• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cakupan Pelayanan

Cakupan Layanan Wilayah kerja Seksi Kebersihan dan Pengelolaan Sampah adalah se-Kabupaten Brebes. Cakupan daerah yang sudah terlayani sekitar 30 %. jenis pelayanan yang mencakup :

• Melaksanakan pembersihan sampah.

• Melaksanakan ketertiban pembuangan sampah di tempat pembuangan akhir.

• Melakukan upaya pengurangan sampah di TPA melalui komposting dan daur ulang.

• Melaksanakan pengangkutan sampah dari TPS / Transfer Depo ke TPA.

Hasil studi EHRA pada bulan Juni 2010 menunjukkan bahwa cakupan 6,3% responden yang sudah mendapatkan pelayanan sampah dari petugas. Sedangkan 14,2% responden saja yang melakukan pemilahan sampah di rumahnya. Dalam rangka mendukung pelaksanaan pemberian pelayanan tersebut, sarana dan prasarana persampahan di Kabupaten Brebes dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Jumlah Sarana dan Prasarana Persampahan di Kabupaten Brebes Tahun 2010

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 TPA sampah 2 lokasi

2 Depo 1 unit

3 TPS 26 unit

4 Kontainer 10 unit

5 Alat berat 2 unit

6 Dump Truck Sampah 9 unit

7 Truk Arm Roll 2 unit

8 Becak Sampah 30 unit

9 Gerobak Sampah 90 unit

10 Crusher 2 unit

11 Mesin Pres Sampah Hidrolik 1 unit

Rendahnya cakupan pelayanan persampahan tersebut di atas di satu sisi dipengaruhi oleh ketersediaan sarana yang ada. Disisi lain masih banyak penduduk yang lebih suka menimbun dan membakar sampah di pekarangannya masing- masing karena memang masih tersedia lahan pembuangan sampah di masing- masing rumah penduduk.

Teknis dan Teknologi

Teknis Operasional Pengelolaan persampahan di Kabupaten Brebes menggunakan dua sistem, yaitu sistem onsite dan sistem offsite. Pada sistem onsite, pengelolaan sampah dilakukan di lokasi sumber sampah dengan cara tradisional yaitu ditimbun

dan dibakar. Sedangkan pada sistem offsite, pengelolaan sampah dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

Pengelolaan sampah, di Kota Brebes khususnya, pola operasional penanganan sampah dari sumber timbulan sampai TPA dilakukan melalui beberapa tahapan sub- subsistem, yaitu penyapuan untuk areal layanan jalan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pengolahan di tempat pembuangan akhir. Untuk lebih jelasnya, pola operasional penanganan sampah dari sumber timbulan sampai TPA dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

WARGA UMUM PASAR TERMINAL GEROBAK KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH PENYAPUAN DAN PEMBERSIHAN SAMPAH JALAN KONTAINER KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH PASAR KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH TPS TPA TPS

Sumber : tim penyusun, 2010

Gambar 4.1

Bagan Pembagian dan Alur Penanganan Sampah Kota Brebes

Berdasarkan sumbernya, sampah yang dihasilkan di Kabupaten Brebes terdiri dari :

• Perumahan. Sampah ini berasal dari kegiatan rumah tangga dengan komposisi

sampah sebagian besar sampah basah/ organik.

• Non Perumahan. Sampah ini berasal dari perkantoran, pendidikan, pertokoan, pasar, kesehatan, penginapan, tempat rekreasi maupun penyapuan jalan.

Tabel 4.5

Jumlah Timbulan Sampah di Kabupaten Brebes Tahun 2009

No Sumber Produksi Sampah Jumlah

1 Timbulan Sampah Rumah Tangga 5.402,5 m3/hari 2 Timbulan Sampah Sejenis Rumah Tangga 30 m3/hari 3 Timbulan Sampah Spesifik 10 m3/hari 4 Timbulan Sampah Medis 110 m3/hari 5 Timbulan Sampah Organik 2.161 m3/hari 6 Timbulan Sampah Non Organik 3.241,5 m3/hari Sumber : DPUTR, Tahun 2009

Sub Sistem Penyapuan

Metode pelaksanaan penyapuan jalan yaitu tenaga penyapu membersihkan jalan dari sampah, lalu sampah diangkut dengan gerobak sampah ke TPS terdekat dan selanjutnya sampah diangkut kendaraan pengangkut ke TPA.

