• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembinaan Keagamaan dapat Membangun Motivasi untuk Membangan Karakter Unggul Remaja Putus Sekolah Di Balai

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

C. Pembinaan Keagamaan dapat Membangun Motivasi untuk Membangan Karakter Unggul Remaja Putus Sekolah Di Balai

Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran.

Pembinaan yang dilakukan di balai rehabilitasi ini yaitu dengan cara memberikan pelajaran tentang keagamaan dan bagi mereka yang sangat kurang bahkan sedikitpun belum mengetahui tentang agama maka dibalai Resos melaksanakan program pembinaan keagamaan untuk membina penerima manfaat secara intensif dan dengan adanya pembinaan tersebut maka penerima manfaat dapat termotivasi untuk melaksanakan ibadah dan menjahui hal-hal yang tidak baik.

Pembinaan keagamaan di Balai Resos memprioritaskan pembelajaran tentang agama tujuannya menumbuhkan jiwa agama remaja penerima manfaat. Pembina beranggapan jika remaja penerima manfaat yang memiliki jiwa spiritual yang baik maka akan tertanam nilai-nilai luhur yang kelak akan menjadi karakter pada remaja penerima manfaat dan diharapkan pembelajaran agama akan menjadi bekal kemudian ketika remaja penerima manfaat berada di lingkungan nya.

Bila jiwa agama telah tumbuh dalam jiwa anak, maka tugas pendidik selanjutnya adalah menjadikan nilai-nilai agama sebagai sikap beragama siswa. Sikap keberagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya kepada agama. Sikap keagamaan tersebut karena adanya konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai

xliv

unsur kognitif, perasaan terhadap agama sebagai unsur afektif dan perilaku terhadap agama sebagai unsur psikomotorik. Jadi sikap keagamaan pada anak sangat berhubungan erat dengan gejala kejiwaaan anak yang terdiri dari tiga aspek tersebut (Sahlan, 2010:70).

Pintrich dan schunk (1996) mengemukakan bahwa banyak guru-guru yang berusaha memotivasi siswa berdasarkan pemahaman intuisinya. Walaupun pemahaman secara intuisi tersebut dapat membantu mereka dalam meningkatkan komitmen siswa-siwa untuk belajar, namun dengan demikian pemahaman yang di dasarkan pada teori-teori tentang motivasi belajar akan lebih membantu para guru dalam merencanakan dan menentukan secara sistematik tindakan apa yang tepat untuk meningkatkan motivasi siswa. Dengan adannya pembinaan kegamaan dapat menjadikan motivasi bagi penerima manfat untuk lebih taat dalam menjalankan ibadah.

Pembinaan keagamaan juga bertujuan untuk membangun karakter unggul bagi remaja penerima manfaat dalam teori bab II menjelaskan tentang landasan dasar pendidikan karakter, pendidikan karakter berorientasi pada pembentukan manusia yang berakhlak mulia dan berkepribadian luhur. Maka dalam hal ini, landasan dasar daripada pendidikan karakter adalah sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, yaitu “Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

xlv

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.” Setelah mempunyai

motivasi remaja penerima manfaat dapat lebih mudah untuk membangun karakter yang baik, pembina dan pengasuh juga mempunyai keinginan dan tujuan untuk membangun karakter yang baik. Selanjutnya menurut pendapat Al Qairawani dalam Megawangi (2004: 7) memaparkan bahwa begitu banyak manusia yang tahu perilakunya yang buruk tetapi tidak mampu mengubahnya. Diperlukan suatu pendekatan pendidikan karakter yang eksplisit, yang mencakup bukan saja kesadaran atau pengetahuan tentang baik dan buruk, tetapi juga mencakup bagaimana menumbuhkan cinta kepada kebajikan, dan melatih secara terus menerus perbuatan baik dalam tindakan nyata, sehingga sifat-sifat baik menjadi ciri khas manusia Indonesia

Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran bekerjasama

dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dengan mengadakan kegiatan pembinaan Karakter yang dilaksanakan selama 10 hari yang diikuti oleh perwakilan dari beberapa Balai Rehabilitasi Sosial yang ada di Jawa Tengah. Materi yang diberikan dalam program pembinaan karakter bertujuan agar adannya perubahan sikap dan perilaku, menjadi teladan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lain, menjadi Motivator di Balai Rehabilitasi Sosial masing-masing serta menjadi manusia yang mandiri dalam kehidupan bermasyarakat.

xlvi

Setelah menerima program tersebut penerima manfaat di Balai Rehabilitasi Sosial terjadi perubahan dimana mereka termotivasi untuk merubah kearah yang lebih baik (kepribadian).

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan pembinaan keagamaan remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial sudah dilaksanakan secara terpadu melalui kegiatan keagamaan dengan mengedepankan pada aspek rehabilitasi perilaku dan rehabilitasi sosial psikologis yang meliputi pembinaan moral berhubungan dengan Tuhan, sesama manusia (sosial), diri sendiri, dan lingkungan (alam). Kegiatan pembinaan keagamaan meliputi: pengajian (kajian tentang Fiqh), mujahadah dan berzanji, pembelajaran tentang BTQ, yasinan dan tahlil penagajian rutin, tadarus Al-qur‟an. Metode yang digunakan dalam

pelaksanaan pembinaan yaitu: metode ceramah, tanya jawab, pembiasaan dan keteladanan dan setiap pembinaan selesai pembina selalu mengadakan evaluasi. Tujuan pelaksanaan pembinaan keagamaan agar penerima manfaat untuk mengarahkan remaja tentang arti pentingnya pengetahuan tentang agama dan

xlvii

mempunyai kesadaran untuk melaksanakannya. Supaya bermanfaat di dunia dan di akhirat kelak.

