• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desa Ciasihan merupakan desa yang terletak di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah 665.74 hektar. Pemanfaatan lahan di Desa Ciasihan berdasarkan penggunaannya antara lain pemukiman, persawahan, perkebunan, pemakaman, pekarangan, perkantoran, lapangan olahraga, bangunan sekolah, fasilitas pasar, jalan, dan usaha perikanan. Pemanfaatan lahan terluas adalah persawahan dengan luas 342 hektar.

Tabel 2 Luas dan persentase penggunaan lahan/tanah di Desa Ciasihan tahun 2014

No. Bidang Luas (hektar) Persentase (%)

1 Pemukiman 24 3.6 2 Persawahan 342 51.37 3 Perkebunan 65 9.76 4 Pemakaman 2 0.3 5 Pekarangan 14 2.1 6 Perkantoran 2 0.3

7 Prasarana umum lainnya 216.74 32.55

Total 665.74 100

Sumber: Data Monografi Desa Ciasihan 2014

Desa Ciasihan terbagi menjadi tiga dusun yaitu Dusun I, Dusun II, dan Dusun III serta terdiri dari 9 RW (Rukun Warga) dan 52 RT (Rukun Tetangga) dan memiliki wilayah administratif yang berbatasan dengan desa lainnya. Batas- batas administratif Pemerintahan Desa Ciasihan adalah:

 Sebelah Utara : Desa Cibitung Kulon

 Sebelah Selatan : Kec. Cidahu Kab. Sukabumi  Sebelah Timur : Desa Gunung Sari

 Sebelah Barat : Desa Ciasmara

Berdasarkan topologi dan kontur tanah, Desa Ciasihan berwilayah perbukitan dan persawahan dengan ketinggian 600-800 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 20-28 0C. Desa Ciasihan mulai berbenah setelah disahkan menjadi Desa Wisata pada masa jabatan Lurah Pandi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor tahun 2013. Desa Ciasihan menjadi daerah tujuan untuk belajar sekaligus berekreasi menikmati udara pegunungan yang sejuk dan kesederhanaan kehidupan masyarakat kampung dengan segala aktivitasnya. Oleh karena itu, aksesibilitas menuju ke desa ini sangat baik, kondisi jalan beraspal dengan sarana transportasi menuju ke tempat ini adalah angkutan umum atau kendaraan pribadi. Akses kendaraan umum menuju desa ini dapat menggunakan angkot bernomor 03 atau 02 turun di Terminal Laladon, lalu dilanjutkan dengan

naik angkot jurusan Leuwiliang, Jasinga, atau Ciampea sampai di perempatan Parabakti. Kemudian diakhiri dengan naik angkot Parabakti hingga turun di Desa Ciasihan.

Letak desa terhadap pusat pemerintahan:

 Ke Ibukota Kecamatan : 3 km bisa dilalui kendaraan selama ¼ jam  Ke Ibukota Kabupaten : 60 km bisa dilalui kendaraan selama 3 jam  Ke Ibukota Provinsi :165 km bisa dilalui kendaraan selama 8 jam  Ke Ibukota Negara : 91 km bisa dilalui kendaraan selama 5 jam

Kondisi Sosial Demografis

Mayoritas penduduk Desa Ciasihan didominasi oleh Suku Sunda dengan bahasa keseharian adalah Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia. Desa Ciasihan memiliki jumlah penduduk sebanyak 10 536 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 5 462 jiwa (51.84%) dan perempuan sebanyak 5 074 jiwa (48.46%). Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Desa Ciasihan sebanyak 2 789 KK.

Tabel 3 Jumlah dan persentase penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Ciasihan tahun 2014

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Tidak/Belum Tamat SD 2 200 20.88 2 Tamat SD 3 136 29.76 3 Tamat SLTP 3 972 37.70 4 Tamat SLTA 1 114 10.57 5 D1 – D2 43 0.4 6 D3 / Sarjana Muda 30 0.28 7 Sarjana / Strata 1 (S1) 25 0.24 8 Pasca Sarjana/Magister (S2) 10 0.09 9 Doktor 2 0.08 Total 10 536 100.0

Sumber: Data Monografi Desa Ciasihan 2014

Data pada tabel 3 menunjukkan bahwa sebanyak 37.70 persen penduduk Desa Ciasihan merupakan lulusan SMP lalu diikuti dengan jumlah lulusan SD dan belum tamat SD yang cukup tinggi yakni 29.76 persen dan 20.88 persen. Data ini menggambarkan pendidikan penduduk Desa Ciasihan masih tergolong rendah. Akan tetapi, kesadaran penduduk Desa Ciasihan terhadap pentingnya pendidikan semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat pada tabel bahwa sudah ada warga desa yang telah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bahkan hingga jenjang doktor.

