• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Sistem Dan Pengelolaan Air Minum Di Kota Pangkal Pinang

Dalam dokumen Aspek Teknis Per Sektor (Halaman 65-68)

Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia seperti memasak, mencuci dan sebagainya. Sekarang ini air bukan hanya di pergunakan bagi kegiatan rumah tangga saja tetapi juga dipergunakan bagi perkantoran, perdagangan, perumahan dan industri dengan skala besar. Kebutuhan air bersih yang tinggi ini membuka peluang investasi bagi pihak swasta untuk mengelola sumber daya alam ini.

Sumber air baku biasanya berasal dari sumber air permukaan yang terdapat pada sungai, rawa, dan kolong bekas penambangan timah serta pada sungai-sungai utama, dengan keadaan air bersifat permanen/ ada sepanjang tahun (parential stream).

Sistem jaringan sumber daya air lintas kota atau kabupaten yang terdapat di Kota Pangkalpinang berasal sumber-sumber berikut ini:

• DAS Baturusa yang meliputi Kecamatan Gabek (Kelurahan Selindung), Kecamatan Pangkalbalam (Kelurahan Lontong Pancur, Kelurahan Ketapang), Kecamatan Bukit Intan (Kelurahan Temberan);

• Sub-DAS Rangkui yang meliputi Kecamatan Taman Sari (Kelurahan Kejaksaaan, Kelurahan Rawa Bangun, Kelurahan Gedung Nasional, Kelurahan Opas Indah), Kecamatan Rangkui (Kelurahan Pintu Air, Kelurahan Masjid Jamik), Kecamatan Girimaya (Kelurahan Pasar Padi), Kecamatan Bukit Intan (Kelurahan Pasir Putih, Kelurahan Air Mawar, Kelurahan Temberan), Kecamatan Pangkalbalam (Kelurahan Ampui, Kelurahan Rejosari, Kelurahan Ketapang);

• Sub-DAS Selindung yang meliputi Kecamatan Gerunggang (Kelurahan Tua Tunu Indah), Kecamatan Gabek (Kelurahan Jerambah Gantung, Kelurahan Selindung);

• Sub-DAS Pedindang yang meliputi Kecamatan Rangkui (Kelurahan Parit Lalang, Kelurahan Bintang), Kecamatan Girimaya (Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Batu Intan, Kelurahan Pasar Padi, Kelurahan Semabung Baru), Kecamatan Bukit Intan (Kelurahan Pasir Putih);

• Kolam Retensi Kacang Pedang yang berlokasi di Kecamatan Rangkui (Kelurahan Keramat dan Kelurahan Pintu Air), Kecamatan Gerunggang (Kelurahan Kacang Pedang), Kecamatan Taman Sari (Kelurahan Kejaksaaan); dan

• Kolong Pedindang yang berlokasi di Kelurahan Parit Lalang, Kecamatan Rangkui;

Sedangkan IPA yang ada di Kota Pangkal Pinang adalah sebagai berikut: 1. Instalasi Mangkol sumber air baku berasal dari Mata Air Gunung Mangkol 2. IPA Pedingdang I sumber air baku berasal dari Sungai Pedingdang, Kolong

Kacang Pedang dan Gunung Mangkol

3. IPA Pedingdang II sumber air baku berasal dari Sungai Pedingdang 4. IPA UF Bacang sumber air baku berasal dari Kolong Bacang

5. IPA I Bacang sumber air baku berasal dari Kolong Bacang 6. IPA II Bacang sumber air baku berasal dari Kolong Bacang

Sampai bulan Desember Tahun 2012, data operasional IPA di Kota Pangkal Pinang adalah sebagai berikut :

1 Air yang di produksi : 3.179.784 m3 2. Air yang di distribusikan : 2.766.923 m3 3. Kehilangan air produksi : 408.861 m3 4. Prosentase kehilangan air produksi : 12,74 % 5. Air yang terjual : 569.316 m3 6. Kehilangan air di distribusi : 2.197.607 m3 7. Prosentase kehilangan air distribusi : 79,42 %

Untuk lebih jelasnya data operasional IPA di Kota Pangkalpinang dapat dilihat pada tabel 5.11 berikut ini.

Tabel 5.11

Kapasitas Produksi Air Minum Kota Pangkalpinang Tahun 2012

No. Instalasi

Kapasitas Produksi

Kapasitas

Riil (l/dt) Sumber Air Baku Terpasang

(l/dt)

tidak di manfaatkan

(l/dt)

