• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKASSAR 1.253.656 1.272.349 1,63 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar dalam angka 2010

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi konsentrasi penelitian adalah sekitar Anjungan Pantai Losari yang terbentang sepanjang jalan penghibur yang terletak di sebelah barat Kota Makassar. Pantai Losari terletak dalam wilayah kecamatan Ujung Pandang.

Kecamatan Ujung Pandang terdiri dari 10 kelurahan dengan luas wilayah 2,63 km2 dan sebanyak 4 kelurahan di kecamatan Ujung Pandang merupakan daerah pantai termasuk pulau lae-lae yang terletak beberapa mil dari pantai losari dan 6 kelurahan lainnya merupakan daerah bukan pantai. Kecamatan Ujung Pandang berbatasan dengan:

1. Sebelah Utara dengan kecamatan Wajo, 2. Sebelah Selatan dengan kecamatan Mariso,

3. Sebelah Timur dengan kecamatan Makassar dan Gowa, dan 4. Sebelah Barat dengan Selat Makassar.

Dalam kurun waktu tahun 2000-2009 jumlah penduduk kecamatan Ujung Pandang berfluktuasi setiap tahun. Jumlah penduduk hasil sensus penduduk tahun 2000 di kecamatan Ujung Pandang sebanyak 27.279 jiwa, kemudian pada akhir Desember tahun 2009 sebanyak 29.064 jiwa

Tabel 4.4

Banyak Penduduk Menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin dan Sex Rasio di Kecamatan Ujung Pandang

Desa/Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

Lae-Lae 793 770 1.563

Losari 962 1.239 2.201

Mangkura 975 1.110 2.085

Pisang Selatan 1.780 1.988 3.768

Lajangiru 2.241 2.395 4.636

Sawerigading 806 892 1.698

Maloku 1.450 1.689 3.139

Bulogading 1.455 1.607 3.062

Baru 831 900 1.731

Pisang Utara 2.502 2.679 5.181

Jumlah 13.795 15.269 29.064

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar dalam angka 2010

Makassar adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Selatan dimana merupakan salah satu kota besar di Indonesia, Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,27 juta jiwa. Dalam perkembangan Kota Makassar masih meninggalkan beberapa masalah kesejahteraan sosial, salah satunya permasalahan anak jalanan. Sementara itu, menurut perkiraan Dinas Sosial kota makassar jumlah anak jalanan di Makassar menjelang akhir tahun

hingga awal tahun 2010 sempat dibawah 500 orang ketika Perda nomor 2 Tahun 2008 tentang pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen mulai diterapkan, dari pendataan yang dilakukan Dinas Sosial Kota Makassar umumnya anak jalanan berasal dari luar daerah.

1. Jumlah Pengamen Kecamatan Ujung Pandang

Kota Makassar merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah anak jalanan yang terbilang tidak sedikit. Dinas Sosial kota Makassar menyatakan, bahwa pada akhir tahun 2009 hingga akhir tahun 2010, jumlah anak jalanan meningkat dari 500 orang menjadi 1.000 orang. Keberadaan anak-anak jalanan di beberapa sudut jalan di Makassar tentu memberikan dampak negatif baik bagi masyarakat maupun bagi keteraturan dan keindahan kota Makassar itu sendiri, Dalam perkembangan Kota Makassar masih meninggalkan beberapa masalah kesejahteraan sosial, salah satunya permasalahan anak jalanan.

Berdasarkan data yang diperoleh, dari hasil survey pada tanggal 20 juli 2017 pukul 21.00 wita jumlah pengamen yang tersebar di sekitar pantai losari terbagi ke dalam 2 wilayah yakni wilayah pertama berada di sepanjang pinggiran jalan somba opu atau di kenal dengan pantai lama (istilah pengamen losari) dimana jumlahnya kurang lebih 20 orang dan termasuk pengamen yang sudah lama mengamen di pantai losari. Sedangkan pada wilayah yang ke dua berada di sekitar anjungan pantai losari, dimana pengamen di tempat ini mencapai puncaknya pada malam-malam minggu dan jumlahnya kurang lebih 80 orang jumlah ini menurut beberapa pengamen yang penulis identifikasi ada yang baru jadi pengamen dan

ada pula yang sudah lama menjadi pengamen bahkan sebelum adanya reklamasi pantai losari mereka sudah di besarkan di tempat ini.

Pada umumnya mereka sebagian besar mengamen dengan cara berkelompok dimana setiap kelompok terdiri atas 4 orang sampai dengan 7 orang, bahkan ada yang sampai 9 orang perkelompoknya.

Pembagian wilayah ini berdasarkan pada tindakan mereka terhadap pengunjung dimana pada wilayah yang pertama mereka cenderung tidak memaksa pengunjung untuk dihibur dengan nyanyian mereka sedangkan pada wilayah yang kedua mereka cenderung suka memaksa terhadap pengunjung.

Kehadiran anak jalanan di kota Makassar merupakan sesuatu yang sangat dilematis. Di satu sisi mereka dapat mencari nafkah dan mendapatkan pendapatan (income) yang dapat membuatnya bertahan hidup dan menopang kehidupan keluarganya. Namun di sisi lain kadang mereka juga berbuat hal-hal yang merugikan orang lain, misalnya berkata kotor, mengganggu ketertiban jalan, merusak body mobil dengan goresan dan lain-lain.

Selain itu permasalahan anak jalan juga adalah sebagai objek kekerasan.

Mereka merupakan kelompok sosial yang sangat rentan dari berbagai tindakan kekerasan baik fisik, emosi, seksual maupun kekerasan sosial. Kecenderungan semakin meningkatnya jumlah anak jalanan merupakan fenomena yang perlu segera ditingkatkan penanganannya secara lebih baik, sebab jika permasalahan tidak segera ditangani maka dikhawatirkan menimbulkan permasalahan sosial baru. Situasi dan kondisi jalanan sangat keras dan membahayakan bagi kehidupan

anak-anak, seperti ancaman kecelakaan, eksploitasi, penyakit, kekerasan, perdagangan anak, dan pelecehan seksual.

Salah satu tempat dikota Makassar yang marak dengan anak jalanan yaitu kawasan Pantai Losari yang merupakan kawasan pariwisata di kota Makassar, tempat ini selalu ramai dengan pengunjung pada sore dan malam hari karena keramaian tempat ini menjadikan lahan bagi anak jalanan mencari nafkah. Anak jalanan di kawasan Pantai Losari kebanyakan berprofesi sebagai pengamen, pengemis dan pedagang asongan, jumlah anak jalanan di pantai losari sebanyak kurang lebih 200 orang anak jalanan dimana anak jalanan yang ada di kawasan pantai losari berusia dari 7 s/d < 18 tahun.(Data YBAMI,Yayasan Bina Anak Mandiri Indonesia Kota Makassar.)

Interaksi sosial antara pengunjung dan anak jalanan sangat negatif tidak sedikit dari mereka yang mengamen di tempat ini meresahkan pengunjung yang datang di kawasan pantai losari, permasalahan dikawasan ini sering terlihat pengamen yang langsung saja memainkan senar gitarnya dan menggetarkan pita suaranya, meskipun sang pengunjung tak ingin menikmati sajian musik yang mereka gelar.

BAB V

PENERIMAAN PENGUNJUNG TERHADAP PENGAMEN

Dokumen terkait