Sub Sistem Pewadahan

Pewadahan atau penampungan sampah dilakukan dengan pola individual, yaitu dengan mengumpulkan sendiri sampah ke dalam tempat sampah. Pada kawasan pemukiman, tempat sampah umumnya ditempatkan di depan rumah sedangkan pada daerah pertokoan dan perkantoran ditempatkan di pinggir jalan atau trotoar. Alat pewadahan yang digunakan untuk menampung sampah di Kota Brebes belum mempunyai jenis dan bentuk yang seragam, masih bervariasi baik untuk daerah pemukiman, komersial, perkantoran maupun tempat umum lainnya. Bentuk pewadahan sampah yang digunakan adalah tong/bin plastik, ban karet, karung, drum/tong besi, keranjang, pasangan bata, dan drum/tong kayu. Secara umum penempatan wadah sampah di sumber sampah telah memenuhi persyaratan operasional yang cukup memudahkan petugas pengumpul pada saat mengumpulkannya.

Sub Sistem Pengumpulan

Secara umum cara pengumpulan sampah yang ada di Kota Brebes adalah sebagai berikut :

a. Tak Langsung

Sampah diambil secara door to door atau dari sumber sampah ke sumber

Selanjutnya dikumpulkan di TPS terdekat. Cara ini dilakukan di daerah pemukiman, jalan, perkantoran dan sebagian masyarakat yang berdekatan dengan lokasi TPS.

b. Langsung

Sistem ini berlaku untuk lingkungan pemukiman yang berdekatan dengan daerah perdagangan, pasar, dan pertokoan. Untuk pemukiman dan pertokoan, sampah dikumpulkan di depan rumah/ toko atau dikumpulkan di TPS terdekat tanpa menggunakan gerobak sampah, kemudian sampah langsung diangkut dengan truk pengangkut sampah. Cara ini berlaku juga untuk pasar yang dekat dengan TPS.

Kegiatan pengumpulan sampah dengan gerobak sampah beroperasi pada daerah penyapuan jalan, dan di lingkungan pemukiman.

- Jumlah gerobak sampah yang beroperasi : 120 buah

- Sepeda Motor Roda 3 (Tossa) : 3 unit

- Volume rata - rata gerobak sampah : 0,8 m3/buah

- Ritasi rata - rata setiap hari untuk gerobak sampah : 1- 2 kali

Untuk penyapuan jalan dioperasikan gerobak sampah yang berkapasitas 0,6 m3. Kegiatan pengumpulan sampah di pasar dikelola oleh Dinas Pasar Kota Brebes, sedangkan penyapuan jalan dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bidang Kebersihan dan Pertamanan. Untuk pemukiman dikelola oleh RT/RW setempat.

Selain dibuang ke TPA, pengelolaan sampah pada bidang kebersihan dan pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Brebes telah terdapat kegiatan pembuatan kompos dari jenis sampah organik yang dilakukan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dengan lokasi di Kelurahan Gandasuli Kecamatan Brebes.

Sub Sistem Pemindahan (TPS)

Pada dasarnya konsep pemindahan ini adalah merupakan penempatan sampah di suatu lokasi tertentu yang sifatnya sementara dan nantinya akan diangkut secara kolektif ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Konsep pemindahan yang diterapkan di Kota Brebes saat ini menggunakan sarana TPS (tempat penampungan sementara) yakni, pasangan bata, kontainer, dan transfer depo. TPS pada prinsipnya merupakan tempat bertemunya gerobak sampah dengan truk pengangkut sampah sebelum sampah diangkut menuju ke Tempat

Pemrosesan Akhir (TPA) dengan menggunakan dump truck dan arm roll. Jumlah dan kapasitas TPS di Kabupaten Brebes dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.6

Jumlah dan Kapasitas TPS di Kabupaten Brebes

No Jenis TPS Jumlah Kapssitas

1 Pasangan Bata 26 unit 18 m3/unit

2 Kontainer 10 unit 6 m3/unit

3 Transfer Depo 1 unit Sumber : DPUTR, Tahun 2009

TPS ini menampung sampah yang berasal dari pertokoan dan pemukiman di sekitarnya. TPS ini tidak dilengkapi fasilitas gudang tempat menyimpan peralatan dan tempat petugas. Namun, mampu menampung kendaraan pengangkut serta gerobak sampah sehingga proses pemindahan sampah dari gerobak sampah ke truk sampah dapat berlangsung di TPS.

