• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

2. Gaya Belajar

Gaya belajar merupakan cara belajar yang sering digunakan oleh setiap individu. Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Jika siswa sudah mengetahui gaya belajar yang cocok untuk mereka, maka proses pembelajaran di kelas akan berjalan secara optimal. Gaya belajar juga diartikan sebagai cara yang cenderung dipilih oleh seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut.

Menurut Bobbi Deporter & Mike Hernacki (2015:110), gaya belajar adalah cara seseorang dalam menerima, menyerap, dan memproses informasi. Cara belajar yang dimaksud adalah cara

termudah yang dimiliki oleh setiap siswa dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang diterima.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar cara belajar yang dimiliki oleh seseorang yang sering digunakan dalam menyerap, dan mengolah informasi yang diterima.

Para ahli menggolongkan gaya belajar yang berbeda-beda, tetapi dalam penelitian ini gaya belajar yang akan digunakan yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik atau yang dikenal dengan gaya belajar tipe V-A-K. Gaya belajar ini dikemukakan oleh Bobbi Deporter dan Mike Hernacki (2015).

a. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual adalah suatu bentuk gaya belajar dengan cara melihat, memandang, dan mengamati suatu objek yang akan dipelajari. (Safrianti, 2017)

Siswa dengan tipe gaya belajar ini perlu melihat bahasa tubuh dan ekspresi wajah guru agar dapat benar-benar memahami isi pelajaran, mereka biasanya senang duduk dibangku barisan depan agar terhindar dari sesuatu yang mengganggu penglihatan mereka selama pembelajaran atau diskusi kelas, pembelajar dengan tipe ini biasanya mencatat hal-hal detail untuk dapat menyerap informasi.

Adapun indikator-indikator gaya belajar visual menurut Bobbi Deporter & Mike Hernacki (2015:116) sebagai berikut:

1) Rapi dan teratur

2) Berbicara dengan cepat 3) Teliti terhadap detail

4) Lebih suka membaca daripada dibacakan 5) Pembaca cepat dan tekun

6) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka

7) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik

8) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi

9) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek

10) Biasanya tidak terganggu oleh keributan

11) Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar 12) Mengingat dengan asosiasi visual

13) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya

14) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain

15) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat

16) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato 17) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya

atau tidak

18) Lebih suka seni daripada musik

Kendala pada anak yang memiliki gaya belajar visual yaitu sering lupa dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru, sering lupa mengerjakan tugas yang diberi oleh guru, dan kesulitan mengekspresikan apa yang dipikirkan.

b. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar dengan cara mendengar. Menurut Gilakjani dalam kutipan (Anintya et al., 2016) orang dengan gaya belajar ini, lebih dominan dalam menggunakan indera pendengaran untuk bisa memahami dan mengingat materi pembelajaran.

Siswa dengan tipe gaya belajar ini menafsirkan makna dari ucapan melalui nada suara, kecepatan berbicara, dan perbedaan kecil lainnya, informasi tertulis tidak begitu bermakna kecuali kalau sudah didengar.

Adapun indikator-indikator gaya belajar auditorial menurut Bobbi Deporter & Mike Hernacki (2015:118) sebagai berikut:

1) Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja

2) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan 3) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada

menuliskannya

4) Berbicara dalam irama dan berpola

5) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara

6) Mudah terganggu dengan keributan

7) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca

8) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat

9) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita

10) Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar

11) Biasanya pembicara yang fasih

12) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain

13) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik 14) Lebih suka musik daripada seni

Kendala pada anak dengan tipe belajar auditorial adalah lambat dalam hal menyalin materi atau pelajaran di papan tulis, dan tulisannya berantakan sehingga susah untuk dibaca.

c. Gaya Belajar Kinestetik

Menurut Deporter dan Hernacki (2015:113) gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. Orang dengan tipe gaya belajar ini cenderung tidak bisa duduk diam, mereka berpikir sambil bergerak atau berjalan.

Selain itu, mereka sering menggerakan anggota tubuh ketika berbicara.

Siswa dengan tipe gaya belajar ini terkadang kehilangan informasi pada saat mendengarkan ceramah guru dan memiliki masalah dalam berkonsentrasi apabila diminta untuk duduk dan membaca. Mereka seringkali membuat gambar atau coretan untuk membantu mengingat sesuatu.

Adapun indikator-indikator gaya belajar kinestetik menurut Bobbi Deporter & Mike Hernacki (2015:118-120) sebagai berikut:

1) Berbicara dengan perlahan

2) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang 3) Belajar melalui memanipulasi dan praktik 4) Banyak menggunakan isyarat tubuh

5) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka

6) Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca 7) Menanggapi perhatian fisik

8) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak 9) Mempunyai awal perkembangan otot-otot yang besar 10) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

11) Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama

12) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu

13) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

14) Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot.

Mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca

15) Kemungkinan tulisannya jelek 16) Ingin melakukan segala sesuatu

17) Menyukai permainan yang menyibukkan

Kendala tipe gaya belajar kinestetik adalah cenderung tidak bisa diam. Tipe gaya belajar ini lebih suka terlibat dalam proses pembelajaran daripada hanya duduk diam saat guru menjelaskan materi.

Dokumen terkait