• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

PERKEMBANGAN SENSOMOTOR 0-2 tahun Berdasarkan tindakan langkah

2.3 KAJIAN EMPIRIS

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti laksanakan, antara lain:

Nurul Aprindya penelitian tahun 2013 dengan judul “Peningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Media Video pada Siswa Kelas IV SDN Karangpilang I Surabaya”. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari prosentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 64,7 % menjadi81,8 % pada siklus II. Aktivitas siswa pada siklus I sebesar 73,25 %, pada siklus II memperoleh sebesar 76,55%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan pada siklus I ketuntasan klasikal sebesar 70% menjadi 89,9%. Terjadi perubahan yang cukup signifikan pada ketuntasan belajar klasikal pada siklus I dan II itudikarenakan pada siklus I peneliti masih butuh penyesuaian terhadap situasi kelas namun situasi kelas padasiklus II sangat kondusif sehingga peningkatan ketuntasan klasikal tercapai dengan signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaranIPS materi mengenal perkembangan teknologi kelas IV SDN Karangpilang I Surabaya.

Dina Fadilah tahun 2011 dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Learning Cycle Terhadap Prestasi Belajar, Sikap, Minat, dan Keterampilan Proses

Dasar IPA Peserta Didik Di SD Kecamatan Gondokusuman”. Hasil penelitian ini adalah strategi learning cycle lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA, sikap belajar IPA, minat belajar IPA, dan keterampilan proses dasar IPA peserta didik baik secara parsial maupun komprehensif dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Secara parsial hasil ANACOVA menunjukkan nilai: Fhit prestasi

belajar IPA sebesar 6,888 dengan nilai sig = 0,012; Fhit sikap belajar IPA sebesar 14,808 dengan nilai sig = 0,000; Fhit minat belajar IPA sebesar 6,571 dengan nilai sig = 0,014; Fhit keterampilan proses dasar IPA sebesar 7,439 dengan nilai sig = 0,009. Secara komprehensif hasil MANOVA menunjukkan nilai Fhit prestasi belajar IPA adalah 5,216 dengan nilai sig = 0,027; Fhit sikap belajar IPA adalah 11,022 dengan nilai sig = 0,002; Fhit minat belajar IPA adalah 4,212 dengan nilai sig = 0,046; dan Fhit keterampilan proses dasar IPA adalah 5,729 dengan nilai sig = 0,021.

Febriana Lusi Hapsari tahun 2013 dengan judul “Penerapan Model Siklus Belajar Berbantuan Media Audiovisual Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru pada siklus 1 memperoleh nilai 33 (baik), siklus 2 nilai 37 (sangat baik) dan siklus 3 nilai 44 (sangat baik). Aktivitas siswa pada siklus 1 memperoleh nilai 21,7 (baik), siklus 2 nilai 26,6 (baik) dan pada siklus 3 nilai 28,1 (sangat baik). Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar pada siklus 1 memperoleh persentase 68,19%, siklus 2 memperoleh persentase 77,27% dan siklus 3 memperoleh persentase 88,63%.

Putu Sugiantara dkk tahun 2012 dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Di Gugus VII Kecamatan Buleleng”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata–rata hasil belajar IPA yang dibelajarkan dengan model learning cycle 5E adalah 23,11 sedangkan rata–rata hasil belajar IPA yang dibelajarkan dengan model konvensional adalah 14,03.

Pt. Ari Udayani, dkk pada tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Model Siklus Belajar 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis IPA Siswa Kelas IV SD Di Desa Kalibukbuk”. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kelompok eksperimen yaitu 85,03 berada pada kategori baik, sedangkan nilai rata-rata kelompok kontrol yaitu 66,36 berada pada kategori cukup. Perbedaan tersebut didukung oleh hasil analisis uji-t bahwa thitung (24,85) > tabel (2,000). Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar 5E dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas IV sekolah dasar di Desa Kalibukbuk.

I Gst. Ayu Pt Wiastuti, dkk, pada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle) Berbantuan Media Audio Visual

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Budi Utomo”. Hasil

penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen lebih dari kelas kontrol yaitu 79,26>69,92. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran siklus belajar (learning cycle) berbantuan media audio visual dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Budi Utomo Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran siklus belajar (learning cycle) berbantuan media audio visual berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Budi Utomo Tahun Pelajaran 2013/2014.

Penelitian yang dilakukan Susanne Lorraine Hokkanen pada tahun 2011

dengan judul “Improving Student Achievement, Interest And Confidence In

Science Through The Implementation Of The 5e Learning Cycle In The Middle

Grades Of An Urban School” menunjukan model learning cycle bisa meningkatkan hasil belajar siswa, minat, dan kepercayaan diri dalam ilmu. Hasil ini menunjukkan perbaikan moderat di prestasi siswa secara keseluruhan dan kepentingan diri menyatakan siswa dan kepercayaan ilmu dalam belajar 5E lingkungan Hidup. Selain itu model ini juga dapat meningkatkan minat siswa dalam ilmu sebagai karir.

Penelitian yang dilakukan oleh Tzu-Chien Liu dkk pada tahun 2009 dengan

judul “The Effects of Mobile Natural-science Learning Based on the 5E Learning

Cycle: A Case Study” menunjukkan pembelajaran berbasis learning cycle, metode studi kasus digunakan dan klub sains dengan 46 siswa kelas empat yang dipilih sebagai studi kasus dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kinerja ilmiah siswa, termasuk baik pengetahuan dan pemahaman tingkat. Persepsi siswa dari kegiatan belajar tersebut tampak positif.

Ahmed. O. Qarerah pada tahun 2012 dengan judul “The Effect of Using the

Learning Cycle Method in Teaching Science on the Educational Achievement of

the Sixth Graders”. Studi ini menunjukkan bahwa menggunakan siklus belajar mencerminkan adanya efek yang lebih besar pada prestasi akademik. Qarerah merekomendasikan bahwa siklus belajar harus digunakan dalam pengajaran ilmu

pengetahuan, dan lebih banyak studi harus dilakukan tentang pengaruh metode ini pada variabel instruksional lainnya.

Kajian empiris model sikus belajar (Learning Cycle) dan media Audio visual tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu keterampilan

guru, aktivitas siswa, iklim pembelajaran, kualitas media dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut maka kajian empiris diatas dapat dijadikan acuan untuk

memperkuat penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS

Melalui Model Learning Cycle dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Kalibanteng Kidul 01”

2.4 KERANGKA BERPIKIR

Permasalahan pelaksanaan pembelajaran IPS terjadi pada siswa kelas IVB SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang. Faktor penyebab rendahnya kualitas pembelajaran adalah guru belum menggunakan model pembelajaran yang optimal serta media yang kurang menarik. Sehingga siswa tidak tertarik dan pasif dalam pembelajaran IPS sehingga hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70.Dari 43 siswa di kelas IVB, hanya 10 siswa (23,3%) yang mencapai KKM sedangkan 23 siswa (76,7%) dibawah KKM.

Solusi pembelajaran yang tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SDN Kalibanteng Kidul 01Kota Semarang adalah dengan menggunakan model learning cycle dengan media audio visual. Sehingga diharapkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar ranah kognif,

ranah afektif dan ranah psikomotorik dapat meningkat. Adapun secara rinci dijelaskan dengan bagan sebagai berikut:

Dokumen terkait