2. Fungsi pembinaan keagamaan remaja putus sekolah di Balai

Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” setelah mendapatkan

pembinaan keagamaan dapat mengembangkan pengetahuan yang telah didapatkannya, dan keterampilan serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pembinaan keagamaan dapat membangun motivasi dan membentuk karakter unggul Remaja putus sekolah di Balai

Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” dengan adanya pembinaan

keagamaan dapat meningkatkan keimanan dalam beribadah, dan mempunyai pribadi yang baik, tanggung jawab dalam tugas yang telah di berikan sehingga remaja dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.

B. Saran

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, saran peneliti sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah

a. Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas program-program pembinaan karakter bagi remaja putus sekolah

xlviii

sebagai bekal remaja agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

b. Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pekerja sosial melalui program pelatihan/ diklat guna kemajuan proses pelayanan, pembinaan, dan rehabilitasi sosial bagi remaja putus sekolah. 2. Bagi Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran

a. Kegiatan pembinaan keagamaan agar lebih dijalankan secara semaksimal mungkin dan diharapkan adannya partisipasi pembimbing atau pegawai lainnya bahkan pimpinan Balai dalam kegiatan tersebut untuk menambah motivasi remaja b. Pembimbing maupun pengasuh harus sabar dengan

menganggap mendidik anak sendiri dalam memberikan bimbingan kepada remaja putus sekolah dengan memperhatikan berbagai latar belakang, karakteristik dan kepribadian mereka yang berbeda-beda.

c. Memberikan motivasi kepada remaja putus sekolah dalam segala bentuk kegiatan.

xlix

a. Remaja penerima manfaat dapat senantiasa bersikap dan berperilaku sesuai norma-norma yang berlaku di masyarakat setelah mendapatkan pembinaan di

Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya”

Ungaran dan mampu menghilangkan perilaku negatif yang dapat menghancurkan masa depan mereka.

b. Remaja penerima manfaat harus mampu mengoptimalkan kegiatan bimbingan yang telah disampaikan agar mampu memotivasi dirinnya sendiri bahwa pembinaan dalam bentuk bimbingan banyak memberikan manfaat bagi dirinya.

c. Remaja penerima manfaat harus berlatih membiasakan diri untuk mengikuti kegiatan keagamaan dan kegiatan yang lain yang telah di programkan agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi, kondisi, dan program kegiatan, yang ada selama mendapatkan pembinaan di Balai

l

li

Penerima manfaat sedang melakukan keterampilan las

lii

Penerima manfaat sedang mendengarkan materi yang disampaikan oleh pembina

liii

Penerima manfaat sedang mendengarkan ceramah dari ust Muhtadi

liv

Jadwal petugas sholat jum‟at

lv

Penerima manfaat melaksanakan kegiatan belajar bersama

lvi

Wawancara dengan penerima manfaat

lvii

Penerima manfaat sedang melaksanakan sholat jamaah bersama

lviii

lix Lampiran 1 Pedoman Wawancara A. Identitas Informan Kode Responden : Hari/Tanggal : Waktu : B. Komponen

Tujuan pembinaan, Bentuk kegiatan, Materi Pembinaan, Metode/media yang digunakan, Fungsi pembinaan, Manfaat pembinaan, Metode pembentukan karakter.

C. Butir-Butir Pertanyaan

1. Bagaimana pelaksanaan pembinaan keagamaan remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya “ Ungaran?

2. Apa tujuan anda mengikuti pembinaan keagamaan?

3. Apa saja bentuk kegiatan pembinaan keagamaan remaja putus sekolah

di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran?

4. Apakah ada sanksi/hukuman apabila tidak mengikuti pembinan keagamaan?

5. Materi apa saja yang diberikan dalam pembinaan keagamaan bagi

remaja Putus Sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya”

Ungaran

6. Jenis media apa yang digunakan dalam pembinaan keagamaan? 7. Jenis metode apa yang digunakan dalam pembinaan keagamaan? 8. Bagaimana fungsi pembinaan keagamaan bagi remaja putus sekolah di

Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran?

9. Apakah manfaatnya ketika anda mengikuti pembinaan keagamaan? 10.Setelah mendapatkan materi tentang pembinaan keagamaan apakah

anda mempunyai motivasi dalam beribadah?

11.Setelah anda mengikuti pembinaan keagamaan apakah anda merasa ada perubahan perilaku atau sikap dalam diri anda?

lx Lampiran 2

Kode Penelitian

Pembinaan Keagamaan dan Pendidikan Karakter bagi Remaja Putus Sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “ Wira Adhi Karya” Ungaran

A. Responden Kode Nama SB Sobirin EC Eni Candra RA Rosi Aning PT Putri FL Fita Listiani RR Rara MH Muhtadi DN Dian RZ Rizki

lxi AA Asgi Atunisa AD Ady NI Nur Indah

lxii TRANSKIP WAWANCARA 1