• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai kondisi keadaan Desa Cisantana yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Informasi yang terkandung dalam bab ini antara lain kondisi geografis, kondisi topografis, dan demografis Desa Cisantana. Selain itu, bab ini juga memaparkan mengenai potensi sumber daya alam desa, kondisi ekonomi dan mata pencaharian penduduk desa, kondisi sosial, agama, serta masyarakat adat Sunda Wiwitan.

Kondisi Geografis, Topografis, dan Demografis Desa Cisantana

Desa Cisantana adalah desa di wilayah Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, yang merupakan salah satu desa di bawah kaki Gunung Ciremai. Luas daerah Desa Cisantana adalah 1.199.500 ha yang terdiri dari 16 rukun warga (RW) dan 52 rukum tetangga (RT). Di Desa Cisantana terdapat lima dusun, yaitu Dusun Santana atau Dusun Cisantana, Dusun Malar Aman, Dusun Palutungan, Dusun Sukamanah, dan Dusun Dano. Kepala desa di Desa Cisantana disebut dengan sebutan „kuwu‟, sedangkan kepala dusun disebut dengan sebutan „rurah‟. Bentangan wilayah Desa Cisantana terdiri dari dataran dan pegunungan. Desa Cisantana memiliki curah hujan yang relatif tinggi yaitu 3.500 mm per tahun dengan jumlah bulan hujan sekitar 3-6 bulan. Desa Cisantana berapa pada ketinggian 750-1.200 mdpl. Suhu rata-rata harian Desa Cisantana adalah 26-32 derajat Celsius. Wilayah Desa Cisantana berbatasan dengan desa lain dan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang secara rinci digambarkan sebagai berikut:

Sebelah utara : Desa Gunung Keling Sebelah timur : Kelurahan Cigugur Sebelah Selatan : Desa Babakan Mulya

Sebelah Barat : Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai

Jarak Desa Cisantana ke ibu kota kecamatan yaitu 2 km dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh sekitar 5-10 menit. Jarak Desa Cisantana ke ibu kota kabupaten adalah 5 km yang jika ditempuh dengan kendaraan bermotor akan menempuh waktu sekitar 15-20 menit. Jarak Desa Cisantana dengan ibu kota kecamatan dan ibu kota kabupaten relatif dekat, namun jarak dengan ibu kota provinsi dapat dikatakan relatif jauh yaitu 191 km, dengan waktu tempuh sekitar 5-6 jam dengan kendaraan bermotor.

Jumlah kepala keluarga di Desa Cisantana adalah 1.950 orang. Jumlah penduduk Desa Cisantana adalah 7.037 orang yang terdiri dari 53,34% laki-laki dan 46,66% perempuan. Sebanyak 5.859 orang penduduk Desa Cisantana beragama Islam, 1.122 orang beragam Khatolik, 52 orang menganut kepercayaan adat (Sunda Wiwitan), dan 4 orang beragama Kristen.

Tabel 2 Jumlah penduduk Desa Cisantana berdasarkan jenis kelamin tahun 2013 Jenis Kelamin Total Penduduk (jiwa) Total Presentase (persen)

Laki-laki 3757 53.34

Perempuan 3280 46.66

Total 7037 100.00

Dalam hal pendidikan, sebanyak 4.282 orang penduduk hanya menyelesaikan pendidikan sampai dengan Sekolah Dasar (SD), 34 orang tidak tamat SD, dan terdapat 40 orang tidak pernah sekolah. Penjelasan lebih rinci mengenai tingkat pendidikan penduduk Desa Cisantana terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3 Jumlah penduduk Desa Cisantana berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2013

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(orang) (persen)

1. Belum TK 652 9.26

2. TK 99 1.41

3. Usia 7-18 tahun tidak pernah sekolah 9 0.14

4. Usia 7-18 tahun sedang sekolah 910 12.94

5. Usia 19-56 tahun tidak pernah sekolah 31 0.44

6. Usia 19-56 tahun tidak tamat SD 34 0.48

7. Tamat SD 4282 60.85 8. Tamat SMP 528 7.50 9. Tamat SMA 263 3.74 10. Tamat D-3 117 1.66 11. Tamat S-1 101 1.43 12. Tamat S-2 10 0.14 13. Tamat S-3 1 0.01 Jumlah 7037 100,00

