Bab IV , menguraikan mengenai implikasi dari kehadiran Gereja Kristen Jawa terhadap kehidupan masyarakat, yang akan membicarakan pengaruhnya dalam
Lampiran 1 : Ringkasan Mater
B. Gereja Kristen Jawa Ambarukmo Sebagai Gereja Mandir
Gereja Kristen Ambarukmo, semula adalah salah satu pepanthan GKJ Gondokusman, yang didewasakan pada tanggal 17 M ei 1964 de ngan pendeta konsulen Pdt.DR. Harun Hadiwiyono (Alm), sedang tempat ibadah menumpang di Panti Asuhan Reksa Putra, Ngentak, Sapen. Pada saat didewasakan, jumlah warga adalah 359 jiwa, terdiri dari 183 warga dewasa dan 186 warga anak-anak dan dilayani oleh 4 ora ng penatua dan 2 orang diaken. Tanggal 17 M ei 1964 Pdt.Marlam Hardjosuwarno, diteguhkan menjadi pendeta pertama Gereja Kristen Jawa Ambarukmo.
83 C. Program-program Kerja Gereja Kristen Jawa Ambarukmo
a. Program Bidang Pembinaan Warga Gereja
1. Bidang Pembinaan Warga jemaat sesuai tugas pokok d an fungsinya merencanakan dan mengkoordinir serta mendampingi pembinaan warga jemaat secara kategorial berdasarkan umur dan pembinaan warga gereja secara umum dengan tugas tersebut bidang pembinaan warga gereja mempunyai program untuk memberdayakan warga jemaat secara utuh menurut kategorial usia, fungsi maupun profesi dan potensi yang ada dalam rangka menumbuh kembangkan iman dan kebersamaan dalam kehidupan bergereja melalui berbagai kegiatan. Kegiatan bidang pembidaan warga jemaat selanjutnya dalam pelaksaannya dibagi dalam komisi-komisi yang meliputi:a). Komisi Anakb). Komisi Remajac). Komisi Pemudad). Komisi Dewasae). Komisi Adiyuswa.
b. Program Bidang Keesaan Sub Bidang Dalam
Pembekalan anggota majelis, pergantian anggota majelis, penatua dan diaken yang meliputi sub kegiatan persiapan, pengenalan, pemilihan, pelepasan dan penyegaran, pelatihan kepemimpinan dan kegiatan selanjutnya adalah sidang majelis, rapat koordinasi bidang, komisi dan sidang majelis terbuka.
a. Sub Bidang Luar
Menjalin relasi eksternal berupa kepedulian terhadap lembaga/perorangan lain (bantuan) dan partisipasi terhadap lembaga/perorangan lain (utusan)
c. Kajian minat warga dalam beribadah dan bergereja dan serta susunan organisasi dan tata kerja.
Program Bidang Kesaksian dan Pelayanan
Merencanakan dan mengkordinir kegiatan kesaksian dan pelayanan bagi warga jemaat maupun masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial lahir batin.
a. Sub Bidang Diakonia
Kegiatan diakonia dilaksanakan oleh anggota majelis jemaat dan diaken, melaksanakan pelayanan kasih diakonia melalui berbagai kegiatan untuk warga yang kurang mampu serta penghiburan bagi warga yang sedang kesusahan. b. Komisi Beasiswa
Persiapan pendirian Play group/TK, pertemuan rutin, pertemuan pembinaan guru, studi banding guru, subsidi dana rutin/ honorarium guru, perayaan Natal dan pentas, bingkisan Natal, promosi sekolah, perbaikan fasilitas siswa serta pekan pendidikan Kristen.
c. Komisi Pendidikan
Pengumuman beasiswa/pengambilan formulir, pengumpulan formulis permohonan, koordinasi pencarian dana, pencarian daba/pembaharuan donatur, Seleksi calon penerima beasiswa, pengumuman dan pembagian SK, pelaksanaan pembagian beasiswa, laporan tri wulan, kunjungan sosial ke sekolah binaan, rapat koordinasi, penyusunan laporan akhir tahun dan evaluasi serta keakraban pengurusan (tabungan, arisan dan rekreasi)
d. Komisi Psikomas
Bantuan transport guru pendidikan agama Kristen tidak tetap (GATT); latihan dan pentas seni antara lain macapat, keroncong, karawitan; pemeliharaan alat dan
85 latihan rutin dan pengembangan kembali Paduan suara gabungan GKJ Ambarukmo serta pemberdayaan paduan suara anak, remaja, pemuda.