“...kebanyakan anak-anak disini tidak bersekolah bukan karena keterbatasan ekonomi tetapi karena individu anaknya yang malas...”-Bapak Erwin, Sekretaris Desa Ciasihan.

21

Sarana dan prasarana pendidikan di Desa Ciasihan pun sudah tergolong lengkap diantaranya adalah gedung PAUD, Taman Kanak-Kanak (TK), SD Negeri, SD Swasta, MI, SLTP, SLTA/SMK, dan pondok pesantren. Selain itu, Desa Ciasihan juga didukung oleh sarana kesehatan berupa Posyandu, Puskesmas Pembantu, Dokter Umum, bidan, dukun kampung terlatih, dan Bina Keluarga Balita.

Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi penduduk Desa Ciasihan dijelaskan melalui mata pencaharian, tingkat kesejahteraan, dan kelembagaan ekonomi. Mata pencaharian penduduk Desa Ciasihan terdiri dari petani, buruh tani, Pegawai Negeri Sipil, pedagang, pedagang keliling, swasta, bidan, TNI/POLRI, dan dukun kampung terlatih. Tingkat kesejahteraan penduduk Desa Ciasihan dikategorikan menurut penggolongan dari BKKBN yaitu pra sejahtera, sejahtera tingkat 1, sejahtera tingkat 2, sejahtera tingkat 3, dan sejahtera tingkat 3 plus. Selanjutnya, kelembagaan yang ada di desa terdiri dari kelompok tani, BPD, LPM, PKK, LINMAS, Karang Taruna, Posyandu, Kelompok Tani, RW, RT, Koperasi Simpan Pinjam, dan Muhammadiyah serta kelembagaan ekonomi pertanian di Desa Ciasihan.

Tabel 4 Persentase mata pencaharian penduduk di Desa Ciasihan tahun 2014

No. Mata Pencaharian Persentase (%)

1 Petani 40.51

2 Buruh Tani 16.32

3 Pegawai Negeri Sipil 1.3

4 Pedagang 20.51

5 Pedagang Keliling 3.5

6 Swasta 17.53

7 Bidan 0.07

8 TNI/POLRI 0.14

9 Dukun Kampung Terlatih 0.12

Total 100.0

Sumber: Data Monografi Desa Ciasihan 2014

Mata pencaharian penduduk Desa Ciasihan sebagian besar adalah bidang pertanian. Hal ini sesuai dengan luas wilayah pertanian di Ciasihan yang menempati angka hingga 51.37 persen. Mata pencaharian di bidang pertanian ini menyumbang angka sekitar 40.51 persen sedangkan yang paling kecil adalah dukun kampung terlatih yaitu hanya menyumbang angka 0.12 persen.

Rata-rata luas lahan yang dimiliki petani padi sawah di Desa Ciasihan adalah 1.04 hektar. Petani padi sawah di Desa Ciasihan dapat digolongkan berdasarkan luas lahan yang dimiliki merujuk pada Sastraatmadja (2010) menurut data kelompok tani sebagai berikut.

Tabel 5 Jumlah petani padi sawah berdasarkan luas lahan yang dimiliki menurut kelompok tani di Desa Ciasihan tahun 2006

Penggolongan petani

Kelompok tani

Total Saluyu Asih Rajin Karya

Mandiri Makmur Raharja Petani gurem (< 0.5 ha) 11 0 2 3 3 0 19 Petani kecil (0.5-1 ha) 77 9 32 69 38 67 292 Petani besar (> 1 ha) 0 21 6 14 14 23 78 Total 88 30 40 86 55 90 389

Berdasarkan penggolongan petani menurut luas lahan yang dimiliki, kelompok petani yang memiliki jumlah petani gurem paling banyak adalah Saluyu, jumlah petani kecil paling banyak adalah Karya Mandiri, dan jumlah petani besar paling banyak adalah Raharja. Selanjutnya, petani padi sawah di Desa Ciasihan tersebar paling banyak pada golongan petani kecil yang memiliki luas lahan antara 0.5-1 hektar.

Tabel 6 Jumlah dan persentase tingkat kesejahteraan penduduk Desa Ciasihan tahun 2014

No Tingkat Kesejahtaraan Jumlah (KK) Persentase (%)

1 Pra Sejahtera 606 21.73

2 Sejahtera Tingkat 1 979 35.10

3 Sejahtera Tingkat 2 871 31.23

4 Sejahtera Tingkat 3 266 9.54

5 Sejahtera Tingkat 3 Plus 67 2.4

Total 2 789 100.0

Sumber: Data Monografi Desa Ciasihan 2014

Berdasarkan penggolongan keluarga sejahtera menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional), tabel 6 menunjukkan bahwa penduduk Desa Ciasihan sebanyak 35.10 persen tergolong sebagai Keluarga Sejahtera Tingkat 1. Hal ini menjelaskan bahwa keluarga tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan, dan kesehatan. Selain itu, keluarga yang sudah tergolong Keluarga Sejahtera Tingkat 3 Plus baru mencapai 2.4 persen. Keluarga pada tahap ini berarti sudah dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga yaitu kebutuhan minimal, dasar, psikologis, dan memberikan kontribusi maksimal terhadap masyarakat.

