• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun. Desa Mekarwangi merupakan salah satu desa dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Letak koordinat Desa Mekarwangi ialah berada pada 107,772392 BT/ -7,106945. Desa Mekarwangi terdiri dari tiga Dusun, 11 Rukun Warga (RW) dan 34 Rukun Tetangga (RT) dengan luas desa sebesar 669.12 Ha. Luas areal pertanian sebesar 450 Ha yang meliputi pengairan teknis 60 Ha, pengairan setengah teknis 180 Ha, dan tadah hujan sebesar 200 Ha. Bentuk produktifitas tanah berupa pengunungan dengan curah hujan rata-rata 900 mm/tahun. Adapun perincian tataguna lahan Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung terdapat pada Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah dan persentase jenis penggunaan lahan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun pada tahun 2015

No Jenis Penggunaan Luas Lahan (Ha) Persentase (%)

1. Pertanian a. Pengairan teknis b. Pengairan setengah teknis c. Tadah hujan 450 60 180 200 67.25 2. Pemukiman 217 32.43 3. Lainya 2.12 0.32

Jumlah Luas Wilayah 669.12 100.0

Sumber: Profil Desa Mekarwangi Tahun 2015

Pada Tabel 6 menampilkan mengenai persentase luas dan jenis penggunaan lahan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun pada tahun 2015. Penggunaan jenis lahan mayoritas digunakan pada jenis penggunaan pertanian dengan persentase sekitar 67 persen dan luas lahan sekitar 450 Ha. Jenis penggunaan pada bidang pertanian ini digunakan untuk lahan dengan pertanian pengairan teknis, pengairan setengah teknis, dan pertanian tadah hujan. Untuk jenis penggunaan lahan pemukiman hanya menggunakan lahan sebesar 217 Ha atau sekitar 32 persen.

Letak Desa Mekarwangi berada disebelah timur Kecamatan Ibun dengan jarak tempuh dari kecamatan menuju Desa Mekarwangi kurang lebih 6 km. Batas- batas administratif pemerintahan Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun pada sebelah utara berbatasan dengan Desa Sudi, sebelah timur berbatasan dengan Desa Loa Kecamatan Paseh, sebelah selatan berbatasan dengan Hutan Negara dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Laksana.

Pada bidang transportasi, hanya ada transportasi ojeg untuk bisa menjangkau ke beberapa wilayah lainya tidak ada angkutan umum yang menghubungkan dengan desa. Fasilitas transportasi ini masih dirasa kurang oleh sebagian masyarakat karena jika masyarakat ingin membeli kebutuhan sandang dan pangan mereka harus menuju wilayah Majalaya menggunakan ojeg atau kendaraan pribadi mereka sehingga perlu mengeluarkan biaya lebih untuk transportasi.

Kondisi Demografi dan Sosial Kependudukan

Total penduduk Desa Mekarwangi yakni 7942 jiwa yang terdiri dari 3982 jiwa laki-laki dan perempuan sebanyak 2971 jiwa. Adapun jumlah kepala keluarga sekitar 2845. Kepadatan penduduk pada desa sekitar 130 jiwa per kilometer. Adapun komposisi usia rata-rata penduduk di Desa Mekarwangi dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan kelompok umur di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun Tahun 2015

No Kelompok umur Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. 0 – 5 tahun 978 12.31

2. 0 – 15 tahun 1084 13.64

3. 16 – 60 tahun 5115 64.42

4. 60 ke atas 765 9.63

Jumlah 7942 100.0

Sumber: Profil Desa Mekarwangi Tahun 2015

Mayoritas penduduk di Desa Mekarwangi berada pada kelompok umur 16

– 60 tahun dengan jumlah jiwa terbanyak sebesar 5115 jiwa atau sekitar 64 persen. Untuk kelompok umur 0 – 5 tahun sebanyak 978 jiwa atau sekitar 12 persen. Sedangkan kelompok umur 0 – 15 tahun sebanyak 1084 jiwa atau sekitar 14 persen dan untuk kelompok umur 60 tahun keatas sebanyak 765 jiwa atau sekitar 10 persen.

