• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grafik 2.4. Inflasi Kota Tanjung Pinang dan Inflasi Kelompok Makanan Jadi

Dalam dokumen BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL (Halaman 31-35)

PERKEMBANGAN INFLASI REGIONAL

Grafik 2.4. Inflasi Kota Tanjung Pinang dan Inflasi Kelompok Makanan Jadi

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau 

Triwulan I ‐ 2009  35

  Sedangkan kelompok bahan makanan di Kota Tanjung Pinang pada triwulan I 2009 memberikan kontribusi sebesar 0,10% (qtq) dengan angka inflasi sebesar 0,48% (qtq), diikuti oleh kelompok kesehatan yang memberikan kontribusi sebesar 0,03% (qtq). Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada triwulan laporan tidak mengalami perubahan harga. Pada triwulan laporan, terdapat dua kelompok yang mengalami penurunan harga yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing dengan angka deflasi 0,02% (qtq) dan 0,42% (qtq).

2.1.3. INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK BARANG

Inflasi selama triwulan I 2009 di Kota Tanjung Pinang tercatat sebesar 0,33% (qtq) lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,19% (qtq). Inflasi tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh pergerakan harga pada kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap pembentukan inflasi Kota Tanjung Pinang. Pada triwulan laporan, angka inflasi yang terbentuk di Kota Tanjung Pinang juga dipengaruhi oleh deflasi yang terjadi di bulan Maret 2009 serta deflasi yang dialami oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang selama bulan Januari dan Februari akibat kebijakan pemerintah yang menurunkan harga BBM di bulan Desember 2008.

 

  Grafik 2.4. Inflasi Kota Tanjung Pinang dan Inflasi Kelompok Makanan Jadi

 

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau 

Triwulan I ‐ 2009  36

2.1.3.1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan di Kota Tanjung Pinang pada triwulan I 2009 mengalami inflasi sebesar 0,48% (qtq). Sub kelompok yang mengalami inflasi terbesar adalah sub kelompok bumbu-bumbuan yang mengalami inflasi sebesar 4,98% (qtq) yang diikuti oleh sub kelompok sayur-sayuran yang mengalami inflasi sebesar 2,41% (qtq) dan sub kelompok ikan segar yang mengalami inflasi sebesar 2,29% (qtq). Sub kelompok ikan segar pada bulan Januari sempat mengalami inflasi sebesar 22,96% (mtm) akibat bertiupnya angin utara di wilayah perairan Kota Tanjung Pinang pada bulan tersebut. Namun setelah angin utara tersebut tidak bertiup kembali kelompok ikan segar mengalami penurunan harga sebesar 19,97% (mtm). Sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya yang mengalami inflasi sebesar 2,14% (qtq) dan sub kelompok buah-buahan yang mengalami inflasi sebesar 0,09% (qtq).

Sementara itu empat sub kelompok yang terdapat kelompok bahan makanan Kota Tanjung Pinang pada triwulan I 2009 mengalami penurunan harga. Keempat sub kelompok itu antara lain sub kelompok lemak dan minyak yang mengalami deflasi sebesar 2,26% (qtq), sub kelompok daging dan hasil-hasilnya dengan angka deflasi sebesar 1,74% (qtq), sub kelompok ikan yang diawetkan dengan angka deflasi sebesar 0,81% (qtq) dan sub kelompok telur, susu dan hasilnya yang mengalami deflasi sebesar 0,58% (qtq).

2.1.3.2 . Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada triwulan I 2009 mengalami inflasi sebesar 1,73% (qtq). Inflasi tertinggi dialami oleh sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol yang mengalami deflasi sebesar 5,09% (qtq) diikuti sub kelompok minuman tidak beralkohol dengan angka inflasi sebesar 3,03% (qtq). Sementara itu sub kelompok makanan jadi yang mengalami inflasi sebesar 0,18% (qtq) yang diakibatkan kenaikan harga di bulan Januari dan Februari 2009.

2.1.3.3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada triwulan laporan mengalami penurunan harga yang dipengaruhi penurunan harga pada sub kelompok biaya tempat tinggal dan perlengkapan rumah tangga dengan angka deflasi masing-masing 0,26% (qtq) dan 0,11% (qtq). Sementara itu dua sub kelompok lain dalam kelompok ini mengalami kenaikan harga yaitu sub kelompok penyelenggaraah rumah tangga dengan angka inflasi sebesar 1,03% (qtq) dan sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air dengan angka inflasi sebesar 0,07% (qtq).

 

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau 

Triwulan I ‐ 2009  37

2.1.3.4. Kelompok Sandang

Pada triwulan I 2009 kelompok sandang mengalami inflasi tertinggi dibandingkan dengan kelompok lain. Kenaikan harga yang dialami oleh kelompok sandang sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga yang dialami oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lain dengan angka inflasi sebesar 15,37% (qtq). Kenaikan harga yang cukup tinggi pada sub kelompok ini dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas emas. Harga emas mengalami kenaikan sebagai akibat kenaikan harga emas internasional. Sub kelompok sandang anak-anak pada triwulan ini mengalami kenaikan harga sebesar 0,20% (qtq). Sementara itu sub kelompok sandang laki-laki dan sub kelompok sandang wanita pada triwulan I 2009 tidak mengalami kenaikan harga.

2.1.3.5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan pada triwulan laporan mengalami inflasi sebesar 0,80% (qtq) yang berasal dari sub kelompok obat-obatan yang mengalami inflasi sebesar 0,29% (qtq) dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika dengan angka inflasi sebesar 1,56% (qtq). Sementara itu dua sub kelompok lain yaitu sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani pada triwulan I 2009 tidak mengalami perubahan harga. Sub kelompok jasa kesehatan di Kota Tanjung Pinang sejak bulan Juli 2008 sampai dengan Maret 2009 sama sekali tidak mengalami perubahan harga.

2.1.3.6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada triwulan I 2009 mengalami penurunan harga dibandingkan triwulan sebelumnya dengan angka deflasi sebesar 0,17% (qtq). Penurunan harga pada kelompok ini dipengaruhi oleh penurunan harga yang dialami oleh sub kelompok rekreasi yang mengalami penurunan harga dengan angka deflasi sebesar 0,74% (qtq). Sementara itu sub kelompok olah raga mengalami kenaikan harga sebesar 0,30% (qtq). Sedangkan tiga sub kelompok tidak mengalami perubahan harga antara lain sub kelompok kursus-kursus, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan sub kelompok olahraga.

2.1.3.7. Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Melanjutkan trend penurunan harga triwulan sebelumnya, pada triwulan I 2009 kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan di Kota Tanjung Pinang juga mengalami penurunan harga. Kelompok ini mengalami deflasi sebesar 2,61% (qtq) yang

 

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau 

Triwulan I ‐ 2009  38

berasal dari penurunan harga yang dialami oleh sub kelompok transportasi dengan angka deflasi sebesar 4,12% (qtq). Penurunan harga yang dialami oleh sub kelompok ini masih dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang menurunkan harga BBM pada bulan Desember 2008.

Sementara itu sub kelompok komunikasi justru mengalami kenaikan harga dengan angka inflasi sebesar 0,48% (qtq). Sementara itu sub kelompok sarana penunjang transportasi dan sub kelompok jasa keuangan pada triwulan laporan tidak mengalami perubahan harga.

 

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau 

Triwulan I ‐ 2009  39

BAB 2

Dalam dokumen BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL (Halaman 31-35)