Program Bidang Penatalayanan
Kegiatan bidang penatalayaan selanjutnya dalam pelaksanaan dibagi dalam 2 sub bidang yaitu:
a. Sub Bidang Keuangan
Biaya tenaga, biaya kesehatan, jaminan kesehatan, pustaka, iuran dana kemandirian klasis, bantuan YPK Marturia, investasi/tabungan, kerumahtanggaan, Administrasi, pengembalian pinjaman investasi.
b. Sub Bidang Sarana dan Prasarana
Inventaris peralatan kantor, pemeliharaan gedung dan inventaris, pemeliharaan kendaraan, pengembangan/renovasi gedung, pembangunan fasilitas gedung gereja, pengadaan tanah pepanthan Nologaten, inventasris kekayaan gereja dan inventaris rumah Pendeta Emiritus II.
c. Program Bidang Ibadah
Melaksankan perencanaan ibadah dan liturgi untuk persiapan kebaktian dan sakramen serta berbagai kegiatan yang berhubungan dengan perayaan hari besar.
Program Bidang Pengawasan
Melakukan pengawasan dan pemeriksaan keuangan yang dikelola bendahara, sub bidang keuangan, komisi, panitia, dan satuan pelaksanaan anggaran lainnya. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan sarana dan prasarana milik gereja baik yang ada di gereja maupun yang ada pada satuan pelaksanaan
anggaran dan pembinaan penertiban pelaksanaan program seluruh bagian yang sudah disahkan oleh sidang majelis. Mereview sistem dan prosedur pencatatan keuangan 4 kali setahun, pemeriksaan ketaatan sistem dan prosedur, pemeriksaan laporan keuangan gereja dan pemeriksaan inventaris gereja.
Penugasan Khusus
Panitia Pengadaan Tanah GKJ Amabarukmo untuk Gereja di Pepanthan Nologaten. Panitia tersebut bekerja berdasarkan keputusan sidang majelis untuk kepemilikan tanah gereja sehingga tidak hanya kepemilikan hak guna bangunan panitia ini membantu program sekaligus program kegiatan sub bidang sarana prasarana bidang penatalayanan. Panitia pembangunan rumah koster gedung induk GKJ Ambarukmo. Panita bekerja berdasarkan keputusan sidang majelis untuk mengelola kegiatan pembangunan rumah koster di gedung induk GKJ Ambarukmo. Tim penyusun liturgi, membantu pelaksanaan kegiatan kebaktian Sakramen Bidang Ibadah, yang dikoordinir oleh komisi ibadah.
Aktivitas Kantor Gereja
Kantor Gereja sangat membantu dalam kelancaran pelayananGerejawi, komunikasi dan kegiatan Gereja sangat ditunjang oleh kinerja kantor dan para pelayanannya.
Pelayanan Gerejawi a. Sakramen Baptisan
Dilakasanakan bagi anak-anak dan orang dewasa atas permintaan orang tua. b. Sakramen Perjamuan Kudus
87 c. Penerimaan Pengakuan Iman
Pada seoarang jemaat yang sudah beranjak dewasa dan yang sudah dibaptis untuk selanjutnya akan mengadakan pengakuan Iman (Sidi), sebelum melakukan penerimaan pengakuan Iman diwajibkan mengkitu katekisasi atau pendalaman Kitab Suci.
d. Pengakuan Dosa
Dilaksanakan sebagai wujud penerimaan kembali warga yang telah menyadari dan menyesali perbuataannya.
