• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV : Hasil Penelitian

B. Peneliti Kedua

4) Studi Kepustakaan

4.1 Deskripsi Objek Penelitian .1Objek Penelitian

4.1.2 Gambaran Umum Daerah dan Perekonomian Kabupaten Pandeglang

Kabupaten Pandeglang adalah salah satu Kabupaten yang terletak di bagian Selatan Provinsi Banten secara geografis, Secara administratif Kabupaten Pandeglang dibentuk pada tanggal 1 April 1874 ( Sumber Humas Pandeglang. jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang berdasarkan sensus Penduduk pada bulan Mei 2010 adalah 1.149.610 orang dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 589.056 orang dan perempuan sebanyak 560.554 orang. Berdasarkan data diatas, rasio jenis kelamin pada tahun 2010 sebesar 105,08. Sebaran penduduk perkecamatan relative tidak merata. Kecamatan dengan penduduk terjarang yaitu kecamatan sumur dengan rata-rata sebanyak 88 jiwa/Km2, sementara wilayah yang terpadat adalah Kecamatan Labuan, yaitu sebanyak 3.439 jiwa/Km2. Sedangkan rata-rata kepadatan penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang Sensus Penduduk periode 1961-1971 sebesar 2,71 persen, periode 1971-1980 sebesar 2,15 persen, periode 1980-1990 sebesar 2,14 persen, periode 1990- 2000 sebesar 1,64 persen dan 2000-2010 sebesar 1,30 persen. Menurut angka laju pertumbuhan penduduk ialah merupakan salah satu wujud keberhasilan pembangunan bidang kependudukan yang salah satunya antara lain adalah program Keluarga Berncanan (KB).

Berdasarkan BPS Kabupaten Pandeglang, jumlah penduduk 15 tahun keatas yang bekerja yang bekerja berjumlah 384.657 jiwa. Lapangan pekerjaan utama penduduk berupa pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan. Kemudian industri perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Secara umum, pekerja di Kabupaten Pandeglang bekerja di sektor informal (83,67%) dan sisanya bekerja di bidang formal (16,33%) dari jumlah pekerja di atas 15 tahun berjumlah 434.746 jiwa, pekerja dengan setatus pekerjaan berusaha sendiri memiliki proporsi ya ng terbesar yaitu 23,67% sedangkan pekerja dengan setatus pekerjaan berusaha dibantu buruh tidak tetap /tidak dibayar memiliki proporsi terkecil (2,32%) Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah Karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga migrasi atau perpindahan penduduk Sebaran penduduk perkecamatan relative tidak merata. Kecamatan dengan penduduk terjarang yaitu kecamatan sumur dengan rata-rata sebanyak 88 jiwa/Km2, sementara wilayah yang terpadat adalah Kecamatan Labuan, yaitu sebanyak 3.439 jiwa/Km2. Kondisi Ekonomi di Kabupaten Pandeglang Pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi positif terjadi pada semua sektor ekonomi di Kabupaten Pandeglang Akselerasi pertumbuhan pada beberapa sektor andalan seperti pertanian dan perdangangan serta jasa-jasa menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Pandeglang Meningkat dari 5,25 persen pada tahun 2012 menjadi 5,62 persen pada tahun 2014. Sektor pertanian mengalami

pertumbuhan yang sangat signifikan dari -0,41 persen pada tahun 2012 menjadi 3,12 persen di tahun 2014

Tabel 4.1

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang No. Lapangan Usaha PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (Milyar Rupiah)

PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Milyar Rupiah) 2011 2012 2011 2012 1. Pertanian 496,2 541,3 273 284,5 2. Pertambangan dan Penggalian 1 1,1 0,5 0,5 3. Industri Pengolahan 264,2 292,8 146,6 157,6 4. Listrik, Gas, dan

Air Bersih

90 101,4 43,5 47,2

5. Bangunan 1.415,9 1.545 701,7 742,5

6. Perdagangan,

Hotel, dan Restoran

1.446,1 1.592,1 787,2 850,9 7. Pengangkutan dan Komunikasi 405,3 451,5 206,8 227,3 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 648,1 718,1 293,4 312,8 9. Jasa-Jasa 1.574,6 1.841,8 657,3 706,4 Jumlah 6.341,7 7.085,6 3.110,5 3.330,1 (Sumber: BAPEDA Kabupaten Pandeglang)

