• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sekilas Mengenai PT Ulam Tiba Halim

PT Ulam Tiba Halim adalah suatu perusahaan Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang produksi minuman segar berbentuk serbuk. Perusahaan ini berasal dari jenis perusahaan berbentuk home industry yang pada awalnya dikelola dengan sistem manajemen keluarga, tetapi sekarang telah berkembang menjadi perusahaan Perseroan Terbatas.

Produk pertama yang dihasilkannya adalah Marimas yang merupakan produk minuman berbentuk serbuk dengan rasa buah tropis khas Indonesia.

Produksi pertama dilakukan pada tanggal 19 Oktober 1995 di Semarang yaitu Marimas rasa Jeruk Segar. Selain Marimas minuman jenis produksi yang lain adalah Milkimas minuman susu rasa buah, Icemint minuman serbuk instan yang diperkaya ekstrak mint, Maritea minuman serbuk teh hijau rasa buah, Mariteh minuman serbuk teh hitam rasa buah, Indomix Gingseng minuman kopi instan gingseng, Marimas De’gan yakni minuman serbuk kelapa instan, dan Marisweet yakni minuman serbuk mengandung isotonik.

Disamping meningkatkan mutu produknya PT Ulam Tiba Halim juga selalu meningkatkan dari segi sumberdaya manusia, perangkat produksi, manajemen perusahaan dan perluasan pemasaran serta aktif dalam kegiatan sosial lingkungan masyarakat. Untuk peningkatan dan mengendalikan konsistensi mutu PT Ulam Tiba Halim telah menerapkan Quality Management System ISO 9001 : 2000 yang telah distandarisasi oleh Badan Sertifikasi dari Australia, dan pada saat ini untuk tujuan menganalisa bahaya pada titik pengendalian kritis dari tiap rantai tahapan proses produksi mulai dari

penerimaan bahan baku sampai pengiriman barang telah dikembangkan konsep HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).

5.2 Struktur Organisasi

Bentuk dasar struktur organisasi PT Ulam Tiba Halim adalah berbentuk organisasi fungsional. Organisasi tersebut biasanya terbentuk di sekitar fungsi dasar yaitu pemasaran, operasional, keuangan dan lainnya. Struktur organisasi PT Ulam Tiba Halim terdapat departemen pemasaran, departemen penjualan, departemen keuangan, departemen personalia, departemen umum, departemen pengawasan, departemen pengolahan, departemen teknik, departemen PPIC (Production Planning Inventory Control), departemen R&D (Research and Development) dan departemen QC (Quality Control). Seluruh kegiatan di PT Ulam Tiba Halim dibawahi oleh seorang manajer yang semuanya dipantau oleh seorang direktur. Lampiran 1 menunjukkan struktur organisasi PT Ulam Tiba Halim.

5.3 Proses Produksi

Proses produksi diawali dengan proses penggilingan yang kemudian dilanjutkan dengan proses penimbangan. Semua proses tersebut dilakukan oleh tenaga-tenaga terampil dan terlatih yang menjamin keakuratan dari semua hasil produksi yang dihasilkan.

Bahan baku yang semula berupa gula yang masih berbentuk butiran-butiran kemudian digiling menjadi serbuk dan digranulasi. PT Ulam Tiba Halim menggunakan mesin granulasi yang berteknologi modern, sehingga diperoleh hasil serbuk yang halus, bersih serta mudah larut dalam air. Oleh karena itu, secara kualitas maupun kuantitas semua kebutuhan produksi dapat dipenuhi sesuai dengan besarnya permintaan pasar.

Proses berikutnya untuk mendapatkan perbandingan komposisi yang tepat dan akurat, dilakukan proses penimbangan yang dilakukan oleh tenaga-tenaga terampil dan terlatih. Sehingga diperoleh perbandingan dan formulasi yang sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, PT Ulam Tiba Halim menjamin keakurasian hasil dari semua komposisi yang dihasilkan.

Proses pencampuran merupakan mata rantai dari proses produksi.

Beberapa bahan yang telah melalui proses penimbangan dan penggilingan disiapkan untuk dicampur menjadi satu komposisi yang sesuai dengan formula yang telah ditentukan. Peran mesin pencampur dan operatornya sangat menentukan kesempurnaan hasil akhir pengolahan suatu produk sebelum masuk ke dalam divisi pengemasan.