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Desa Mekarwangi ialah Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia. Namun, bahasa yang dominan digunakan adalah Bahasa Sunda. Mayoritas penduduk Desa Mekarwangi memeluk agama Islam dengan persentase sekitar 99 persen. Adapun data tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan agama di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun Tahun 2015

No Agama Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Islam 7939 99.96

2. Budha 3 0.04

Jumlah 7942 100.0

Sumber: Profil Desa Mekarwangi Tahun 2015

Pendidikan

Pembagian penduduk dapat pula dikategorikan berdasarkan tingkat pendidikan formal di Desa Mekarwangi dapat dilihat dari Tabel 9.

Tabel 9 Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan tingkat pendidikandi Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun Tahun 2015

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Belum sekolah 946 7.93

2. Tidak tamat sekolah dasar 1258 15.83

3. Tamat sekolah dasar 2593 32.64

4. Tamat SMP/ sederajat 1799 22.65

5. Tamat SMA/ sederajat 1239 15.6

6. Tamat Perguruan tinggi/

sederajat 107 5.35

Jumlah 7942 100.00

Sumber: Profil Desa Mekarwangi Tahun 2015

Jika dilihat dari Tabel 9, mayoritas penduduk Desa Mekarwangi adalah tamat sekolah dasar dengan jumlah 2593 jiwa atau sekitar 33 persen. Sebagian penduduk lainya masuk ke dalam golongan tingkatan pendidikan lainya, seperti belum sekolah sebesar 946 jiwa atau sekitar delapan persen dan tidak tamat sekolah dasar sebesar 1258 atau sekitar 16 persen. Kemudian 1799 jiwa atau sekitar 23 persen termasuk dalam tingkatan pendidikan tamat SMP atau sederajat. Selain itu, untuk tamatan SMA atau sederajat sekitar 1239 jiwa atau sekitar 15 persen. Tidak jauh berbeda dengan tingkatan pendidikan belum sekolah, penduduk yang tamat perguruan tinggi atau sederajat sekitar 107 jiwa atau sekitar lima persen. Data mengenai kependudukan berdasarkan tingkat pendidikan dapat digunakan untuk dasar penyebaran informasi mengenai program ecovillage. Informasi yang akan disampaikan atau disosialisasikan kepada masyarakat luas perlu disesuaikan dengan tingkat pendidikan dari masyarakat agar informasi dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat.

Sarana dan Prasarana

Bentuk fasilitas sarana dan prasarana Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun dapat dikatakan sudah cukup memadai. Sarana dan prasana yang tersedia di Desa Mekarwangi dapat mempermudah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Dari segi sarana ketersediaan akses jalan aspal yang melintas sepanjang desa baik jalan utama maupun jalan gang desa kondisinya cukup baik. Kondisi akses jalan yang baik cukup memudahkan masyarakat untuk berpergian ke wilayah lain dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan bermotor. Untuk menunjang aktivitas sarana pendidikan pemerintahan membangun fasilitas pendidikan dari tingkat SD/MI sampai SMA/MAN/MA. Jumlah sarana pendidikan di Desa Mekarwangi adalah sebanyak empat unit SD (Sekolah Dasar), satu unit SMP (Sekolah Menengah Pertama), satu unit MTS (Madrasah Tsanawiyah) dan satu unit SMA (Sekolah Menengah Atas). Berikut Tabel 10 merupakan pemaparan mengenai sarana dan prasarana pendidikan di Desa Mekarwangi.