Dari data diatas terlihat bahwa sektor perdangan juga memiliki andil terhadap PAD Kabupaten Pandeglang. Saat ini di Kabupaten Pandeglang usaha bisnis waralaba yang saat ini berkembang pesat yakni bisnis waralaba minimarket seperti Indomart dan Alfamart ini terlihat hampir disetiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Pandeglang dapat

ditemui waralaba berbentuk minimarket seperti Indomart dan alfamart. Waralaba Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No.12 Tahun 2010 tentang pedoman penyelenggaraan waralaba, pusat perbelanjaan dan toko modern waralaba adalah merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. Berikut Rekapitulasi data Waralaba Berbentuk Mimimarket oleh BPMPPTS :

Tabel 1.1 Rekapitulasi Waralaba Berbentuk Minimarket Di Kabupaten Pandeglang 2015 No KECAMATAN JUMLAH PT.INDOM ARCO (Indomart) PT.MIDI UTAMA (Alfamart) PT.MIDI UTAMA (Alfamidi) PT.GLOBA L NIAGA (Ceriamart) Total 1 Cadasari 2 1 0 0 3 2 Karang Tanjung 2 2 1 0 5 3 Pandeglang 7 7 0 0 14 4 Majasari 4 4 1 0 9 5 Kadu Hejo 3 3 1 1 8 6 Cipeucang 1 0 0 0 1 7 Saketi 3 2 0 0 5 8 Mandalawangi 3 2 0 0 5 9 Jiput 1 0 0 0 1 10 Menes 3 3 0 0 3 11 Labuan 4 5 1 0 10 12 Carita 1 0 0 1 2 13 Sukaresmi 1 0 0 0 1

14 Panimbang 4 3 1 0 8 15 Pagelaran 5 1 0 0 6 16 Sobang 2 1 0 0 3 17 Munjul 2 0 0 0 2 18 Cibaliung 2 3 0 0 5 19 Sumur 1 1 0 0 2 20 Cimanggu 0 1 0 0 1 21 Cikeusik 1 1 0 0 2 22 Cikeusal 2 0 0 0 2 23 Bojong 1 1 0 0 2 55 41 5 2 103 Sumber : BPMPPTSP Kab.Pandeglang 2015.

Dari data diatas dapat dilihat bahwa di Kabupaten Pandeglang usaha jenis waralaba minimarket sudah sangat banyak ini mengindikasikan bahwa usaha jenis ini sekarang sangat diminati oleh para pelaku usaha. Terlihat dari data diatas bahwa data jumlah waralaba sampai dengan tahun 2015 terdaftar berjumlah 103 waralaba yang tersebar hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Pandeglang terdapat bangunan waralaba minimarket seperti Indomart dan Alfamart. Keberadaan usaha waralaba di Kabupaten Pandeglang tentu disatu sisi akan berpengaruh positif terhadap perkembangan perekonomian di daerah dan bisa menciptakan investasi dan mennyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di daerah di Kabupaten Pandeglang. Namun keberadaan waralaba juga bisa membawakan dampak negative bagi persaingan usaha jika keberadaannya tidak di atur oleh pemerintah setempat. Ini semua karena mengingat bahwa di Kabupaten Pandeglang juga banyak terdapat usaha-usaha mikro seperti warung kecil dan pasar tradisional yang harus diperhatikan

