• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

B. Gambaran Khusus SMP Negeri 2 Delanggu

Tata tertib SMP Negeri 2 Delanggu disusun oleh Badan yang dinamakan Satuan Tugas Pelaksana Kegiatan Kesiswaan (STP2K). STP2K berada dibawah koordinasi Wakasek bidang kesiswaan. STP2K yang ada di SMP Negeri 2 Delanggu berjumlah 7 orang. Adapun tugas-tugasnya adalah mendeteksi kerawanan sekolah sedini mungkin, memantau pelaksanaan tata tertib sekolah, memberikan peringatan dan pembinaan kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah, mengadakan koordinasi dengan wali kelas/BK, mengadakan koordinasi dengan aparat keamanan. Berikut ini merupakan jenis-jenis pelanggaran. Tata tertib beserta bobot sanksi yang diberlakukan bagi siswa SMP Negeri 2 Delanggu.

commit to user

Tabel 2

JENIS DAN SKOR PELANGGARAN SISWA-SISWI SMP NEGERI 2 DELANGGU

No. JENIS PELANGGARAN SKOR I

A

B

Aspek Kelakuan

1. Menikah, hamil atau berbuat zina

2. Pencurian dengan pemberatan dan atau tindak pidana lainnya yang memiliki kekuatan hukum yang tepat

3. Menyimpan atau menggunakan NAZA (Narkotika, Zat Adiktif lainnya, Ganja, Shabu-shabu, Obat daftar G) 4. Menganiaya Guru atau Karyawan

5. Berkelahi dengan sekolah lain

6. Bertindak Asusila/Abnormal yang mencemarkan nama baik sekolah

7. Berkelahi dengan melibatkan orang luar

8. Menyimpan membawa dan atau meminum-minuman keras baik di dalam maupun diluar sekolah, selama masih menggunakan seragam sekolah

9. Berpacaran dan tidak senonoh

1. Berkelahi/tawuran di kelas dalam satu sekolah

2. Membawa, menyimpan dan atau memperlihatkan segala sesuatu yang bersifat pornografi

3. Menganiaya sesama teman

4. Membawa senjata tajam yang membahayakan (dipergunakan tidak semestinya).

5. Menyimpan dan atau merokok di lingkungan sekolah

100 100 100 100 50 25 25 25 25 50 25 25 40 20

commit to user

C

D

II A

6. Melakukan praktek premanisme/pemerasan terhadap sesama teman, baik satu atau beda sekolah

7. Mencuri di lingkungan sekolah dan sekitarnya

8. Berjudi di lingkungan sekolah/di luar sekolah selama masih menggunakan seragam sekolah

1. Melakukan penipuan dan atau memalsukan tanda tangan surat atau dokumen sekolah

2. Merusak sarana/prasarana sekolah 3. Melompat pagar atau jendela

4. Pelecehan, menentang, mengumpat dan berkata kotor terhadap Guru atau Karyawan

5. Naik sepeda di halaman sekolah

1. Pelecehan, mengumpat, dan berkata kotor sesama teman 2. Membuat coretan pada sarana/prasarana sekolah (meja, kursi,

tembok,dll)

3. Bermain di tempat parker kendaraan/sepeda dan atau tempat lain yang tidak pada tempatnya

4. Membawa sepeda motor ke sekolah

5. Tidak boleh membawa HP ( jika diketahui akan disita dan yang berhak meminta kembali adalah orang tua)

Aspek Kerajinan

1. Meninggalkan jam pelajaran tanpa keterangan (Membolos) 2. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan

3. Tidak mengikuti Upacara bendera yang diwajibkan oleh sekolah 25 50 25 50 25 25 25 10 10 10 10 5 20 10 10 10

commit to user

B

III A

B

1. Datang terlambat di sekolah dengan alasan yang tidak tepat atau tidak dapat dipertanggung jawabkan

2. Mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas

3. Tidak mengikuti kegiatan yang diwajibkan oleh sekolah 4. Tidak mengikuti Sholat Jama’ah

Aspek Kerapian

1. Siswa putra memakai anting, kalung, dan aksesories wanita lainnya

2. Siswa putri menggunakan make-up dan atau perhiasan yang berlebihan atau tidak pantas

3. Potongan rambut tidak rapi/gondrong dan tidak pantas (disemir, dicat, dikliwir)

4. Menggunakan pakaian sekolah/seragam yang tidak sesuai denga ketentuan yang berlaku

1. Kelengkapan pakaian seragam kurang, antara lain: atribut, kaos kaki, ikat pinggang, sepatu hitam bertali (khusus topi pada saat Upacara)

