• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini menjelaskan mengenai kondisi geografis, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi masyarakat Desa Wonosoco sebagai desa yang terdampak banjir dan Desa Kalirejo sebagai desa yang tidak terdampak banjir. Kedua desa berada pada wilayah Kecamatan yang sama, yaitu Kecamatan Undaan. Sedangkan jarak antara Desa Wonosoco dan Desa Kalirejo sekitar 4 kilometer.

Kondisi Geografis Desa Wonosoco

Desa Wonosoco merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Desa Wonosoco berada paling selatan wilayah Kecamatan Undaan dan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan di Pegunungan Kendeng. Desa Wonosoco merupakan desa yang paling sering terdampak banjir dibandingkan dengan desa-desa yang lain di Kecamatan Undaan. Hal ini dikarenakan letak Desa Wonosoco yang tepat di lereng Pegunungan Kendeng yang sering membawa air kiriman hujan dari puncak yang turun sebagai banjir bandang.

Adapun posisi Desa Wonosoco di sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Berugenjang dan Desa Lambangan, di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan, di sebelah timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Pati, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan. Desa Wonosoco (Kudus), Kabupaten Pati, dan Kabupaten Grobogan berbatasan langsung di Pegunungan Kendeng yang menjadi pertemuan tiga Kabupaten (Kudus, Pati, dan Grobogan). Pegunungan Kendeng merupakan pegunungan kapur yang sudah mulai rusak akibat adanya penebangan hutan secara berlebihan yang menyebabkan tidak berfungsinya hutan sebagai daerah resapan air. Akibatnya air kiriman datang sebagai banjir bandang ke pemukiman dan persawahan.

Luas total wilayah Desa Wonosoco yaitu 542,419 hektar. Luas total wilayah tersebut terbagi menjadi dua wilayah, yaitu luas areal lahan sawah dan luas areal lahan kering (pemukiman). Luas areal lahan sawah yaitu 369,475 hektar. Sedangkan luas areal lahan kering yaitu 103,69 hektar yang terdiri dari luas pekarangan/bangunan (30,11 hektar), tegalan/kebun (32,96 hektar), dan lain- lain (40,62 hektar). Secara teknis, irigasi di lahan persawahan Desa Wonosoco mendapat aliran air dari Sungai Landa yang merupakan anak sungai dari Sungai Juwana yang berhulu di Sungai Serang.

Desa Kalirejo

Desa Kalirejo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Desa Kalirejo terletak di wilayah Kecamatan Undaan bagian barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak. Desa Kalirejo merupakan desa yang paling jarang terdampak banjir dibandingkan desa-desa lain di Kecamatan Undaan. Hal ini dikarenakan wilayah Desa Kalirejo memiliki ketinggian permukaan tanah relatif lebih tinggi dibandingkan desa-desa yang lain di Kecamatan Undaan.

Adapun posisi Desa Kalirejo di sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Medini, di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa Lambangan

dan Desa Berugenjang, di sebelah timur berbatasan langsung Desa Terangmas dan Desa Berugenjang, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak. Desa Kalirejo merupakan desa yang menjadi tempat lokasi Bendungan Wilalung berada. Bendungan Wilalung menghubungkan Sungai Serang, Sungai Wulan, dan Sungai Juwana. Bendungan Wilalung atau disebut Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) berfungsi sebagai pintu air untuk mengatur dan mengalirkan debit air yang masuk dari Sungai Serang menuju Sungai Wulan dan Juwana. Hal ini bertujuan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian terhadap debit air untuk meminimalisasi terjadinya banjir desa-desa yang dilewati sungai-sungai tersebut. Adapun Sungai Wulan melintasi Desa Kalirejo, Medini, Sambung, Undaan Kidul, Undaan Tengah, Undaan Lor, dan Desa Wates dan mengalir ke Kabupaten Demak. Sedangkan Sungai Juwana mengalir ke Desa Wonosoco, Berugenjang, Terangmas, Kutuk, dan menuju Kabupaten Pati.

Adapun luas total wilayah Desa Kalirejo yaitu 343,130 hektar. Luas total wilayah tersebut terbagi menjadi dua wilayah, yaitu luas areal lahan sawah dan luas areal lahan kering (pemukiman). Luas areal lahan sawah yaitu 241,401 hektar. Sedangkan luas areal lahan kering yaitu 65,59 hektar yang terdiri dari luas pekarangan/bangunan (33,25 hektar), dan lain-lain (32,34 hektar). Lahan persawahan ditanami dengan tanaman padi dan hortikultura. Tanaman padi ditanam pada musim tanam I (September) dan musim tanam II (Januari). Sedangkan tanaman hortikultura ditanam pada musim tanam III (Mei)

Kondisi Sosial Desa Wonosoco

Sebagian besar penduduk Desa Wonosoco merupakan penduduk asli wilayah tersebut. Mereka tinggal di desa secara turun temurun dari orangtuanya. Jumlah total penduduk Desa Wonosoco yaitu 1138 orang yang terdiri atas laki- laki yaitu 552 orang dan perempuan yaitu 586 orang.1 Komposisi penduduk didominasi oleh struktur umur intermediete ke atas yaitu kelompok umur 40-49 tahun dengan jumlah 185 orang. Kemudian disusul kelompok umur 30-39 tahun dengan jumlah 173 orang dan kelompok umur 25-29 tahun dengan jumlah 109 orang.

