• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Bank X Bogor

Bank X Bogor berdiri pada tahun 1974 bersamaan dengan berdirinya Bank X unit di seluruh Indonesia. Bank X Bogor merupakan salah satu dari 32 unit yang ada di wilayah Kantor Cabang Bank X Bogor. Bank X Bogor terletak di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Wilayah kerja Bank X Bogor meliputi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Cibungbulang dan Kecamatan Pamijahan. Kecamatan Cibungbulang meliputi 15 desa, yaitu Cemplang, Ciaruteun Ilir, Ciaruteun Udik, Cibatok I, Cibatok II, Cijujung, Cimanggu I, Cimanggu II, Dukuh, Galuga, Girimaya, Leuweungkolot, Situ Ilir, Situ Udik, dan Sukamaju. Kecamatan Pamijahan yang terdiri dari 14 desa, yaitu Purwabakti, Ciasmara, Ciasihan, Gunung Sari, Gunung Bunder II, Gunung Bunder I, Cibening, Picung, Cibitung Kulon, Cibitung Wetan, Pamijahan, Pasarean, Gunung Menyan, dan Cimayang.

Struktur organisasi Bank X Bogor dipimpin oleh seorang Kepala Unit ( Kepala Unit) yang membawahi dua orang Mantri, dua orang Deskman, dan dua orang Teller.

Gambar 5. Struktur organisasi Bank X Bogor

Masing-masing bagian mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat Bank X.

1. Kepala Unit

Kepala Unit bertugas sebagai pimpinan kantor Bank X Bogor. Dalam hal ini Kepala Unit bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional yang

Kepala Unit

dilakukan oleh Bank X Bogor. Setiap Kepala Unit memiliki kewenangan dalam hal produk simpanan dan pinjaman. Kewenangan dalam produk simpanan yaitu menyangkut kewenangan dalam menyetujui penarikan simpanan. Kepala Unit berwenang untuk menyetujui penarikan simpanan sampai batas maksimal transaksi sebesar 500 Juta Rupiah. Transaksi di atas batas maksimal menjadi kewenangan pejabat yang lebih tinggi dalam hal ini pejabat di Kantor Cabang Bank X Bogor. Kewenangan pada produk pinjaman adalah dalam hal menyetujui besarnya pinjaman. Pinjaman yang dapat disetujui oleh Kepala Unit adalah maksimal sebesar 30 Juta Rupiah. Kewenangan ini dikenal dengan istilah Kuasa Memutus Permohonan Pinjaman (KMPP). Kinerja Kepala Unit dilihat dari laporan keragaan yang dicapai oleh bank tersebut.

2. Mantri

Mantri bertugas sebagai tenaga pemasaran yang bertugas ganda yaitu sebagai lending dan funding officer. Khusus untuk pinjaman, seorang Mantri bertugas sebagai seorang analis kredit untuk merekomendasikan putusan kredit kepada Kepala Unit dan sekaligus sebagai tenaga pembina debitur. Kinerja seorang Mantri pada umumnya dilihat dari laporan keragaan pinjaman pada bank tersebut.

3. Teller

Teller bertugas untuk melayani segala bentuk transaksi tunai perbankan yang meliputi setoran dan penarikan simpanan, setoran pinjaman, setoran transfer dan kliring, pembayaran rekening tagihan telepon dan listrik, pembayaran setoran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta berbagai transaksi tunai lainnya.

4. Deskman

Deskman memiliki tugas ganda yaitu sebagai front office dan sebagai

back office. Sebagai front office, Deskman bertugas untuk melayani nasabah baik nasabah simpanan maupun nasabah pinjaman. Dalam hal ini melayani pembukaan rekening, menyampaikan informasi tentang produk, dan lain-lain. Seorang Deskman juga bertugas memberikan pembinaan kepada nasabah pinjaman yang datang ke Bank X, khususnya dalam hal pembayaran angsuran

pinjaman serta memberikan penjelasan mengenai hak dan kewajiban seorang peminjam. Sebagai back office, Deskman bertugas untuk melakukan segala bentuk register dan pembuatan laporan yang diperlukan oleh kantor cabang maupun kantor pusat.

Sebagai perbankan simpan pinjam, Bank X Bogor memiliki berbagai produk perbankan untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya. Secara garis besar, Bank X Bogor melayani tiga macam produk perbankan yaiutu simpanan (tabungan dan deposito), pinjaman dan jasa bank lainnya.

1. Tabungan Pedesaan

Pembukaan tabungan pedesaan dibuat sesederhana mungkin dan dengan setoran yang terjangkau oleh masyarakat serta beban administrasi yang tergolong ringan. Sebagai penghargaan terhadap nasabah, produk ini disertai dengan suku bunga yang bersaing dan undian berhadiah. Undian ini diselenggarakan dalam dua periode pengundian per tahunnya dengan hadiah utama saat ini berupa satu unit mobil. Wilayah undian tabungan pedesaan hanya mencakup satu wilayah kantor cabang sehingga kesempatan untuk menang lebih besar.

2. Deposito

Deposito merupakan tabungan dengan ketetapan jangka waktu penarikan sesuai dengan perjanjian sehingga nasabah tidak bisa menarik tabungannya dengan bebas melainkan hanya bisa menarik tabungannya pada waktu yang telah disepakati sebelumnya. Bunga yang diberikan atas produk deposito ini lebih besar dibandingkan jenis tabungan lainnya, yaitu 6 persen. Bunga bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan ketentuan peraturan suku bunga BI. 3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

KUR diselenggarakan untuk membantu para pengusaha mikro di Indonesia khususnya masyarakat yang berada di wilayah kerja Bank X Bogor. KUR dengan berbagai kemudahannya seperti persyaratan kredit yang relatif sederhana sehingga mudah dipenuhi serta bunga pinjaman yang lebih rendah, telah banyak membantu para pengusaha mikro dalam mengembangkan usahanya.

