HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
4.1.1.1. Sebelum Kemerdekaan 1945
Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru.Kalau listrik mulai
ada di wilayah Indonesia tahun1893 di daerah Batavia (Jakarta sekarang), maka
30 tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan.Sentralnya dibangun di
tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jl. Listrik No.12
Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta Belanda.
Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan
Brandan (1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NV ANIWM) Brastagi dan
Tarutung (1929), Tanjung Balai (1931) milik Gemeente – Kotaparaja, Labuhan
Bilik (1936) dan Tanjung Tiram (1937).
Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan
Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan
perluasan jaringan.Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera
Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi
pemerintahan tentara Jepang waktu itu.
Setelah proklamasi RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi
Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih
perusahaan listrik bekas miliki swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan
ini Departemen Pekerjaan Umum.Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu,
maka dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober
sebagai hari listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam
suasana yang makin memburuk dalam hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3
Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No.163 yang memuat ketentuan
Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swata Belanda sebagai bagian dari
perwujudan pasal 33 ayat(2) UUD 1945.
Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan
Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli)
yang mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh), tahun 1959
dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menterai
PPUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah.
Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau menjadi PLN Ekploitasi.
Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri PUT No.
9/PRT/64 dan Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah
kerja PLN menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi.Sumatera Utara tetap menjadi
Ekploitasi I.
4.1.1.2. Dari Eksploitasi I sampai Wilayah II
Sebagai tindakan lanjut dari pembentukkan PLN ekploitasi I Sumatera Utara
tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No.KPTS 009/DIRPLN/66 tanggal
14 April 1966, PLN Ekploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sektor,
yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, P. Siantar (berkedudukan di Tebing
Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jwab
membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh
Wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Ekploitasi I Sumatera Utara diubah
menjadi PLN Ekploitasi II Sumatera Utara.
Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang
merubah PLN Ekploitasi menjadi PLN Wilayah.PLN Ekploitasi II menjadi PLN
Wilayah II Sumatera Utara.
4.1.1.3. Dari Perum menjadi Persero
Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23/1994 tanggal 16 Juni 1994
maka ditetapkan status PLN sebagai persero. Adapun yang meleterbelakangi
perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang
terus meningkat dewasa ini.
Dimana pada abad 21 nanti, PLN tidak dapat tidak harus mampu
menghadapi tantanngan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur
Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajekemn yang
berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center, dan cost center.
Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mendorong perkembangan industry pada PJPT II yang tanggung jawabnya cukup
besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan
lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus.
4.1.1.4. Pemisahan Wilayah, Pembangkitkan dan Penyaluran
Perkembangan kelistirkan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan
bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan
pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi
pertumbuhan dan perkembangan kelistirkan Sumatera Utara dimasa-masa
mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa
kelistirkan, maka berdasarkan Surat Keputusan No 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8
Agustus 1996 dibentuk organisasi bari bidang jasa pelayanan kelistikan yaitu PT
PLN (Persero) Pembangkitkan dan Penyaluran Sumatera Utara Bagian Utara.
Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero) Pembangkit dan
Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN (Persero) Wilayah
II, maka fungsi-fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola
PT PLN (PErsero) Wilyah II berpisah tanggung jawab pengelolaannya ke PLN
Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT PLN (Persero)
Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik.
Pada tahun 2003 PT PLN (Persero) Wilayah II berubah menjadi PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Utara.
4.1.2. Dasar Hukum Perusahaan
1. Anggaran dasar PLN tahun 1998
2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero.
3. Pemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero)
4. Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 1998 tentang Pengalihan Keudukan,
5. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1998 tentang Pengalihan Pembinaan
terhadap, Perusahaan Perseroan (Persero) dan Perseroan Terbatas yang
sebagaian sahamnya dimiliki Negara Republik Indonesia kepada Menteri
Negara Pendayagunaan BUMN.
4.1.3. Visi, Misi dan Motto Perusahaan
4.1.3.1. Visi Perusahaan
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang unggil dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
4.1.3.2. Misi Perusahaan
Mengusahakan pembangkitan dan penyediaan tenaga listik dalam jumlah
dan mutu yang memadai serta melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi
yang sehat, memperhatikan keperluan stakeholder serta meningkatkan kepuasaan
pelanggan.
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegangan saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiataan usaha yang berwawasan lingkungan.
4.1.3.3. Motto Perusahaan
Motto PLN yaitu “Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik (Electricty for A Better Life)”.
4.1.4. Nilai-Nilai Perusahaan
Saling percaya, integritas, peduli dan pembelajaran
1. Peka terhadap kebutuhan pelanggan
Senantiasa berusha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan secara cepta, tepat dan sesuai.
2. Penghargaan pada harkat dan martabat manusia
Menjujung tinggi harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan
kekurangannya serta mengakui dan melinduingi hak-hak asasi dalam
menjalankan bisnis.
3. Integritas
Menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan objektifitas dalam
pengelolaan bisnis.
4. Kualitas produk
Meningkatkan kualitas dan kehandalan produk secara terus-menerus dan
terukut serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan.
5. Peluang untuk maju
Memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota
perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria
dan kompetensi jabatan yang ditentukan.
6. Inovatif
Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota
perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya
7. Mengutamakan kepentingan perusahaan
Konsisten untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dan menjamin
di dalam setiap keputusan yang diambil ditunjukkan demi kepentingan
perusahaan.
8. Pemegang saham
Dalam pengambilan keputusan keputusan bisnis akan beroirentasi pada
upaya meningkatkan nilai investasi pemegang saham.
4.1.5. Struktur Organisasi
Merupakan suatu gambaran mengenai mekanisme kerja antar bagian unit
atau departemen yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan sebagai dasar
dalam melaksanakan prosedur kerja dan menunjukkkan fungsinya masing-masing.
Dengan adanya struktur organisasi maka akan terlihat jelas pembagian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab.
Adapun struktur organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
STRUKTUR ORGANISASI