Dari sektor pendidikan, sebagian besar penduduk Desa Wonosoco menyelesaikan pendidikan formal pada tingkat Sekolah Dasar (SD) berjumlah 446 orang. Kemudian tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 190 orang, tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah 89 orang, dan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 23 orang. Secara keseluruhan sebagian besar penduduk Desa Wonosoco menyelesaikan pendidikannya di tingkat Sekolah Dasar (SD). Hal ini disebabkan pada masa mereka, pendidikan sangat sulit dijangkau dari segi lokasi dan finansial serta belum menjadi prioritas bagi masyarakat seperti era sekarang.

Dari sektor agama, sebagian besar penduduk Desa Wonosoco beragama Islam dengan jumlah 1134 orang. Desa Wonosoco memiliki satu masjid besar dan

1

Data Monografi Desa Wonosoco Februari 2016 2

Data Monografi Desa Kalirejo Februari 2016 3

Sistem borongan merupakan sistem mempekerjakan tenaga kerja pertanian secara berkelompok. Biasanya satu borongan terdiri atas 10 buruh petani dengan bayaran yang

25

dua musholla yang menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat. Hubungan kekerabatan sangat kuat terjalin antar penduduk karena banyak diantara mereka masih memiliki hubungan keluarga satu sama lain. Suasana gotong royong dan kekeluargaan sangat terasa di Desa Wonosoco dengan seringnya acara pengajian rutin yang diadakan oleh masyarakat Rukun Tetangga (RT). Acara Tahlilan dan

Yasinan juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk berkumpul dan bersilaturahim.

Secara administratif, Desa Wonosoco terdiri atas empat Rukun Tetangga (RT) dan satu Rukun Warga (RW). Desa Wonosoco memiliki satu Sekolah Dasar (SD) yang menjadi sekolah satu-satunya di desa. Kemudian Desa Wonosoco memiliki bumi perkemahan yang sering digunakan sebagai tempat berkemah siswa-siswi baik sekolah-sekolah dari Kudus maupun luar Kudus. Salah satu keunggulan lain adalah dijadikannya Desa Wonosoco menjadi Rintisan Desa Wisata yang didanai pemerintah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi, diantaranya Sendang Dewot, Sumber Air Sendang Dewot, Punden Ki Pakis Aji, Goa Wewe, Goa Sura Dipo, Goa Keraton, dan Goa Batu Cantik.

Desa Kalirejo

Sebagian besar penduduk Desa Kalirejo merupakan penduduk asli wilayah tersebut. Mereka tinggal di desa secara turun temurun dari orangtuanya. Jumlah total penduduk Desa Kalirejo yaitu 7003 orang yang terdiri atas laki-laki yaitu 3378 orang dan perempuan yaitu 3625 orang.2 Komposisi penduduk didominasi oleh struktur umur muda yaitu kelompok umur 30-39 tahun dengan jumlah 965 orang. Kemudian disusul kelompok umur 15-19 tahun dengan jumlah 836 orang, kelompok umur 20-24 tahun dengan jumlah 827 orang dan kelompok umur 25-29 tahun dengan jumlah 735orang.

Dari sektor pendidikan, sebagian besar penduduk Desa Kalirejo menyelesaikan pendidikan formal pada tingkat Menengah Pertama (SMP/SLTP) berjumlah 1280 orang. Kemudian tingkat Sekolah Dasar (SD) berjumlah 809 orang, belum tamat Sekolah Dasar (SD) berjumlah 591 orang, dan tingkat Menengah Atas (SMA) sebanyak 580 orang. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa penduduk Desa Kalirejo memiliki tingkat pendidikan rata-rata Sekolah Menengah Pertama (SMP/SLTP) ke atas.

Dari sektor agama, kondisi umat beragama di Desa Kalirejo lebih beragam. Sebagian besar penduduk Desa Kalirejo beragama Islam dengan jumlah 6772 orang. Kemudian penduduk beragama Budha berjumlah 110 orang dan Kristen Protestan berjumlah 66 orang. Meskipun hidup dengan kondisi umat beragama yang lebih beragam namun kerukunan dan toleransi terjaga dengan baik. Hubungan kekerabatan sangat kuat terjalin antar penduduk karena banyak diantara mereka masih memiliki hubungan keluarga satu sama lain. Suasana gotong royong dan kekeluargaan juga dapat dirasakan karena tradisi keagamaan yang masih melekat dengan kuat. Acara Tahlilan dan Yasinan merupakan salah satu sarana bagi masyarakat untuk berkumpul dan bersilaturahim antar lingkungan tetangga yang berdekatan.