Tabel 10 Sarana dan prasarana pendidikan Desa Mekarwangi di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun Tahun 2015

No Jenis pendidikan Jumlah (unit)

1. SD/MI 4

2. SMP 1

3. MTS 1

4. SMA/MA 1

Jumlah 7

Sumber: Profil Desa Mekarwangi Tahun 2015

Untuk menunjang kegiatan sosial atau keagamaan, pemerintah membangun 33 fasilitas sosial atau keagamaan di Desa Mekarwangi. Sarana fasilitas sosial atau keagamaaan yang dapat dilihat pada Tabel 11 dibawah ini. Tabel 11 Sarana dan prasarana sosial atau keagamaan Desa Mekarwangi di Desa

Mekarwangi, Kecamatan Ibun Tahun 2015

No Jenis fasilitas Jumlah (unit)

1. Mesjid 13

2. Mushola 7

3. Majlis Ta’lim 13

Jumlah 33

Sumber: Profil Desa Mekarwangi Tahun 2015

Jumlah sarana sosial atau keagamaan yang menyebar di seluruh Desa Mekarwangi sebanyak 33 unit dengan penjabaran, sebanyak tiga belas unit

fasilitas Mesjid, tujuh unit mushola, dan tiga belas unit Majelis Ta’lim. Sarana

dan prasarana lainya yang dimiliki Desa Mekarwangi adalah tersedianya satu lapangan volly, satu lapangan badminton, dan 42 warung. Untuk menunjang kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Desa Mekarwangi mengakomodir sarana kesahatan masyarakat seperti sebelas Posyandu dan satu Polindes.

Jenis Pekerjaan

Sejumlah jenis merupakan pekerjaan yang dilakukan masyarakat Desa Mekarwangi sebagai sumber mata pencaharian utama bagi keluarga untuk penghidupan sehari-hari. Penjelasan mengenai jenis pekerjaan penduduk di Desa Mekarwangi pada Tabel 12.

Tabel 12 Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun Tahun 2015

No Jenis pekerjaan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Peternak 8168 62.74 2. Buruh swasta 1243 9.55 3. Petani 900 6.91 4. Buruh bangunan 880 6.76 5. Pedagang 752 5.78 6. Buruh petani 600 4.61

8. Pengrajin industri kecil 350 2.69

9. PNS 75 0.57

10. TNI/ Polri 35 0.26

11 Buruh pertambangan 2 0.015

12. Pengusaha 2 0.015

Jumlah 13.007 100.00

Sumber: Profil Desa Mekarwangi Tahun 2015

Mayoritas penduduk Desa Mekarwangi bekerja sebagai peternak yakni 8168 jiwa atau sekitar 63 persen. Perternakan meliputi peternakan sapi dengan jumlah sapi sepuluh ekor dimiliki tiga orang, peternak kerbau dengan jumlah kerbau empat ekor dimiliki oleh dua orang, peternak domba dengan jumlah domba 7456 ekor dimiliki oleh 4683 orang, peternak ayam dimiliki oleh 3435 orang, dan peternak lainya dimiliki oleh 45 orang.

Beberapa penduduk lainnya bekerja sebagai buruh yang meliputi buruh swasta atau buruh pabrik di luar desa sebanyak 1243 jiwa atau sekitar sepuluh persen, buruh bangunan sebanyak 880 jiwa atau sekitar tujuh persen, buruh pertambangan sebanyak dua jiwa, dan buruh petani sebanyak 600 jiwa atau enam persen. Masyarakat yang bekerja di bidang pertanian sebanyak 900 jiwa atau tujuh persen meliputi 50 jiwa petani dengan tanah milik sendiri serta 850 jiwa hanya sebagai petani penggarap.

Gambaran Program Ecovillage

Program Ecovillage merupakan program yang berfokus pada perbaikan lingkungan dan salah satu provinsi yang melaksanakan program ecovillage adalah Provinsi Jawa Barat dibawah naungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah atau BPLHD. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kawasan lindung di Jawa Barat dapat dilakukan kegiatan ecovillage atau pengembangan desa berbudaya lingkungan. Pengembangan ecovillage merupakan suatu kegiatan berbasis masyarakat dimana pengelola lingkungan dilakukan dengan melibatkan peran serta semua pemangku kepentingan (masyarakat, pelaku usaha, tokoh agama, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, aparat pemerintah, dan sebagainya) dimaksudkan untuk membangun budaya dan perilaku ramah lingkungan ramah lingkungan di dalam empat aspek, yaitu ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya (Buku Panduan Ecovillage 2015).