5.4 Proses Pengemasan dan Proses Kontrol

Pengemasan merupakan bagian akhir dari sebuah proses produksi. Pada tahapan ini dikenal dua bagian pengemasan yaitu pengemasan primer dan pengemasan sekunder. Pengemasan primer berhubungan langsung dengan produk yakin kemasan sachet untuk membungkus minuman serbuk instan, sedangkan pengemasan sekunder merupakan tahap lanjutan yakni kemasan plastik dan dus untuk membungkus minuman serbuk instan yang telah dikemas dalam bentuk sachet. Setelah melalui pengemasan sekunder, produk telah siap untuk masuk ke gudang barang jadi.

Adapun setiap tahapan demi tahapan dilakukan pengawasan dan kontrol yang cermat dan teliti. Melalui prosedur yang telah ditetapkan setiap petugas dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi melakukan kontrol dengan teratur pada setiap bagian produksi, sehingga mutu dan kualitas produk yang dihasilkan dapat terjaga dan stabil.

QC (Quality Control) dilakukan disemua lini terutama pada bagian-bagian yang memerlukan perhatian khusus seperti pengetesan bahan baku, pengetesan bahan kemasan, pengetesan produk setengah jadi dan pengetesan produk jadi.

5.5 Manajemen dan Pemasaran

PT Ulam Tiba Halim didukung oleh tenaga kerja handal, yang terdiri dari tenaga ahli, tenaga terampil dan tenaga terlatih. Kemampuan karyawan selalu ditingkatkan dengan diadakannya kegiatan-kegiatan seperti : pelatihan (training), seminar, penyuluhan, studi banding dan kunjungan kerja, yang semuanya itu untuk lebih memantapkan langkah di dalam menghadapi persaingan yang lebih ketat di era pasar bebas. Analisis pemasaran berhubungan dengan bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan distribusi.

1. Produk

Saat ini variasi rasa Marimas yang dimiliki perusahaan tersedia dalam 16 rasa antara lain Jeruk Segar, Jeruk Nipis, Gula Asam, Buah Sirsak, Strawberry, Jeruk Mandarin, Melon, Belimbing, Framboze, Mangga, Apel, Jambu Biji, Anggur, Nanas, Lychee dan Jeruk Bali. Kemasan yang digunakan untuk minuman serbuk instan ini adalah kemasan sachet yang telah diberi label dengan nama merek Marimas dan pada proses pengemasan dilakukan quality control untuk pengetesan bahan kemasan.

2. Harga

Penetapan harga jual produk minuman serbuk instan Marimas untuk tingkat konsumen akhir sebesar Rp. 300 per sachet. Hal ini disesuaikan dengan produk minuman serbuk pesaing yang sejenis.

3. Distribusi

Sistem distribusi yang dilakukan oleh perusahaan Marimas saat ini menggunakan multi distributor. Perusahaan bekerjasama dengan perusahaan

distributor lain yang berlaku sebagai sub distributor. Distributor dari perusahaan langsung mengirimkan produknya ke sub distributor yang telah ditunjuk yang tersebar di berbagai daerah, kemudian sub distributor tersebut menyalurkan produk minuman serbuk instan ke agen-agen yang berada di daerahnya masing-masing.

Hingga sampai saat ini minuman serbuk PT Ulam Tiba Halim telah tersebar luas di wilayah Indonesia dan Luar negeri. Di Indonesia jaringan pemasaran dari produk PT Ulam Tiba Halim tersebar di wilayah Sumatera (Medan, Palembang, Batam, Bandar Lampung) ; Kalimantan (Singkawang-Kalimantan Barat, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda) ; Sulawesi (Makasar) ; Jawa Tengah (Semarang, Solo, Purwekerto, dan kota besar lainnya) ; Jawa Timur (Surabaya, Madiun, Jember, Kediri, Malang, Banyuwangi, Madura, Denpasar-Bali) ; Jawa Barat (Bandung dan sekitarnya) dan Daerah Khusus Ibukota (Jakarta), sedangkan untuk ekspor meliputi Nigeria, Bangladesh, Filipina, Uni Emirat Arab dan masih diusahakan untuk ekspor ke negara lainnya. Lampiran 2 menunjukkan jaringan pemasaran Marimas di wilayah Indonesia.

4. Promosi

Peningkatan dan perluasan area pemasaran tersebut juga tidak terlepas dari andil yang cukup besar dari unit promosi yang dilakukan oleh pihak produsen baik melalui Televisi, Radio, billboard, pameran, bazar, Free Sampling, Free Drink, Trade Promo, Consumer Promo, Sales Promotion Girl dan Sponsorship. Saat ini PT Ulam Tiba Halim mengeluarkan biaya promosi khususnya untuk iklan sebesar Rp. 500 Juta per bulan untuk promosi Marimas dan Milkimas Shake

BAB VI

Dokumen terkait