Pelayanan Katekisasi
Katekisasi merupakan bentuk pembinaan iman dalam Gereja yang memiliki latar belakang sejarah sangat kuat dalam tradisi keagamaan orang Israel dalam perjanjian lama maupun dalam hidup jemaat mula-mula di perjanjian baru.Katekisasi yang berlangsung dalam Gereja berarti, kegiatan pengajaran iman yang membimbing seseorang (atau beberapa) agar ia melakukan apa yang diajarkan kepadanya.
Persekutuan Doa
Persekutuan doa merupakan bagian dari pembinaan iman yang mendorong anggota Gereja untuk selalu memelihara relasinya dengan Tuhan, dan dapat membangun sikap hidup yang taat dan setia kepada-Nya. Persekutuan doa keluarga pada setiap wilayah dan diselenggarakan setiap satu bulan sekali.
Pemahaman Alkitab
Pemahaman Alkitab adalah media untuk mendorong anggota gereja untuk menemukan kekuatan-kekuatan yang membangun hidup bergereja sesuai dengan
Firman Tuhan.Dalam kelompok pemahaman Alkitab diberi kesempatan untuk diadakannya diskusi, untuk dan mningkatkan pemahaman tentang Firman Tuhan sehingga menjadi pedoman dalam kehidupan iman di kehidupan sehari-hari. Pelayanan Peneguhan Nikah
Peneguhan nikah didahului dengan katekisasi pranikah yang dibimbing sendiri oleh Pendeta.Menurut orang Kristen pernikahan adalah suatau persekutuan antar suami dan istri dan lingkungan orang Kristen berlaku sistem monogami, yaitu pernikahan berlangsung untuk selamanya atau sekali dalam hidup.
Retret
Retret memiliki beberapa makna yang berkaitan, yang pada umumnya berupa gagasan untuk sementara waktu menjauhkan diri sendiri dari lingkungan biasanya. Sebuah retret dapat dilakukan untuk alasan yang berhubungan dengan spritiual, stres, kesehatan, gaya hidup, ataupun hal-hal sosial atau ekologis.
Rapat-rapat Gereja
Rapat jemaat telah dicantumkan dalam persidangan gerejawi yang disebut dengan persidangan majelis terbuka, maka persidangan majelis terbuka adalah forum persidangan majelis yang dihadiri oleh pendeta, penatua dan diaken yang juga dihadiri oleh anggota jemaat, dengan ketentuan:
1) Rapat majelis
Permusyawaratan anggota majelis jemaat yang mengatur dan menetapkan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Gereja, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh Sinode.
89 Dilaksanakan untuk membicarakan keaadan Gereja dan kewajiban jemaat dengan dihadiri oleh anggota jemaat dan majelis
3) Rapat Diakonia
Membahas kebutuhan jemaat yang sedang mengalami masalah, peristiwa dukacita, menderita sakit, kelahiran anak dan melayani keluar wilayah seperti membantu daerah yang dilanda bencana.
GKJ Ambarukmo memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas panggilan dan pengutusan-Nya melalui “Tiga Tugas Gereja”, yaitu persekutuan, pelayanan, dan kesaksian.. Hal ini terlihat di dalam berbagai bidang kehidupan berikut :
Bidang Pendidikan
GKJ Ambarukmo yang mempunyai sebuah sekolah yaitu SD BOPKRI Demangan III di bawah Yayasan BOPKRI (Agama Kristen mempunyai yayasan yang mengurus masalah sekolah kristen yang diberi nama Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia (BOPKRI) dengan tugas untuk menghubungkan antara sekolah kristen, Gereja dan pengurus yayasan BOPKRI). Bidang Kesehatan
Pola pelayanan sosial yang telah lama dilakukan oleh GKJ Ambarukmo bertumpu kepada pelayanan kesehatan. Setiap tahun, bersamaan dengan dengan PHBA (Peringatan Hari Besar Agama) seperti bazaar, pelayanan pengobatan gratis dan temu pasien kegiatan berupa donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), bahkan operasi amandel dan bibir sumbing di R.S Bethesda dan beragam kegiatan lain.
