STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1.2.3. Variabel Anggaran
Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik
Tabel 4.7
Distribusi Responden terhadap Anggaran
N o Tanggapan STS TS KS S SS f % F % f % f % f % 1 Anggaran bagi karayawan outsourcing pada PT. PLN (Persero Wilayah Sumatera Utara tidak terlalu rendah
0 0 2 4.7 13 30.2 28 65.1 0 0
N
o Tanggapan
STS TS KS S SS
f % f % F % F % f %
2 Anggaran bagi karyawan
outsourcing di PT. PLN (Persero) wilayah Sumatera Utara yang dibuat mencerminkan keadilan
0 0 0 0 8 18.6 28 65.1 7 16.3
3 Anggaran pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara menjadi tolok ukur terhadap kinerjaperusahaan.
0 0 0 0 9 20.9 27 62.8 7 16.3
4 Proses penyusunan anggaran di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara sangat efektif.
0 0 0 0 3 7.0 22 51.2 18 41.9
5 Dengan adanya anggaran yang baik di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dapat mempengaruhi dan memotivasi karyawan-karayawan
0 0 3 7.0 8 18.6 19 44.2 13 30.2
6 Anggaran yang ada di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dapat dijadikan alat untuk pengawasan khususnya untuk prestasi kerja karyawan.
6 14.0 3 7.0 10 23.3 13 30.2 11 25.6
7 Laporan anggaran bagi karyawan sangat terbuka dan terealisasi serta akurat dan tepat waktu
0 0 4 9.3 5 11.6 15 34.9 19 44.2
8 Anggaran yang baik dapat melihat sebagai alat pengendalian kepada karyawan dan pegawai di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
0 0 3 7.0 6 14.0 18 41.9 16 37.2
9 Anggaran di PT. PLN
Sumatera Utara dijadikan alat komunikasi intern antara karyawan dan pimpinan, atau anatara karyawan dan kepala sub bidang/bidang
Sambungan :
Tabel 4.7
Distribusi Responden terhadap Anggaran
N
o Tanggapan
STS TS KS S SS
f % F % f % f % f %
10 Karyawan outsourcing, pegawai, kepala bidang, kepala sub bidang ikut berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan anggaran baik
2 4.7 8 18.6 14 32.6 16 37.2 3 7.0
Sumber : Hasil Penelitian 2014 (Data diolah)
Berdasarkan tabel 4.7 diberi kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada pertanyaan pertama responden yang menjawab setuju tentang anggaran
bagi karyawan outsourcing pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara yang tidak terlalu rendah sekitar 28 atau 65,1%, ada juga responden yang
menyatakan kurang setuju yang dalam arti bahwasnya anggaran bagi
karyawan outsourcing PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara masih sangat rendah, dapat dilihat juga dengan jumlah responden yang menjawab
tidak setuju yang berjumlah 2 atau 4,7%. Sehingga dapat disimpulkan
anggaran bagi karyawan outsourcing telah memadai, tetapi harus di perbaiki dalam proses selanjutnya. Dengan total jumlah responden adalah 43
responden.
2. Pada pertnyataan kedua responden memiliki jawaban terbanyak pada
pernyataan setuju yaitu 28 atau 65,1% terhadap pernyataan anggaran bagi
mencerminkan keadilan untuk para karyawan dan perusahaan. Tetapi masih
ada juga karyawan menyatakan kurang setuju sebanyak 8 responden atau
18,6% yang berarti masih ada karyawan yang merasakan anggaran tersebut
masih kurang mencerminkan keadilan untuk para karyawan. Ada juga
karyawan yang menjawab sangat setuju yaitu sekitar 7 responden atau 16,3,
bahwasa anggaran tersebut mencerminkan nilai-nilai keadilan. Dalam hal ini
disimpulkan bahwa anggaran di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
telah mencerminkan keadilan baik untuk para karyawan, pegawai maupun
perusahaan itu sendiri. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden.
3. Pada pernyataan ketiga responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 9
responden atau 20,9%, responden yang menjawab setuju 27 atau 62,8%, dan
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden atau 16,3%.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa anggaran di PT. PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara sangat menjadi tolak ukur terhadap kinerja
perusahaan. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden.
4. Pada pernyataan keempat, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak
3 responden atau 7,0%, responden yang menjawab setuju sebanyak 22 atau
51,2%, dan responden yang menjawab sangat setuju yaitu 18 responden atau
41,9%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden sangat positif
terhadap pernyataan bahwa proses penyusunan anggaran yang dilakukan oleh
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara sangat efektif dibuat oleh
5. Pada pernyataan kelima, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3
responden atau 7,0%, kurang setuju sebanyak 8 responden atau 18,6%,
responden yang menjawab setuju sebanyak 19 responden atau 44,2%, dan
responden yang menjawab sangat setuju 13 responden atau 30,2%. Dalam hal
ini dapat disimpulkan bahwa responden banyak yang setuju dengan adanya
anggaran yang baik di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera dapat
mempengaruhi dan memotivasi para karyawan di perusahaan tersebut.