Sumber: Profil Desa Cisantana 2013

Potensi Sumber Daya Alam

Desa Cisantana memiliki potensi pada bidang pertanian, peternakan, sumber mata air, dan ojek wisata. Dalam bidang pertanian, Desa Cisantana memiliki lahan untuk sawah dan ladang seluas 519,98 ha. Jumlah keluarga yang memiliki lahan kurang dari 1 ha adalah 1.502 keluarga (77%), yang memiliki lahan antara 1,0-5,0 ha sebanyak 1 keluarga (0.05%), dan jumlah petani yang tidak memiliki lahan pertanian adalah 447 keluarga (22.95%). Komoditas pertanian yang ditanam adalah padi sawah, palawija, dan sayuran. Hasil pertanian utama dari Cisantana adalah bawang daun, padi, tomat, wortel, dan sawi.

Dalam bidang peternakan, sapi perah merupakan komoditas unggulan di Desa Cisantana. Komoditas peternakan yang ada di Desa Cisantana adalah sapi, kambing, ayam petelur, ayam pedaging, dan babi. Warga di setiap dusun di Desa Cisantana pada umumnya beternak sapi, baik sapi perah maupun sapi potong, namun lebih banyak warga yang mengelola sapi perah untuk diambil susunya.

Desa Cisantana mempunyai potensi sumber air bersih yang cukup baik, diantaranya yaitu 4 unit mata air bersih yang dimanfaatkan warga dan terdapat 1 unit pabrik air mineral. Untuk fasilitas air bersih rumah tangga di Desa Cisantana belum menggunakan saluran air dengan pipa yang tersistematis. Sistem penggunaan air atau saluran pengairan masih manual yaitu menggunakan pipa besar dari mata air yang selanjutnya dikumpulkan di bak air, lalu dialirkan menggunakan selang-selang kecil untuk dialirkan ke setiap rumah warga. Pengelola air bersih di Desa Cisantana adalah P3A dengan mitra cai. Tidak ada pungutan khusus untuk penggunaan air, hanya dikenakan iuran pemeliharaan sebesar Rp. 10.000,- per bulan yang dialokasikan untuk pembayaran jasa

memperbaiki saluran dan mengontrol pipa utama. Berikut adalah gambar bak air dan selang air sebagai penyalur air bersih rumah tangga di Desa Cisantana:

Gambar 4 Foto saluran air di Desa Cisantana yang masih menggunakan selang Desa Cisantana memiliki 2 objek pariwisata, yaitu curug Ciputri dengan bumi perkemahan dan Gua Maria. Kedua objek wisata tersebut merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh banyak orang terutama di hari libur. Objek paiwisata Curug Putri dan bumi perkemahan di kelola oleh CV Mustika Putri. Pengunjung yang ingin masuk ke objek wisata Curug Putri akan dikenakan biaya yang akan dikelola oleh CV Mustika Putri, dan Rp 1.000,- per tiket akan disumbangkan untuk dana desa. Objek wisata Gua Maria hanya dikelola oleh masyarakat yang tinggal di sekitar gua, dan tidak dipungut biaya bagi pengunjung yang ingin menikmati objek wisata tersebut.

Kondisi Sosial, Agama, dan Masyarakat Adat

Warga Desa Cisantana dapat dikatakan sangat menjunjung tinggi nilai pluralisme. Dalam satu keluarga, bukan suatu hal yang asing jika terdapat seorang ayah yang beragama Islam, ibu menganut kepercayaan sunda wiwitan, dan anak menganut agama Khatolik. Adanya perbedaan agama dalam sebuah keluarga dan pernikahan beda agama merupakan hal yang sudah lazim. Keberagaman agama tersebut tidak mengakibatkan konflik antar warga, warga hidup dengan saling toleransi dan rukun dalam kehidupan sehari-harinya. Agama mayoritas di Desa Cisantana adalah Islam yaitu sekitar 83,26%, namun jumlah warga yang memeluk agama Khatolik juga cukup besar yaitu 15,94%. Berdasarkan data profil Desa Cisantana tahun 2013, sebanyak 5.859 orang penduduk Desa Cisantana beragama Islam, 1.122 orang beragam Khatolik, 52 orang menganut kepercayaan adat (sunda wiwitan), dan 4 orang beragama Kristen.