Bidang Ekonomi
Pola dan struktur pedesaan masih melekat dalam kehidupan masyarakat sekitar Gereja Ambarukmo, walaupun bermukim di perkotaan.Ada cukup banyak anggota masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan atau belum layak, sehingga mendorong warga jemaat GKJ Ambarukmo untuk ikut serta membangun dan meningkatkan tata kehidupan sosial kemasyarakatan.Warga jemaat menggandeng tangan perangkat desa dan masyarakat Sleman dalam pengembangan kemasyarakatan dengan memberikan peminjaman modal usaha (modal stimulan) untuk masyarakat umum.
Bidang budaya
Budaya terlihat dari penggunaan bahasa Jawa (bahasa Jawa merupakan bahasa resmi di Gereja-Gereja Kristen Jawa) dalam Ibadah dan kebaktian rumah tangga, yang sudah dijadwalkan dan lagu dalam Kidung Jawa yang sungguh berkesan dan tidak pernah terlupakan. Dalam perkembangannya mulai dipakai bahasa Indonesia dalam khotbah dan ibadah, terjadinya perubahan tersebut kemudian membuat bahasa Jawa dan bahasa Indonesia digunakan secara bergantian tiap minggunya sesuai jadwal ibadah yang sudah ditentukan.Di tengah perkembangan dunia saat ini, jangan sampai GKJ Ambarukmo meninggalkan ciri khasnya dalam hal tata ibadah.
91 Lampiran 2 : Soal Tes
Soal Uraian :
1. Jelaskan dengan singkat latar belakang berdirinya Gereja Kristen Jawa Ambarukmo!
2. Jelaskan program-program kerja Gereja Kristen Jawa Ambarukmo!
3. Jelaskan secara singkat tahap-tahap perkembangan GKJ Ambarukmo Yogyakarta!
4. Apa saja pengaruh dari hadirnya GKJ Ambarukmo Yogyakarta bagi kehidupan masyarakat?
Kunci Jawaban :
1. Berdirinya Gereja Kristen Jawa Ambarukmo Yogyakarta d ilatarbelakangi oleh jumlah jemaat Gereja Kristen Jawa Gondokusuman, yang semakin hari bertambah banyak, baik dari luar maupun dalam Yogyakarta, yang kebanyakan adalah mahasiswa-mahasiswi. Dengan bertambahnya jemaat tersebut gedung gereja tidak lagi bisa menampung seluruh jemaatnya yang hadir dalam kebaktikan. Oleh karena itu majelis jemaat Gondokusuman mendirikan pepanthan-pepanthan (anak cabang dari Gereja Gondokusuman) pada wilayah- wilayah tertentu yang dianggap mempunyai warga jemaat Kristen yang sudah banyak. Gereja Kristen Jawa Ambarukmo yang merupakan wilayah timur sebagai Pepanthan Gondokusuman. Sejak menjadi Pepanthan Ambrukmo, warga at au umat yang ikut beribadah sudah cukup banyak karena sebagian adalah warga jemaat Gereja Gondokusuman.
2. Program Bidang Pembinaan Warga Gereja:Kegiatan bidang pembidaan warga jemaat selanjutnya dalam pelaksaannya dibagi dalam komisi-komisi yang meliputi:
a). Komisi Anak
Komisi anak merencanakan 8 kegiatan yaitu : pengadaan materi (bahan ajar sekolah minggu), bantuan transport pengasuh komisi anak, forkom pengasuh KA, kebaktian anak gabungan, gelar ekspresi anak, kegiatan klasikal dan administrasi sekretariat.
b). Komisi Remaja
Komisi remaja merencanakan 8 kegiatan yaitu: rapat rutin, pendalaman Alkitab gabungan, olahraga, pemeliharaan sarana prasarana, kegiatan klasikal dan adminitrasi sekretariat.
c). Komisi Pemuda
Komisi pemuda merencanakan 7 kegiatan yaitu: pendalaman Alkitab gabungan, rapat rutin komisi atau sekretariat, retreat, perawatan alat musik, lomba antar gereja dan pelatihan dasar kepemimpinan.
