• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Paparan Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Dan

Pada bagian ini dipaparkan data hasil penelitian yaitu kemampuan komunikasi matematis pada materi himpunan ditinjau dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Tes soal kemampuan komunikasi matematis ini diberikan kepada subjek penelitian ini pada hari senin 13 Desember 2021, tes ini berlangsung selama 60 menit yang diikuti oleh 3 subjek yang mewakili masing-masing gaya belajar. Sebelum pelaksanaan tes peneliti meminta subjek untuk membaca petunjuk pengerjaan soal yang ada dibagian atas soal. Hasil dari tes ini akan diajadikan acuan peneliti untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis subjek, kemudian nantinya dilakukan pengecekan dengan hasil wawancara terhadap subjek penelitian.

Wawancara ini dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi tentang kemampuan komunikasi matematis siswa terkait dengan soal yang telah diberikan. Adapun kegiatan wawancara ini dilaksanakan berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan subjek penelitian yaitu pada

hari selasa 14 Desember 2021, wawancara ini dilakukan setelah ujian semester selesai sehingga tidak mengganggu kegiatan ujian di kelas.

a) Paparan Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis dan Wawancara Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual (V)

Di sini akan dilakukan analisis kemampuan komunikasi matematis dan wawancara ditinjau dari gaya belajar visual yaitu pada subjek V.

Peneliti menggunakan hasil tes kemampuan komunikasi matematis dan hasil wawancara V untuk dianalisis kemudian dilakukan teknik triangulasi.

Adapun urutan dalam melakukan analisis yaitu (1) melakukan analisis hasil tes kemampuan komunikasi matematis, (2) melakukan analisis hasil wawancara kemampuan komunikasi matematis, (3) melakukan triangulasi berdasarkan hasil tes kemampuan komunikasi matematis dan hasil wawancara. Berikut ini data hasil tes kemampuan komunikasi matematis pada subjek V

1. Kemampuan menyatakan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, demonstrasi serta menggambarkan secara visual (V1).

Gambar 4.1.1 Hasil TKKM Subjek V Pada Indikator 1

Berdasarkan Gambar 4.1.1 menunjukkan bahwa subjek V pada indikator pertama dalam menyatakan ide-ide matematis sudah bagus karena sudah dapat menjelaskan, menuliskan jawaban secara lengkap, menggambarkan diagram venn dengan benar, serta dapat menyimpulkan jawaban yang telah dia tuliskan secara baik.

Di bawah ini data hasil wawancara pada subjek V pada indikator pertama dengan kemampuan menyatakan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, demonstrasi, serta menggambarkan secara visual.

PV101 : “Bisakah adik membaca kembali soalnya”

V101 : “Iya kak, (sambil membaca soal)”

PV102 : “Apa yang adik pahami dari soal nomor 2?”

V102 : “Iya kak, tentang diagram venn”

PV103 : “Saya lihat disitu adik menggambarkan sebuah diagram.

Bagaimana cara adik dalam menggambar diagram venn nya?”

senang mapel keduanya 15 orang kak, setelah itu kak saya kasih masuk mi jumlahnya di diagram vennya kak, terus hasilnya nanti saya jumlah (35+20+10+15=80) dan saya buat kesimpulannya”

PV106 : “Dari mana adik mendapatkan angka 10?”

V106 : “Saya kurangi dengan siswa yang suka keduanya kak, ada 10 orang itu yang saya kurangi dari soal kak ”

PV107 : “Sudah yakin dengan jawabannya?”

V107 : “ Iya kak”

Dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa subjek V pada indikator pertama ini mampu mengkomunikasikan jawaban nya dengan baik, dan memaparkan isi jawaban yang telah dituliskan. Subjek V mengatakan bahwa hasilnya disajikan dalam diagram venn (V103), dan mampu memaparkan hasil yang telah dituliskan dengan jelas dan menyimpulkannya (V105). Dapat disimpulkan bahwa Subjek V pada indikator pertama ini mampu menjelaskan ide-ide matematis dengan baik dalam menyelesaikan masalah.

2. Kemampuan menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun bentuk visual lainnya (V2).

Berikut ini data hasil tes kemampuan komunikasi matematis yang mengacu pada indikator kedua yaitu kemampuan menganalisis,

menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun bentuk visual lainnya.

