• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN KEPALA DESA Tingkat Kemampuan Kepala Desa

Kemampuan merupakan hal penting dimiliki pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya dan bawahanya. Menurut Aprilita B (2012) pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut mampu menjadi pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan kinerja bawahanya, serta memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh positif bagi bawahanya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan arahan dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini pemimpin yang dilihat tingkat kemampuanya adalah Kepala Desa Mekarwangi sebagai pembina dalam program ecovillage. Pengikut dari Kepala Desa Mekarwangi adalah seluruh anggota ecovillage di Desa Mekarwangi.

Tabel 16 Jumlah dan persentase tingkat kemampuan Kepala Desa Mekarwangi

No Tingkat Kemampuan Kategori Total Rendah Tinggi n % n % N % 1. Bertanggung jawab 4 13.8 25 86.2 29 100.0 2. Komunikatif 11 37.9 18 62.1 29 100.0 3. Fasilitator 11 37.9 18 62.1 29 100.0 4. Mediator 4 13.8 25 86.2 29 100.0 5. Motivator 7 24.1 21 75.9 29 100.0

Terdapat lima kemampuan kepala desa yang diteliti dalam penelitian, yakni bertanggung jawab, komunikatif, fasilitator, mediator, dan motivator. Pada bertanggung jawab dan mediator memiliki nilai yang dominan tinggi daripada hasil data di lapangan. Bertanggung jawab dan mediator memiliki persentase dengan kategori tinggi sekitar 86 persen atau 25 anggota sebagai responden menyatakan kepala desa memiliki kemampuan bertanggung jawab dan mediator yang tinggi serta empat anggota lainya dengan persentase sekitar 14 persen menyatakan kepala desa memiliki kemampuan bertanggung jawab dan mediator yang rendah.

Pada komunikatif dan fasilitator memiliki nilai sama yang dominan tinggi sekitar 62 persen atau 18 anggota sebagai responden menyatakan kepala desa memiliki kemampuan kepemimpinan komunikatif dan fasilitator yang tinggi. Sebesar 40 persen atau sebelas responden menyatakan hal yang sebaliknya bahwa kepala desa memiliki kemampuan komunikatif dan fasilitator yang rendah. Sedangkan pada motivator memiliki nilai sebesar 76 persen atau 21 anggota sebagai responden menyatakan bahwa kepala desa memiliki kemampuan memotivasi yang tinggi. Secara keseluruhan berdasarkan data di lapangan kepala desa memiliki tingkat kemampuan seperti yang dijelaskan pada Tabel 17.

Tabel 17 Jumlah dan persentase tingkat kemampuan Kepala Desa Mekarwangi Tahun 2016

Kategori Tingkat Kemampuan

Frekuensi (n) Persentase (%)

Rendah 6 20.7

Sedang 11 37.9

Tinggi 12 41.4

Total 29 100.00

Tabel 17 menunjukkan bahwa Kepala Desa Mekarwangi memiliki tingkat kemampuan kepemimpinan yang dominan tinggi dengan persentase sekitar 41 persen atau 12 anggota responden menyatakan bahwa kepala desa memiliki tingkat kemampuan yang tinggi. Pada katogeri sedang, kepala desa juga memiliki tingkat kemampuan dengan persentase sekitar 38 persen atau sebelas anggota responden menyatakan bahwa kepala desa memiliki tingkat kemampuan yang sedang sedangkan pada kategori rendah Kepala Desa Mekarwangi memiliki persentase sekitar 21 persen atau enam anggota responden menyatakan tingkat kemampuan kepala desa rendah. Pada penelitian sebelumnya oleh Hermansyah (2015) hanya melihat peran dari kepala desa sebagai motivator, fasilitator, dan mediator. Penelitian tersebut membandingkan peran kepala desa dari dua desa pada pelaksanaan pembangunan. Deskripsi mengenai setiap variabel tingkat kemampuan dijelaskan dalam subbab-subbab berikut.

Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab merupakan sikap atau respon seseorang atas aktifitas yang dilakukan. Bertanggung jawab juga merupakan kemampuan seseorang dalam menanggung kewajiban yang di amanahkan oleh seseorang atau lembaga. Pada penelitian ini, kepala desa memiliki tanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang di amanahkan. Kepala desa selaku pembina pada program

ecovillage bertanggung jawab sepenuhnya pada program ecovillage. Bentuk tanggung jawab yang dilakukan kepala desa pada program ecovillage yakni melakukan monitoring pada setiap kegiatan ecovillage, melakukan sosialisasi program kepada aparat desa, kader, serta keseluruhan masyarakat. Hasil dari data lapangan menggunakan kuesioner menunjukkan bahwa Kepala Desa Mekarwangi memiliki kemampuan bertanggung jawab yang ditampilkan pada Tabel 18.

Tabel 18 Jumlah dan persentase responden berdasarkan indikator tingkat kemampuan bertanggung jawab Kepala Desa Mekarwangi pada program ecovillage Tahun 2016

No Indikator Bertanggung Jawab Skor Total 4 3 2 1 n % N % n % n % N % 1. Hadir dalam pengenalan masalah 26 89.7 3 10.3 0 0 0 0 29 100.0 2. Hadir memonitor pelaksanaan 21 72.4 8 27.6 0 0 0 0 29 100.0 3. Melakukan sosialisasi 23 79.3 6 20.7 0 0 0 0 29 100.0 4. Bertanggung jawab keseluruhan kegiatan 26 89.7 2 6.9 1 3.4 0 0 29 100.0

Hasil Tabel 18 menunjukkan bahwa Kepala Desa Mekarwangi memiliki kemampuan bertanggung jawab pada program ecovillage. Penjelasan pada setiap indikator menyatakan bahwa responden memilih skor terbesar yakni empat dengan indikator yang hasilnya tergolong tinggi adalah kepala desa hadir pada awal pengenalan masalah dan kepala desa bertanggung jawab pada seluruh kegiatan ecovillage (90%). Akumulasi penilaian responden untuk tingkat kemampuan bertanggung jawab Kepala Desa Mekarwangi dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Jumlah dan persentase tingkat kemampuan bertanggung jawab Kepala Desa Mekarwangi pada program ecovillage Tahun 2016

No Kategori Bertanggung jawab

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Rendah 4 13.8

2. Tinggi 25 86.2

Total 29 100.0

Hasil dari data lapangan yang diperoleh, 25 responden bahwa Kepala Desa Mekarwangi memiliki dominan kemampuan bertanggung jawab yang tinggi dengan persentase sekitar 86 persen. Dapat diartikan bahwa kepala desa selalu melakukan monitoring secara rutin pada setiap kegiatan ecovillage. Kepala desa tidak hanya melakukan monitoring tetapi melakukan penjelasan kegiatan serta melakukan sosialisasi di forum-forum tertentu. Sehingga kepala desa selaku pembina memiliki tanggung jawab penuh pada kegiatan ecovillage. Pada empat anggota sebagai responden lainya menyatakan bahwa kemampuan bertanggung

jawab Kepala Desa Mekarwangi rendah dengan persentase sekitar 14 persen. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara responden sebagai berikut:

“....Iya ibu mah sering datang, malahan suka mungutin sampah kalau ada kegiatan gotong royong, terus juga suka menjinjingin karung yang sampahnya....”(EN, 34 Tahun)

Hasil wawancara mendalam dengan responden menyatakan bahwa Ibu selaku kepala desa sering mengunjungi dan mengawasi anggota saat berkegiatan. Selain itu, kepala desa menunjukkan sikap yang peduli lingkungan sehingga anggota mentauladani sikap beliau yang peduli terhadap lingkungan dan tidak segan untuk memungut sampah.

Komunikatif

Komunikatif merupakan kondisi dimana seseorang berinterksi atau keadaan dalam saling berhubungan satu sama lainya. Pesan yang disampaikan kepada lawan interaksi dapat dimengerti. Pada program ecovillage, banyak pesan- pesan mengenai lingkungan yang perlu disampaikan kepada masyarakat luas bagaimana pentingnya menjaga lingkungan serta dampak dari lingkungan. Kepala desa sebagai pemimpin desa perlu memiliki kemampuan komunikatif untuk penyampaian pesan-pesan yang perlu disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat dapat menerima pesan sesuai dengan maksud dan tujuan dari pesan tersebut. Pada artikel menurut Runtu JG (2013) perilaku dari pemimpin dapat mengarahkan yang dirumuskan sebagai sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi satu arah. Bentuk komunikasi satu arah ini antara lain, menetapkan peranan yang seharusnya dilakukan oleh pengikut, memberitahukan pengikut tentang apa yang seharusnya bisa dikerjakan, dimana melakukan hal tersebut, bagaimana melakukannya, dan melakukkan pengawasan secara ketat kepada pengikutnya. Hasil penilaian responden pada tingkat kemampuan komunikatif kepala desa pada setiap indikator dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20 Jumlah dan persentase responden berdasarkan indikator tingkat kemampuan komunikatif Kepala Desa Mekarwangi pada program