Waktu kegiatan pemindahan sampah biasanya dilaksanakan pada pagi dan siang hari. Waktu pemindahan ini juga memperhatikan waktu dari kegiatan pengangkutan, karena sampah yang dipindahkan ke tempat pemindahan sampah yang bersifat sementara akan dilanjutkan oleh kegiatan pengangkutan menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Sebaran lokasi TPS di Kabupaten Brebes dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.7

Sebaran Lokasi TPS di Kabupaten Brebes

No Jenis TPS Lokasi Keterangan

1 Pasangan Bata Desa Kaligangsa Kidul Brebes Desa Kaligangsa Lor Brebes Desa Kelapa Sawit Brebes Desa Kedunguter Brebes Desa Tengki Brebes Desa Pesantunan Brebes Desa Kecipir Tanjung Desa Losari

Desa Janegara Jatibarang

Desa Manaran Jatibarang 2 unit Desa Jatirokeh songgom

No Jenis TPS Lokasi Keterangan

Desa Songgom Kidul Songgom Desa Ketanggungan

Desa Banjarharjo 2 unit Desa Larangan

Desa Kersana

Desa Karangsawah Tonjong Desa Tonjong

Desa Kretek Paguyangan Desa Benda Sirampog Desa Bantarkawung Desa Salem

2 Kontainer RSUD Kabupaten Brebes RSU Bhakti Asih

Desa Randusanga Kulon Brebes Desa Klampok Wanasari Pasar Bawang Klampok Pasar Bulakamba Desa Bulakamba Pasar Tanjung Desa Banjaratma Pasar Banjaratma

3 Transfer Depo Kelurahan Limbangan Wetan Brebes Sumber : DPUTR, Tahun 2009

Sub Sistem Pengangkutan

Penyelenggara pengangkutan sampah adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Brebes. Kendaraan pengangkut yang dioperasikan berupa dump truck dan arm roll truck dengan volume 6 m3.

Sub Sistem Pengolahan di TPA

Tahapan akhir pengelolaan sampah adalah menimbun sampah dan menghancurkannya sehingga sampah dapat dibuang dengan aman terhadap pencemaran lingkungan. Sampah yang diangkut oleh alat angkut dibuang ke TPA Kaliwlingi dan TPA Kalijurang. Kedua TPA tersebut merupakan TPA yang bersifat Open Dumping dengan luas 4 (empat) Hektar untuk TPA Kaliwlingi dan 2 (dua) Hektar untuk TPA Kalijurang. Alat berat yang terdapat di TPA Kaliwlingi adalah Bulldozer dan Excavator. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8

Kondisi Eksisting Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Sumber : DPUTR, Tahun 2010

Unit Komposter di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Kelurahan Gandasuli

Dalam rangka meningkatkan efektifitas pengelolaan sampah di Kabupaten Brebes, DPUTR sedang menggalakkan program Reduce, Reuse, dan Recycle (3R), yaitu dengan memanfaatkan sampah organik sebagai bahan baku pupuk kompos. Hingga tahun 2009, telah beroperasi 1 unit yang dikelola sepenuhnya oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.

Unit Pengomposan di Tempat pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kelurahan Gandasuli dibangun pada tahun 2006 dan mulai beroperasi sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang. Pengomposan sampah di TPST menggunakan alat Mobile Crusher (alat pencacah sampah mekanik) berbahan bakar solar dengan kapasitas 2 ton/ jam. Jumlah personil yang aktif terlibat dalam pengomposan berjumlah 10 orang yang merupakan staf Seksi Kebersihan dan Pengelolaan