Gambar 4.1.2 Hasil TKKM Subjek V Pada Indikator 2 Berdasarkan Gambar 4.1.2 di atas dapat dilihat bahwa subjek V pada indikator kedua ini mampu memahami soal dengan baik dan menuliskan informasi secara jelas sesuai dengan apa yang terdapat pada soal tersebut. Subjek V menuliskan langkah-langkah jawaban dengan baik dan rapi.

Di bawah ini data hasil wawancara pada subjek V pada indikator kedua dengan kemampuan menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun bentuk visual lainnya.

PV201 : “Apa yang adik pahami dari soal nomor 3?”

V201 : “Tentang irisan dan gabungan kak”

PV202 : “Yang mana irisan dan yang mana gabungan disitu?”

V202 : “Irisan ini kak yang soal bagian (a) dan gabungan yang soal bagian (b) kak”

PV203 : “Bagaimana cara adik membedakan yang mana irisan dan gabungan?”

V203 : “Itu kak kalau irisan kak bentuk begini kak ∩ terus kalau gabungan kak begitu bentuknya begini kak ”

PV204 : “Itu saja yang adik tahu?” gabungan (V203), kemudian subjek V tersebut menganalisis dengan cara membaca kembali soal yang telah diberikan dan mengatakan juga menggambarkan diagram venn (V204). Dapat disimpulkan bahwa subjek V pada indikator kedua mampu menjelaskan jawaban yang telah dituliskan dengan baik.

3. Kemampuan dalam menggunakan istilah, notasi, dan struktur-struktur matematika untuk menyajikan ide-ide, dan menggambarkan hubungan-hubungan dengan model situasi (V3).

Berikut ini data hasil tes kemampuan komunikasi matematis pada subjek V dengan mengacu pada indikator ketiga yaitu kemampuan dalam menggunakan istilah, notasi, dan struktur-struktur matematika untuk menyajikan ide-ide dengan model situasi.

Gambar 4.1.3 Hasil TKKM V Pada Indikator 1

Pada Gambar 4.1.3 di atas subjek V pada indikator ketiga ini mampu menuliskan notasi himpunan dengan benar, subjek V juga ini dapat membedakan yang mana termasuk himpunan dan yang bukan himpunan serta mampu menjelaskan informasi dengan baik.

Di bawah ini data hasil wawancara pada subjek V pada indikator ketiga dengan kemampuan dalam menggunakan istilah, notasi, dan struktur-struktur matematika untuk menyatakan ide-ide dengan model situasi.

PV301 : “Apa yang adik pahami dari soal nomor 1?”

V301 : “Soal nomor 1 membahas tentang himpunan kak”

PV302 : “Terus apa lagi?”

V302 : “Iya, disuruh bedakan yang mana himpunan dan bukan himpunan kak, terus dituliskan anggotanya juga”

PV303 : “Oh iya, bisa bedakan yang mana himpunan dan bukan himpunan?”

V303 : “Iya kak”

PV304 : “Yang mana bukan himpunan?”

V304 : “Bagian (b) kumpulan tempat wisata yang menarik dan (c) kumpulan orang cantik di sekolah kak”

PV305 : “Kenapa bukan termasuk himpunan?”

V305 : “Karena tidak mempunyai anggota kak”

PV306 : “Dari semua soal yang diberikan yang mana menurut adik yang sulit?”

V306 : “Soal nomor 2 kak, karena terlalu panjang penyelesaiannya”

PV307 : “Oh iya, terima kasih atas waktunya”

V307 : “Iya kak sama-sama”

Dari hasil wawancara di atas subjek V pada indikator pertama ini mengatakan bahwa dapat memahami soal yang diberikan dan mampu membedakan yang mana himpunan dan bukan himpunan (V304). Dapat disimpulkan bahwa subjek V pada indikator pertama ini memahami dengan baik soal yang diberikan.

b) Paparan Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis dan Wawancara Ditinjau Dari Gaya Belajar Auditorial (A)

Berikut ini akan disajikan hasil tes dan wawancara terkait kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari gaya belajar auditorial yaitu pada subjek A. Peneliti menggunakan hasil tes kemampuan komunikasi matematis dan hasil wawancara A untuk dianalisis kemudian dilakukan teknik triangulasi.

1. Kemampuan menyatakan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, demonstrasi serta menggambarkan secara auditorial (A1).