2

Kondisi Ekonomi Desa Wonosoco

Sebagian besar penduduk Desa Wonosoco mempunyai mata pencaharian utama di sektor pertanian. Mata pencaharian penduduk dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu on farm, off farm, dan non farm. Penduduk yang memiliki mata pencaharian pada kelompok on farm berjumlah 342 orang. Penduduk yang memiliki mata pencaharian pada kelompok off farm berjumlah 361 orang. Sedangkan penduduk yang memiliki mata pencaharian pada kelompok non farm

berjumlah 240 orang.

Sektor pertanian (on farm dan off farm) menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar di Desa Wonosoco dibandingkan sektor non farm. Sektor pertanian menjadi sektor utama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari penduduk Desa Wonosoco. Ketergantungan penduduk Desa Wonosoco terhadap sektor pertanian menjadi rentan apabila krisis banjir datang menyerang sumber nafkah mereka. Hal ini dikarenakan keberadaan lahan pertanian menjadi sumber utama penghasilan masyarakat Desa Wonosoco. Akses penduduk desa terhadap sumber nafkah yang lain juga tidak mudah karena faktor lokasi, finansial, dan ketrampilan yang rendah.

Desa Kalirejo

Sebagian besar penduduk Desa Kalirejo mempunyai mata pencaharian utama di sektor pertanian. Mata pencaharian penduduk dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu on farm, off farm, dan non farm. Penduduk yang memiliki mata pencaharian pada kelompok on farm berjumlah 720 orang. Penduduk yang memiliki mata pencaharian pada kelompok off farm berjumlah 1560 orang. Sedangkan penduduk yang memiliki mata pencaharian pada kelompok non farm

berjumlah 3577 orang.

Letak desa yang berada di sepanjang jalan Kudus-Purwodadi yang merupakan jalur jalan lintas kota menyebabkan akses yang lebih mudah terhadap sumber-sumber nafkah lain di luar sektor pertanian. Penduduk Desa Kalirejo memiliki mata pencaharian yang lebih beragam. Sektor non farm menyerap tenaga kerja lebih tinggi dibandingkan sektor on farm dan off farm. Sektor non farm yang mendominasi mata pencaharian penduduk Desa Kalirejo, diantaranya buruh bangunan (701 orang), buruh industri (695 orang), dan pedagang (470 orang).

Kemajuan ekonomi Desa Kalirejo tidak bisa lepas dari keberadaan Pasar Kalirejo. Pasar Kalirejo merupakan satu-satunya pasar yang terletak di sepanjang jalan Kudus-Purwodadi yang melewati Desa Kalirejo. Keberadaan pasar Kalirejo menjadi sumber nafkah lain di luar sektor pertanian yang dimanfaatkan warga untuk memperoleh pendapatan. Hal ini berpengaruh pada strategi nafkah yang digunakan penduduk Desa Kalirejo dengan menerapkan strategi nafkah ganda. Artinya, disamping bekerja sebagai petani banyak pula penduduk Desa Kalirejo yang bekerja sebagai pedagang di pasar.

27

Ikhtisar

Desa Wonosoco merupakan desa yang termasuk paling sering terendam banjir di Kecamatan Undaan. Posisi desa terletak di bawah Pegunungan Kendeng dan dilewati Sungai Landa yang menjadi sumber pengairan sawah di Desa Wonosoco. Sebagian besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani. Pertanian sudah menjadi pekerjaan turun temurun yang diwariskan oleh keluarga dengan cara membagi-bagikan lahan sawah kepada anak cucu mereka. Hubungan kekerabatan antar warga terlihat sangat kuat. Hal ini dikarenakan antara satu penduduk dengan penduduk yang lain masih memiliki hubungan saudara sehingga nilai-nilai kekeluargaan di desa masih terjalin kuat.

Desa Kalirejo merupakan desa yang termasuk paling jarang terendam banjir di Kecamatan Undaan. Desa Kalirejo termasuk desa yang memiliki kontur permukaan tanah paling tinggi dibandingkan desa-desa lain di Kecamatan Undaan. Posisi desa terletak di sepanjang jalan lintas Kabupaten Kudus- Purwodadi sehingga merupakan jalur yang ramai dengan lalu lintas kendaraan. Keberadaan Pasar Kalirejo sebagai pusat ekonomi desa ikut memengaruhi strategi nafkah penduduk desa untuk mendukung aktifitas nafkahnya. Penduduk desa memiliki pekerjaan yang bervariasi pada sektor on farm, off farm, dan non farm.

Mayoritas penduduk desa bermata pencaharian sebagai petani. Namun secara total keseluruhan sektor non farm lebih banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan sektor on farm dan off farm. Hal ini dipengaruhi kondisi desa yang semiurban

dengan keberadaan pasar dan jalan lintas Kabupaten sehingga membuka akses yang lebih luas terhadap sumber-sumber nafkah lain selain bertani.

Dokumen terkait