ecovillage Tahun 2016 No Indikator Komunikator Skor 4 3 2 1 Total n % n % n % n % N % 1. Menyampaikan informasi dengan jelas 26 89.7 3 10.3 0 0 0 0 29 100.0 2. Mengajak anggota membuat pertemuan 26 89.7 2 6.9 1 3.4 0 0 29 100.0

Lanjutan Tabel 20 No Indikator Komunikator Skor Total 4 3 2 1 n % N % n % n % N % 3. Selalu menyampaikan informasi 17 58.6 12 41.4 0 0 0 0 29 100.0 4. Menyampaikan pesan dengan menarik 15 51.7 14 48.3 0 0 0 0 29 100.0

Bentuk komunikatif yang diperlukan pada kegiatan ecovillage seperti pesan yang disampaikan oleh kepala desa jelas serta menarik. Selain itu, kepala desa pernah mengajak untuk melakukan pertemuan untuk menjelaskan ecovillage. Berdasarkan Tabel 20 indikator yang tergolong tinggi dengan skor empat adalah Kepala Desa Mekarwangi mengajak anggota untuk membuat pertemuan dengan membahas program ecovillage memiliki persentase sekitar 90 persen. Indikator penyampaian informasi dengan jelas juga memiliki persentase yang tergolong tinggi yakni sekitar 90 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa 26 responden sangat setuju bahwa kepala desa menyampaikan informasi mengenai program

ecovillage dengan jelas dan kepala desa mengajak anggota untuk membuat pertemuan mengenai program ecovillage. Akumulasi penilaian mengenai tingkat kemampuan komunikatif Kepala Desa Mekarwangi dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21 Jumlah dan persentase tingkat kemampuan komunikatif Kepala Desa Mekarwangi pada program ecovillage Tahun 2016

No Kategori Komunikator

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Rendah 11 37.9

2. Tinggi 18 62.1

Total 29 100.0

Pada Tabel 21, menunjukkan bahwa Kepala Desa Mekarwangi memiliki kemampuan berkomunikator dalam program ecovillage tinggi dengan persentase sekitar 62 persen atau delapan belas anggota ecovillage menyatakan bahwa kepala desa memiliki kemampuan komunikator yang tinggi. Pada sebelas anggota responden lainya menyatakan bahwa kemampuan komunikator Kepala Desa Mekarwangi pada kategori rendah dengan persentase sekitar 38 persen. Kepala Desa Mekarwangi dalam tingkat kemampuan kepemimpinan komunikator yang tergolong tinggi. Kemampuan komunikator kepala desa dilihat dari bagaimana kepala desa menyampaikan informasi mengenai ecovillage kepada anggota secara jelas serta menarik. Selain itu, pengukuran kemampuan komunikator pada kepala desa juga dilihat bagaimana kepala desa berusaha menyampaikan informasi di segala kondisi. Kepala desa juga berusaha untuk mengajak anggota untuk aktif di

kegiatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara mendalam dengan responden sebagai berikut:

“...Kalau rapat indung suka ngebahas tentang lingkungan. Harus suka bersih-bersih terus harus suka jaga lingkungan juga. Kalau tentang ecovillage suka disampein pas rapat juga...”. (EN, 34 Tahun).