1. Mangkol 15 12 3 Mata air G. Mangkol

2. IPA Pedindang I 300 200 100

1. Sungai Pedindang 2. Kolong Kacang

pedang 3. G. Mangkol

3. IPA Pedindang II 20 20 0 Sungai Pedindang

4. IPA UF Bacang 40 40 0 Kolong Bacang

5. IPA I Bacang 20 5 15 Kolong Bacang

6. IPA II Bacang 20 5 15 Kolong Bacang

Jumlah 415 282 133

Sumber: PDAM tahun 2013

Berdasarkan data di atas sampai saat ini masih tersedia kapasitas air yang belum termanfaatkan sebesar 282 liter/detik dari kapasitas terpasang sebesar 415 liter/detik. Adanya kapasitas air yang belum termanfaatkan ini antara lain disebabkan karena jaringan PDAM sampai saat ini masih belum menjangkau seluruh bagian Kota Pangkalpinang.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Pangkalpinang merupakan satu satunya perusahaan BUMD di daerah ini yang mensuplai air bersih ke rumah-rumah, tempat usaha dan sebagainya. Jumlah pelanggan air minum yang tercatat selama

tahun 2012 adalah sebanyak 3067 sambungan atau menurun sebesar 9,49 persen. Penurunan ini terjadi tiap tahunnya mulai dari tahun 2001 hingga tahun 2012. Penurunan jumlah pelanggan (khususnya pelanggan rumahtangga) dimungkinkan karena sering terjadinya kemacetan air akibat adanya kebocoran pipa dan sumber air yang mulai berkurang karena musim kemarau. Selain itu masyarakat yang berhenti berlangganan ini sebagian karena telah memiliki sumur air sendiri dengan cara membuat sumur bor. Pada tahun 2012 porsi terbanyak pelanggan adalah rumah tangga (91,46 persen), perusahaan, pertokoan dan industri (6,48 persen) dan sisanya 2,06 persen adalah hotel, instansi pemerintah, badan sosial, rumah sakit dan sebaginya. Dengan kondisi makin menurunnya persediaan air dan tingginya tingkat kebocoran, maka Kota Pangkalpinang masuk kategori sebagai daerah sulit/kekurangan air.

Pada dasarnya misi dari pelayanan PDAM di Kota Pangkalpinang adalah menjangkau jumlah pelayanan sebesar 80% dari jumlah total penduduk Kota Pangkalpinang, akan tetapi masih ada permasalahan yang harus mampu di perbaiki oleh pengelola PDAM Kota Pangkalpinang adalah belum maksimalnya pengolahan sumber air yang ada, masih cukup tingginya kehilangan air dalam proses distribusi, serta belum tercapainya tujuan PDAM untuk dapat mendistribusikan pelayanan air minum ini keseluruh penduduk Kota Pangkapinang atau maksimal 80% dari total jumlah penduduk perkotaan.

Berdasarkan data kondisi eksisting, di Kota Pangkalpinang pelayanan air bersih dengan sistem perpipaan sudah menjangkau hampir seluruh bagian wilayah kota yang mencakup 7 Kecamatan. Hanya intensitas pelayanannya berbeda pada masing-masing bagian wilayah. Kecamatan Pangkalbalam terlayani 40% dan Kecamatan Gerunggang sudah dilayani air bersih perpipaan (PDAM) sekitar 30%. Adapun lima Kecamatan lainnya secara umum telah terlayani air bersih perpipaan, kecuali satu kelurahan di Kecamatan Bukit Intan. Untuk lebih jelasnya mengenai volume air bersih yang disalurkan dapat dilihat pada Tabel 5.12 di bawah ini.

Tabel 5.12

Air minum yang Disalurkan Menurut Kategori Pelanggan di Kota Pangkalpinang, Tahun 2012

No Kategori Pelanggan Jumlah Pelanggan Jumlah Pemakaian Air ( M3)

1 Rumah Tangga A (Rusunawa) 1 5.976

2 Rumah Tangga B 2.805 456.686 3 Sosial Umum 5 3.767 4 Sosial Khusus 43 12.864 5 Niaga Kecil 172 20.481 6 Instansi Pemerintah TK I 1 15.234 7 Instansi Pemerintah TK II 18 30.941

8 Niaga Besar Industri 20 1.793

9 Pelabuhan 1 6.262

10 Mobil Tangki 2 15.312

Jumlah 3.067 569.316

Seperti halnya di kabupaten dan kota lain di seluruh Indonesia, kebutuhan akan air minum di Pangkalpinang dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah. Jumlah pelanggan PDAM pada 2012 adalah sebanyak 3.607 unit, menurun dari tahun sebelumnya. Penurunan jumlah pelanggan dan jumlah air minum yang disalurkan ini disebabkan karena seiring dengan majunya pengenalan akan teknologi, masyarakat kini memiliki cara alternatif untuk pemenuhan kebutuhan akan airnya, misalnya melalui pompa listrik, dan lainnya.

Sistem Penyediaan air minum yang dilakukan dengan sistem perpipaan di Kota Pangkalpinang sudah menjangkau hampir seluruh bagian wilayah kota yang mencakup tujuh kecamatan. Hanya intensitas pelayanannya berbeda pada masing-masing bagian wilayah. Kecamatan Pangkalbalam terlayani 40% dan Kecamatan Gerunggang sudah dilayani air bersih perpipaan (PDAM) sekitar 30%. Adapun kecamatan lainnya secara umum telah terlayani air bersih perpipaan, kecuali satu kelurahan di Kecamatan Bukit Intan.

B. Kondisi Sarana Dan Prasarana Pengelolaan Air Minum Di Kota Pangkal

Dalam dokumen Aspek Teknis Per Sektor (Halaman 65-68)