan carai merupakan karangan yang berisikan tentang cerita kehidupan manusia yang mengalami kesedian karena perpisahan. Syair dalam karangan ini biasanya mengandung artian yang berupa nasehat kepada manusia agar selalu ingat

akan hidup dimana setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Karangan ini berisi nasehat agar kita jangan pernah berputus asa dan selalu menatap masa depan walaupun orang yang kita sayangi sudah tidak berada disamping kita. Contoh syairnya adalah sebagi berikut:

Darai badarai au kangso Ampo padi badarai jangan Carai bacarai sainggan mato Carai dimato dihati jangan Balasanya:

Ampo padi badarai jangan Dilurui taliputar tigo Carai dimato diati jangan Tuan mambari talak tigo Dilurui tali putar tigo Putui tahimpiek dikilangan Tuan mabari talak tigo Arato samo bapulangan Balasannya:

Putui tahimpik dikilangan Hari nan sadang tanga ari Arato samo bapulangan Duduk tamanung bio pasi

Derai berderai kangso (nama piring)

Tumbuk padi berdeari jangan Cerai bercerai hanya dimata Cerai dimata di hati jangan Balasanya:

Tumbuk padi berderai jangan Diluruskan tali putar tiga Cerai diamata dihati jangan Tuan member talak tiga Diluruskan tali putar tiga Putus terhimpit dikilangan Tuan emberi talak tiga Harta sama dikembalikan Balasannya:

Putus terhimpit dikilangan Saat sedang siang hari Harta sama dikemablikan Duduk termenung menyendiri

Tonjon

Tonjon merupakan syair yang dilantunkan untuk mengahiri pertunjukan nandong. Tonjon biasanya hanya dilantunkan jika masih banyak waktu luang dan tonjon ini tidak wajib dimainkan. Tonjon hanya dimainkan oleh satu orang saja dan tidak ada balasannya seperti karangan lain. Didalam tonjon terdiri atas 12 himbauan ataupun lirik didalamnya. Jika waktu pertunjukan sudah tidak cukup tidak cukup,

maka pantun tonjon yang dilakukan hanya tiga sampai lima bagian saja. Disela-sela tonjon pemain nandong lainnya bersorak bersama dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada yang melantunkan tonjon ini. Contoh syairnya adalah sebagai berikut:

“sampai disiko gandang kito ko, sampai disiko gandang kito koe, kito cukuikkan saemapi disiko. dari malame samapi manjalang pagi, basamo kito duduk manokok gandang babale pantun, kadang ada yang kamuko kadang ada yang kabelakang, kalau ado yang tasinggung jangan dibaok kadalam hati, kami maminta maaf karanonyo”.

Artinya:

“ sampai disini gendang kita, kita cukupkan sampai disini, dari malam sampai menjelang pagi, bersama kita duduk memukul gendang berbalas pantun, mungkin ada didahulukan dan ada yang kebelakang, kalau ada yang tersinggung jangan dibawa kedalam hati, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya”.

Nandong biasanya menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa jame, bahasa defayan dan bahasa sigulai. Tidak ada perbedaan dalam memainkan nandong dalam bahasa tersebut, hanya saja bahasanya saja yang berbeda. Irama dan pukulan kendang yang dimainkan oleh pemain nandong tetap sama. Berikut salah satu contoh syair bahasa defayan dan bahasa sigualai:

Defayan

Anak gagak ek detak bulu Ujung bawang baraket-raket insyaAllah baiklah itu mangan angak ita basamo ojong bawang baraket-raket anak itik terapung bahak luan mangan anggak ita basamo diami ere mangeba maro

karangan sambah dalam bahasa Sigulai

nano gkgok faila lefu’e lafin bawang umiuk-iuk insyaAllah bo ita ekhi mangan dafuo ita samo uyun bawang umiuk-iuk nano itik lamombo fageloa manga dafuo ita samo ifeaga u’ ana mei ajak

anak gagak diatas bamboo unjung bawang berakit-rakit insyaAllah baiklah itu makan sirih kita bersama ujung bawang berakit-rakit anak itik terapung disungai makan sirih kita bersama kami membuatnya juga.

anak gagak diatas bamboo unjung bawang berakit-rakit insyaAllah baiklah itu makan sirih kita bersama ujung bawang berakit-rakit anak itik terapung disungai makan sirih kita bersama kami membuatnya juga.

Baca selengkapnya

Dokumen terkait