Fasilitator

Kemampuan fasilitator adalah kemampuan memfasilitasi keperluan yang dibutuhkan oleh anggota ecovillage. Keperluan yang dibutuhkan dari anggota

ecovillage tidak hanya berupa barang atau materi tetapi juga memfasilitasi penyelesaian masalah serta cepat tanggap pada permasalahan yang ada. Penilaian pada setiap indikator kemampuan fasilitator kepala desa dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22 Jumlah dan persentase responden berdasarkan indikator tingkat kemampuan fasilitator Kepala Desa Mekarwangi pada program

ecovillage Tahun 2016 No Indikator Fasilitator Skor Total 4 3 2 1 n % n % n % n % N % 1. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan 21 72.4 7 24.1 1 3.4 0 0 29 100.0 2. Memberikan dana 12 41.4 16 55.2 1 3.4 0 0 29 100.0 3. Mampu menyelesaikan masalah bersama 25 86.2 3 10.3 1 3.4 0 0 29 100.0 4. Cepat tanggap menghadapi masalah 23 79.3 6 20.7 0 0 0 0 29 100.0

Hasil dari penilaian responden mengenai kemampuan fasilitator kepala desa yang ditampilkan pada Tabel 22 menujukan bahwa 25 responden memberi skor tertinggi bahwa kepala desa mampu menyelesaikan masalah secara bersama dengan persentase tergolong tinggi dari indikator fasilitator lainya yaitu sekitar 86 persen. Pada indikator lainya juga responden dominan memberi skor empat dan tiga serta hanya satu responden yang memberi penilian skor 2 pada indikator menyediakan fasilitas, menyediakan dana, dan mampu menyelesaikan masalah bersama. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan juga menunjukkan akumulasi penilaian bahwa Kepala Desa Mekarwangi memiliki kemampuan fasilitator seperti pada Tabel 23.

Tabel 23 Jumlah dan persentase tingkat kemampuan fasilitator Kepala Desa Mekarwangi pada program ecovillage Tahun 2016

No Kategori Fasilitator

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Rendah 11 37.9

2. Tinggi 18 62.1

Total 29 100.0

Pada Tabel 23, menunjukkan bahwa kemampuan kepala desa untuk memfasilitatori dominan tinggi dengan persentase sekitar 62 persen atau delapan belas responden menyatakan bahwa kemampuan memfasilitasi kepala desa adalah tinggi. Selain itu, sebelas responden lainya menyatakan bahwa kemampuan fasilitator kepala desa rendah dengan persentase sekitar 38 persen. Kemampuan memfasilitasi kepala desa tidak hanya secara materi tetapi sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan ecovillage.

Menurut dari jawaban responden menggunakan kuesioner, kemampuan fasilitator Kepala Desa Mekarwangi tergolong tinggi (62%). Kemampuan fasilitator kepala desa pada setiap kegiatan ecovillage memang dirasakan oleh anggota. Kemampuan memfasilitasi kepala desa dengan menyediakan yang dibutuhkan oleh anggota. Selain itu, kepala desa juga memberikan fasilitas tempat untuk mengadakan kegiatan seperti rapat, pelatihan yang biasa dilaksanakan di kantor desa, dan juga memberikan fasilitas lahan untuk berkegiatan penanaman. Kemampuan memfasilitasi yang dimiliki oleh kepala desa tidak hanya dalam bentuk barang atau materi, tetapi juga kepala desa memfasilitasi untuk penyelesaian masalah.

“...Iya memang kepala desa memfasilitasi biaya. Makan juga disediakan tapi biasanya kan dari anggaran program yang dikasih. Terkadang kan kalau lagi rapat atau kumpulkan suka perlu makan apalagi bapak-bapak buat rokok juga ya kepala desa ngasih pake uang pribadi...”. (WH, 35 Tahun).

Hasil dari wawancara menjelaskan bahwa kepala desa memfasilitasi setiap kegiatan baik secara materi maupun secara fisik mengujungi anggota yang kegiatan. Kepala desa juga berusaha mengalokasikan dana baik menggunakan dana desa yang diajukan sebelumnya atau menggunakan uang pribadi sendiri. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hermansyah (2015) melihat peran kepala desa dalam memfasilitasi Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hermansyah (2015) melihat peran kepala desa dalam memfasilitasi atau melengkapi kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembangunan yang berlangsung seperti merancang pembangunan dan aturan- aturan yang menjadi rambu-rambu kehidupan masyarakat dalam desa serta mendanai pelaksanaan tersebut adalah segala bentuk aktifitas manusia (masyarakat dan pemerintah), di desa dalam membangun diri, keluarga, masyarakat dan lingkungan di wilayah desa baik yang bersifat fisik, ekonomi, sosial, budaya, politik, ketertiban, pertahanan dan keamanan, agama dan

pemerintahan yang dilakukan secara terencana dan membawa dampak positif terhadap kemajuan desa.

