• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1.7 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

2.1.7.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

National Council for the Social Studies (NCSS), organisasi yang secara

khusus membina dan mengembangkan Social Studies pada tingkat pendidikan dasar dan menengah serta keterkaitanya dengan disiplin ilmu sosial dan disiplin ilmu-ilmu pendidikan merumuskan social studies sebagai berikut.

“Social studies is the integrated study of the social science and humanities to promote civic competence. Within the school program, social studies provide coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as anthropology, archeology, economics, geography, history, law philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as all as appropriate content from the humanities, mathematics, and natural sciences. The primary purpose of social studies is to helpyoung people developthe ability to make informed and reason decision for the public goog as citizens of a culturally diverse, democratic society in interdependent world”.

“IPS merupakan pelajaran terintegrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora

untuk kepentingan kewarganegaraan. Dalam program sekolah, IPS menyediakan terkoordinasi, menggambarkan pelajaran sitematis atas disiplin ilmu seperti antropologi, arkeologi, agama, dan sosiologi, karena semua konten yang sesuai dari humaniora, matematika, dan ilmu alam. Tujuan utama penelitian sosial adalah untuk membantu kaum muda mengembangkan kemampuan untuk membuat informasi dan keputusan ber-alasan untuk kepentingan publik sebagai warga negara beragam budaya, de-mokrasi masyarakat dunia yang saling bergantung”(NCSS, 1994(dalam Gunawan, 2013:46)).

Menurut Hidayati (2008: 1-19) bahwa pada hakikatnya, IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam hidup itu mereka harus mampu mengatasi rintangan yang mungkin timbul dari sekelilingnya maupun dari akibat hidup bersama. Begitulah IPS melihat manusia dari berbagai sudut pandang. IPS melihat bagaimana manusia hidup

bersama sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangganya, yang dekat sampai jauh serta bagaimana mereka bergerak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Somantri, Pendidikan IPS adalah penyederhanaan adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin akademis ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan di sajikan secara ilmiah dan pedagogis-psikologis untuk tujuan institusional pendidikan dasar dan menengah dalam dalam kerangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila. Menurut Susanto (2015:137) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.

Berdasarkan permendiknas No 22 Tahun 2006, IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB, IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2007). Materi pelajaran IPS merupakan

penggunaan konsep-konsep dari ilmu sosial yang terintegrasi dalam tema-tema tertentu.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa IPS adalah perpaduan dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu yang lain yang telah disederhanakan, diseleksi, diadaptasi dan dimodifikasi yang diorganisasikan sesuai dengan pedagogis-psikologis siswa dan sebagai bahan ajar satuan pendidikan.

2.1.7.2Tujuan IPS

Depdiknas (2007:14) terdapat tiga karakteristik tujuan IPS, yaitu: pendidikan kemanusiaan, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan intelektual. Pendidikan kemanusiaan diartikan bahwa IPS membantu anak dalam memahami pengalamannya dan menemukan arti kehidupannya, pendidikan kewarganegaraan memiliki arti bahwa siswa dipersiapkan untuk berpastisipasi aktif dalam dinamika kehidupan masyarakat, dan pendidikan intelektual diartikan bahwa anak membutuhkan bimbingan untuk memperoleh ide sebagai alat dalam memecahkan masakah yang berkembang dari konsep ilmu social (Susanto, 2013:30-31).

Sementara dalam kurikulum tahun 2006 tujuan pendidikan IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyaraat dan lingkungan;

b. memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiry, pemecahan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;

c. memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan;

d. memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan kompetisi dalam masyarakat yamg majemuk di tingkat local, nasional, dan global.

Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai berikut: a. pengetahuan sosial yang dapat berguna di kehidupannya;

b. kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan meyusun alternatif pemecahan maslah nasioanal yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat; c. kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat, berbagai bidang keilmuan,

dan bidang keahlian;

d. sikap mental yang positif dan memiliki keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan yang menjadi bagian dari kehidupan;

e. kemampuan dalam mengembangkan pengetahuan IPS dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, dan IPTEK. (Susanto, 2014:31-32)

Hidayati (2008: 1-24) bahwa kurikulum 2004 untuk tingkat SD menyatakan Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk:

a. mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis;

b. mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial;

c. membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan;

d. meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

Tujuan mempelajari ilmu pengetahuan sosial di Indonesia untuk memberikan pengetahuan yang merupakan kemampuan untuk mengingat kembali atau mengenal kembali atau mengenal ide-ide atau penemuan yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya. Kemampuan dan keterampilan, yaitu kemampuan untuk menemukan informasi yang tepat dan teknik dalam pengalaman seorang siswa untuk menolongnya memecahkan masalah-masalah baru atau menghadapi pengalaman baru. Tujuan bersifat afektif, berupa pengembangan sikap-sikap, pengertian-pengertian, dan nilai-nilai yang akan meningkatkan pola hidup demokratis dan menolon siswa mengembangkan filsafat hidupnya (Taneo, dkk. 2010:1-26).