Sampah DPUTR Kabupaten Brebes. Sampah yang diolah menjadi kompos sebagian besar berasal dari sampah rumah tangga disekitar Kelurahan Gandasuli maupun diluar Kelurahan Gandasuli. Sampah yang masuk TPST setiap harinya kurang lebih 30 m³ - 50 m³. Sampah yang akan dicacah terlebih dahulu dilakukan pemilahan untuk memisahkan antara sampah non organik dan sampah organik. Sampah non organik hasil pemilahan dapat dimanfaatkan ataupun dijual lagi kepada pengepul rongsok/ barang bekas. Selain alat pencacah di TPST juga terdapat alat pengayakan/ saringan yang digunakan untuk menyamakan ukuran kompos dan memisahkan sampah non organik yang masih terdapat pada kompos tersebut. Hasil akhir kompos untuk saat ini belum dipasarkan maupun diperjualbelikan. Kompos yang ada bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar yang dapat mereka peroleh secara gratis.

b. Aspek Pendanaan

Anggaran operasional persampahan selama kurun waktu 3 tahun terakhir bersumber dari APBD Kabupaten Brebes. Pemerintah Kabupaten Brebes mengenakan retribusi persampahan. Penarikan retribusi persampahan belum berjalan dengan baik, karena kesadaran masyarakat membayar retribusi pelayanan persampahan masih rendah.

c. Aspek Kelembagaan Pelayanan Persampahan

Pelaksana sistem pengelolaan persampahan pada khususnya dan kebersihan pada umumnya di Kota Brebes adalah Dinas Pekerjaan Umum Bidang Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Brebes, yang bertanggung jawab secara langsung kepada Bupati Brebes. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang merupakan suatu dinas yang menangani pelayanan publik di bidang jalan dan jembatan, drainase, bangunan gedung, pertamanan, pembuangan dan pengelolaan sampah serta penerangan jalan umum. Terdapat 4 bidang dan 3 seksi dalam masing-masing bidang dengan tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan bidang pengelolaannya. Seksi Kebersihan dan Pengelolaan Sampah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Kebersihan dan Pertamanan di bidang kebersihan dan pengelolaan sampah. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes No. 6 Tahun 2008 mengenai SOTK, DPUTR sebagai dinas yang menangani pengelolaan sampah dibantu oleh UPTD

(Unit Pelaksana Teknis Dinas) yang juga menangani pengelolaan sampah di tiap-tiap kecamatan. UPTD bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.

d. Aspek Peraturan Perundangan

Dasar hukum pengelolaan persampahan yang digunakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Bidang Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Brebes saat ini adalah :

• Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan

Sampah;

• Undang – Undang No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

• Peraturan Daerah Kabupaten Brebes No. 20 Tahun 2000, tentang Pengelelolaan

dan Retribusi Sampah.

e. Aspek Peranserta Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berupa penanganan sampah di rumah masing-masing, tetapi belum dilakukan pemilahan di tingkat rumah tangga. Keterlibatan perempuan dalam penanganan sampah adalah dalam mengumpulkan sampah rumah tangga untuk kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik dan meletakannya di halaman rumah untuk diambil petugas. Sedangkan di pedesaan perempuan yang sebagian besar membuang sampah ke dalam lubang tempat sampah. Sedangkan di daerah perkotaan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah belum terlihat secara nyata. Hal ini terlihat pada masih banyaknya tempat-tempat pembuangan sampah yang liar dan disekitar daerah irigasi masih banyak warga masyarakat yang membuang sampah pada saluran tersebut. Namun sudah ada beberapa RW yang dengan keswadayaan masyarakatnya membayar petugas kebersihan untuk menganggkut dari pemukiman sampai TPS. Keterlibatan perempuan dalam pengelolaan sampah dapat terlihat terutama dalam penanganan sampah rumah tangga mereka masing-masing. Banyak kegiatan yang berhubungan dengan sampah dilakukan oleh kaum perempuan dalam hal ini ibu rumah tangga, mulai dari membersihkan rumah, memasak, dan lain-lain yang kesemuanya ini berpotensi menghasilkan limbah sampah rumah tangga. Peran mereka tidak berhenti sampai disini, mereka juga harus mengumpulkan sampah

rumah tangga tersebut untuk selanjutnya dibuang di tempat sampah pribadi maupun di tempat pembuangan sementara.