Kegiatan ecovillage ini dilaksanakan untuk masyarakat dapat mengetahui, memahami, dan menguasai persoalan, potensi, serta kebutuhan kawasan sekitar dengan metode hadap-masalah masyarakat sekitar dapat mencari alternatif pemecahan masalah yang relatif mudah dilaksanakan secara swadaya. Selaras dengan itu, stakeholder terkait khususnya pemerintah paham dengan persoalan masyarakat lokal dan dapat bekerjasama secara sinergi dengan masyarakat. Apabila ada hal-hal yang tidak bisa dipecahkan masyarakat, dinas terkait atau para pihak akan dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat kepada stakeholder

lainnya. Tujuan program pengembangan ecovillage adalah mewujudkan kampung berbudaya lingkungan yang memiliki perilaku dan budaya positif terhadap lingkungan sekitar dengan melakukan konservasi tanah dan air sehingga pembangunan berbasis kaidah lingkungan terjamin dan dapat berkelanjutan serta diharapkan akan berdampak pada perbaikan kualitas DAS, khususnya DAS Citarum.

Indikator dari Desa Berbudaya Lingkungan (ecovillage) dilihat pada Buku Panduan Ecovillage 2015 bahwa pada masyarakat desa dan wilayah desa tersebut telah memenuhi kriteria ecovillage, yang terbagi dalam setiap aspek ekologi, aspek spritual, aspek ekonomi, dan aspek sosial seperti pada Gambar 3.

Gambar 3 Aspek ecovillage

Metode pada kegiatan ecovillage menggunakan pendekatan PRA atau

Participatory Rural Appraisal. Pendekatan PRA merupakan pendekatan pembelajaran mengenai kondisi dan kehidupan dengan dan oleh masyarakat. Sehingga masyarakat berperan serta meningkatkan dan menganalisa pengetahuan mereka mengenai kondisi mereka sendiri. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pengakraban dengan masyarakat, sosialisasi, analisa masalah dan potensi, analisa aset desa dan kecamatan, analisa sebab akibat, analisa hubungan kelembagaan.

Kegiatan ecovillage merupakan kegiatan lingkungan guna mendukung terlaksananya Citarum Bestari atau Citarum Bersih, Sehat, Indah dan Lestari.

Citarum Bestari merupakan program dari Gubernur Jawa Barat yakni Bapak Ahmad Heriawan yang melihat permasalahan lingkungan sehingga perlu pemulihan sungai Citarum. Pada Warta Ecovillage BPLHD Jawa Barat saat perancangan Citarum Bestari akan dimulai dari hulu sungai Citarum yang bermuara di Situ Cisanti yang terdiri dari lima kecamatan yaitu Kecamatan Kertasari, Ibun, Pacet, Paseh, dan Majalaya dengan berusaha merubah pola pikir masyarakat agar peduli lingkungan demi mewujudkan Kampung Berbudaya Lingkungan (ecovillage)4. Menurut data Tim Pengembangan Ecovillage, Program

ecovillage ini dilaksanakan di lima kecamatan yakni Kecamatan Kertasari, Kecamatan Paseh, Kecamatan Ibun, Kecamatan Pacet dan Kecamatan Majalaya seperti yang dijelaskan pada Tabel 13.