4. Produk Kredit Masyarakat Desa

Produk Kredit Masyarakat Desa merupakan kredit yang diberikan kepada UMKM dan Golongan Berpenghasilan Tetap (GBT). Sasaran penerima kredit ini adalah para pelaku usaha (komersil) dan GBT. Pembebanan bunga pada debitur Produk Kredit Masyarakat Desa Komersil secara flat atau sama setiap bulannya.

Produk Kredit Masyarakat Desa Komersil memiliki persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur yang ingin mengajukan kredit. Persyaratan antara produk Kredit Masyarakat Desa Komersil GBT dengan produk Kredit Masyarakat Desa Komersil berbeda. Berikut ini adalah persyaratan untuk produk Kredit Masyarakat Desa Komersil:

1. Penduduk yang berdomisili dalam wilayah kerja Bank X setempat yang dibuktikan dengan KTP atau surat keterangan penduduk yang dibuat Kepala Desa setempat. Khusus untuk calon nasabah tertentu dimungkinkan untuk dilayani oleh Bank X diluar domisili nasabah yang bersangkutan setelah mendapat surat izin prinsip dari Kantor Cabang/Kantor Wilayah/Kantor Pusat.

2. Mempunyai usaha yang layak dan mempunyai karakter yang baik untuk dibiayai dengan produk Kredit Masyarakat Desa Komersil.

3. Bagi calon nasabah yang sudah mempunyai surat izin usaha dari instansi yang berwenang, cukup melampirkan fotocopy surat izin usaha tersebut. 4. Tidak sedang menikmati kredit lainnya di Kantor Cabang Bank X

lainnya.

5. Wajib membuka rekening tabungan di Bank X. 6. Dapat menyediakan agunan kebendaan.

Unsur agunan dikatakan sebagai the second way out bagi Bank X untuk setiap pemberian Produk Kredit Masyarakat Desa Komersil. Namun demikian penilaian dan evaluasi terhadap agunan ini harus cermat karena akan merupakan pembayaran terakhir yang diharapkan oleh Bank X apabila kredit yang diberikan menjadi bermasalah atau macet. Setiap calon debitur produk Kredit Masyarakat Desa Komersil dipersyaratkan untuk dapat menyediakan agunan yang nilainya harus mengcover seluruh

jumlah pinjamannya (pokok dan bunga). Bila ditinjau dari sumber pembiayaan, agunan produk Kredit Masyarakat Desa Komersil dibedakan menjadi dua macam yaitu agunan pokok dan agunan tambahan. Sedangkan jika ditinjau dari sifat barang atau bendanya, agunan debedakan menjadi benda bergerak dan benda tidak bergerak.

Jika persyaratan telah dilengkapi, maka nasabah akan diterima oleh

Deskman untuk dilakukan wawancara awal mengenai usaha yang akan diajukan kredit. Deskman juga akan memeriksa apakah nasabah pinjaman tersebut sedang tidak menikmati pinjaman di Bank X cabang lain. Setelah semua persyaratan diterima, Deskman akan menatakerjakan berkas pinjaman dalam sebuah Surat Keterangan Pinjaman (SKPP) yang selanjutnya akan diserahkan kepada Mantri. Mantri akan melakukan survei. Mantri melakukan pemeriksaan langsung dengan mengunjungi lokasi usaha maupun rumah calon debitur sehingga dapat mengetahui aktivitas calon debitur setiap harinya. Beberapa hal yang dilakukan Mantri dalam pemeriksaan tersebut antara lain:

1. Menilai apakah usaha yang dijalankan sesuai dengan yang tercantum dalam Surat Keterangan Usaha.

2. Mengetahui apakah alamat nasabah sudah sesuai dengan alamat pada KTP.

3. Menilai apakah usaha yang akan dibiayai memiliki prospek yang bagus.

4. Mengetahui karakteristik nasabah baik melalui wawancara langsung dengan calon debitur, tetangga maupun dengan relasi calon debitur. 5. Kebenaran agunan yang dijaminkan di bank.

Mantri yang telah melakukan analisis kredit akan menyerahkan

kembali SKPP tersebut dengan disertai rekomendasi ”kredit disetujui” atau ”kredit ditolak” dan keterangan lainnya yang mendukung.

Rekomendasi persetujuan kredit terdiri dari rekomendasi jumlah plafon kredit dan jangka waktu pinjaman yang akan diberikan.

5. Jasa Perbankan

Bank X Bogor berupaya untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya dan menghasilkan laba yang optimal. Jasa perbankan yang dilayani oleh Bank X Bogor terdiri dari Automatic Teller Mechine (ATM), pelayanan setoran rekening listrik dan telepon, pelayanan setoran pembiayaan kendaraan (FIF, Busan, dan OTO), pelayanan setoran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan jasa transfer serta kliring. Seluruh jasa perbankan tersebut akan menambah Fee Based Income Bank X Bogor yang akan meningkatkan laba on balance sheet.

4.2. Profil Produk Kredit Masyarakat Desa Komersil Di Bank X Bogor

Dokumen terkait