• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Wonosoco dan Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Desa Wonosoco merupakan desa yang terdampak banjir sedangkan Desa Kalirejo merupakan desa yang tidak terdampak banjir. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan beberapa faktor yang menjadi pendukung. Pertama, mengenai Desa Wonosoco dan Desa Kalirejo yang masing-masing merupakan representasi desa terdampak banjir dan tidak terdampak banjir. Kedua, sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Dan ketiga, masih banyaknya lahan persawahan yang menjadi sumber nafkah sebagian besar penduduk di kedua desa. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan dari akhir bulan Februari 2016 sampai akhir bulan Maret 2016.

Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilaksanakan melalui penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun 1989). Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel secara terukur dan obyektif dalam penelitian. Tes validity dan reliability akan dilakukan untuk menguji kevalidan dan kesesuaian kuesioner dengan kondisi di lapangan melalui proses uji coba terhadap minimal 10 responden rumahtangga petani.

Selain itu penelitian juga didukung dengan pendekatan kualitatif yang berfungsi untuk memperkaya data dan lebih memahami fenomena sosial yang diteliti (Singarimbun 1989). Pendekatan kualitatif dilaksanakan melalui teknik wawancara mendalam (indepth interview) kepada responden dan informan dengan menggunakan beberapa pertanyaan sebagai panduan wawancara (Lampiran 4). Pendekatan kualitatif berfungsi sebagai infornasi pendukung yang ditambahkan untuk memperkuat data kuantitatif yang akan didapatkan melalui kuesioner (Lampiran 3). Kemudian jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian eksplanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan (Singarimbun 1989).

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian akan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari responden dan informan. Responden merupakan unit individu, kelompok, atau rumahtangga yang dipilih untuk menceritakan fenomena sosial tentang dirinya sendiri. Sedangkan informan merupakan unit individu, kelompok, atau rumahtangga yang dipilih untuk menceritakan fenomena sosial tentang dirinya, orang lain, dan lingkungannya. Pemilihan responden dilakukan melalui teknik pengambilan sampel dari populasi

rumahtangga petani dengan menggunakan teknik sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling). Teknik ini dipilih untuk melihat kondisi masyarakat pada setiap lapisan sosialnya dengan membandingkan Desa Wonosoco sebagai wilayah banjir dan Desa Kalirejo sebagai wilayah tidak banjir. Unit analisis yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah rumahtangga petani. Definisi rumahtangga petani yang dijadikan responden adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat, diantaranya 1) salah satu anggota rumahtangga bekerja pada sektor pertanian on farm dan atau off farm, 2) memiliki lahan garapan baik milik sendiri atau milik orang lain, dan 3) sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama mereka. Responden yang akan dipilih berasal dari populasi sampel yang kemudian disusun dalam kerangka sampling. Selanjutnya dari kerangka sampling akan diambil responden sebanyak 35 orang masing-masing desasehingga jumlah responden yang akan diambil sebanyak 70 orang.

Gambar 3 Skema penentuan responden

Sedangkan pemilihan informan dilakukan melalui teknik sampel sistem bola salju (snowball sampling) yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi secara berkesinambungan antara informan satu dengan informan lainnya. Sumber data sekunder akan diperoleh melalui data monografi desa, dokumen desa, dan kajian pustaka dari literatur yang mendukung penelitian. Metode pengumpulan data yang akan dipakai dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 2 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data Data yang akan dikumpulkan

Kuesioner - Karakteristik responden

(rumahtangga petani)

- Struktur pendapatan sektor pertanian

- Struktur pendapatan sektor non pertanian

- Tingkat pengeluaran rumahtangga petani

- Tingkat saving rumahtangga petani

- Pemanfaatan livelihood assets

- Tingkat kerentanan nafkah rumahtangga petani

Wawancara mendalam - Bagaimana dampak dari banjir - Bagaimana banjir memengaruhi Populasi Rumahtangga Petani di Dua Desa Populasi Sampel Kerangka Sampling 35 resonden Desa Kalirejo 35 responden Desa Wonosoco

21

strategi nafkah

- Bagaimana variasi strategi nafkah petani yang terbentuk - Bagaimana bentuk kerentanan

petani

Observasi lapang - Kondisi desa

- Aktivitas yang dilakukan petani Analisis dokumen - Data monografi desa

- Gambaran umum desa melalui peta desa

- Dokumen desa - Kajian literatur Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan melalui reduksi data, baik data kuantitatif maupun kualitiatif dengan tujuan memusatkan, memilih, dan menyederhanakan data sehingga dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Data kuantitatif yang diperoleh melalui kuesioner diolah menggunakan Microsoft Excel 2010

terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke perangkat lunak SPSS for Windows Version 22 untuk mempermudah pengolahan data. Uji statistik yang akan digunakan adalah uji Regresi Linier untuk mengetahui pengaruh antar variabel yang akan diteliti.

Sedangkan data kualitatif diperoleh melalui teknik wawancara mendalam dan observasi lapang, baik melalui rekaman maupun dituliskan ke dalam catatan lapangan (Lampiran 5). Kemudian data kualitatif diolah melalui proses reduksi data untuk mendapatkan informasi-informasi penting berkenaan dengan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Penyajian data dan informasi akan dilakukan secara deskriptif sebagai upaya untuk mendukung dan memperkuat data kuantitatif. Gabungan dari data kuantitatif dan kualitatif akan disajikan dalam bentuk teks narasi, matriks, tabulasi silang, bagan, ataupun gambar untuk mendapatkan kesimpulan yang berkaitan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Metode pengukuran Indeks Kerentanan Nafkah atau Livelihood Vulnerability Index (LVI) model IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) yang digunakan dalam penelitian Etwire et al. (2013) dapat dihitung melalui rumus berikut:

) Keterangan :

= tingkat keterpaparan (exposure) rumahtangga

= tingkat kemampuan adaptasi (adaptive capacity) rumahtangga = tingkat kepekaan (sensitivity) rumahtangga

LVI-IPCC merupakan model penghitungan Indeks Kerentanan Nafkah suatu daaerah dengan menggunakan kerangka kerentanan model IPCC

(Intergovernmental Panel on Climate Change) untuk mengukur tingkat kerentanan masyarakat dalam suatu regional (daerah). merupakan penghitungan mengenai tingkat keterpaparan rumahtangga petani, merupakan tingkat kemampuan adaptasi rumahtangga petani, dan merupakan tingkat kepekaan rumahtangga petani. Rumus model IPCC merupakan cara praktis untuk mengukur tingkat kerentanan rumahtangga petani di wilayah terdampak banjir menggunakan pengukuran tiga komponen tersebut. Skala pengukuran LVI-IPCC

adalah mulai dari -1 (wilayah paling tidak rentan) hingga +1 (wilayah paling rentan). Artinya, semakin tinggi nilai LVI-IPCC maka semakin tinggi pula tingkat

vulnerability (kerentanan) rumahtangga petani tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah nilai LVI-IPCC maka semakin rendah pula tingkat vulnerability

Dokumen terkait