Tabel 13 Daftar desa yang mengikuti program ecovillage di Kabupaten Bandung Tahun 2015 No Kecamatan Desa 1. Kecamatan Paseh 1. Sindangsari 2. Tangsimekar 3. Mekarpawitan 4. Sukamanah 5. Loa 6. Cipaku 7. Karangtunggal 8. Cijagra 9. Cigentur 10.Dramawati 11.Cipedes 12.Sukamantari 2. Kecamatan Pacet 1. Mandalahaji 2. Mekarsari 3. Nagrak 4. Cipeujeuh 5. Girimulya 6. Tanjungwangi 7. Cinanggela 8. Sukarame 9. Pangauban 10.Maruyung 11.Cikitu 12.Cikawao 13.Mekarjaya 3. Kecamatan Majalaya 1. Wangisagara 2. Padaulun 3. Neglasari 4. Sukamurti 5. Sukamaju 6. Biru 7. Padamulya 8. Majasestra 9. Bojong 10.Majalaya 11.Majakerta 4. Kecamatan Ibun 1. Cibeet 2. Mekarwangi 3. Talun 4. Lampegan 5. Pangguh 6. Sudi 7. Neglasari 8. Laksana 9. Dukuh 10.Karyalaksana 11.Ibun 12.Tanggulun 5. Kecamatan Kertasari 1. Tarumjaya 2. Santosa 3. Cibeureum 4. Cihawuk 5. Cikembang 6. Sukapura 7. Neglawangi 8. Resmitiggal 4 http://www.slideshare.net/221014/edisi-2-warta-ecovillage-bplhd-west-java-province-writen-by- papa-samrotul-puadah

Desa Mekarwangi merupakan desa yang terletak di hulu sungai Citarum. Kegiatan ecovillage di Desa Mekarwangi sudah hampir tiga tahun berjalan. Berdasarkan hasil laporan aksi tahunan tahun 2016 yang dimiliki Desa Mekarwangi, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah kegiatan teknik PRA, penanaman lahan kritis, bank sampah, dan pembuatan sumur resapan. Teknik PRA yang telah dilaksanakan seperti sejarah, kelembagaan, analisa mata pencaharian, kalender musim, matriks ranking, peta transect, serta bidang sosial dan ekonomi. Pada alur sejarah dijelaskan mengenai kegiatan-kegiatan mengenai lingkungan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat seperti berdirinya bank sampah pada tahun 2015, lalu kegiatan penanaman hasil kebun pada tahun 2013 dan seluruh kegiatan dirasakan berdampak positif oleh masyarakat. Hubungan kelembagaan pada kegiatan ecovillage, Kepala Desa diposisikan sebagai pemberi keputusan terbesar. Selain itu, beberapa lembaga lain seperti LPMD, BPD, Majlis

Ta’lim, dan Sekolah yang memiliki peran berbeda-beda pada program ecovillage. Pada prioritas masalah yang didiskusikan oleh masyarakat adalah perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan sehingga sampah tidak dikelola dengan baik. Sampah yang tidak dikelola tersebut terjadi penumpukan di tungku pembakaran sampah. Upaya yang dilakukan masyarakat adalah sosialisasi kepada masyarakat lainya mengenai dampak sampah, membentuk bank sampah, mengajukan sarana pengangkut bank sampah atau motor pengangkut sampah, serta mengajukan beberapa keperluan untuk membuat kompos.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Mekarwangi No 4 Tahun 2016 Tentang Susunan Pengurus Kelompok Ecovillage Mekarwangi, Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung terdapat susunan pengurus kelompok dengan jabatan ketua, sekertaris, bendahara, kepala bidang humas, kepala bidang daur ulang, konservasi alam, kepala bidang pertanian dan perternakan, dan direktur bank sampah seperti yang ditampilkan pada Tabel 14.