2. Menempatkan sepeda tidak pada tempatnya

3. Bersepatu tanpa kaos kaki dan atau kaos kaki kurang dari 10 cm diatas mata kaki

4. Membuat kotor kelas dan atau membuang sampah tidak pada tempatnya

5. Makan dikelas pada waktu KBM

6. Pada jam sekolah memakai jaket, topi/peci.

10 5 5 5 5 5 5 10 10 5 10 5 5 5

commit to user

Tabel 3

JUMLAH SKOR DAN SANKSI PELANGGARAN No. Jumlah Skor Tindakan Jenis Sanksi

1 0 – 25 Teguran Lisan Pembinaan Siswa

2 25 – 50 Sanksi I Peringatan Lisan kepada Siswa dan Orang tua 3 51 – 65 Sanksi II Peringatan Lisan II

4 66 – 80 Sanksi III Peringatan tertulis kepada siswa/Orang tua 5 81 – 100 Sanksi IV Dikeluarkan

Sumber : buku pengembangan sekolah SMP N 2 Delanggu

Dengan demikian Tata tertib yang diberlakukan di SMP N 2 Delanggu tersebut diatas dapat dikatakan sudah tegas dalam memberikan sanksi-sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan pelajar selama menjadi siswa pada sekolah tersebut. Sehubungan dengan penelitian ini, sanksi yang diberlakukan bagi siswa pelanggaran pada aspek kerajinan, khususnya membolos akan diberikan skor sebesar 10. Masih terkait dengan masalah pada aspek kerajinan yaitu antara lain tidak masuk sekolah tanpa keterangan dan tidak mengikuti kegiatan yang diwajibkan merupakan pelanggaran yang sering dilakukan oleh siswa. Peraturan tersebut dibuat sebagai upaya penyeragaman nilai Budi Pekerti di SMP se Kabupaten Klaten, sedangkan tindak lanjut pemberian sanksi diserahkan sepenuhnya kepada sekolah disesuaikan dengan keadaan sekolah.

2. Penerapan kedisiplinan siswa di SMP Negeri 2 Delanggu

Berdasarkan penelitian dilokasi, kedisiplinan sudah diterapkan di SMP Negeri 2 Delanggu. Di sekolah ini siswa berinteraksi dengan guru yang

commit to user

mendidik dan mengajarnya. Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan guru yang dilihat dan didengar serta dianggap baik oleh siswa dampaknya bisa melebihi pengaruh dari orang tuanya di rumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan guru pada dasarnya merupakan bagian dari upaya pendisiplinan siswa di sekolah. Guru BK (Bimbingan dan Konseling) mempunyai peran penting dalam pembentukan perilaku disiplin siswa, yaitu dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling, dengan mempunyai jadwal khusus seperti mata pelajaran-mata pelajaran lain seperti Matematika, Bahasa Inggis, Fisika, dll. Selain melalui Guru BK, pendidikan tentang kedisiplinan dapat diberikan oleh guru mata pelajaran dengan cara disisipkan pada kegiatan belajar mengajar (KBM), disiplin dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan memahami tentang hak dan kewajibannya, serta akan menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain. Sehingga siswa dapat menghindarinya atau dapat membedakan antara perilaku disiplin dan yang tidak disiplin.

3. Penyimpangan terhadap peraturan sekolah

Penyimpangan dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dengan norma-norma di masyarakat, artinya penyimpangan tersebut terjadi jika seseorang tidak mematuhi patokan yang sudah ada. Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah, tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolah. Dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa penyimpangan terhadap peraturan

commit to user

sekolah, sering dilakukan oleh sebagian besar siswa. Mulai dari pelanggaran ringan pada aspek kerapian, yaitu atribut sekolah yang tidak lengkap. Dapat dicontohkan pada saat upacara bendera, ada siswa yang tidak memakai topi. Dan hampir tiap hari ada siswa yang memperoleh skor pelanggaran berkenaan kelengkapan atribut, misalnya tidak memakai ikat pinggang, sepatu tidak hitam bertali, dan tidak memakai kaos kaki. Pelanggaran pada aspek kerajinan juga sering dilakukan, khususnya pada penelitian ini adalah perilaku membolos. Membolos disini termasuk tidak masuk sekolah tanpa keterangan, datang terlambat dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, meninggalkan jam pelajaran tanpa keterangan, dan tidak mengikuti kegiatan yang diwajibkan sekolah, misalnya upacara bendera, SKJ, dan Pramuka. Penyimpangan terhadap peraturan dan tata tertib yang dilakukan oleh siswa mendapatkan tindak lanjut berupa pemberian skor pelanggaran dan pembinaan terhadap siswa yang melanggar peraturan.

commit to user

58

Dokumen terkait