• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENDIDIKAN AKHLAK DAN PEMBENTUKAN AKHLAKUL

C. Guru

1. Pengertian Guru

Menurut Kahar Masyhur, disebutkan bahwa guru berarti orang yang pekerjaannya (mata pencaharian, profesinya) mengajar.78

Sementara itu, dalam Undang-Undang tentang guru dan dosen dikatakan bahwa "guru adalah pendidik profeswional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah".79

Guru dalam pandangan Al-Quran disebut sebagai ulama. Bentuk jamak dari alim, diartikan orang yang tahu memiliki pengetahuan ilmu agama dan ilmu pengetahuan kealaman yang pengetahuannya tersebut memiliki rasa takut dan tunduk kepada Allah SWT.80

Kata ulama dalam Al-Quran ditemukan dalam 2 tempat, yaitu: Surat Faathir ayat 28

⌧ ⌧

77

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma'arif, 1989), h.80

78

Kahar Masyhur, Membina Moral dan Akhlak, (Jakarta: Kalam Mulia, 1985), h.294

79

Afnil Guza, Undang-undang…, h.52

80

Abudin Nata, Pendidikan dalam perspektif Al-Quran ,(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), cet I h.128

“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.81

Surat As-Syu'araa ayat 196-197

“…dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-Kitab orang yang dahulu. dan Apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa Para ulama Bani Israil mengetahuinya?”82

Dari kedua ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa ulama dalam pandangan al-Quran adalah seseorang yang memiliki pengetahuan tentang ilmu agama dan ilmu lainnya. Dan kemudian ilmu itu diajarkan kepada semua manusia atas dasar agama dan rasa takut kepada Allah SWT.

Jadi, pengertian guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan perananya dalam membimbing siswanya, ia harus sangggup menilai diri sendiri tanpa berlebih-lebihan, sanggup berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain, selain itu diperhatikan pula dalam hal mana ia memiliki kemampuan dan kekuatan83

2. Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Abdullah 'Ulwan berpendapat bahwa tugas guru ialah melaksanakan pendidikan ilmiah, karena ilmu mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian dan emansipasi harkat manusia. Sebagai pemegang amanat orang tua dan sebagai salah satu pelaksana pendidikan, guru tidak hanya

81

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan…, h. 700

82

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan…, h. 588

83

Zakiah Daradjat, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),cetI, h.266

bertugas memberikan pendidikan ilmiah. Tugas guru hendaknya merupakan kelanjutan dan sinkron dengan tugas orang tua, yang juga merupakan tugas pendidik muslim pada umumnya, yaitu memberikan pendidikan yang berwawasan manusia seutuhnya.84

Guru merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan orang di luar kependidikan. Itulah sebabnya jenis profesi ini paling mudah terkena pencemaran.

Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat dinas maupun diluar dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelompokkan jenis tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi tugas kemanusiaan, dan tugas guru dalam bidang kemasyarakatan.85

Adapun tugas guru menurut Nur Uhbiyati, antara lain: a) Memahami kondisi psikologi terdidik

b) Mengetahui perkembangan intelektual terdidik.86

Selain membimbing si terdidik dan menciptakan situasi untuk pendidik, seorang guru harus pula memiliki pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan, pengetahuan-pengetahuan keagamaan dan lain-lainnya. Pengetahuan yang diperoleh bukan hanya diketahui saja tapi juga diamalkan. Guru bukanlah makhluk yang sempurna, oleh karena itu ia harus selalu meninjau dirinya dan memperbaiki jika terdapat kesalahan padanya.

84

Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam…, h. 95

85

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 1997), cet. Ke-8, h.6

86

Nur Uhbiyati, Ilmu pendidikan Islam untuk IAIN, STAIN, PTAIS Fakultas Tarbiyah komponen MKDK, (Jakarta: Pustaka Setia, 1997), h.90

Berdasarkan peran professional guru modern, maka sudah tentu menimbulkan atau menambah tanggung jawab guru menjadi lebih besar. Diantara tanggung jawab guru adalah sebagai berikut:

a) Guru harus menuntut dan menuntun peserta didik untuk belajar.

Guru harus membimbing peserta didik agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan, pemahaman, perkembangan perilaku yang serasi. b) Turut serta membina kurikulum sekolah

Dalam hubungan ini guru dapat melakukan banyak hal, antara lain: menyarankan ukuran-ukuran yang mungkin dapat digunakan dalam memilih bahan-bahan kurikulum. Berusaha menemukan, menumbuhkan minat, kebutuhan dan kesanggupan peserta didik, berusaha menemukan cara-cara yang tepat agar antara sekolah dan masyarakat terjalin hubungan kerjasama yang seimbang, mempelajari isi dan bahan pelajaran pada setiap kelas dan meninjaunya dalam hubungan dengan praktek sehari-hari.

3. Peran guru terhadap siswa

Menurut Wrightman yang dikutip olah Moh. Uzer Usman, peran guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.87

Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya. Oleh karena itu guru memiliki banyak peran bagi siswanya baik peran dalam proses belajar mengajar, peran dalam administrasi, peran secara pribadi maupun peran secara psikologis.88

Dalam kegiatan belajar mengajar, dapat disebutkan bahwa peran guru adalah sebagai berikut:

a. Demonstrator, yaitu guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam

87

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional…, cet. Ke-8, h.4

88

arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya serta memperagakannya kepada anak didik.

b. Pengelola kelas, yaitu guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar agar dapat terorganisasi dengan baik agar tujuan pendidikan dapat lebih terarah.

c. Mediator dan Fasilitator, guru harus memiliki pengetahuan mengenai media pendidikan serta memiliki keterampilan untuk memilih dan menggunakannya agar dapat menjadi perantara dalam hubungan antar manusia. Ada tiga macam kegiatan yang dilakukan guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan yang positif dengan para siswa

d. Evaluator, guru hendaknya memberikan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai baik oleh pihak terdidik maupun oleh anak didik.89

Dalam hubungannya dengan kegiatan administrasi, seorang guru dapat berperan sebagai:

a. Pengambilan inisiatif, pengarah dan penilaian kegiatan-kegiatan

b. Wakil masyarakat, guru mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat yang baik

c. Orang yang ahli dalam mata pelajaran d. Penegak disiplin

e. Pelaksana administrasi pendidikan f. Pemimpin generasi muda

g. Penerjemah kepada masyarakat, artinya mampu menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia kepada masyarakat.90

Dilihat dari segi dirinya sendiri, seorang guru harus berperan sebagai berikut:

a) Petugas sosial, yaitu guru harus membantu untuk kepentingan masyarakat

89

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional…, cet. Ke-8, h.9-12

90

b) Pelajar dan ilmuwan, yaitu guru senantiasa terus menuntut ilmu

c) Orang tua, yaitu mewakili orang tua siswa di sekolah dalam pendidikan anaknya.

d) Pencari teladan, yaitu senantiasa mencari teladan yang baik untuk siswa bukan untuk seluruh masyarakat. Guru menjadi ukuran bagi norma-norma tingkah laku

e) Pencari keamanan, yaitu senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswa.91

Secara psikologis, peran guru sebagai berikut: a) Ahli Psikologi pendidikan

b) Seniman dalam hubungan antar manusia

c) Pembentuk kelompok sebagai jalan atau alat dalam pendidikan

d) Catalytic agent (inovator), yaitu orang yang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan pembaharuan

e) Petugas kesehatan mental, bertanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental khususnya kesehatan mental siswa.92

Dokumen terkait