Tabel 14 Daftar nama kepengurusan ecovillage di Desa Mekarwangi Tahun 2015

No Nama Alamat Jabatan

1. TS Kp. Kosambi RW 08 Ketua

2. YU Pendamping Lokal

3. CW Kp. Sindangpala RW 10 Sekertaris

4. TTN Kp. Sudi RW 01 Bendahara

5. WH Kp. Nengta RW 06 Kabid Humas

6. KKM Kp. Nengta RW 06 Kabid Daur Ulang

7. YY Kp. Situburung RW 02 Kabid Konservasi

Alam

8. AK Kp. Sindangwangi RW 09 Kabid Pertanian dan

Peternakan

9. YO Kp. Bojongmondro RW 12 Direktur Bank

Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan pada kelompok ecovillage di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Jumlah responden pada penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok ecovillage dengan jumlah anggota 29 orang. Responden memiliki karakteristik-karakteristik seperti jenis kelamin, usia, pendidikan formal, dan lama menjadi anggota. Penjelasan mengenai karakteritik responden akan dideskripsikan pada setiap subbab-subbab.

Tabel 15. Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik responden

No Karakteristik Jumlah (N) Persentase (%)

1. Jenis Kelamin Laki-laki 4 13.7 Perempuan 25 86.3 2. Usia <31 tahun 7 24.1 31-41 tahun 13 44.8 >41 tahun 9 31.0 3. Pendidikan Formal SD/Sederajat 3 10.3 SMP/Sederajat 8 27.6 SMA/Sederajat 18 62.1

4. Lama Menjadi Anggota

3 bulan 3 10.3

5 bulan 4 13.8

12 bulan 1 3.4

36 bulan 21 72.4

Jenis Kelamin

Pada program ecovillage tidak ada syarat pada kategori jenis kelamin untuk setiap anggota yang ingin mengikuti program. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan sebagian besar anggota ecovillage adalah perempuan sekitar 25 orang dengan persentase sekitar 86 persen. Adapun laki-laki sekitar empat orang dengan persentase 14 persen. Hal ini dikarenakan sebagian besar perempuan yang mengikuti program ecovillage adalah ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Usia

Pengelompokkan usia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usia dari seluruh anggota program ecovillage. Pengelompokkan ini menggunakan strandar defiasi yang dibagi menjadi tiga kategori yakni <31 tahun, 31 – 41 tahun, dan >41 tahun. Pengelompokkan usia ini berdasarkan data di lapang menggunakan kuesioner. Usia anggota ecovillage berkisar antara 21 sampai 51 tahun. Sebagaimana terlihat pada Tabel 15, golongan umur terbanyak yaitu antara 31 – 41 tahun sekitar sebesar 45 persen atau 13 anggota sebagai responden sedangkan persentase terendah pada usia <31 tahun dengan persentase sekitar 24 persen atau

sebanyak tujuh responden dan usia tertinggi yakni >41 tahun yaitu sekitar 31 persen atau sebanyak sembilan anggota responden. Berdasarkan data tersebut, mayoritas responden (45%) dalam penelitian ini adalah pada kategori usia 31 – 41 tahun.

Pendidikan Formal

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadianya dengan jelas membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, cipta, dan budi nurani). Pendidikan juga berarti lembaga yang bertanggung jawa menetapkan cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat (Ihsan F 2005).

Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan pada Pasal 1 menjelaskan mengenai satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan

Berdasarkan Tabel 15 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal responden adalah tamat Sekolah Dasar (SD), tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan tamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, sekitar 10 persen atau tiga anggota responden menempuh pendidikan formal hanya sampai jenjang pendidikan Sekolah Dasar, delapan responden lainya (28%) mencapai jenjang Sekolah Menengah Pertama, sedangkan 18 responden lainya dengan persentase tertinggi sekitar 62 persen tamat Sekolah Menengah Atas. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas anggota ecovillage yang menjadi responden penenlitian ini menempuh pendidikan formal sampai jenjang SMA.