Gambar 4.2.1 Hasil TKKM Subjek A Pada Indikator 1

Berdasarkan Gambar 4.2.1 menunjukkan bahwa subjek A pada indikator pertama dalam menyatakan ide-ide matematis masih belum mampu karena dapat dilihat dari jawaban yang telah dituliskan sudah lengkap subjek tersebut sudah menggambarkan diagram venn secara benar, tetapi cara subjek A menjumlahkan masih kurang lengkap sehingga hasil akhir yang didapatkannya masih belum tepat dan kesimpulan yang dituliskan juga masih belum tepat.

Di bawah ini data hasil wawancara pada subjek A pada indikator pertama dengan kemampuan menyatakan ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, demonstrasi serta menggambarkan secara visual.

PA101 : “Bisa adik lihat kembali soalnya, apa yang di pahami dari soal tersebut?”

A101 : “Iya kak, tentang diagram venn”

PA102 : “Pernah liat diagram venn sebelumnya?”

A102 : “Iya kak”

PA103 : “Bagaimana cara adik dapatkan hasilnya?”

A103 : “Pertama saya gambar terlebih dahulu diagram vennya kak, terus saya tulis diketahuinya kemudian saya kurangkan yang mapel IPA 45-10 = 35 mapel MTK 30-10 = 20, saya tulis juga jumlah siswa yang menyukai kedua mapelnya 10, dan jumlah siswa yang tidak suka keduanya ada 15 orang kak terus saya jumlah semuanya di akhir kak”

PA104 : “ Apakah hasil yang dituliskan ini sudah benar?”

A104 : “Iya kak ada salah, harusnya 80 hasilnya saya lupa jumlah yang siswa suka kedua mapelnya 10 orang dan siswa yang tidak suka kedua mapelnya kak ada 15 orang”

PA105 : “Iya, sudah dapat hasil yang benarkan?” pada indikator pertama ini mampu mengkomunikasikan jawabannya dengan baik, dan memaparkan isi jawaban yang telah ia tuliskan.

Subjek A mengatakan bahwa pertama yang dilakukan adalah menggambar terlebih dahulu diagram vennya, kemudian menulis

diketahuinya dan untuk mendapatkan hasilnya subjek A mapel IPA 45-10 = 35, mapel MTK 30-10 = 20, lalu menjumlahkan keseluruhan hasilnya. (A103) Setelah melakukan wawancara subjek A tersebut menyadari bahwa jawaban yang telah dituliskan masih kurang tepat dan memperbaikinya pada saat wawancara berlangsung. Subjek A ini mampu menjelaskan ide-ide matematis dengan baik dalam menyelesaikan masalah tetapi dalam menuliskan masih ada kesalahan.

2. Kemampuan menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik lisan, tulisan maupun bentuk visual lainnya (A2)

Gambar 4.2.2 Hasil TKKM Subjek A Pada Indikator 2 Berdasarkan Gambar 4.2.2 di atas dapat dilihat bahwa subjek A pada indikator kedua ini sudah mampu memahami soal dengan baik dan namun belum menuliskan informasi secara jelas sesuai dengan apa yang terdapat pada soal tersebut. Subjek A menuliskan jawaban sudah benar tetapi pada diagram venn digambarkan masih kurang lengkap.

Di bawah ini data hasil wawancara pada subjek A pada indikator kedua dengan kemampuan menganalisis,

menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun bentuk visual lainnya.

PA201 : “Sudah paham maksud dari soalnya?” kemudian yang anggotanya berbeda ditulis di luar lingkarannya”

A203 : “Oh berarti ini yang 8, 9, 10 di tulis diluar lingkarannya kak karena tidak ada yang sama nilai anggotanya dengan P dan Q” pada indikator kedua ini sudah mampu memaparkan isi jawaban yang telah dituliskan tetapi subjek masih belum memahami dengan baik soal yang diberikan (A202). Subjek A menyadari bahwa gambar diagram venn masih kurang tepat dan setelah diberi penjelesan sedikit subjek A ini mengatakan sudah paham terkait dengan soal diberikan

(A203). Dapat disimpulkan bahwa subjek A pada indikator kedua masih belum mampu dalam kemampuan menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun bentuk visual lainnya.

3. Kemampuan dalam menggunakan istilah, notasi, dan struktur-struktur matematika untuk menyajikan ide-ide, dan menggambarkan hubungan-hubungan dengan model situasi (A3).