keberadaanya oleh pemerintah Karena jika hal tersebut tidak diperhatikan maka tidak menutup kemungkinan dengan keberadaan waralaba justru akan membawakan dampak yang negative dan menimbulkan persaingan yang tidak sehat antar pelaku usaha di Kabupaten Pandeglang. data dari BPMPPTSP cupkup membuktikan bahwa pertumbuhan waralaba di Kabupaten Pandeglang tumbuh dengan pesat. Di Provinsi Banten khususnya di kabupaten pandeglang usaha bisnis waralaba yang saat ini berkembang pesat yakni bisnis waralaba minimarket seperti indomart dan alfamart yang pertumbuhannya saat ini sangat pesat di Provinsi Banten Khususnya di Kabupaten Pandeglang itu semua terlihat hampir disetiap perempatan dapat ditemui bangunan waralaba berbentuk minimarket seperti indomart dan alfamart. Keberadaan usaha waralaba di Kabupaten Pandeglang tentu disatu sisi dapat berpengaruh positif terhadap perkembangan perekonomian karena dapat menciptakan investasi dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pandeglang. namum keberadaan waralaba berbentuk minimarket seperti indomart dan alfamart juga harus dibatasi dan diawasi keberadaannya karena mengingat bahwasannya dikabupaten pandeglang juga banyak terdapat usaha warung kecil dan pasar tradisional yang harus diperhatikan juga oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang Karena jika hal tersebut tidak diperhatikan maka akan terjadi iklim perekonomian yang tidak sehat yang dapat merugikan warung kecil.

Berikut ini adalah data pertumbuhan usaha waralaba di Kab. Pandeglang dari tahun 2010 -2015 dapat dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2

Pertumbuhan Waralaba Berbentuk Minimarket di Kabupaten Pandeglang Dari Tahun 2010-2015 No. Nama Perusahaan Tahun Jumlah 2010 2011 2012 2013 2014 215 1. Indomart 12 27 4 3 2 2 50 2. Alfamart 16 30 4 1 2 3 46 3. Alfamidi 1 1 1 0 1 1 5 4. Sejenisnya 1 1 0 0 0 0 2 Total 103

Sumber: Diadaptasi dari BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang Tahun 2010-215

Dapat dilihat dari data tabel di atas bahwa jumlah waralaba dari tahun 2010-2015 tercatat berjumlah 103 gerai waralaba dan terlihat setiap tahunnya ada gerai waralaba yang dibangun oleh pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang. Berkembangnya usaha waralaba tentu akan berpengaruh terhadap iklim perekonomian yang ada di daerah, pengaruh positifnya keberadaan waralaba akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dan menciptakan investasi jika keberadaannya dikelola dan diatur dengan baik oleh pemerintah setempat namun sebaliknya jika keberadaan waralaba di Kabupaten Pandeglang tidak dikelola dan di atur dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan dapat

menciptakan iklim perekonomian yang buruk, seperti akan timbulnya persaingan yang tidak sehat antara pedagang kecil dengan waralaba yang sudah tentu yang akan dirugikan adalah pedagan kecil yang tidak mampu bersaing dengan waralaba yang dari segi fasilitas dan pelayanannya jauh lebih baik dan modern.

Di Kabupaten Pandeglang terdapat kebijakan yang mengatur proses pelaksanaan dalam penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang yakni Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor.12 Tahun 2010 Waralaba adalah merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau jasa dan digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. Kemudian didalam peraturan daerah tersebut dijelaskan tentang aturan pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang. Dibentuknya Perda tersebut dinilai sebagai salah satu upaya konkret pemerintah dan jajaran aparat hukum dan wakil rakyat (DPRD), untuk mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang. Dalam perda tersebut proses penyelenggaraan waralaba diatur secara terperinci dimulai dari proses perizinan hingga tatalokasi pendirian waralaba diatur dalam perda tersebut sehingga harapan dibentuknya perda tersebut dapat mengendalikan dan mengatur penyelenggaraan waralaba di

Kabupaten Pandeglang agar terciptanya iklim perekonomian yang adil dan sehat. Badan Penanaman Modal, dan Pelayanan Perizinan, Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP), selaku instansi atau lembaga yang mempunyai tugas menangani peroses penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang, sekaligus menjadi pelaksana Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Waralaba, Pusat Perbelanjaan, dan Toko modern di Kabupaten Pandeglang. Kemudian sesuai Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 32 Tahun 2014, Tentang Tugas, Fungsi dan Tatakerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPPTSP) dalam pasal 17 ayat 3, bahwa (BPMPPTSP) mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan Pengendalian, Pengawasan dan Evaluasi terkait kegiatan penanaman modal dan perizinan usaha termasuk didalamnya izin usaha waralaba minimarket seperti Indomart dan Alfamart di Kabupaten Pandeglang dalam pelaksanaan penyelenggaraan waralaba di Kabupaten Pandeglang di tangani oleh BPMPPTSP Kabupaten Pandeglang.