• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

100

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan karena informasi dan data yang diperlukan, digali serta dikumpulkan dari lapangan adapun penelitian ini bersifat deskriptif (Moleong, 1989:4). 2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran Peneliti berperan sebagai pengamat penuh, hal-hal yang menyangkut pembinaan pendidikan Agama Islam di

BalaiRehabilitas Sosial “Wira Adhi Karya”Ungaran, sehingga peneliti

harus berusaha mengikuti aktivitas keagamaanya. 3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Balai Rehabilitas Sosial “Wira Adhi Karya”Ungaran. Adapun alasan tempat penelitian adalah sebagai berikut:

Pertama, karena adannya pembinaan ke agamaan di balai tersebut yang dapat menjawab rumusan masalah di atas. Kedua, alasan pemilihan tempat di balai rehabilitasi sosial “Wira Adhi Karya”

Ungaran di karenakan di Balai tersebut siswa tidak hanya datang dari satu daerah melainkan dari berbagai daerah dengan latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Dengan perbedaan itu maka timbullah berbagai permasalahan baru.

101 4. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data utama yang meliputi kata-kata dan tindakan melalui wawancara, atau pengamatan berperan serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat,mendengar, bertanya. Sumber data yang yang kedua yaitu sumber tertulis dari sumber tertulis dapat dibagi atas arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Sumber data yang bselanjutnya yaitu peneliti menggunakan foto sebagai sumber data karena foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam bagian ini untuk mendapatkan data atau memperoleh data, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

a. Metode Observasi

Menurut Arikunto (2010: 199) observasi sebagai suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata.. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan sebenarnya adalah pengamatan langsung di dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara.

102

Teknik observasi dalam penelitian ini yaitu dengan mengamati secara langsung pelaksanaan pembinaan pendidikan agama Islam pada anak putus sekolah di balai rehabilitasi sosial

“Wira Adhi Karya” ungaran. Dengan hal tersebut dapat

diketahui gambaran tentang pola pembinaan pendidikan agama

Islam pada anak putus sekolah di balai rehabilitasi sosial “Wira Adhi Karya” ungaran. Hasil observasi kemudian dapat diambil kesimpulan atas apa yang telah diamati.

b. Metode Wawancara

Wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variable, latar belakang murid, orangtua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Arikunto (2010: 270) secara garis besar mendefinisikan pedoman wawancara yaitu sebagai berikut: 1) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman

wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat di perlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden.

103

2) Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga mneyerupai check-list pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan.

Pedoman wawancara yang digunakan adalah pedoman wawancara terstruktur. Sebelum melakukan wawancara peneliti telah mempersiapkan Instrumen pertanyaan tentang pembinaan keagamaan dan pendidikan karakter bagi remaja putus sekolah dibalai rehabilitasi sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran. Untuk memperoleh data mengenai pembinaan keagamaan dan pendidikan karakter remaja serta kegiatan pembinaan keagamaa, waktu, metode, dan tujuan pada putus sekolah, maka pewanwancara akan melakukan wawancara dengan petugas yang bertanggungjawab dan pekerja sosial dibalai rehabilitasi

sosial “Wira Adhi Karya” ungaran dan anak putus sekolah dibalai rehabilits sosial “Wira kdhi Karya” ungaran sebagai

respondennya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara terbuka sehingga subjek tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud dan tujuan wawancara itu (Moleong, 1989: 189).

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen,yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode

104

dokumentasi,peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,majalah, dokumen,peraturan-peraturan dan sebagainya. Arikunto (1989: 131). Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2006: 217)

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel berupa arsip-arsip, dokumen-dokumen, maupun rekaman kegiatan atau aktifitas pembinaan keagamaan pada remaja putus sekolah di

Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran.