Gambar 4.2.3 Hasil TKKM Subjek A Pada Indikator 3

Berdasarkan Gambar 4.2.3 di atas dapat dilihat bahwa subjek A pada indikator ketiga ini masih kurang dalam menuliskan informasi secara jelas sesuai dengan apa yang terdapat pada soal tersebut.

Subjek A ini hanya menuliskan jawaban bagian (d) dan bagian (a, b, dan c) tidak dijawab sama sekali. Dari jawaban yang telah dituliskan subjek A ini masih kurang tepat dalam menggunakan notasi tetapi anggota yang dituliskan sudah benar.

Di bawah ini hasil wawancara pada subjek A pada indikator ketiga dengan kemampuan dalam menggunakan istilah, notasi, dan struktur-struktur matematika untuk menyajikan ide-ide, dan menggambarkan hubungan-hubungan dengan model situasi.

PA301 : “Apa yang adik pahami dari soalnya?”

A301 : “Tentang himpunan dan anggotanya”

PA302 : “Sudah tahu bedakan yang mana himpunan dan bukan himpunan?”

A302 : “Tidak kak”

PA303 : “Himpunan itu anggotanya bisa di definisikan contohnya kumpulan nama-nama hari karena ada anggotanya yaitu hari senin, selasa, dll sedangkan yang bukan himpunan itu yang anggotanya tidak bisa di definisikan dek contohnya kumpulan cowok ganteng tidak bisa definisikan karena setiap orang punya standar yang berbeda jadi menurut kakak ganteng itu tidak sama dengan pendapat orang lain begitu”

A303 : “Jadi kalau ada anggotanya itu termasuk himpunan kak dan kalau tidak ada anggotanya bukan himpunan kak?”

PA304 : “Iya dek, kenapa hanya jawab soal bagian (d) saja?” jawaban bagian (d) saja dan bagian (a, b, dan c) tidak dijawab (A303).

Dapat disimpulkan bahwa subjek A pada indikator ketiga ini belum mampu dalam menggunakan istilah, notasi, dan struktur-struktur matematika untuk menyajikan ide-ide, dan menggambarkan hubungan-hubungan dengan model situasi.

c) Paparan Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis dan Wawancara Ditinjau Dari Gaya Belajar Kinestetik (K)

Berikut ini akan disajikan hasil tes dan wawancara terkait kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari gaya belajar kinestetik pada subjek K. Peneliti menggunakan hasil tes kemampuan komunikasi matematis dan hasil wawancara K untuk dianalisis kemudian dilakukan teknik triangulasi.

1. Kemampuan menyatakan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, demonstrasi, serta menggambarkan secara visual (K1)

Gambar 4.3.1 Hasil TKKM Subjek K Pada Indikator 1

Berdasarkan Gambar 4.3.1 di atas menunjukkan bahwa subjek K pada indikator pertama ini dalam menyatakan ide-ide matematis masih belum mampu karena dapat dilihat dari jawaban yang telah dituliskan belum lengkap, subjek K ini tidak menuliskan

langkah-langkah cara mendapatkan hasilnya hanya menggambarkan diagram venn dan menuliskan kesimpulan tapi masih kurang tepat.

Di bawah ini data hasil wawancara pada subjek K pada indikator pertama dengan kemampuan menyatakan ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, demonstrasi serta menggambarkan secara visual.

PK101 : “Bisa dilihat kembali soalnya, apa yang adik pahami dari soal tersebut?”

K101 : “Iya kak, tentang diagram venn”

PK102 : “Dari jawaban adik tuliskan, coba jelaskan bagaimana cara untuk mendapatkan hasilnya? ”

K102 : “Iya kak pertama saya gambar diagram vennya kak terus saya jumlah semuanya kak”

PK103 : “Dari mana adik dapatkan hasilnya 55?”

K103 : “Itu kak saya jumlah semuanya”

PK104 : “Sudah yakin sama jawabannya?”

K104 :”Iya kak”

Dari hasil wawancara di atas subjek K pada indikator pertama ini mengatakan menggambar diagram venn dan menjumlahkan hasilnya (K102). Hasil yang didapat pun masih kurang tepat (K103).

Dapat disimpulkan bahwa subjek K pada indikator pertama belum mampu menyatakan ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, demonstrasi serta menggambarkan secara visual.