Mediator

Mediator merupakan seseorang atau pihak yang berusaha menengahi atau pihak netral yang berusaha menengahi perundingan guna mencari kesepakatan tanpa ada konflik atau perdebatan. Perlunya peran mediator dalam menengahi setiap permasalahan untuk berusaha menyelesaikan masalah dengan solusi yang tepat. Pada program ecovillage, kepala desa memiliki kewenangan untuk menengahi setiap masalah dengan kemampuan memediatori. Kemampuan mediator yang perlu dimiliki seperti hadir dalam forum sebagai penengah, setiap permasalahan dicarikan solusi yang tepat tanpa ada pihak yang dirugikan, dan beriskap adil dengan yang memiliki masalah. Penilaian pada setiap indikator kemampuan mediator kepala desa dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24 Jumlah dan persentase responden berdasarkan indikator kemampuan mediator Kepala Desa Mekarwangi pada program ecovillage Tahun 2016 No Indikator Mediator Skor Total 4 3 2 1 N % n % n % n % N % 1. Hadir sebagai penengah 20 69.0 9 31.0 0 0 0 0 29 100.0

2. Cepat tanggap pada

setiap masalah 26 89.7 3 10.3 0 0 0 0 29 100.0

3. Mencari solusi

setiap masalah 25 86.2 4 13.8 0 0 0 0 29 100.0

4. Bersikap adil pada setiap

permasalahan

27 93.1 2 6.9 0 0 0 0 29 100.0

Hasil penilaian menggunakan kuesioner pada responden menunjukkan bahwa indikator cepat tanggap pada setiap masalah dengan skor empat tergolong tinggi dengan persentase sekitar 90 persen. Pada indikator lainya dengan skor empat dominan lebih tinggi dibanding dengan kategori setuju. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menyetujui bahwa Kepala Desa Mekarwangi memiliki kemampuan untuk cepat tanggap pada setiap masalah. Keseluruhan akumulasi dari kemampuan mediator Kepala Desa Mekarwangi terlihat pada Tabel 25.

Tabel 25 Jumlah dan persentase tingkat kemampuan mediator Kepala Desa Mekarwangi pada program ecovillage Tahun 2016

No Kategori Mediator

Frekuensi (n) Persentase (%)

1. Rendah 4 13.8

2. Tinggi 25 86.2

Total 29 100.0

Hasil data di lapangan menunjukkan bahwa Kepala Desa Mekarwangi memiliki kemampuan mediator yang tinggi dengan persentase 86 persen dan 25 responden menyatakan hal tersebut. Dapat diartikan kemampuan kepemimpinan kepala desa untuk hadir sebagai penengah pada setiap masalah yang dihadapi anggota. Selain hadir, kepala desa juga mampu untuk cepat tanggap pada setiap masalah serta mencari solusi yang adil bagi seluruh anggota. Empat responden lainya menyatakan kemampuan mediator kepala desa rendah dengan persentase sekitar 14 persen.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Hermansyah (2015) kepala desa memiliki peran seorang mediator merupakan peran yang menentukan keberhasilan setiap program dan rancangan pembangunan yang telah direncanakan. Peran kepala desa sebagai mediator samahalnya dengan penelitian ini melihat aspek mediator sebagai seorang yang tanggap permasalahan, kepala desa dapat memediasi dan mencari solusi dalam setiap permasalahan. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan lingkungan di Desa Mekarwangi dan program

ecoviilage.

Motivator

Motivator merupakan sikap seseorang yang berusaha memberikan saran atau dukungan. Sikap memotivator merupakan sikap yang diperlukan pemimpin dalam mempengaruhi pengikutnya atau bawahanya. Masyarakat pada umumnya akan terlibat pada suatu kegiatan pembangunan karena dorongan dari pemimpinnya yang nyata. Kemampuan memotivasi sangat diperlukan untuk menggerakkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Sikap motivator ini dapat berupa memberi semangat selama kegiatan, menjaga hubungan baik, serta memberikan dorongan pada setiap kegiatan. Indikator- indikator tersebut ditampilkan pada Tabel 26.