Dengan total jumlah responden adalah 43 responden.
6. Pada pernyataan keenam responden yang menjawab sangat tidak setuju 6
responden atau 14,0%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3
orang atau 7,0%, responden yang menjawab kurang setuju 10 responden atau
23,3%, responden yang menjawab setuju sebanyak 13 orang atau 30,2%, dan
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 11 atau 25,6%. Sehingga
dapat disimpulkan banyak responden yang sangat setuju dan setuju terhadap
pernyataan anggaran di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dijadikan
alat pengawasan kepada karyawan khususnya dalam hal prestasi kerja
karyawan. Tetapi walaupun demikian masih ada responden yang menyatakan
sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju terhadap pernyataan
tersebut, sehingga PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara masih harus
ada pembenahan di dalamnya. Dengan total jumlah responden adalah 43
responden.
7. Pada pernyataan ketujuh banyak responden yang menjawab sangat setuju
sebanyak 15 atau 34,9% bahwasanya laporan anggaran di PT. PLN (Persero)
Wilayah Sumatera bagi karyawan mereka sangat terbuka, terealisasi, dan
laporan tersebut sangat akurat dan tepat pada waktunya. Walaupun demikian
masih ada responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 4 atau 9,3%,
dan responden yang menyatakan kurang setuju sebanyak 5 atau 11,6%
terhadap pernyataan tersebut, yang mengartikan bahwa laporan tersebut
belum sangat terbuka. Sehingga PT. PLN (Persero) wilayah Sumatera Utara
masih harus mengkontrol dalam pemberian laporan anggaran bagi karyawan.
Dengan total jumlah responden adalah 43 responden.
8. Pernyataan kedelapan responden yang menjawab setuju berada pada posisi
pertama yaitu sebanyak 18 responden atau 41,9%, diposisi kedua responden
yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 atau 37,2%, diposisi ketiga
responden yang menjawab kurang setuju 6 orang atau 14,0%, dan diposisi
terakhir responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 atau 7,0%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan sangat setuju jika anggaran di
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah dapat digunakan sebgai
alat pengenalian kepada karyawan dan pegawai, sehingga dapat melihat dari
kinerja perusahaan tersebut. Dengan total jumlah responden adalah 43
responden.
9. Pada pernyataan kesembilan responden paling banyak menyatkan setuju yaitu
sebanyak 19 orang atau 44,2%, di posisi kedua responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 14 orang atau 32,6%. Dalam hal ini bahwa karyawan
dijadikan sebagai alat komunikan intern mereka baik kepada kepala sub
bagian, kepala bagian maupun pimpinan di PT. PLN (Persero) wilayah
Sumatera Utara. Tetapi masih ada responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 3 orang atau 7,0%, dan responden yang menjawab kurang setuju
sebanyak 7 orang atau 16,3% terhadap pernyataan tersebut, dalam hal ini
berarti masih ada karyawan yang belum bisa merasakan anggaran sebagai alat
komunikasi intern dari karyawan ke kepala sub bagian, kepala bagian maupun
ke pimpinan. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden.
10. Pada pernyataan terakhir responden yang menjawab sangat tidak setuju
sebanyak 2 orang atau 4,7%, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak
8 orang atau 18,6%, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 14
orang atau 32,6%, responden yang menjawab setuju sebanyak 16 orang atau
37,2%, dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang atau
7,0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya pimpinan PT. PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Utara menjadikan karyawan outsourcing, pegawai, kepala bidang, kepala sub bidang ikut berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan
anggaran. Dengan total jumlah responden adalah 43 responden.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu (residual) memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali (2005 : 110)dapat diketahui bahwa uji t dan uji F dengan mengasumsikan bahwa
Salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual
adalah uji statistik non – parametrik Kolmogorov – Smirnov (K-S).uji K-S
dilakukan dalam membuat hipotesis :
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Pengambilan keputusannya adalah :
Signifikan K-S > α maka terima H0 : Residual normal Signifikan K-S < α maka terima Ha : Residual tidak normal a. Pendekatan histogram
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat kurva
normal. Kurva normal adalah kurva yang memiliki ciri khusus dimana mean,
mode, dan mediannya berada ditempat yang sama. Maka jika terjadi kemencengan
pada kurva (skewness) maka data tidak berdistribusi normal
Sumber : Output SPSS Versi 16(Januari 2014) Gambar 4.2. Histogram Uji Normlitas
Histogram
Dependent Variabel : Anggaran
Fr
e
que
nc
y
Regression Standardized Residual
Mean = 1.54E-4 Std.Dev = 1.75793445
Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Minat Beli Konsumen
Anggaran
Berdasarkan Gambar 4.2 grafik histogram terlihat bahwa data variabel
berdistribusi normal.Hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang membentuk
lonceng yang tidak melenceng baik ke kiri maupun ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Cara untuk melihat normalitas adalah dengan melakukan pendekatan grafik.