d). Komisi Dewasa
Komisi dewasa merencanakan 10 kegiatan yaitu; persekutuan doa akhir bulan, kebaktian Oiukumene HANNA, pelayanan kasih ke panti asuhan Wreda HANNA, kunjungan pasca sripah, kunjungan orang sakit, paduan suara wilayah, perayaan Paskah, wisata, persekutuan doa kawasan wajib Doa se-Klasis dan penggalangan dana.
e). Komisi Adiyuswa
Komisi Adiyuswa merencankan 7 kegiatan, yaitu: pendalaman Alkitab, senam dan taman gizi, paduan suara adiyuswa, kegiatan klasikal dan Sinodal, retreat/wisata rohani, kunjungan warga adiyuswa (yang sudah jompo) dan ceramah kesehatan.
93 Program bidang keesaan:
a. Sub Bidang Dalam
Pembekalan anggota majelis, pergantian anggota majelis, penatua dan diaken yang meliputi sub kegiatan persiapan, pengenalan, pemilihan, pelepasan dan penyegaran, pelatihan kepemimpinan dan kegiatan selanjutnya adalah sidang majelis, rapat koordinasi bidang, komisi dan sidang majelis terbuka.
b. Sub Bidang Luar
Menjalin relasi eksternal berupa kepedulian terhadap lembaga/perorangan lain (bantuan) dan partisipasi terhadap lembaga/perorangan lain (utusan)
c. Kajian minat warga dalam beribadah dan bergereja serta susunan organisasi dan tata kerja.
Program bidang kesaksian dan pelayanan meliputi:
a. Sub Bidang Diakonia : Kegiatan Diakonia dilaksanakan oleh anggota majelis dan diaken, melaksanakan pelayanan kasih diakonia melalui berbagai kegiatan untuk warga yang kurang mampu serta penghiburan bagi warga yang sedang kesusahan.
b. Komisi Beasiswa: persiapan pendirian Play group/TK, pertemuan rutin, pertemuan pembinaan guru, studi banding guru, subsidi dana rutin/ honorarium guru, perayaan Natal dan pentas, bingkisan Natal, promosi sekolah, perbaikan fasilitas siswa serta pekan pendidikan Kristen.
c. Komisi Pendidikan : pengumuman beasiswa/pengambilan formulir, pengumpulan formulis permohonan, koordinasi pencarian dana, pencarian daba/pembaharuan donatur, seleksi calon penerima beasiswa.
d. Komisi psikomas: bantuan transport guru pendidikan agama Kristen tidak tetap (GATT); latihan dan pentas seni antara lain macapat, keroncong, karawitan. Program bidang penatalayanan:dibagi dalam 2 sub bidang yaitu:
a. Sub bidang keuangan
Biaya tenaga, biaya kesehatan, jaminan kesehatan, pustaka, iuran dana kemandirian klasis, bantuan YPK Marturia.
b. Sub bidang sarana dan prasarana
Inventaris peralatan kantor, pemeliharaan gedung dan inventaris, pemeliharaan kendaraan, pengembangan/renovasi gedung, pembangunan fasilitas gedung gereja, pengadaan tanah pepanthan Nologaten, inventasris kekayaan gereja dan inventaris rumah Pendeta Emiritus II.
Program Bidang Ibadah:melaksankan perencanaan ibadah dan liturgi untuk persiapan kebaktian dan sakramen serta berbagai kegiatan yang berhubungan dengan perayaan hari besar.
Program Bidang Pengawasan:melakukan pengawasan dan pemeriksaan keuangan yang dikelola bendahara, sub bidang keuangan, komisi, panitia, dan satuan pelaksanaan anggaran lainnya.
Penugasan Khusus:panitian pengadaan tanah GKJ Amabarukmo untuk Gereja di Pepanthan Nologaten.