Tabel 4 Jumlah dan persentase penduduk Desa Cisantana berdasarkan agama tahun 2013

No Agama yang dianut Jumlah (orang) Persentase (persen)

1. Islam 5859 83.26

2. Khatolik 1122 15.94

3. Kepercayaan Adat 52 0.74

4. Kristen 4 0.06

Jumlah 7037 100.00

Sebagai sarana peribadatan, di Desa Cisantana terdapat 6 unit masjid, 12 unit mushola, dan 1 unit gereja. Pusat peribadatan bagi penganut kepercayaan Sunda Wiwitan adalah di Paseban Tri Panca tunggal yang berada di Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Gedung Paseban Tri Panca Tunggal (TPT), semacam keraton yang berfungsi sebagai sentra kegiatan keagamaan, budaya, dan berfungsi sebagai tempat belajar dalam menjalani kehidupan.

Sunda Wiwitan adalah kepercayaan pemujaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur (animisme dan dinamisme) yang dianut oleh masyarakat tradisional Sunda. Sunda Wiwitan mempercayai terdapat dewa tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang Kersa yang disamakan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat adat Sunda Wiwitan mempunyai ritual adat yang diadakan setiap tahun yaitu Upacara Seren Taun.

Istilah Seren Taun berasal dari kata dalam Bahasa Sunda, seren yang artinya serah, seserahan, atau menyerahkan, dantaun yang berarti tahun. Dengan demikian, Seren Tahun bermakna serah terima tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Dalam konteks kehidupan tradisi masyarakat petani Sunda, Seren Taun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian yang dilaksanakan pada tahun ini, serta berharap hasil pertanian mereka akan meningkat pada tahun yang akan datang. Seren Taun dilaksanakan setiap tanggal 22 Bulan Rayagung sebagai bulan terakhir dalam perhitungan kalender Sunda. Selain ritual-ritual yang bersifat sakral, dalam Upacara Seren Taun juga digelar kesenian dan hiburan. Dengan kata lain, kegiatan ini merupakan hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan juga dengan sesama mahluk atau alam baik lewat kegiatan kesenian, pendidikan, dan sosial budaya.

Kondisi Ekonomi dan Mata Pencaharian Penduduk Desa

Komoditas pertanian di Desa Cisantana adalah daun bawang, padi, tomat, wortel, kol, kentang, kucai dan sawi. Masyarakat Desa Cisantana mempunyai prudok unggulan yaitu kentang dan kol, namun sejak 1988 masyarakat mulai beralih untuk menanam daun bawang dan hingga saat ini menjadi komoditas unggulan menggantikan kentang dan kol. Penanaman komoditas bawang daun ini memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan. Keuntungan dari menanam bawang daun antara lain masa panen yang cepat yaitu 60-70 hari. Di sisi lain, hasil panen harus cepat terjual dalam 24 jam, karena jika sudah lebih dari 24 jam bawang daun menjadi layu dan rusak. Pola penanaman yang diterapkan petani di Desa Cisantana belum tertata dengan baik, misalnya antara tanaman sayur dengan tanaman lain, antara varietas tertentu belum dipisah dalam lahan tertentu dengan musim tanam yang sama. Sebagai contoh adalah antara tanaman kol, wortel, bawang daun, jagung dan singkong, ditanam pada media yang sama tanpa dipisah. Tanaman-tanaman tersebut juga ditanam dalam musim tanam yang sama.