Pendekatan ini dengan melihat titik-titik di sepanjang garis diagonal
Sumber : Output SPSS Versi 16 (Januari 2014)
Gambar 4.3 Grafik Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa distribusi dari titik-titik
diagonal, dimana dapat disimpulkan bahwa data yang disajikan bersifat
normal.Maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi anggaran
berdasarkan Independent Variable. c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov
Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal dan
histogram berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv-Smirnov
yang merupakan uji statistik non-parametik.
Tabel 4.8
Uji Kolmogorv-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N 43 Normal Parametersa,b Mean 0E-4 Std. Deviation 1.75793445 Most Extreme Differences Absolute .103 Positive .103 Negative -.004 Kolmogorov-Smirnov Z 1.423
Asymp. Sig. (2-tailed) .178
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS Versi 16(Januari 2014)
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah
0,178. Nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 yang berarti
variabel residual atau data berdistribusi normal. Nilai
Kolmogorov-Smirnov Z yaitu 1,423 lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan
antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain dikatakan normal.
Regression Studentized Deleted (Press) Residual 3 2 1 0 -1 -2 -3 R egressi on S tandardi zed P redi ct ed V a lu e 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: Minat Beli Konsumen
Anggaran
4.2.2.2. Uji Heteroskedasitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.Menurut Ghozali(2005 : 105)jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas
dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
a. Pendekatan Grafik
Mendeteksi apakah ada atau tidak gejala Heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan menganalisa penyebaran titik-titik yang terdapat pada
scatterplot yang dihasilkan program SPSS Versi 16 dengan dasar pengambilan keputusan, yaitu :
1. Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur
maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.
2. Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau dengan acak maka regresi
tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Sumber : Output SPSS Versi 16 (Januari 2014)
Gambar 4.4
Berdasarkan Gambar 4.4 terlihat titik-titik secara acak atau tidak membentuk
suatu pola tertentu yang jelas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk prediksi anggaran
berdasarkan masukan Independent Variable.
b. Uji Glejser
Pendekatan grafik yaitu melihat sebaran titik scatterplot memiliki
kelemahan dimana jika jumlah pengamatan sedikit maka akan sulit
menginterprettasikan hasil grafik plot. Untuk itu dilakukan uji Glejser.
Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Eror Beta 1 (Constant) -.770 .982 -.784 .436 Prestasi Kerja .943 .023 .976 40.974 .000 Upah .035 .019 .043 1.827 .073 a Dependent Variable:Anggaran
Sumber :Output SPSS Versi 16 (Januari 2014)
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen anggaran. Dapat
dilihat pada kolom Sig. yang merupakan probabilitas signifikansi variabel, dimana
probabilitas signifikansi variabel independen berada diatas tingkat kepercayaan
0,05, maka dapat disimpulkan model regresi ini tidak terindikasi
4.2.2.3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Eror Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.770 .982 -.784 .436
Prestasi Kerja .943 .023 .976 40.974 .000 .982 1.019
Upah .035 .019 .043 1.827 .073 .982 1.019
a Dependent Variable : Anggaran
Sumber : Output SPSS Versi 16 (Januari 2014)
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa angka Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 5 dan nilai tolerance diatas 0,90 dengan demikian dapat di simpulkan model regresi bebas gangguan multikolinearitas.
4.2.3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan aplikasi SPSS 16.0 for windows.Analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yang terdiri dari prestasi kerja dan upah terhadap variabel
dependen yaitu anggaran. Model regresi yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah :
Y = a + b1.x1 + b2.x2 + e
Tabel 4.11
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Eror Beta 1 (Constant) -.770 .982 -.784 .436 Prestasi Kerja .943 .023 .976 40.974 .000 Upah .035 .019 .043 1.827 .073 a Dependent Variable:Anggaran
Sumber : Output SPSS Versi 16 (Januari 2014)
Berdasarkan hasil olahan data pada Tabel 4.11 , maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = (-0.770) + 0,943 X1 + 0,035 X2 + e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) sebesar (-0.770) artinya bahwa prestasi kerja dan upah atau nilai
variabel bebas adalah 0, maka besarnya nilai anggaran adalah sebesar (-0,770).
Atau jika tidak ada prestasi kerja serta upah, maka anggaranakan bertambah
sebesar (-0,770).
b. Koefisien X1 (b1) = 0,943 menunjukkan bahwa jika variabel independen lain
nilainya tetap, maka variabel prestasi kerja mengalami kenaikan sebesar
0,943.
c. Koefisien X2 (b2) = 0,035 menunjukkan bahwa jika variabel independen lain