Lama menjadi anggota

Anggota ecovillage yang aktif sampai tahun 2016 ini berjumlah 29 orang yang setiap tahunnya bertambah. Awal tahun 2014 pertama kali ecovillage hadir anggota hanya berjumlah 21 orang. Hasil dari data lapangan menggunakan kuesioner menunjukkan bahwa setiap anggota memiliki lama menjadi anggota yang berbeda-beda dapat dilihat pada Tabel 15. Pada tabel 15 menunjukkan bahwa besar responden sudah menjadi anggota sekitar 36 bulan atau tiga tahun sebesar 21 orang dengan persentase sekitar 72 persen. Seiring bertambahnya tahun dan kegiatan maka bertambahnya anggota yang tertarik untuk masuk menjadi anggota tetap program ecovillage. Pada satu tahun terakhir ada satu anggota yang masuk dengan persentase empat persen. Untuk lima bulan terakhir ada empat anggota yang masuk menjadi anggota tetap dengan persentase sekitar

14 persen dan tiga bulan terakhir ada tiga orang yang menjadi anggota tetap dengan persentase 10 persen.

Ikhtisar

Desa Mekarwangi merupakan desa yang terletak di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Desa Mekarwangi merupakan salah satu desa dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan Ibun. Desa Mekarwangi terdiri dari tiga Dusun, 11 Rukun Warga (RW) dan 34 Rukun Tetangga (RT) dengan luas 669.12 Ha. Letak Desa Mekarwangi berada disebelah timur Kecamatan Ibun dengan jarak tempuh dari kecamatan menuju Desa Mekarwangi kurang lebih enam km. Bedasarkan letak geografisnya, desa ini berbatasan langsung wilayah sekitarnya seperti Desa Sudi di bagian Utara, Desa Loa Kecamatan Paseh di bagian Timur, Hutan Negara di bagian Selatan, dan Desa Laksana di bagian Barat. Pada bidang transportasi, hanya ada ojeg yang menghubungkan antar wilayah. Jumlah penduduk Desa Mekarwangi sekitar 7.942 jiwa terdiri dari laki-laki 3.983 jiwa dan perempuan 2.971 dengan jumlah kepala keluarga sekitar 2.845. Kepadatan penduduk pada desa sekitar 130 jiwa per kilometer. Bahasa yang

digunakan oleh masyarakat Desa Mekarwangi ialah Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia. Namun, bahasa yang dominan digunakan adalah Bahasa Sunda. Mayoritas penduduk Desa Mekarwangi bekerja sebagai peternak yakni 8.168 jiwa atau sekitar 63 persen. Perternakan meliputi peternakan sapi dengan jumlah sapi 10 ekor dimiliki tiga orang, peternak kerbau dengan jumlah kerbau empat ekor dimiliki oleh dua orang, peternak domba dengan jumlah domba 7.456 ekor dimili oleh 4.683 orang, peternak ayam dimiliki oleh 3.435 orang, dan peternak lainya dimiliki oleh 45 orang. Bentuk fasilitas sarana dan prasarana Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun dapat dikatakan sudah cukup memadai. Sarana dan prasarana di Desa Mekarwangi yang tersedia adalah sarana pendidikan, sosial atau keagamaan, kesehatan, olahraga, dan ekonomi. Desa Mekarwangi sudah menjalankan program

ecovillage selama kurang lebih tiga tahun karena Desa Mekarwangi terletak di hulu Citarum. Berdasarkan hasil laporan aksi tahunan tahun 2016 yang dimiliki Desa Mekarwangi, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah kegiatan teknik PRA, penanaman lahan kritis, bank sampah, dan pembuatan sumur resapan.

Pada sebaran karakteristik responden dilihat pada kategori usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan formal, dan lama menjadi anggota. Mayoritas responden berusia antara 31 – 41 tahun (45%). Pada kategori jenis kelamin, kelompok ecovillage di Desa Mekarwangi di dominasi oleh wanita (86%) samahalnya pada kategori tingkat pendidikan formal anggota sebagai responden memiliki pendidikan terakhir adalah tamatan SMA. Sebagian besar anggota mengikuti dan tergabung dalam kelompok ecovillage selama 32 bulan atau tiga tahun dengan persentase sekitar 72 persen.

KEPEMIMPINAN KEPALA DESA