2.1.7.3Karakteristik IPS SD

IPS sebagai bidang studi merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi satu terpadu. Pergertian terpadu bahwa materi IPS diambil dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu-ilmu. (Hidayati, 2008: 1-26). Karena IPS terdiri dari ilmu-ilmu sosial, IPS memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan studi lainnya (Susanto, 2014:11). Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya. a. Materi IPS

Ditinjau dari aspek materi, bidang studi IPS memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) menggunakan pendekatan lingkungan yang luas, 2) menggunakan

pendekatan terpadu antarmata pelajaran yang sejenis, 3) berisi materi konsep, nilai-nilai sosial, kemandirian, dan kerjasama, 4) mampu memotivasi peserta didik untuk aktif, kreatif, dan inobatif, serta sesuai dengan perkembangan anak, 5) mampu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berfikir dan memperluas cakrawala budaya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dinyatakan bahwa kajian bidang studi IPS mencakup lingkungan sosial, ilmu bumi, dan ekonomi pemerintahan.

Ada lima macam sumber materi IPS antara lain :

a. segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan, sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

b. kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.

c. lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

d. kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

e. anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga.

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep,

teori-teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat (Hidayati, 2008:1-26 dan 1-27).

b. Strategi Pembelajaran IPS

IPS merupakan program pembelajaran melalui pendekatan multidisiplin dan pendekatan terpadu sebagai disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Ilmu-ilmu sosial yang terlibat dalam IPS adalah ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, politik, psikologi, dan antropologi. Materi ajar yang diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial yang menyangkut masalah konsep, generalisasi, dan teori.

Pembelajaran IPS menyangkut tiga ranah yaitu ranah kognitif dengan enam tingkatannya, dan ranah afektif dengan lima tingkatannya , dan ranah psikomotor dengan lima tingkatan. Hanyalah dengan terpenuhinya tiga ranah tersebut pembelajaran IPS diharapkan dapat mempersiapkan siswa menjadi warga masyarakat, warga negara dan warga dunia yang baik.(Gunawan, 2013:78)

Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang diperbaiki dalam penelitian ini :

Tabel 2.1 SK dan KD Penelitian

SK 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi

KD 2.1 Mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya

2.1.7.4 Ruang Lingkup IPS

Menurut Hidayati (2008: 1-23) bahan kajian IPS adalah manusia dan lingkungannya yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

a. hubungan sosial: semua hal yang berhubungan dengan interaksi manusia tentang proses, faktor-faktor, perkembangan, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu sosiologi

b. ekonomi: berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia, perkembangan, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi

c. psikologi: dibahas dalam ilmu psikologi d. budaya: dipelajari dalam ilmu antropologi

e. sejarah: berhubungan dengan waktu dan perkembangan kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu sejarah geografi: hubungan ruang dan tempat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu geografi

f. politik: berhubungan dengan norma, nilai, dan kepemimpinan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik

IPS sebagai ilmu pengetahuan tidak hanya mengkaji kehidupan manusia dengan lingkungannya yang mencakup berbagai aspek kehidupan, namun IPS juga memiliki tujuan pengajarannya yang diturunkan dari tujuan pendidikan nasional. Menurut Sardjiyo, dkk. (2008: 1.27) ruang lingkup IPS adalah hal-hal yang berkenaan dengan manusia dan kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat. Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup IPS mencakup manusia, lingkungan, sejarah, sistem ekonomi, sistem sosial dan kebudayaan.

2.1.7.5 Evaluasi Pembelajaran IPS

Keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh beberapa komponen. Untuk mengetahuinya, maka perlu diadakan evaluasi. Menurut Guba dan Lincoln (dalam Arifin, 2011: 5) evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan siswa dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Suamaatmadja (2008: 1.45) menyebutkan bahwa evaluasi dalam proses pembelajaran IPS dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: 1) pra pembelajaran, dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa 2) proses pembelajaran, dilakukan untuk mengetahui perkembangan siswa selama pembelajaran IPS; 3) pasca pembelajaran, dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku/kemampuan siswa setelah pembelajaran IPS berakhir.

Evaluasi pembelajaran IPS secara menyeluruh, meliputi bentuk tes dan non tes. Bentuk penilaian tes mencakup tes objektif, tes esai, dan tes lisan sedangkan, bentuk non tes meliputi tugas dan penampilan (Sumaatmadja, 2008: 1.42). Penelitian ini menggunakan bentuk penilaian tes yaitu tes objektif yang meliputi pilihan ganda, isian, dan jawaban singkat. Tes tersebut berupa soal evaluasi yang diberikan setiap akhir pembelajaran untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

Dokumen terkait