Tabel 26 Jumlah dan persentase responden berdasarkan indikator tingkat kemampuan memotivasi Kepala Desa Mekarwangi pada program

ecovillage Tahun 2016 No Indikator Motivator Skor Total 4 3 2 1 n % n % n % n % N % 1. Memberi semangat 27 93.1 2 31.0 0 0 0 0 29 100.0 2. Mendorong untuk terlibat 22 75.9 7 24.1 0 0 0 0 29 100.0 3. Memotivasi 26 89.7 3 10.3 0 0 0 0 29 100.0 4. Menjaga hubungan baik 27 93.1 2 6.9 0 0 0 0 29 100.0

Pada Tabel 26 menjelaskan pada setiap indikator dari kemampuan motivator Kepala Desa Mekarwangi. Indikator memberi semangat memiliki persentase tertinggi dengan penilaian skor empat dengan persentase sekitar 93 persen. Penilaian dengan skor dua dan satu tidak dipilih oleh responden. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menilai Kepala Desa Mekarwangi menyetujui kemampuan motivator dengan indikator memberi semangat, mendorong untuk terlibat, memotivasi anggota, dan menjaga hubungan baik dengan anggota. Akumulasi penilaian dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27 Akumulasi jumlah dan persentase tingkat kemampuan motivator Kepala Desa Mekarwangi pada program ecovillage Tahun 2016

No Kategori Motivator Frekuensi (n) Persentase (%) 1. Rendah 7 24.1 2. Tinggi 22 75.9 Total 29 100.0

Hasil data di lapangan menunjukkan Kepala Desa Mekarwangi memiliki kemampuan memotivasi anggota lainya pada kegiatan ecovillage yang dominan tinggi dengan persentase sekitar 76 persen atau 22 responden menyatakan kepemimpinan kepala desa memiliki kemampuan memotivasi anggota. Bentuk motivasi yang diberikan kepala desa kepada anggota berupa semangat sehingga mendorong dan memotivasi anggota untuk terlibat dalam kegiatan ecovillage. Hubungan baik antara kepala desa dengan anggota selama kegiatan ataupun diluar kegiatan. Beberapa responden lainya menggolongkan kemampuan motivator kepala desa rendah dengan persentase sekitar 24 persen.

Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan memotivasi yang dimiliki oleh Kepala Desa Mekarwangi tergolong tinggi. Anggota merasa kepala desa sering memberi semangat secara langsung serta mengajak anggota untuk ikut berpartisipasi pada kegiatan ecovillage. Namun, beberapa responden tidak pernah

memberikan motivasi berupa hadiah atau imbalan. Tetapi, memberi motivasi secara langsung. Sehingga anggota akan merasa segan jika tidak menghadiri suatu kegiatan. Pemberian motivasi berupa dorongan moril dan verbal selalu disampaikan melalui forum rapat desa setiap bulannya. Pemberian motivasi yang diberikan kepala desa berhasil dirasakan anggota dengan anggota selalu hadir pada setiap kegiatan.

“...Iya saya semangat terus juga suka terjun langsung. Kita ngeliat ibu semangat jadi anggotanya juga semangat...” (YY, 51 Tahun).

Kepala desa sering melakukan kunjungan serta menyemangati anggota secara langsung sehingga anggota termotivasi untuk hadir. Selain itu, kepala desa juga menerapkan peduli lingkungan di kehidupa sehari-harinya sehingga anggota terdorong untuk terlibat dalam program. Menurut Hermansyah (2015) menilai peran motivator sebagai sinergitas antara pembantu-pembantunya (bawahanya atau pengikutnya) dan mendayagunakan organisasi kemasyarakatan guna memotivasi masyarakat untuk berperan aktif secara terpadu agar mencapai hasil pembangunan yang telah direncanakan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian ini yag melihat peran memotivasi dari kepala desa dalam mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam program ecovillage.

. .