6. Analisis Data

Analisis data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam penelitian menurut Bogdan dan Taylor (1975: 79) Berpendapat bahwa: Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis kerja itu.Patton dalam Moleong (1989: 280) menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,kategori,dan satuan uaraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, dan mencari

105

hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Berdasarkan uraian tersebut dapat menarik garis bawah bahwa analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul dari catatan lapangan peneliti serta arsip di panti rehabilitas sosial “Wira Adhi Karya”

Ungaran.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam hal pengecekan keabsahan data peneliti terdapat beberapa kriteria keabsahan data yang nantinya akan dirumuskan secara tepat, teknik pemeriksaannya yaitu dalam penelitian ini harus terdapat adanya kredibilitas yang dibuktikan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan, pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensi, adanya kriteria kepastian dengan teknik uraian rinci dan audit kepastian.

Untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian memiliki tingkat kebenaran atau tidak, maka dilakukan pengecekan data yang disebut validitas data. Untuk menjamin validitas data maka dilakukan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data ini (Moleong, 2006: 330).

Triangulasi adalah teknik pemeriksan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

106

tersebut. Pada triangulasi dengan metode, menurut Patton (1987: 329), terdapat dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa tehnik pengumpulan data dan. (2) penegecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Menurut pendapat Denzin (1978: 330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi dalam penelitian ini menggunakan adalah triangulasi sumber.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton dalam Moleong 1987: 331). Dalam hal ini dapat dicapai dengan jalan:

Membandingan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umumdengan apa yang dikatakannya secara pribadi, Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang diatakannya sepanjang waktu, Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada,

107

orang pemerintahan, Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Teknik triangulasi dengan teori menurut pendapat Lincoln dan Guba (1981: 307) berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaanya dengan satu atau lebih teori. (Moleong, 1989: 330)

Penelitian ini menggunakan cara membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan dengan demikian akan menghasilkan data yang valid.

8. Tahap-tahap penelitian

Adapun tahap-tahap penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Administrasi meliputi beberapa hal di bawah ini: 1) Pengajuan permohonan izin operasional untuk melakukan

penelitian dari ketua STAIN salatiga ke pengurus Balai

Rehabilitas Sosial ”Wira Adhi Karya” Ungaran.

2) Mengkonfirmasi permohonan izin penelitian dengan

menemui ketua pengurus Balai Rehabilitas Sosial “Wira

Adhi Karya” Ungaran, untuk mengetahui tindak lanjut dari surat permohonan izin tersebut.

108

b. Kegiatan Lapangan meliputi beberapa hal di bawah ini:

1) Survai awal untuk mengetahui gambaran kegiatan pembinaan agama islam di Balai Rehabilitas Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran.

2) Melakukan observasi ke lapangan dengan mengamati langsung dan mengikuti kegiatan yang ada, dan melakukan wawancara kepada para responden untuk mengumpulkan data dan menganalisis data.

3) Menyajikan data dengan susunan yang memungkinkan untuk mempermudah pemaknaan.

4) Melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan dan ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut dan disempurnakan

5) Menyusun laporan akhir penelitian. G. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini penulis mengajukan pembahasan beberapa bab yang berisi keterkaitan tentang studi kasus yang penulis teliti. Penulis memberikan gambaran sebagai berikut:

BAB I berisi pendahuluan yang memuat Latar belakang masalah, Fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur

109

pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II Berisi tentang kajian teori yang meliputi: pengertian pembinaan, pengertian keagamaan, pembinaan keagamaan, pengertian pendidikan karakter, pengertian remaja, pengertian putus sekolah di balai rehabilitasi

sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran.

BAB III berisi paparan data dan temuan penelitian menjelaskan tentang: Gambaran umum objek penelitian, terdiri dari: Sejarah singkat, Visi dan misi, Struktur organisasi, Keadaan lingkungan sosial sekitar, Deskripsi data hasil penelitian.

BAB IV berisi pembahasan memuat tentang: Pembahasan pokok permasalahan dari data hasil temuan-temuan mengenai pembinaan keagamaan yang dilaksanakan, pada masing-masing objek penelitian dan pola umum pembinaan keagamaan yang dilaksanakan.

110 BAB II