3. Masa Pra Pendewasaan, sebagai salah satu pepanthan yang ada di bagian timur wilayah pelayanan GKJ Gondokusuman, anggota majelis dan warga mengajukan diri untuk menjadi pepanthan. Dari tahap pepanthan lantas mewujudkan permohonan menjadi Gereja dewasa. Gereja Kristen Jawa Gondokusuman
95 merupakan gereja induk bagi jemaat kristen di Yogyakarta, sehingga dari waktu ke waktu mulai bertambah banyak baik dari dalam (warga asli) maupun dari luar yang merupakan pendatang. Gereja Kristen Gondokusuman memiliki wilayah yang cukup luas, majelis jemaat membagi kedalam beberapa wilayah. Kepindahan panti asuhan, maka akan mempengaruhi penyelenggaraan ibadah yang masih menumpang di ruanganPantiAsuhan. Gereja Kristen Ambarukmo, semula adalah salah satu pepanthan GKJ Gondokusman ( Pepanthan Ambarukmo), yang didewasakan pada tanggal 17 Mei 1964 dengan pendeta konsulen Pdt.DR. Harun Hadiwiyono (Alm), sedang tempat ibadah menumpang di Panti Asuhan Reksa Putra, Ngentak, Sapen. Pada saat didewasakan, jumlah warga adalah 359 jiwa, terdiri dari 183 warga dewasa dan 186 warga anak-anak dan dilayani oleh 4 orang penatua dan 2 orang diaken. Tanggal 17 Mei 1964 Pdt.Marlam Hardjosuwarno, diteguhkan menjadi pendeta pertama Gereja Kristen Jawa Ambarukmo.
4. (a) Dalam bidang pendidikan GKJ Ambarukmo yang mempunyai sebuah sekolah yaitu SD BOPKRI Demangan III di bawah Yayasan BOPKRI, Komisi Beasiswa membantu majelis gereja untuk menghimpun dana dan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada warga jemaat maupun masyarakat yang membutuhkan. (b) Dalam bidang sosial:kegiatan sosial berupa perkunjungan yang dilaksanakan oleh masing-masing wilayah atau komisi-komisi gereja. Setiap tahun, bersamaan dengan PHBA (Peringatan Hari Besar Agama) seperti bazaar, bantuan bencana alam di berbagai daerah yang masuk dalam program PB Palma (Penanggulangan Bencana Palma), bantuan air bersih bagi warga, masalah banjir, pembangunan jembatan yang rusak, kelaparan, gizi buruk dan beragam kegiatan
lain. (c) Dalam bidang kesehatan: GKJ Ambarukmo mencanangkan program penyuluhan kesehatan pengobatan gratis dan temu pasien kegiatan berupa donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), bahkan operasi amandel dan bibir sumbing di R.S Bethesda dan beragam kegiatan lain. (d) Dalam bidang ekonomi:GKJ Ambarukmo bekerjsama dengan perangkat desa dan masyarakat Sekiat dalam pengembangan kemasyarakatan dengan mempercayakan modal usaha (modal stimulan) untuk masyarakat umum. (e) Dalam bidang budaya: penggunaan Bahasa Jawa (Bahasa Jawa merupakan bahasa resmi di Gereja-Gereja Kristen Jawa) dalam Ibadah dan kebaktian rumah tangga, yang sudah dijadwalkan dan lagu dalam Kidung Jawa yang sungguh berkesan dan tidak pernah terlupakan. Kriteria Penilaian : a. Soal 1 skornya 20 b. Soal 2 skornya 20 c. Soal 3 skornya 20 d. Soal 4 skornya 20 e. Soal 5 skornya 20 Pedoman penilaian produk :
No Skor Nilai
1 86-100 Baik Sekali
2 71-75 Baik
3 56-70 Cukup
97 Lampiran 3 : Lembar Pengamatan Sikap
No Nama Religiusitas
Tanggung
Jawab
Disiplin Peduli Responsif
Pro-
aktif
Jmlh
Skor Maksimal = 30
Kriterian penilaian untuk masing-masing aspek :
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang Baik
Lampiran 4 : Lembar Pengamatan Diskusi Kelompok