Gaya Kepemimpinan Kepala Desa

Gaya kepemimpinan kepala desa diklasifikasikan ke dalam dua bentuk gaya kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan transformasional. Kedua gaya tersebut digunakan untuk melihat bagaimana cara kepala desa untuk mempengaruhi masyarakat khususnya anggota pada program ecovillage. Gaya kepemimpinan transaksional dicirikan dengan gaya yang bersifat manager dan gaya transaksional yang lebih bergaya leader. Pemimpin tranformasional dicirkan dengan pengaruh yang diidealkan, stimulasi intelektual, kepedulian secara perorangan, dan motivasi inspirasional. Sementara itu, gaya transaksional memiliki karakteristik yang cenderung pada imbalan dan aturan. Berdasarkan pengertian tersebut, gaya kepemimpinan yang digunakan digolongkan sesuai dengan ciri dari kedua gaya tersebut yakni gaya transaksional berorientasi pada reward and punishment dan gaya transformasional yang berorientasi pada kebutuhan anggota dan tujuan bersama. Pembahasan mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala desa mengarahkan pada hipotesis uji yang pertama bahwa terdapat gaya yang dominan yang diterapkan oleh kepala desa.

Gaya Kepemimpinan Transaksional

Variabel yang digunakan untuk mengukur gaya kepemimpinan transaksional Kepala Desa Mekarwangi yakni berorientasi pada reward and punishment. Jika dilihat dari ciri gaya kepemimpinan transaksional yakni lebih bergaya manager yang menekankan pada tujuan suatu pihak atau lembaga sehingga lebih berorientasi pada aturan serta peningkatan produksi. Bass (1985) dikutip Pradana et al. (2013) mengemukakan karakteristik kepemimpinan transaksional yakni imbalan kontingen dan manajemen ekspresi. Imbalan kontingen merupakan cara pemimpin memberitahu bawahan tentang apa yang harus dilakukan bawahan jika ingin mendapatkan imbalan tertentu dan menjamin bawahan akan memperoleh apa yang diinginkannya sebagai pengganti usaha yang dilakukan. Manajemen eksepsi yaitu pemimpin berusaha mempertahankan prestasi dan cara kerja dari bawahannya, apabila ada kesalahan pemimpin langsung bertindak untuk memperbaikinya. Sesuai dengan hasil penelitian di lapangan, variabel dapat diukur dan dianalisis berdasarkan hasil perhitungan data kuesioner dan wawancara mendalam dengan responden. Berikut pemaparan mengenai hasil penilaian responden kepada gaya transaksional kepala desa pada Tabel 28.

Tabel 28 Jumlah dan persentase responden berdasarkan indikator gaya transaksional Kepala Desa Mekarwangi pada program ecovillage

Tahun 2016 No Indikator gaya transaksional Skor Total 4 3 2 1 n % n % n % n % N % 1. Sosialisasi aturan 20 69 8 27.6 0 0 1 3.4 29 100.0 2. Aturan disepakati bersama 22 75.9 6 20.7 0 0 1 3.4 29 100.0 3. Memberikan sanksi 14 48.3 13 44.8 0 0 2 6.9 29 100.0 4. Membuat perjanjian target 6 20.7 3 10.3 1 3.4 19 65.5 29 100.0 5. Memberikan bonus 10 34.5 2 6.9 1 3.4 16 55.2 29 100.0 6. Memberikan hadiah 10 34.5 1 3.4 0 0 18 62.1 29 100.0 7. Pernah mendapatkan hadiah 8 27.6 0 0 0 0 21 72.4 29 100.0 8. Termotivasi dengan hadiah 20 69.0 5 17.2 1 3.4 3 10.3 29 100.0 9. Hadiah diberikan kepada anggota yang melaksanakan tugas dengan baik 9 31.0 4 13.8 4 13.8 12 41.4 29 100.0 10. Hadiah diberikan langsung pada yang berhak 13 44.8 4 13.8 1 3.4 11 37.9 29 100.0 11. Pastikan hadiah diberikan pada yang berhak 13 44.8 3 10.3 3 10.3 10 34.5 29 100.0

Pada Tabel 28 menampilkan mengenai penilaian responden menggunakan kuesioner berdasarkan indikator gaya transaksional dari Kepala Desa Mekawangi.

Variabel gaya transaksional lebih beragam responden memilih skor dari empat sampai dengan satu. Untuk skor empat indikator aturan yang disepakati bersama memiliki persentase lebih tinggi dari pada indikator lainya (76%). hal ini menunjukkan bahwa pada kelompok ecovillage memiliki aturan yang disepakati