23

Kelembagaan Ekonomi

Kelembagaan dan organisasi yang ada di Desa Ciasihan diantaranya adalah BPD, LPM, PKK, LINMAS, Karang Taruna, Posyandu, Kelompok Tani, RW, RT, Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Ikhlashul Ummah, dan Muhammadiyah. Masyarakat Desa Ciasihan khususnya RW 03 juga aktif dalam forum pengajian. Agendanya tidak hanya dilakukan dalam satu waktu melainkan satu minggu bisa lebih dari dua kali yakni pengajian RW, RT, khusus laki-laki, dan khusus perempuan.

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Ikhlashul Ummah merupakan salah satu kelembagaan ekonomi yang aktif di Desa Ciasihan. BMT Ikhlasul Ummah merupakan lembaga keuangan syariah dengan prinsip bagi hasil untuk mengembangkan usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kaum fakir miskin. Dua sifat operasional yang dijalankan BMT ini adalah aspek Baitul Maal yang dikembangkan untuk kesejahteraan sosial melalui Ziswa (zakat, infaq, sedekah, dan wakaf) dan aspek Baitul Tamwil yang cenderung bersifat usaha untuk mendapatkan keuntungan dengan cara tumbuh dan dikembangkan secara mandiri serta dikelola dengan profesional2. Keanggotaan lembaga ini bila dilihat dari segi status sosial petani umumnya didominasi oleh petani daripada buruh tani. Hal ini dikarenakan kehidupan rumah tangga buruh tani cenderung subsisten sehingga tidak mengalokasikan penghasilannya untuk terlibat dalam lembaga ini. Pernyataan berikut turut melengkapi minimnya partisipasi rumah tangga buruh tani pada BMT.

“...saya ngga ikut BMT, neng. Soalnya takut nggak kebayar. Mau makan aja susah...” –Bapak HM, 90 tahun.

Kelembagaan lain yang turut berkontribusi dalam perekonomian Desa Ciasihan adalah kelompok tani. Gabungan dari seluruh kelompok tani di Desa Ciasihan dikenal dengan nama Gapoktan Karya Mandiri yang saat ini diketuai oleh Haji Udin Syamsuddin. Kelompok tani yang ada di Desa Ciasihan ada enam kelompok yaitu Rajin, Karya Mandiri, Makmur, Asih, Sahaja, dan Saluyu. Keanggotaan lembaga ini bila dilihat dari segi status sosial petani umumnya didominasi oleh petani daripada buruh tani. Pernyataan di bawah ini membuktikan minimnya partisipasi rumah tangga buruh tani pada kelompok tani.

“...ngapain ikut kelompok tani, neng. Saya „kan nggak punya

lahan. Biasanya yang ikut itu petani yang punya lahan, neng...”

Bapak PS, 62 tahun.

Kelembagaan pertanian yang ada di Desa Ciasihan tidak hanya sebatas kelompok tani saja. Akan tetapi, ada kebiasaan hubungan penguasaan lahan dan kerja pertanian yang melembaga di Desa Ciasihan dan tetap berlaku hingga saat ini. Kelembagaan tersebut adalah menggarap lahan sawah dengan sistem bagi

2

hasil dan pengupahan. Dalam sistem bagi hasil, kesepakatan antara petani dan buruh tani sebagai penggarap yakni kontrak kerja non upah berupa hasil panen padi sawah dalam satuan gedeng dengan rasio (perbandingan) bagi hasil antara pemilik dan buruh tani (penggarap) adalah 4:1. Selain itu, dalam sistem pengupahan buruh tani, upah hariannya untuk buruh tani laki-laki biasanya memperoleh upah sebesar Rp30 000 per harinya dan bekerja dari pukul 07.00 hingga zuhur yakni pukul 12.00 WIB. Peran perempuan adalah menandur dan

ngarambet biasanya sekaligus membantu suaminya di lahan padi sawah. Perempuan sebagai buruh tani dalam hal ini memperoleh bayaran sebesar Rp25 000 per hari bahkan perempuan ada yang tidak dibayar bergantung pada kesepakatan dengan petani.

Dokumen terkait