Sebagian besar penduduk Desa Cisantana adalah petani dan peternak. Hal tersebut sesuai dengan potensi Desa Cisantana yang memiliki potensi di bidang pertanian dan peternakan. Sebanyak 13.91% penduduk adalah petani dan18.15% adalah buruh tani, sehingga penduduk yang bekerja di bidang pertanian adalah

32.06%. Terdapat sekitar39.49% dari penduduk Desa Cisantana adalah peternak. Selain petani dan peternak, penduduk Desa Cisantana juga berprofesi antara lain sebagai PNS, pengrajin, pedagang, dan lain sebagainya, seperti yang dipaparkan pada tabel berikut ini:

Tabel 5 Jumlah dan persentase penduduk Desa Cisantana menurut jenispekerjaan dan jenis kelamin tahun 2013

No Jenis Pekerjaan Laki-laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (orang) (persen) 1. Petani 390 112 502 13.91 2. Buruh tani 290 65 655 18.15 3. PNS 62 43 105 2.91 4. Pengrajin 9 62 71 1.97 5. Pedagang 102 84 186 5.15 6. Peternak 1425 - 1425 39.49 7. Montir 4 - 4 0.11 8. Tukang kayu 22 - 22 0.61 9. Tukang batu 18 - 18 0.51 10. TNI 8 - 8 0.22 11. POLRI 5 - 5 0.14 12. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 67 19 86 2.38

13. Pengusaha kecil menengah 7 5 12 0.33

14. Dosen swasta 4 - 4 0.11

15. Guru swasta 29 22 51 1.41

16. Seniman 5 3 8 0.22

17. Karyawan swasta 265 182 447 12.38

Jumlah 2712 897 3609 100.00

Sumber: Profil Desa Cisantana 2013

Selain petani, mata pencaharian yang dominan di Desa Cisantana adalah peternak. Desa Cisantana terkenal dengan peternakan sapi. Jumlah peternak sapi perah yang ada di Cisantana yang tercatat sampai tahun 2013 sebanyak 1.425 orang. Peternak di Desa Cisantana mengelola sapi baik sapi perah maupun sapi potong. Mayoritas peternak adalah warga yang mengelola sapi perah.

Ikhtisar

Desa Cisantana terletak di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, dengan luas 1.199.500 ha yang terdiri dari 16 rukun warga (RW) dan 52 rukum tetangga (RT). Desa Cisantana memiliki lima dusun, yaitu Dusun Cisantana, Dusun Malar Aman, Dusun Palutungan, Dusun Sukamanah, dan Dusun Dano.Jumlah penduduk Desa Cisantana adalah 7.037 orang yang terdiri dari 53,34% laki-laki dan 46,66% perempuan.

Desa Cisantana memiliki potensi pada bidang pertanian, peternakan, sumber mata air, dan ojek wisata.Komoditas pertanian yang ditanam adalah padi sawah, palawija, dan sayuran. Hasil pertanian utama dari Cisantana adalah bawang daun, padi, tomat, wortel, dan sawi. Komoditas peternakan yang ada di Desa Cisantana adalah sapi, kambing, ayam petelur, ayam pedaging, dan babi. Warga di setiap dusun di Desa Cisantana pada umumnya beternak sapi, baik sapi perah maupun sapi potong, namun lebih banyak warga yang mengelola sapi perah untuk diambil susunya. Desa Cisantana mempunyai potensi sumber air yaitu 4

unit mata air bersih. Namun pemanfaatan air ke pemukiman warga belum menggunakan saluran air dengan pipa yang tersistematis. Sistem saluran pengairan yang digunakan masih manual yaitu menggunakan pipa besar dari mata air yang selanjutnya menggunakan tube, lalu dialirkan menggunakan selang- selang kecil untuk dialirkan ke setiap rumah warga. Desa Cisantana juga memiliki 2 objek pariwisata, yaitu curug Ciputri dengan bumi perkemahan dan Gua Maria. Sebagian besar penduduk Desa Cisantana adalah petani dan peternak, yaitu sebanyak 32.06% petani dan buruh tani, serta39.49% peternak.Agama mayoritas di Desa Cisantana adalah Islam yaitu 83,26%. Selain itu, penduduk yang memeluk Agama Khatolik sebesar15,94%, Agama Kristen 0,06%, dan masyarakat yang menganut kepercayaan adat Sunda Wiwitan sebesar 0,74%.

LATAR BELAKANG DAN PERKEMBANGAN KONFLIK