2. Kemampuan menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik lisan, tulisan maupun bentuk visual lainnya (K2)

Gambar 4.3.2 Hasil TKKM Subjek K Pada Indikator 2

Berdasarkan Gambar 4.3.2 di atas menunjukkan bahwa subjek K pada indikator kedua ini belum mampu memahami soal yang diberikan dengan baik dapat dilihat subjek K bentuk diagram venn yang digambarkan sudah benar tetapi cara menuliskan anggota dalam diagram venn tersebut masih kurang tepat, pada jawaban bagian (a) subjek K menuliskan anggotanya dengan menggunakan notasi sedangkan bagian (b) subjek K ini menuliskan anggotanya tidak menggunakan notasi. Subjek K ini belum mampu menuliskan informasi secara jelas sesuai dengan apa yang terdapat pada soal tersebut.

Di bawah ini data hasil wawancara pada subjek K dengan kemampuan menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun bentuk visual lainnya.

PK201 : “Apa yang diketahui dari soalnya?”

K201 : “Iya kak tentang irisan dan gabungan”

PK202 : “Apa lagi?”

K202 : “Sama disuruh gambar diagram vennya kak”

PK203 : “Apakah diagram venn yang digambar ini sudah benar?”

K203 : “Iya kak”

PK204 : “Sudah tahu cara menuliskan anggota himpunan dek?”

K204 : “Iya kak ”

PK205 : “Jadi sudah paham?”

K205 : “Iya kak”

Dari hasil wawancara diatas subjek K pada indikator kedua ini mengatakan bahwa gambar diagram venn pada jawabannya sudah benar (K203). Subjek K ini juga menjawab pertanyaan dengan singkat (K205). Dapat disimpulkan bahwa subjek K pada indikator kedua belum mampu memaparkan isi jawaban yang telah dituliskan dengan baik subjek K ini menjawab pertanyaan dengan singkat

3. Kemampuan dalam menggunakan istilah, notasi, struktur-struktur matematika untuk menyajikan ide-ide, dan menggambarkan hubungan-hubungan dengan model situasi (K3).

Gambar 4.3.3 Hasil TKKM Subjek K Pada Indikator 3

Berdasarkan Gambar 4.3.3 di atas menunjukkan bahwa subjek K pada indikator ketiga ini masih belum mampu dalam menuliskan informasi secara jelas sesuai dengan apa yang terdapat pada soal tersebut. Subjek K ini menuliskan anggota himpunan masih kurang tepat dan tidak menggunakan notasi, subjek K ini juga hanya menjawab soal bagian (a), (b), dan (d) dan bagian (c) tidak dijawab.

Subjek K tidak bisa membedakan yang mana termasuk himpunan dan bukan himpunan.

Di bawah ini hasil wawancara pada subjek K pada indikator ketiga dengan kemampuan dalam menggunakan istilah, notasi, struktur-struktur matematika untuk menyajikan ide-ide, dan menggambarkan hubungan-hubungan dengan model situasi.

PK301 : “Apa yang adik pahami dari soalnya?”

K301 : “Tentang himpunan kak”

PK302 : “Sudah tahu bedakan yang mana himpunan dan bukan himpunan?”

K302 : “Belum tahu kak”

PK303 : “Himpunan itu anggotanya bisa definisikan dengan jelas contohnya himpunan kendaraan beroda dua itu anggotanya motor, sepeda, dll contoh dan bukan himpunan itu anggotanya tidak bisa definisikan contohnya kumpulan orang pintar, karena pintar itu

berbeda-beda ada yang pintar menggambar ada yang pintar menghitung jadi tidak dapat didefinisikan”

K304 : “Oh iya kak”

PK305 : “Menurut adik apakah jawaban yang ditulis ini sudah benar?”

K305 : “Masih ada salah kak karena belum bisa saya bedakan”

PK306 : “Iya, nanti banyak membaca materi biar bisa paham sama soal yang diberikan”

K306 : “Iya kak”

PK307 : “Terima kasih atas waktunya”

K307 : “Iya kak”

Dari hasil wawancara di atas subjek K pada indikator ketiga ini mengatakan bahwa tidak bisa membedakan himpunan dan bukan himpunan (K302). Subjek K ini juga mengatakan jawaban yang dituliskan masih salah (K305). Dapat disimpulkan bahwa subjek K pada indikator ketiga ini masih belum mampu dalam menggunakan istilah, notasi, struktur-struktur matematika untuk menyajikan ide-ide, dan menggambarkan hubungan-hubungan dengan model situasi, subjek K juga menjawab pertanyaan yang diberikan dengan sangat singkat.

Dokumen terkait